Anda di halaman 1dari 16

KONSEP MUTU DALAM

PELAYANAN KESEHATAN

By: Rahil Alya Mawaddah


(15 – 007)
Sub Materi:
Konsep peningkatan mutu berkelanjutan
Konsep manajemen mutu terpadu
Mutu pelayanan kesehatan di RS dan Puskesmas
Konsep Peningakatan Mutu Berkelanjutan

 Konsep peningakatan mutu berkelanjutan (continuous quality


improvement) pada dasarnya tidak banyak berbeda dengan konsep
penjaminan mutu.
 Konsep ini lebih menekankan pada pendekatan analitik secara
berkesinambungan melaksanakan peningkatan mutu untuk mengatasi
kelemahan – kelemahan yang ada dalam pelayanan.
 Perbaikan mutu berkelanjutan (continuous quality improvement) adalah
sebuah siklus proses terstruktur untuk memperbaiki sistem dan proses kerja
dalam suatu organisasi atau kegiatan.
 Perbaikan mutu berkelanjutan didasarkan pada pendekatan tim dan
membutuhkan tim pengembangan yang terdiri dari staf dari bidang
fungsional dan tingkatan yang berbeda dalam organisasi.
Konsep Manajemen Mutu Terpadu
 Konsep Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality
Management, TQM) meruapakan pendekatan manajemen
untuk memadukan upaya – upaya pengembangan mutu,
pemeliharaan mutu, dan peningkatan mutu dalam berbagai
kelompok dalam organisasi untuk menghasilkan produk yang
paling ekonomis serta terpenuhinya kepuasan konsumen.
 Terdapat 3 kata kunci dalam manajemen mutu terpadu (TQM)
yaitu:
*Terpadu (total)
*Mutu (quality)
*Manajemen
Manajemen mutu menurut juran dilaksanakan dengan 3 proses
manajerial:
1.Perencanaan Mutu
2.Pengendalian Mutu
3.Peningkatan Mutu

Trilogi Juran
Strategi Proses Peningkatan berkelanjutan

 TQM merupakan sistem manajemen yang memilih satu strategi usaha yang
berorientasi kepada kepuasan pelanggan dangan cara melibatkan
pelanggan dan seluruh anggota organisasi.
 Lewis dan Smith dalam Syafaruddin menjelaskan bahwa strategi dalam
organisasi adalah kerangka kerja yang menentukan pilihan, dasar dan arah
organisasi.
 Adapun esensi dari strategi adalah menentukan sesuatu yang benar untuk
dilakukan (determining the right thing to do).
 Sebagai suatu strategi manajemen, spektrum TQM berorientasi pada upaya
untuk; (1) memperbaiki material dan jasa yang masuk pada organisasi, dan
(2) memperbaiki upaya dalam pemenuhan barang dalam kebutuhan para
pemakai produk dan jasa (masa kini dan akan datang).
Hubungan antara operasi dan kebutuhan pelanggan, serta
pemfokusan sumberdaya semua bagian dalam organisasi secara terpadu dan
sinergi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan telah dikembangkan oleh
Edwards Deming melalui apa yang ia sebut dengan Siklus Deming (Deming
Cycle).
Siklus Deming ini merupakan model perbaikan berkesinambungan
yang terdiri atas empat komponen secara berurutan. Komponen-komponen
tersebut adalah:
4 KOMPONEN TERSEBUT YAITU:

a) Plan (mengembangkan rencana perbaikan)


Rencana perbaikan disusun berdasarkan prinsip 5-W (what, why, who,
when, dan where) dan 1 H (how), yang dibuat secara jelas dan terinci serta
menetapkan sasaran dan target yang harus dihadapi. Dalam menetapkan
sasaran dan target harus dengan memperhatikan rinsip SMART (specific,
measurable, attainable, reasonable, dan time).

b) Do (melaksanakan rencana)
Pelaksanaan rencana dilakukan secara bertahap, mulai dari skala kecil dan
pembagian tugas secara merata sesuai dengan kapasitas dan kemampuan
personil. Selama dalam pelaksanaan harus dilakukan pengendalian, yaitu
mengupayakan agar seluruh rencana dilaksanakan dengan sebaik mungkin
agar sasaran dapat tercapai.
c) Check atau study (memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai)
Memeriksa atau meneliti merujuk kepada penetapan apakah
pelaksanaanya berada dalam jalur, sehingga sesuai dengan rencana. Tehap
ini juga untuk memantau kemajuan perbaikan yang direncanakan.

d) Action (melakukan tindakan penyesuaian bila diperlukan)


Penyesuaian berkaitan dengan standardisasi prosedur baru guna
menghindari timbulnya masalah yang sama atau menetapkan sasaran baru
bagi perbaikan berikutnya
Prinsip Umum Manajemen Mutu Terpadu
(MMT)
Menurut Dean sebagaimana dikutip oleh Ali Djamhuri (2001:8) prinsip umum
Manajemen Mutu Terpadu meliputi:

Kepemimpinan Keterlibatan seluruh


Organisasi
(Leadership) partisipan organisasi

Pendekatan yang Penerapan manajemen Langkah perbaikan yang


menekankan pada dengan menggunakan dilakukan secara terus
perbaikan proses pendekatan sistem menerus

Penerapan pengambilan
keputusan didasarkan fakta
Menurut Hensler dan Brunel dalam Christoper, 1993),
ada empat prinsip utama dalam TQM

Respek
Kepuasan
Terhadap
Pelanggan
Setiap Orang

Manajemen Perbaikan
Berdasarkan Berkesinambu
Fakta ngan
Penerapan Management Mutu Terpadu

1. Tanamkan satu falsafah kualitas


Pada proses ini manajemen dan karyawan harus memahami sepenuhnya
bahwa untuk mencapai kelangsungan hidup organisasi secara
berkesinambungan dalam iklim persaingan, maka perusahaan harus
mencapai kualitas total.

2. Manajemen harus membimbing dan menunjukkan kepemimpinan yang


bermutu
Dari tahap pertama, maka CEO (Chief Executive Officer) harus mampu
memberikan contoh baik dalam pola sikap, pola pikir, maupun pola
tindak dan menunjukkan kepemimpinan yang teguh dalam gerakan mutu.
3. Adakan perubahan terhadap sistem yang lebih kondusif
Tahap ketiga adalah dengan melakukan evaluasi terhadap sistem dan
prosedur yang ada dalam organisasi, apakah sistem tersebut masih kondusif
dan konsistem terhadap kualitas total. Hal-hal yang perlu dievaluasi meliputi;
struktur organisasi, proses kegiatan, prosedur kendali mutu, kebijaksanaan
pengembangan sumber daya manusia, metode insentif dan lain-lain.

4. Didik, latih dan berdayakan (empower) seluruh karyawan


Setelah tahap pembenahan sistem dan prosedur dalam organisasi, maka
langkah selanjutnya adalah melakukan pelatihan tentang kualitas total kepada
seluruh anggota organisasi, termasuk para manajer. Dalam pemberdayaan ini
seluruh karyawan diberi kepercayaan, tugas, wewenang dan tanggung jawab
untuk mengorganisasikan diri ke dalam self-managing teams guna perbaikan
proses dalam mencapai mutu produk atau jasa.
Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan RS

 Pelayanan kesehatan, baik di puskesmas, rumah sakit, atau institusi


pelayan kesehatan lainnya merupakan suatu sistem yang terdiri dari
berbagai komponen yang saling terkait, saling tergantung, dan saling
mempengaruhi antara satu dengan lainnya.
 Mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit adalah produk
akhir dari interaksi dan ketergantungan yang rumit antara berbagai
komponen atau aspek pelayanan.
 Donabedian (1980) mengemukakan bahwa komponen pelayanan tersebut
dapat terdiri dari masukan, proses dan hasil.
 Dalam mengukur mutu atau menilai mutu pelayanan kesehatan, perlu
dilakukan analisis penyebab masalah, apakah terletak pada masukan atau
proses, termasuk sikap dan prilaku pelanggan untuk selanjutnya dilakukan
tindakan koreksi yang mengatasi masalah melalui penyebab yang ada.
 Secara umum pengukuran mutu pelayan kesehatan menyangkut mutu
teknis pelayanan kesehatan dan mutu seni pelayanan.
 Mutu teknis pelayanan kesehatan berkaitan dengan kesesuaian proses
pelayanan kesehatan dengan standar yang telah ditetapkan.
 Sedangkan mutu seni pelayanan kesehatan berhubungan dengan
lingkungan, sikap, tingkah laku pemberi pelayanan dalam memberikan
pelayanan kesehatan termasuk cara berkomunikasi dengan
pasien/masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai