Anda di halaman 1dari 2

TOPIK 3 – RUANG KOLABORASI

Anggota Kelompok : 1. Alviana Tasiya Nur’ Isnaini (23002190198)


2. Dewi Asih Setiawati (23002190202)
3. Diah Safitri (23002190203)
4. Jully Arrahimi Gandrung (23002190210)
5. Sindi Apriliani (23002190222)
6. Vini Alvianita (23002190229)
Nama Matkul : Perancangan dan Pengembangan Kurikulum
Dosen Pengampu : 1. Roso Sugiyanto, M.Pd
2. Dr. Abd. Rahman, M.Pd

Pengertian UbD

Understanding by Design (UbD) dimaknai sebagai sebuah design untuk sebuah pemahaman.
Pemahaman dalam hal ini diartikan secara mendalam, dimana siswa tidak hanya mengetahui sebuah
topik dan pembahasannya tetapi segala hal yang berkaitan dengan pemahaman tersebut. Kurikulum
UbD memiliki sebuah alur yang disebut dengan backward design atau desain mundur. Mengapa disebut
desain mundur? Karena dapat dianggap sebagai analisis tugas yang bertujuan: Mengingat tugas yang
harus diselesaikan, bagaimana cara mencapainya? Atau bisa disebut pelatihan terencana: Apa jenis
banyak guru biasanya mengajar dengan buku teks, pelajaran yang disukai, dan kegiatan yang
menghabiskan waktu daripada menurunkannya dari tujuan atau standar yang
ditargetkan. Understanding by Design adalah sebaliknya.

Satu dimulai dengan hasil akhir yang diinginkan (sasaran atau standar) kemudian diturunkan
berdasarkan bukti pembelajaran (diperoleh melalui penilaian berdasarkan tujuan dan standar)
dan selanjutnya baru perencanaan pengalaman belajar dan pembelajaran (Wiggins & McTighe,
2005). Adapun alurnya dapat dilihat pada bagan berikut :
MENJELASKAN (EXPLANATION)

Menjelaskan berarti dapat memberikan ilustrasi atau contoh mengenai sebuah ide atau gagasan.
Menjelaskan juga dapat diartikan sebagai pernyataan yang mendukung pendapat sebelumnya
atau melengkapi pendapat yang sudah ada. Dalam memberikan penjelasan sebaiknya
mengandung aspek mengapa, apa dan bagaimana.

Wiggins dan McTighe mengungkapkan bahwa penjelasan merupakan sebuah pernyataan yang
membuat sesuatu lebih dapat diterima dan dapat dipahami dengan cara mendeskripsikan
situasi, dan struktur keadaan yang relevan.

Aspek bahwa peserta didik mampu menjelaskan adalah:

1. Mampu menjelaskan dengan kata-katanya sendiri


2. Mempresentasikan dalam bentuk berbeda
3. Mengajarkan kepada orang lain
4. Membuat dan menghubungkan sebuah kesimpulan

Contoh konkrit peserta didik menjelaskan sebagai berikut:

Materi: Energi Alternatif

Contohnya seorang peserta didik menjelaskan kembali video yang ditampilkan mengenai
kincir angin yang ada disungai untuk mengaliri persawahan, kemudian peserta didik
menjelaskan energi apa saja yang bekerja pada kincir air sehingga dapat mengaliri sawah.

Materi: Rangkaian Listrik

Contohnya peserta didik mampu menjelaskan bagaimana baterai dapat membuat lampu hidup
(menyala). Kemudian peserta didik mendeskripsikan bagaimana aliran arus dapat mengalir
dalam sebuah rangkaian listrik.

Materi: Pengaruh Kalor terhadap Kehidupan

Contohnya peserta didik mampu menjelaskan apa itu konduktor dan isolator. Peserta didik
mampu memberikan contoh bahan/benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang
termasuk dalam konduktor dan isolator. Kemudian peserta didik menjelaskan cara untuk
mengetahui kemampuan menghantar sebuah benda.

Anda mungkin juga menyukai