Anda di halaman 1dari 5

Topik 2 Demonstrasi

Kontekstual

Nama Kelompok

Dita Aidana Ritonga, S.Pd (NPM : 231446677)


Lisa Anggia Lubis, S.Pd (NPM : 231446662)
Naomi Pakpahan, S.Pd (NPM : 231446688)
Nur Salimah Siregar, S.Pd (NPM : 231446664)

RIVIEW VIDEO KELOMPOK 2

Review Hasil Video Kelompok 2 Beserta Jurnal Pendukung Reviewer:


Kelompok 3 Pokok bahasan yang dijelaskan oleh kelompok 2 dalam video
mereka yakni pembahasan tahap 2 pada kerangka UbD dengan topik utama
menentukan bukti penilaian. Pembahasan dalam video mengambil dari beberapa
artikel ahli, dimulai dengan pembahasan Understanding by Design merupakan
pendekatan pembelajaran yang menekankan pada tujuan pembelajaran itu sendiri,
desain yang dibuat terdiri dari 3 tahap yaitu tahap satu tujuan pembelajaran, tahap
dua evaluasi pembelajaran, dan terakhir langkah-langkah pembelajaran. Tujuan
dari pembelajaran ini agar mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik resistor
yang disusun seri dan parallel. Pada tahap 2 ini guru menentukan bukti/bentuk
evaluasi yg dibutuhkan melalui assessment. Pada tahap ini guru harus berhati hati
dalam memilih jenis assessment yang akan digunakan sesuai dengan pemahaman
siswa pada tahap 1, melalui tahap 2 ini pula guru harus mampu memilih dan
mengembangkan tugas yang mengharuskan siswa menunjukan sejauh mana
mereka mencapai pemahaman, assessment yang digunakan biasanya jenis
assessment formatif (essay, bermain peran, proyek dan quiz). Berdasarkan uji
korelasi terhadap 3 komponen assessment formatif hasilnya menunjukkan bahwa
komponen assessment formatif memiliki hubungan yang positif dengan nilai
pemahaman siswa. Assessment formatif dengan strategi-strategi yang digunakan
berdasarkan tahapan pembelajaran UbD seperti diskusi, presentasi, pembuatan
mind mapping, analisis artikel ilmiah, memberikan kontribusi yang cukup besar
terhadap pemahaman siswa. Komponen assessment formatif yang digunakan
yakni feedback, pure assessment, dan cell assessment. Adapun contoh penerapan
tahap 2 understanding by Design oleh kelompok 2 yakni materi gelombang, nah
pada tahap 2 ini siswa dapat menjelaskan bagaimana gelombang dihasilkan.
Perbedaan getaran dengan gelombang, perbedaan gelombang transversal dengan
gelombang longitudinal. Peristiwa alam yang berhubungan dengan gelombang.
Siswa dapat menerapkan percobaan gelombang, penyelesaian soal hitungan
berdasarkan persamaan gelombang. Kriteria hasil pemahaman dinilai berdasarkan
bukti lain seperti LKS, hasil diskusi, laporan percobaan,tugas, dan juga latihan
soal. Pembahasan final oleh kelompok 2 ini memiliki perbandingan yang hampir
sedikit sama dengan referensi yang kami miliki yakni pada jurnal :

 Jurnal Paedagogy: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan


“Backward Design : Strategi Pembelajaran dalam Meningkatkan
Keterlibatan Siswa” Dengan Vol. 10 No. 3 : Juli 2023 E-ISSN: 2722-4627
(Ayu Ariyana Mulyani*, Elly Malihah Setiadi, Siti Nurbayani)

Isi Rangkuman

Bahwa sama seperti kelompok 2 Ubd ataupun Backward design ini adalah salah
satu model desain pembelajaran yang efektif karena berfokus pada pemahaman
dan pengembangan kemampuan berpikir siswa. dan Terdapat tiga tahap yang
harus dilalui dalam menyusun desain pembelajaran dengan model backward
design yaitu mengidentifikasi hasil akhir, Menentukan penilaian, dan merancang
instruksi kegiatan pembelajaran. Selain itu, penting untuk memastikan
pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajari. Teknik cek konsep merupakan
salah satu cara yang efektif untuk mengecek pemahaman siswa secara berkala dan
melatih kemampuan berpikir kritis serta kemampuan memproses informasi secara
aktif. Aktivitas tersebut dapat ditunjang dengan penerapan pola interaksi yang
bervariasi dan bermakna selama proses pembelajaran.

Nah Setelah melakukan tahap pertama, Tahap yang kedua yang perlu
kita ketahui, yaitu menentukan penilaian (determining acceptable evidence).
Tahap ini bertujuan untuk menentukan penilaian yang dapat mengukur hasil
belajar yang diinginkan. Penilaian yang baik dapat membantu guru dan siswa
untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai.
Seringkali siswa merasa bingung dengan aspek penilaian yang diharapkan untuk
materi yang telah dipelajari atau tugas yang telah dirampungkan. Kealpaan siswa
dalam mengetahui aspek penilaian dapat memengaruhi motivasi dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Dengan demikian, perlu mengkomunikasikan bagaimana
penilaian yang akan dilakukan oleh guru. Hal itu dapat membuat siswa lebih
fokus dalam mencapai tujuan pembelajaran dan mendorong siswa untuk meninjau
tugas secara mandiri sebelum dinilai oleh guru.

Nah bisa kita Lihat juga Contoh Materi tentang “konsep kelompok
sosial yang ada disekitarnya” .

Tabel 2. Ilustrasi Menentukan Penilaian


Penilaian 1. Siswa dapat menentukan faktor pembentukan
kelompok sosial pada latihan soal.
2. Siswa dapat menyimpulkan ciri-ciri kelompok
sosial dengan menganalisis teks pada Latihan soal.
3. Siswa membuat infografis yang
mendeskripsikan proses terbentuknya kelompok
sosial dan faktor yang memengaruhinya.
4. Siswa mempresentasikan bagaimana proses
terbentuknya kelompok sosial dan faktor yang
memengaruhinya.

Jadi Kita bisa pahami Dalam Tahap menentukan bukti penilaian


Tujuan nya yaitu Mengecek Pemahaman Siswa dimana Aspek Pemahaman
seseorang dapat :

 Menjelaskan artinya disini peserta didik diharapkan dapat Menjelaskan


ide, teori dan fakta dan data secara Otomatis.
 Menginterpretasi Artinya disini siswa diharapkan mampu menciptakan
sesuatu yang baru dari hasil belajarnya dalam peningkatan pengetahuan.
 Menerapkan Artinya Disini Siswa diharapkan mampu untuk menggunakan
pengetahuan yg diperoleh kedalam situasi yang baru.
 Mmemiliki sudut pandang Artinya disini siswa diharapkan mampu untuk
menganalisi dan menarik kesimpulan tentang kontras sudut padang jadi
siswa diharapkan mampu melihat dan mendengar secara kritis terhadap
sudut padang orang lain yang berbeda dengan dia ,
 Memiliki empati Aratinya siswa diharapkan mampu bisa memahami
perasaan orang lain disini termasuk berpasitipasi dlm bermain peran dalam
memahami emosi, analisis serta menasehati sesama.
 Pengetahuan diri Artinya diharapkan siswa mampu memeriksa diri sendiri
dengan cara mengevaluasi diri (Refleksi),
Dan Sekaligus dalam menggunakan Metode Penilaian ada 2
metode yang bisa dugunakan dalam menentukan bukti penilaian yaitu 1)
Performance task (Tugas proyek) artinya siswa diskusi atau presentasi
untuk menilai kemampuan mentransfer pengetahuan, 2) Other Evidence
artinya dalam menentukan bukti Penilaian bisa menggunakan
Kuis,Lembar kerja, Tugas Project dll). Dan Dilihat Dari Penerapananya
di jurnal.

 Jurnal Primary, ISSN 2807-2278 Volume 4 No.1: IMPLEMENTASI


KURIKULUM MERDEKA BERDASARKAN PENDEKATAN
UNDERSTANDING BY DESIGN, Anggina Resa.

Isi Rangkuman

Implementasi Understanding by Design (UbD) sangat diperlukan dalam


proses pembelajaran. Di Indonesia Understanding by Design (UbD) sudah mulai
diterapkan, yaitu dalam kurikulum merdeka. Dalam kurikulum merdeka, guru
harus membuat asesmen/evaluasi mengenai kemampuan peserta didik sebelum
merencanakan proses belajar mengajar, hal ini menjadi acuan untuk
merencanakan proses belajar mengajar, bahan ajar, bahan evaluasi,
maupun media pembelajaran yang akan digunakan oleh guru. Menggunakan
kerangka kerja Understanding by Design (UbD) dapat membantu memastikan
bahwa kurikulum, konten, dan penilaian selaras dengan hasil spesifik dan
keterampilan yang dapat ditransfer guru kepada peserta didik. Menentukan bukti
penilaian. Merencanakan pengalaman dan instruksi belajar. UbD adalah contoh
desain mundur, praktik melihat hasil untuk merancang unit kurikulum, penilaian
kinerja, dan pengajaran di kelas. UbD fokus mengajar untuk mencapai
pemahaman. Dalam pembelajarannya, Understanding by Design (UbD)
menekankan keterlibatan siswa sebagai partisipan dan pusat pembelajaran
(Student center), karena pemahaman menjadi hal yang sangat penting dan menjadi
kunci utama keberhasilan. Implementasi Understanding by Design (UbD) sangat
diperlukan dalam proses pembelajaran. Di Indonesia Understanding by Design
(UbD) sudah mulai diterapkan, yaitu dalam kurikulum merdeka. Dalam
kurikulum merdeka, guru harus membuat asesmen/evaluasi mengenai kemampuan
peserta didik sebelum merencanakan proses belajar mengajar, hal ini menjadi
acuan untuk merencanakan proses belajar mengajar, bahan ajar, bahan evaluasi,
maupun media pembelajaran yang akan digunakan oleh guru. Menggunakan
kerangka kerja Understanding by Design (UbD) dapat membantu memastikan
bahwa kurikulum, konten, dan penilaian selaras dengan hasil spesifik dan
keterampilan yang dapat ditransfer guru kepada peserta didik, Menentukan bukti
penilaian, Merencanakan pengalaman dan instruksi belajar..

Anda mungkin juga menyukai