Anda di halaman 1dari 4

135 - Gel 2 - 1 - Perancang dan Pengembangan Kurikulum

SEL.06.2-T2-3 Ruang Kolaborasi - UbD Sebagai Kerangka Kerja Kurikulum

Soal: Silahkan bahas lebih mendalam tentang tahap 2 (tentukan bukti penilaian)
serta bagaimana penerapannya sesuai dengan template yang
ditunjukkan sebelumnya
Jawab
Pengantar
Tahap 2. Tentukan Bukti Penilaian
Pada tahap ini untuk menunjukkan bukti bahwa peserta didik telah mencapai hasil yang
diinginkan dalam memenuhi standar. Dalam pengumpulan bukti pemahaman guru harus
mempertimbangkan berbagai metode penilaian. Metode tersebut adalah tugas projek dan
bukti lainnya. Tugas projek meminta peserta didik untuk menerapkan pembelajaran dalam
situasi yang otentik untuk menilai pemahaman dan kemampuan untuk mentransfernya.
Sedangkan bukti lain seperti kuis, tes, pengamatan, atau portofolio digunakan untuk
melengkapi penilaian guna mengetahui pengetahuan peserta didik dan apa yang dapat
dilakukan. Peer assessment sangat direkomendasikan dalam langkah ini. Peserta didik diberi
kesempatan untuk terlibat dalam penilaian diri dan teman sejawat untuk membantu mereka
mengetahui apakah pekerjaannya telah sesuai dan memenuhi standar.

● Desti Pratiwi
Membaca "ARTIKEL KDPK_The Understanding By Design" di Scribd. Surel:
https://www.scribd.com/doc/516743286
Ringkasan
Berdasarkan artikel yang berjudul The Understanding By Design (UBD) Guide to
Creating High-Quality units yang ditulis oleh Herunata, Itsnaniyah, dan Laras Pratiwi
dijelaskan bahwa di tahap 2 ini guru menentukan bukti yang dibutuhkan dan dapat diterima,
yakni dapat dilakukan melalui asesmen. Pada tahap ini pula guru harus berhati-hati dalam
mempertimbangkan bukti yang diperlukan untuk menentukan sejauh mana siswa telah
mencapai pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang diidentifikasi di Tahap 1.
Penilaian pemahaman biasanya perlu ada setidaknya satu tugas atau asesmen dalam proses
pembelajaran. Penilaian pemahaman pada tahap 2 ini membuat guru harus mampu memilih
atau mengembangkan tugas yang mengharuskan siswa menunjukkan sejauh mana mereka
mencapai pemahaman yang diidentifikasi di Tahap 1. Asesmen yang dilakukan pada tahap ini
biasanya asesmen formatif yang dilakukan dalam proses pembelajaran, bertujuan untuk
melihat sejauh mana siswa telah dapat mencapai tujuan pembelajaran. Asesmen yang
dilakukan dapat berupa esai, bermain peran, proyek, dan kuis.
● Tiara Vidya Amalia
Membaca "ARTIKEL Gloria, Ria Yulia;Sudarmin. (2018). Kontribusi asesmen formatif
dalam tahapan understanding by design terhadap pemahaman mahasiswa calon guru biologi.
JURNAL BIOEDUKATIKA, 6(2), 67 – 73".
Surel: http://doi.org/10.26555/bioedukatika.v6i2.9507
Ringkasan
Latar belakang penelitian Gloria dan Sudarmin adalah saat ini masih ada
pembelajaran yang tidak mendorong terbentuknya pemahaman mahasiswa dan proses
penilaian pun masih berorientasi pada nilai akhir yang kurang autentik. Maka dari itu,
penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui korelasi dan kontribusi asesmen
formatif melalui UbD (Understanding by Design) dengan pemahaman mahasiswa.
Berdasarkan uji korelasi terhadap tiga komponen asesmen formatif (feedback,
selfasssessment dan peer-assessment), hasilnya menunjukkan bahwa komponen asesmen
formatif memiliki hubungan yang positif dengan nilai pemahaman mahasiswa. Selain itu,
berdasarkan uji regresi, hasilnya menunjukkan bahwa asesmen formatif dalam tahapan
pembelajaran UbD memberikan kontribusi sebesar 54,7% terhadap pembentukan pemahaman
mahasiswa. Dengan demikian, korelasi yang ada antara asesmen formatif dengan pemahaman
mahasiswa dikarenakan adanya penerapan asesmen formatif selama proses pembelajaran.
Selain itu, asesmen formatif dengan strategi-strategi yang digunakan berdasarkan tahapan
pembelajaran UbD seperti diskusi, presentasi, pembuatan mind map, analisis artikel ilmiah,
dan praktikum memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pemahaman mahasiswa.
Adapun komponen asesmen formatif yang digunakan dalam penelitian yaitu feedback, peer
assessment, dan self assessmen. Strategi dalam asesmen formatif tersebut yaitu diskusi,
presentasi, pembuatan mind map, analisis artikel ilmiah, dan praktikum.

● Muhammad Aqsal
Membaca "ARTIKEL Pertiwi, Sinta. Sudjito Debora Natalia. Rondonuwu, Ferdy Samuel.
(2019). Perancangan Pembelajaran Fisika tentang Rangkaian Seri dan Paralel untuk Resistor
Menggunakan Understanding by Design (UbD). Jurnal Sains dan Edukasi Sains Vol.2, No.1,
Februari 2019: 1-7".
Surel: https://doi.org/10.24246/juses.v2i1p1-7
Ringkasan
Understanding by Design adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan
pada tujuan pembelajaran itu sendiri. Desain yang telah dibuat terdiri dari tiga stage dimana
stage 1 merupakan tujuan pembelajaran, stage 2 merupakan evaluasi pembelajaran, dan stage
3 merupakan langkah pembelajaran. Tujuan dari pembelajaran ini yaitu mahasiswa dapat
menjelaskan karakteristik resistor yang disusun seri dan paralel, serta mahasiswa dapat
menganalisa besaran-besaran fisis. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh
pengajar berisi kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Setelah
dibuat desain pembelajaran, maka dibuatlah lembar review yang akan diserahkan kepada
reviewer untuk dikaji. Desain pembelajaran ini mempunyai acuan yang jelas, dimana
antara tujuan pembelajaran, evaluasi dan langkah pembelajaran saling terkait. Berdasarkan
dari desain yang telah dibuat, lembar review dan hasil review oleh reviewer didapatkan
bahwa desain yang dibuat dengan Understanding by Design (UbD) ini mampu mengatasi
kelemahan-kelemahan yang ada pada dosen saat mengajar fisika dasar di kelas.

● Anggita Trisna Monica


Membaca "SKRIPSI Ruth Trias Kristinawati EFEKTIFITAS PENDEKATAN
UNDERSTANDING BY DESIGN DALAM PENYUSUNAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP
PEMBELAJARAN TERSEBUT DI SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
DENGAN POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG".
Surel: http://repository.usd.ac.id/23876/2/101424032_full.pdf
Ringkasan
Berdasarkan bahan bacaan yang saya temukan dengan judul "Efektifitas Pendekatan
Understanding By Design dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Tersebut di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
dengan Pokok Bahasan Getaran dan Gelombang" karya Trias Kristinawati Ruth. Dalam
penelitian ini, pada tahap 2 yaitu menentukan bukti penilaian bertujuan untuk mengetahui
bahwa peserta didik telah mencapai hasil yang diharapkan dan apa yang akan guru terima
sebagai bukti pemahaman dan kemampuan peserta didik tersebut. Guru menggunakan dua
tipe penilaian yaitu performance task (tugas kinerja) dan other evidence (bukti lain). Pada
performance task (tugas kinerja) peserta didik diminta untuk menerapkan pembelajaran yang
sudah dipelajari melalui presentasi dan diskusi sebagai alat untuk menilai pemahaman dan
kemampuan mentransfer pengetahuan yang dimiliki siswa. Pada other evidence (bukti lain)
peserta didik menunjukkan pencapaian hasil yang diinginkan melalui tugas atau PR, kuis,
praktikun, dan observasi.
● Berikut adalah contoh penerapan tahap 2 UbD sesuai dengan template

Materi: getaran dan gelombang

Tahap 2 — Menentukan bukti penilaian


(can explain)
Siswa dapat menjelaskan:
● Bagaimana gelombang dihasilkan
● Perbedaan getaran dengan gelombang
● Perbedaan gelombang transversal dan longitudinal
● Peristiwa alam yang berkaitan dengan gelombang

(can interpretation)
Siswa dapat menginterprestasi dengan:
● Menyebutkan bagian bagian gelombang
● Membaca panjang gelombang berdasarkan grafik gelombang
● Menyimpulkan hasil percobaan gelombang

(can apply)
Siswa dapat menerapkan:
● Percobaan gelombang.
● Penyelesaian soal hitungan berdasarkan persamaan gelombang.
Kriteria hasil pemahaman dinilai berdasarkan bukti lain:
● LKS
● Hasil diskusi
● Laporan percobaan
● PR atau tugas
● Latihan soal

Anda mungkin juga menyukai