ABSTRACT
ATIKAH SYAHIDAH YUSMANIKA PUTRI. Halal Tourism Development
Strategy at Pesantren Wisata Pabangbon, Leuwiliang, Bogor. Supervised by
NENENG HASANAH and YEKTI MAHANANI.
Based on data from BPS of Bogor Regency (2022), the number of tourists in
Bogor Regency has experienced a degression. Despite of Bogor Regency has the
potential for nice natural resources, one of them is Pesantren Wisata Pabangbon.
This research aims to identify the strengths, weaknesses, opportunities, threats, then
formulate a strategy for the development of halal tourism at Pabangbon. The
research method used is Analytic Network Process (ANP) with a SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats) approach. The results indicate that the
opportunities aspect is the priority. The main priorities for each aspect, strengths,
weaknesses, opportunities, and threats, are as follows: there are beautiful parks and
natural landscapes, the management of Pabangbon lacks good networking with
relevant stakeholders, the variety of attractions at Pabangbon sparks curiosity
among the public to visit, and the lack of literacy and knowledge among the local
community regarding the halal concept in tourist destinations. The recommended
strategy is to create various types of tour packages that are suitable for the target
market.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana pada
Departemen Ilmu Ekonomi Syariah
Disetujui oleh
Pembimbing 1:
Dr. Neneng Hasanah S.Ag., M.A.
__________________
Pembimbing 2:
Yekti Mahanani SE, M.Sc.IBF __________________
Diketahui oleh
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanaahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Strategi Pengembangan Wisata Halal di Pesantren Wisata Pabangbon, Leuwiliang,
Kabupaten Bogor”. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah mendukung dan membantu selasa proses pembuatan skripsi ini:
1. Orang tua penulis Ayahanda Usman Umar dan Ibunda (Almh) Hafsah Idris
yang telah memberikan doa, dukungan, dan kasih sayang.
2. Ibu Dr. Neneng Hasanah S.Ag., M.A dan Ibu Yekti Mahanani SE, M.Sc.IBF
selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan memberikan
saran dalam proses penyusunan skripsi.
3. Seluruh dosen dan staf Departemen Ilmu Ekonomi Syariah atas ilmu yang
diberikan selama proses perkuliahan di IPB.
4. Seluruh narasumber dan responden penelitian yang telah bersedia membantu
dan meluangkan waktu dalam penelitian ini.
5. Athifah Azzahrah selaku saudari yang telah memberikan doa, dukungan, dan
motivasi.
6. Teman-teman Omda dan UKM terkhusus Aisyah, Naurah, Farhan, Amira,
Ibel, Fariz, Tata, Jasmine, Adinda, Annisa, dan Indria yang telah membantu
selama pengambilan data.
7. Rekan bimbingan dan keluarga besar Ekonomi Syariah Angkatan 56
terkhusus Diva dan Syaima yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan
membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.
Penulis berharap dengan adanya skripsi ini dapat bermanfaat bagi penelitian-
penelitian selanjutnya.
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN x
I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 4
1.4 Manfaat 4
1.5 Ruang Lingkup 4
II TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Pariwisata 5
2.2 Wisata Halal 5
2.3 Strategi Pengembangan 6
2.4 Pesantren wisata 6
2.5 Gambaran Umum Analisis SWOT 7
2.6 Penelitian Terdahulu 7
2.7 Kerangka berpikir 8
III METODE PENELITIAN 10
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 10
3.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian 10
3.3 Metode Pengumpulan Data 10
3.4 Metode Analisis Data 11
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 13
4.1 Gambaran Umum Pesantren Wisata Pabangbon 13
4.2 Analisis SWOT Wisata Halal di Pesantren Wisata Pabangbon 14
4.3 Hasil Analisis ANP 19
4.4 Strategi Pengembangan Wisata Halal di Pesantren Wisata Pabangbon,
Leuwiliang, Kabupaten Bogor 22
V SIMPULAN DAN SARAN 27
5.1 Kesimpulan 27
5.2 Saran 27
DAFTAR PUSTAKA 28
LAMPIRAN 31
RIWAYAT HIDUP 51
x
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner penelitian 32
2. Nilai normalized by cluster 46
3. Perhitungan Kendall’s Coefficient of Concordance (W) 47
4. Hasil pengolahan data 49
1
I PENDAHULUAN
5,000,000
Jumlah Kunjungan
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
0
2018 2019 2020 2021
Tahun
50
Jumlah Wisatawan (orang)
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Bulan
1.3 Tujuan
Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman Pesantren
Wisata Pabangbon.
2. Menganalisis strategi pengembangan wisata halal di Pesantren Wisata
Pabangbon.
1.4 Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak,
termasuk:
1. Bagi pihak pengelola, sebagai upaya memaksimalkan wisata halal di
Pesantren Wisata Pabangbon.
2. Bagi pemerintah, sebagai referensi dalam membuat kebijakan untuk
mengembangkan wisata halal di Pesantren Wisata Pabangbon.
3. Bagi akademisi, sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya terutama
terkait penelitian wisata halal di Pesantren Wisata Pabangbon.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pariwisata
Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,
pariwisata didefinisikan sebagai berbagai fasilitas dan pelayanan yang disediakan
oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Perkembangan
industri pariwisata dekade terakhir mengalami pertumbuhan yang fluktuatif akibat
beberapa peristiwa (Antara dan Sumarniasih 2017). Menurut Bank Indonesia,
pariwisata dianggap sebagai sektor yang paling efektif untuk meningkatkan devisa
Indonesia. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan sumber daya yang diperlukan untuk
mengembangkan pariwisata yang terdapat di dalam negeri (Rahma 2020).
Pariwisata dapat dianggap sebagai suatu kegiatan yang rumit dan dapat dipahami
sebagai suatu sistem yang besar yang terdiri dari berbagai unsur seperti ekonomi,
lingkungan, politik, sosial, dan budaya (Rusyidi dan Fedryansah 2018).
Berhubungan dengan pariwisata, terdapat istilah usaha pariwisata. Usaha
pariwisata adalah bisnis yang menyediakan produk dan/atau layanan untuk
memenuhi kebutuhan dan permintaan para wisatawan serta mengelola aspek-aspek
pariwisata (UU 2009). Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan mencakup berbagai usaha pariwisata, antara lain:
1. Objek wisata
2. Kawasan pariwisata
3. Layanan transportasi wisata
4. Layanan perjalanan wisata
5. Restoran dan kafe
6. Akomodasi
7. Kegiatan hiburan dan rekreasi
8. Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran
9. Informasi pariwisata
10. Jasa konsultan pariwisata
11. Layanan pemandu wisata
12. Wisata air/tirta
13. Spa
2. Fasilitas fisik: masjid, kediaman kiai, asrama ustad, asrama santri, gedung
sekolah, makam, dan lain-lain.
3. Fasilitas non-fisik: kurikulum, kitab-kitab, tata tertib, keterampilan, dan
sarana pendidikan lainnya.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
menyebutkan bahwa wisata merupakan perjalanan yang dilakukan dengan tujuan
untuk rekreasi atau memperlajari daya tarik dari tempat yang dikunjungi.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pesantren wisata
merupakan konsep pengembangan pesantren dengan memperhatikan potensi
menjadi destinasi wisata halal (Djawahair 2018).
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
Pesantren memiliki
Secara geografis, potensi tenaga kerja
Pesantren Wisata
pilihan usaha yang (santri) yang dapat Terdapat taman dan
Pabangbon menjadi
dikembangkan sesuai dimaksimalkan untuk pemandangan alam
wadah untuk
dengan potensi mendukung yang indah.
berinfak.
sumber daya alam. keberlangsungan
usaha pesantren.
GmK 0.31273 0.18233 0.31082 0.19413
menjadi wadah untuk berinfak sebesar 0,19413; dan 4) Pesantren memiliki potensi
tenaga kerja (santri) yang dapat dimaksimalkan untuk mendukung keberlangsungan
usaha pesantren sebesar 0,18233. Pada perhitungan rater agreement atau nilai
kesepakatan para responden didapatkan nilai W sebesar 0,577778. Hal ini
menunjukkan bahwa sebesar 57% responden sepakat dengan hasil prioritas dalam
aspek kekuatan, sedangkan sisanya memberikan jawaban yang berbeda.
0.38
0.37
0.36
0.35
0.34
0.33
0.32
0.31
0.3
0.29
0.28
Pesantren Wisata Pihak pengelola Pesantren
Pabangbon masih dalam Objek wisata yang tersedia Wisata Pabangbon belum
tahap penataan sehingga di Pesantren Wisata memiliki networking yang
infrastruktur masih belum Pabangbon masih terbatas baik dengan pihak-pihak
memadai. yang berkepentingan.
GmK 0.31592 0.31463 0.36945
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
Target pasar dari
Wahana yang
Pesantren Wisata
beragam di
Kabupaten Bogor Pabangbon yaitu
Pesantren Wisata Masih sedikitnya
memiliki jumlah sekolah-sekolah
Pabangbon jumlah wisata
penduduk muslim Islam karena sesuai
memunculkan edukatif di
terbanyak di dengan objek wisata
keingintahuan Kabupaten Bogor.
Provinsi Jawa Barat. yaitu wisata edukatif
masyarakat untuk
di lingkungan
berkunjung.
pesantren.
GmK 0.30442 0.20339 0.26749 0.2247
0.45
0.4
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
Kurangnya literasi dan Munculnya pesaing yang
Akses menuju Pesantren
pengetahuan masyarakat mengangkat konsep wisata
Wisata Pabangbon masih
sekitar destinasi wisata edukatif seperti Pesantren
terkendala.
terkait konsep halal. Wisata Pabangbon
GmK 0.3842 0.38341 0.23239
4.4.1 Strategi SO
Strategi SO (Strength-Opportunity) merupakan strategi yang terbentuk
dari elemen-elemen kekuatan (strength) dan peluang (opportunity). Strategi-
strategi tersebut dihasilkan dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang. Terdapat dua alternatif strategi SO (Strength-Opportunity) dalam
pengembangan wisata halal di Pesantren Wisata Pabangbon, yaitu: 1)
Menciptakan inovasi layanan terkait produk dan jasa halal; dan 2) Membuat
beberapa jenis paket wisata yang sesuai dengan target pasar.
Strategi pertama didasarkan pada dua elemen kekuatan, pertama yaitu
potensi tenaga kerja (santri) pesantren di mana tenaga kerja tersebut dapat
dimaksimalkan untuk mendukung keberlangsungan usaha pesantren (S2).
Elemen kekuatan berikutnya yaitu terdapat taman dan pemandangan alam yang
indah di Pesantren Wisata Pabangbon yang menjadi daya tarik utama dari
pengunjung dewasa (S3). Elemen peluang yang dimanfaatkan pada strategi ini
yaitu masih sedikitnya jumlah wisata edukatif di Kabupaten Bogor (O4). Hal
tersebut menjadi peluang bagi Pesantren Wisata Pabangbon dalam mendapatkan
lebih banyak pengunjung.
Strategi kedua didasarkan pada elemen kekuatan yaitu dari segi geografis,
pilihan usaha yang dikembangkan oleh Pesantren Wisata Pabangbon telah sesuai
dengan potensi sumber daya alam (S1). Pesantren Wisata Pabangbon terletak di
sekitar wilayah Taman Nasional Gunung Halimun Salak yang memiliki
pemandangan alam yang sangat indah. Hal tersebut menjadi salah satu alasan
bagi pihak pengelola pesantren dalam menentukan jenis usaha yang
dikembangkan. Elemen peluang pada strategi ini yaitu target pasar Pesantren
Wisata Pabangbon yaitu sekolah-sekolah Islam (O3). Target pasar tersebut
sesuai dengan objek wisata di Pesantren Wisata Pabangbon yaitu wisata edukatif
di lingkungan pesantren.
4.4.2 Strategi WO
Strategi WO (Weakness-Opportunity) merupakan strategi yang terbentuk
dari elemen-elemen kelemahan (weakness) dan peluang (opportunity). Strategi
tersebut dihasilkan dengan memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan.
Terdapat satu alternatif strategi WO (Weakness-Opportunity) dalam
pengembangan wisata halal di Pesantren Wisata Pabangbon, yaitu melakukan
promosi di website dan media sosial.
Strategi ini didasarkan pada elemen kelemahan, yaitu pihak pengelola
Pesantren Wisata Pabangbon belum memiliki networking yang baik dengan
25
pihak-pihak yang berkepentingan (W3). Hingga saat ini, pihak pesantren belum
menjalin kerjasama dengan pihak eksternal.
Selain dari elemen kelemahan, strategi ini juga didasarkan pada dua
elemen peluang. Elemen peluang pertama yaitu di Pesantren Wisata Pabangbon
terdapat wahana yang beragam sehingga memunculkan keingintahuan
masyarakat untuk berkunjung (O1). Selain itu, elemen peluang kedua yaitu
Kabupaten Bogor memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak di Provinsi
Jawa Barat (O2). Jumlah penduduk muslim terbanyak di Provinsi Jawa Barat
menjadi salah satu peluang bagi Pesantren Wisata Pabangbon. Hal tersebut
menjadi peluang karena sesuai dengan target pasar Pesantren Wisata Pabangbon
yaitu sekolah-sekolah Islam dan komunitas Islam.
4.4.3 Strategi ST
Strategi ST (Strength-Threat) merupakan strategi yang terbentuk dari
elemen-elemen kekuatan (strength) dan ancaman (threat). Strategi tersebut
dihasilkan dengan menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman.
Terdapat satu alternatif strategi ST (Strength-Threat) dalam pengembangan
wisata halal di Pesantren Wisata Pabangbon yaitu meningkatkan literasi
masyarakat terkait konsep wisata halal.
Strategi ini didasarkan pada elemen kekuatan, yaitu Pesantren Wisata
Pabangbon menjadi wadah untuk berinfak (S4). Ketika pengunjung datang dan
membeli tiket masuk Pesantren Wisata Pabangbon, maka pengunjung berwisata
sekaligus berinfak. Tiket masuk pengunjung menjadi salah satu sumber
pemasukan pesantren untuk membantu pembangunan pesantren.
Selain dari elemen kekuatan, strategi ini juga didasarkan pada elemen
ancaman. Elemen ancaman tersebut yaitu kurangnya literasi dan pengetahuan
masyarakat sekitar destinasi wisata terkait konsep halal (T1). Tingkat literasi
masyarakat sekitar Pesantren Wisata Pabangbon yang masih rendah menjadi
salah satu ancaman. Hal tersebut dikarenakan tingkat literasi mempengaruhi
proses penerapan wisata halal di Pesantren Wisata Pabangbon.
4.4.4 Strategi WT
Strategi WT (Weakness-Threat) merupakan strategi yang terbentuk dari
elemen-elemen kelemahan (weakness) dan ancaman (threat). Strategi tersebut
dihasilkan dengan memperkecil kelemahan dan menghindari ancaman. Terdapat
satu alteratif strategi WT (Weakness-Threat) dalam pengembangan wisata halal
di Pesantren Wisata Pabangbon yaitu melakukan pengembangan penataan
infrastruktur dan objek wisata.
Strategi ini didasarkan pada dua elemen kelemahan, pertama yaitu
Pesantren Wisata Pabangbon masih dalam tahap penataan sehingga infrastruktur
masih belum memadai (W1). Kemudian elemen kelemahan berikutnya yaitu
objek wisata yang tersedia di Pesantren Wisata Pabangbon masih terbatas (W2).
Infrastruktur dan objek wisata yang terbatas dapat menghambat ketertarikan
pengunjung untuk datang ke Pesantren Wisata Pabangbon.
Selain dari elemen kelemahan, strategi ini juga didasarkan pada dua
elemen ancaman. Elemen ancaman pertama yaitu, munculnya pesaing yang
mengangkat konsep wisata edukatif seperti Pesantren Wisata Pabangbon (T2).
Kemudian elemen ancaman berikutnya yaitu, akses menuju Pesantren Wisata
26
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
Membuat Melakukan
Meningkatkan
Menciptakan Mempromosik beberapa jenis pengembangan
literasi
inovasi layanan an di website paket wisata penataan
masyarakat
terkait produk dan media yang sesuai infrastruktur
terkait konsep
dan jasa halal sosial dengan target dan objek
wisata halal
pasar wisata
GmK 0.20683 0.23193 0.26334 0.12342 0.17448
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Aspek kekuatan yang berada di posisi prioritas utama adalah secara geografis,
pilihan usaha yang dikembangkan sesuai dengan potensi sumber daya alam.
Kemudian aspek kelemahan yang berada di posisi prioritas utama adalah
pihak pengelola Pesantren Wisata Pabangbon belum memiliki networking
yang baik dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun aspek peluang
yang berada di posisi prioritas utama yaitu wahana yang beragam di Pesantren
Wisata Pabangbon memunculkan keingintahuan masyarakat untuk
berkunjung. Aspek ancaman yang paling prioritas adalah kurangnya literasi
dan pengetahuan masyarakat sekitar destinasi wisata terkait konsep halal.
2. Strategi-strategi yang prioritas dilakukan berdasarkan urutan prioritas yaitu
membuat beberapa jenis paket wisata yang sesuai dengan target pasar,
mempromosikan di website dan media sosial, menciptakan inovasi layanan
terkait produk dan jasa halal, melakukan pengembangan penataan
infrastruktur dan objek wisata, dan meningkatkan literasi masyarakat terkait
konsep wisata halal.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, maka saran yang dapat
disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Pihak pengelola Pesantren Wisata Pabangbon dapat melibatkan Pemerintah
Desa Pabangbon, Pemerintah Kecamatan Leuwiliang, dan santri dalam
pengelolaan tempat wisata
2. Bagi pengelola Pesantren Wisata Pabangbon perlu membuat beberapa jenis
paket wisata yang sesuai dengan target pasar, melaksanakan strategi
pemasaran melalui promosi, serta mengembangkan penataan infrastruktur di
dalam kawasan wisata.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode Focus Group
Discussion (FGD) sebagai salah satu metode pengambilan data.
28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
32
KUESIONER PENELITIAN
STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA HALAL DI PESANTREN
WISATA PABANGBON, LEUWILIANG, KABUPATEN BOGOR
Peneliti:
Atikah Syahidah Yusmanika Putri (H54190005)
Identitas Responden:
Nama :
Jabatan :
Alamat Kantor :
No. Telp :
Tujuan Penelitian:
Daftar pertanyaan yang disediakan pada kuesioner penelitian ini digunakan
untuk mengumpulkan data atau informasi yang berkaitan dengan penelitian dengan
judul “Strategi Pengembangan Wisata Halal di Pesantren Wisata Pabangbon,
Leuwiliang, Kabupaten Bogor.” Kuesioner penelitian ini digunakan untuk
merumuskan permasalahan dan merumuskan strategi pengembangan di Pesantren
Wisata Pabangbon agar dapat mengetahui secara optimal. Kuesioner penelitian ini
merupakan kuesioner dengan pendekatan strengths, weaknesses, opportunities, and
threats (SWOT) sebagai bahan struktur jaringan Analytical Network Process
(ANP). ANP berguna untuk mengetahui perbandingan berdasarkan intensitas
kepentingan pada setiap kriteria, subkriteria, dan alternatif pada struktur jaringan
keputusan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi dan referensi bagi
akademisi, pemerintah atau regulator, dan praktisi dalam memetakan strategi
pengembangan wisata halal di Pesantren Wisata Pabangbon. Informasi yang
bersifat pribadi akan dirahasiakan dan hanya dipergunakan untuk
kepentingan penelitian. Atas kerja sama dari Bapak/Ibu, saya mengucapkan
terima kasih.
33
Variabel Nilai
S1 Secara geografis, pilihan usaha yang
dikembangkan sesuai dengan potensi sumber
daya alam
S2 Pesantren memiliki potensi tenaga kerja
(santri) yang dapat dimaksimalkan untuk
mendukung keberlagsungan usaha pesantren
S3 Terdapat taman dan pemandangan alam yang
indah
S4 Pesantren Wisata Pabangbon menjadi wadah
untuk berinfak.
C. Perbandingan antarstrategi
Menurut Bapak/Ibu, di antara strategi yang ada, manakah yang menjadi
prioritas untuk dijalankan agar pengembangan wisata halal di Pesantren
Wisata Pabangbon dapat dikembangkan dengan baik?
(Berikan bobot penilaian yang berbeda pada masing-masing aspek
strategi yang ada di setiap tabel berdasarkan besarnya pengaruh setiap
variabel)
STRATEGI Nilai
1 Menciptakan inovasi layanan terkait produk
dan jasa halal
2 Mempromosikan di website dan media sosial
3 Membuat beberapa jenis paket wisata yang
sesuai dengan target pasar
4 Meningkatkan literasi masyarakat terkait
konsep wisata halal
5 Melakukan pengembangan penataan
infrastruktur dan objek wisata
36
Contoh: Seberapa besar pengaruh strategi melakukan pengembangan penataan infrastruktur dan objek wisata dalam memanfaatkan
kekuatan.
KEKUATAN
Secara geografis, Pesantren Terdapat taman Pesantren Wisata
pilihan usaha yang memiliki potensi dan pemandangan Pabangbon
dikembangkan tenaga kerja alam yang indah. menjadi wadah
sesuai dengan (santri) yang dapat untuk berinfak.
potensi sumber dimaksimalkan
daya alam. untuk mendukung
keberlagsungan
usaha pesantren.
1 4 3 6
STRATEGI
Melakukan pengembangan
penataan infrastruktur dan objek
wisata.
37
a. Menurut Bapak/Ibu, seberapa besar dan relevan strategi ini dapat memaksimalkan aspek-aspek kekuatan yang ada?
KEKUATAN
Secara geografis, Pesantren Terdapat taman Pesantren Wisata
pilihan usaha yang memiliki potensi dan pemandangan Pabangbon
dikembangkan tenaga kerja alam yang indah. menjadi wadah
sesuai dengan (santri) yang dapat untuk berinfak.
potensi sumber dimaksimalkan
daya alam untuk mendukung
keberlagsungan
usaha pesantren
Menciptakan inovasi layanan
terkait produk dan jasa halal
Mempromosikan di website dan
media sosial
STRATEGI
b. Menurut Bapak/Ibu, seberapa besar dan relevan strategi ini dapat meminimalisir aspek-aspek kelemahan yang ada?
KELEMAHAN
Pesantren Wisata Objek wisata yang Pihak pengelola
Pabangbon masih tersedia di Pesantren Wisata
dalam tahap Pesantren Wisata Pabangbon belum
penataan sehingga Pabangbon masih memiliki
infrastruktur masih terbatas networking yang
belum memadai. baik dengan pihak-
pihak yang
berkepentingan.
Menciptakan inovasi layanan
terkait produk dan jasa halal
Mempromosikan di website dan
media sosial
STRATEGI
c. Menurut Bapak/Ibu, seberapa besar dan relevan strategi ini dapat memaksimalkan aspek-aspek peluang yang ada?
PELUANG
Wahana yang Kabupaten Bogor Target pasar dari Masih sedikitnya
beragam di memiliki jumlah Pesantren Wisata jumlah wisata
Pesantren Wisata penduduk muslim Pabangbon yaitu edukatif di
Pabangbon terbanyak di sekolah-sekolah Kabupaten Bogor.
memunculkan Provinsi Jawa Islam karena
keingintahuan Barat sesuai dengan
masyarakat untuk objek wisata yaitu
berkunjung. wisata edukatif di
lingkungan
pesantren.
Menciptakan inovasi layanan
terkait produk dan jasa halal
Mempromosikan di website dan
media sosial
STRATEGI
d. Menurut Bapak/Ibu, seberapa besar dan relevan strategi ini dapat meminimalisir aspek-aspek ancaman yang ada?
ANCAMAN
Kurangnya literasi Munculnya pesaing Akses menuju Pesantren
masyarakat sekitar, yang mengangkat Wisata Pabangbon masih
terkait konsep wisata konsep wisata edukatif terkendala.
halal. seperti Pesantren Wisata
Pabangbon
Menciptakan inovasi layanan
terkait produk dan jasa halal
Mempromosikan di website dan
media sosial
STRATEGI
Contoh: Seberapa besar pengaruh terdapat taman dan pemandangan alam yang indah untuk mengoptimalkan strategi
STRATEGI
Menciptakan Mempromosikan Membuat Meningkatkan Melakukan
inovasi layanan di website dan beberapa jenis literasi pengembangan
terkait produk media sosial paket wisata masyarakat penataan
dan jasa halal yang sesuai terkait konsep infrastruktur
dengan target wisata halal dan objek
pasar. wisata
3 5 6 2 1
KEKUATAN
a. Menurut Bapak/Ibu, seberapa besar aspek-aspek kekuatan ini dapat dijadikan dasar dalam merumuskan strategi pengembangan
wisata halal di Pesantren Wisata Pabangbon?
STRATEGI
Menciptakan Mempromosikan Membuat Meningkatkan Melakukan
inovasi layanan di website dan beberapa jenis literasi pengembangan
terkait produk media sosial paket wisata masyarakat penataan
dan jasa halal yang sesuai terkait konsep infrastruktur
dengan target wisata halal dan objek
pasar. wisata
b. Menurut Bapak/Ibu, seberapa besar aspek-aspek kelemahan ini dapat dijadikan dasar dalam merumuskan strategi pengembangan
wisata halal di Pesantren Wisata Pabangbon?
STRATEGI
Menciptakan Mempromosikan Membuat Meningkatkan Melakukan
inovasi layanan di website dan beberapa jenis literasi pengembangan
terkait produk media sosial paket wisata masyarakat penataan
dan jasa halal yang sesuai terkait konsep infrastruktur
dengan target wisata halal dan objek
pasar. wisata
Pesantren Wisata
Pabangbon masih dalam
tahap penataan sehingga
infrastruktur masih belum
memadai.
Objek wisata yang tersedia
KELEMAHAN
di Pesantren Wisata
Pabangbon masih terbatas
Pihak pengelola Pesantren
Wisata Pabangbon belum
memiliki networking yang
baik dengan pihak-pihak
yang berkepentingan.
44
c. Menurut Bapak/Ibu, seberapa besar aspek-aspek peluang ini dapat dijadikan dasar dalam merumuskan strategi pengembangan
wisata halal di Pesantren Wisata Pabangbon?
STRATEGI
Menciptakan Memprosikan Membuat Meningkatkan Melakukan
inovasi layanan di website dan beberapa jenis literasi pengembangan
terkait produk media sosial paket wisata masyarakat penataan
dan jasa halal yang sesuai terkait konsep infrastruktur
dengan target wisata halal dan objek
pasar. wisata
d. Menurut Bapak/Ibu, seberapa besar aspek-aspek ancaman ini dapat dijadikan dasar dalam merumuskan strategi pengembangan
wisata halal di Pesantren Wisata Pabangbon?
STRATEGI
Menciptakan Mempromosikan Membuat Meningkatkan Melakukan
inovasi layanan di website dan beberapa jenis literasi pengembangan
terkait produk media sosial paket wisata masyarakat penataan
dan jasa halal yang sesuai terkait konsep infrastruktur
dengan target wisata halal dan objek
pasar. wisata
Kurangnya literasi
masyarakat sekitar, terkait
konsep wisata halal
ANCAMAN
Aspek R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7
Strength 0.16990 0.16990 0.26741 0.30557 0.09543 0.12479 0.50782
Weakness 0.47286 0.28437 0.12669 0.07779 0.16008 0.30557 0.10251
Opportunity 0.28437 0.47286 0.56600 0.49183 0.46729 0.49183 0.32408
Threat 0.07285 0.07285 0.03987 0.12479 0.27718 0.07779 0.06558
Strength R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7
S1 0.60548 0.34919 0.49801 0.29275 0.31693 0.05862 0.39129
S2 0.12050 0.16835 0.18802 0.25839 0.17534 0.18850 0.18193
S3 0.15741 0.35027 0.18990 0.23595 0.27116 0.46210 0.28718
S4 0.11662 0.13219 0.12407 0.21291 0.23657 0.29078 0.13961
Weakness R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7
W1 0.25839 0.36625 0.29460 0.38742 0.24178 0.32594 0.18300
W2 0.19827 0.36633 0.44417 0.22065 0.33674 0.22957 0.39361
W3 0.54334 0.26742 0.26123 0.39194 0.42148 0.44449 0.42339
Opportunity R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7
O1 0.60239 0.40236 0.31137 0.33659 0.23938 0.25733 0.11474
O2 0.12677 0.14971 0.30265 0.27420 0.18547 0.25745 0.11234
O3 0.15455 0.22879 0.18245 0.25158 0.23399 0.31347 0.45710
O4 0.11630 0.21914 0.20353 0.13763 0.34115 0.17175 0.31582
Threat R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7
T1 0.43766 0.45745 0.37826 0.41070 0.48898 0.40189 0.12142
T2 0.10462 0.43937 0.36761 0.31227 0.30403 0.46244 0.61450
T3 0.45772 0.10318 0.25414 0.27703 0.20699 0.13567 0.26407
Strategi R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7
Strategi 1 0.26748 0.10703 0.26943 0.32679 0.14197 0.23380 0.11548
Strategi 2 0.23517 0.24177 0.14126 0.23763 0.18429 0.26908 0.22384
Strategi 3 0.28286 0.20296 0.21000 0.24210 0.31758 0.22860 0.42849
Strategi 4 0.11192 0.14117 0.16726 0.08887 0.14749 0.13383 0.06443
Strategi 5 0.10257 0.30707 0.21205 0.10461 0.20868 0.13470 0.16777
47
Kriteria S W O T
R1 3 1 2 4
R2 3 2 1 4
R3 2 3 1 4 u 17,5
R4 2 4 1 3 s 129
R5 4 3 1 2 max s 245
R6 3 2 1 4 w 0,526531
R7 1 3 2 4
TOTAL 18 18 9 25
Strengths S1 S2 S3 S4
R1 1 3 2 4
R2 2 3 1 4 u 15
R3 1 3 2 4 s 156
R4 1 2 3 4 max s 270
R5 1 4 2 3 w 0,577778
R6 4 3 1 2
R7 1 3 2 4
TOTAL 11 21 13 25
Weaknesses W1 W2 W3
R1 2 3 1
R2 2 1 3 u 14
R3 2 1 3 s 14
R4 2 3 1 max s 98
R5 3 2 1 w 0,142857
R6 2 3 1
R7 3 2 1
TOTAL 16 15 11
Opportunity O1 O2 O3 O4
R1 1 3 2 4
R2 1 4 2 3 u 16,33333
R3 1 2 4 3 s 62,44444
R4 1 2 3 4 max s 250,4444
R5 2 4 3 1 w 0,249335
R6 3 2 1 4
R7 3 4 1 2
TOTAL 12 21 16 21
48
Threats T1 T2 T3
R1 2 3 1
R2 1 2 3
R3 1 2 3 u 14
R4 1 2 3 s 26
R5 1 2 3 max s 98
R6 2 1 3 w 0,265306
R7 3 1 2
TOTAL 11 13 18
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di kota Makassar pada tanggal 18 Juni 2001 sebagai anak
pertama dari pasangan bapak Usman Umar dan ibu (Almarhumah) Hafsah Idris.
Pendidikan sekolah menengah atas (SMA) ditempuh di sekolah SMAN 17
Makassar dan lulus pada tahun 2019. Pada tahun 2019, penulis diterima sebagai
mahasiswa program sarjana (S-1) di Departemen Ilmu Ekonomi Syariah di IPB
melalui jalur SNMPTN.
Selama mengikuti program S-1, penulis aktif dalam beberapa organisasi dan
kepanitiaan. Organisasi yang diikuti oleh penulis diantaranya UKM Lawalata IPB
dan Himpunan Profesi Ekonomi Syariah yaitu SES-C IPB. Sejak tahun 2020 hingga
tahun 2022 penulis aktif mengikuti kegiatan organisasi dan kepanitiaan. Pada tahun
2022 penulis mengambil peran penting sebagai bendahara UKM Lawalata IPB dan
ketua divisi internal SES-C IPB. Selain kegiatan organisasi, penulis juga aktif
mengikuti kegiatan kepanitiaan seperti Lawalata IPB Webinar Series Season 2,
LKMM Ormawa FEM 2021, FEM E-Sport Competition, serta Aksi Sosial dan
Lingkungan Hidup Lawalata IPB. Pada tahun 2022, penulis mengikuti program
magang MBKM yang dibuat oleh Kemendikbudristek yaitu di PT Bank Syariah
Indonesia Tbk dan BPJS Ketenagakerjaan.