Anda di halaman 1dari 3

Nama : Risti Ayu Pradita

NPM : 8820120023

Membudayakan Nilai Islami Anak dari Keluarga, Sekolah, sampai Negara

Analisis Struktur Esai :

Pendahuluan : Pada pendahuluan penulis memperkenalkan topik esai yaitu Munculnya


kebudayaan diawali dengan munculnya peradaban di bumi. Melalui kutipan ahli penulis
menjelaskan bahwa Manusia sebagai mahkluk sosial yang memiliki akal pasti memiliki
kebudayaan nilai dan rasa untuk menjalani kehidupannya sehari-hari. Di tunjukkan di
paragraf 1 yaitu, Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi merumuskan kebudayaan
sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.Karya dapat menghasilkan
kebudayaan materi atau jasmani yang diperlukan manusia untuk menciptakan alam,
rasa meliputi jiwa yang menghasilkan kaidah dan nilai, sedangkan cipta adalah
kemampuan mental dan berfikir untuk menghasilkan pengetahuan. Jadi kebudayaan
adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia serta pengetahuan
manusia sebagai mahluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta
pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya (KBBI, 2005:170).

Isi : Pada bagian isi berisi penjelasan pengembangan topik yang dibahas pada bagian
pendahuluan. Penulis menjelaskan di zaman modern Indonesia mengalami banyak
perubahan tidak hanya dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, ekonomi, dan
politik melainkan perubahan nilai akhlak dan moral yang menjadi dasar berubahnya
kebudayaan yang ada oleh masyarakat yang menjalani budaya itu sendiri. Ditujunkkan di
paragraf 2 dan 3 yaitu, Sistem nilai yang mencakup konsep-konsep abstrak tentang apa
yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk yang dianut oleh para pendukungnya
merupakan inti dari kebudayaan. Di zaman modern ini bangsa Indonesia banyak
mengalami perubahan. Perubahan tersebut tidak hanya terjadi dalam bidang ilmu
pengetahuan, teknologi, budaya, ekonomi, dan politik saja, melainkan juga perubahan
sistem nilai terutama dalam bidang akhlak dan moral. Perubahan akhlak dan moral ini
adalah perubahan yang paling mendasar yang dijadikan patokan perubahan-perubahan
lainnya. Mengapa? Karena dengan perubahan akhlak dan moral akan dapat merubah
kebudayaan yang terdapat di lingkungan sekitar manusia berada.

Selanjutnya pada paragraf 4 penulis membahas tentang rumah sebagai tempat tinggal
utama bagi seorang manusia dalam membentuk akhlak dan nilai-nilai, keberadaan
lingkungan menjadi penyebab perkembangan pembentukan karakter seseorang
khususnya anak-anak yang mengalami proses pembentukan menjadi manusia dewasa
dengan pola pengasuhan dari orang tua dengan cara yang baik dan benar sehingga dalam
kehidupannya sehari-hari melekat akhlak dan moral untuk membentuk generasi yang
baik. Rumah sebagai tempat tinggal yang utama merupakan dasar bagi seseorang untuk
membentuk akhlak dan nilai-nilai. Di sinilah di mulai pembentukan karakter bagi
seseorang. Dalam pembentukan karakter manusia banyak pihak pihak yang terlibat di
dalamnya diantaranya keluarga, sekolah, dan masyarakat, Nilai-nilai yang diajarkan
oleh lingkungan akan membentuk karakter dan kepribadian seseorang khususnya anak
anak yang sedang mengalami proses pembentukan menjadi manusia dewasa. Karena itu
pola pengasuhan yang tepat guna sangat diperlukan bagi perkembangan anak dalam
praktiknya dalam kehidupan sehari hari demi terciptanya generasi yang lebih baik.

Pada paragraf 5-6 Penulis menekankan bahwa dalam bermasyarakat seorang anak akan
belajar untuk bersosialiasi dengan menyesuaikan diri terhadap unsur kebudayaan melalui
caranya bersikap, bertindak dan berinterasi dengan lingkungan disekitarnya, didukung
dengan kutipan ahli yang menyebutkan bahwa melalui bersosialisasi anak akan belajar
menjadi seseorang yang berpartispasi di masyarakat. Dalam paragraf ini penulis juga
melengkapi penjelasan melalui penggalan ayat al-quran siapapun yang mengerjakan
kebajikan maka akan diberikan kehidupan yang baik terhadap apa yang telah dikerjakan.
Sebagai mahluk Allah kita dituntut untuk bertanggung jawab membentuk budaya yang
sesuai dengan nilai-nilai Islami. Dalam surat An-Nahl ayat 97, Allah berfirman
Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka pasti akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan kami
berikan balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Dalam hal ini kita selalu dituntut untuk selalu berbuat baik dan mengajarkannya kepada
setiap mahluk di muka bumi ini.
Kesimpulan : Pada bagian ini penulis menyimpulkan bahwa sebagai makhluk yang
berpedoman pada Al-Quran dan Hadist dimana manusia dituntut untuk mengembangkan
kebudayaan islami dalam hidupnya sehari-hari melalui nilai-nilai islami yang dibentuk
dilingkungan sekitar yang sesuai dengan ajaran Allah SWT dan Rasulnya. Sebagai
mahluk Tuhan yang selalu berpedoman pada Al Quran dan Hadist kita dituntut untuk
mengembangkan budaya Islami dalam menjalani hidup sehari-hari. Proses pembentukan
budaya nilai-nilai Islami yang baik yang dimulai dari lingkungan rumah, sekolah,
hingga lingkungan Negara. Untuk itulah jika Negara ini akan menjadi Negara yang
maju, jika kita selalu berpedoman kepada nilai-nilai yang sesuai dengan ajaran Allah
SWT dan Rasulnya serta pedoman hidup kita yaitu Al Quran dan Hadis.

Anda mungkin juga menyukai