ABSTRAK
Poliploidi adalah saat individu memiliki lebih dari dua set genom, dan ini adalah fenomena yang sering terjadi
dan tersebar luas di berbagai tumbuhan di seluruh dunia. Khususnya, tumbuhan paku adalah salah satu contoh
utama di mana poliploidi sering terjadi, dan dapat terjadi melalui berbagai mekanisme, baik selama meiosis
maupun dalam proses somatik. Banyak spesies tumbuhan paku dan tumbuhan lainnya menunjukkan tingkat
poliploidi yang berbeda, yang dikenal sebagai sitotipe poliploid. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengetahui tipe ploidi pada pteridophyta dan faktor-faktor yang mungkin tipe ploidi tersebut. Metode praktikum
ini diawali dengan membersihkan & menyayat tudung akar sekitar 1 cm pada tumbuhan P. ensiformis & P. vitata
pada dataran tinggi, sedang, dan rendah. Memasukkan kedalam larutan FAA selama 15 menit, dan cuci hingga
bersih. Lalu masukkan tudung akar kedalam botol ampul berisi HCl, letakkan ke dalam waterbath suhu 60°C
selama 20 menit, setelah itu cuci bersih dan teteskan acetocarmin, diamkan selama 20 menit. Letakkan tudung
akar diatas kaca benda, hisap sisa acetocarmin dengan kertas hisap, tambahkan glycerin, tutup dengan kaca
penutup. Amati kromosom dibawah mikroskop. Diperoleh hasil seluruh kromosom sampel dalam tahap profase
dan memiliki kromosom berbeda. Dataran rendah memiliki kromosom diploid (2n) sehingga kromosom nya 2
(29) = 58 buah. Dataran sedang dan tinggi tipe sitologi tetraploid 3(n) sehingga kromosomnya 3(29)= 89 buah.
Hal ini bisa terjadi secara spontan selama mitosis, menyebabkan sel-sel meristematik yang berkembang dengan
jumlah kromosom ganda. Atau, itu dapat disebabkan oleh ketidaksempurnaan dalam pemisahan sel reproduksi
saat anafase, yang menghasilkan sel dengan jumlah kromosom ganda.
HASIL PENGAMATAN
Nama pteris Gambar Ket. Jumlah Fase
kromosom
2n Profase
1 : P. vittata
(dataran rendah)
Perbesaran 40x10
3n Profase
2 : P. vittata
(dataran sedang)
Perbesaran 100x10
4n Profase
3 : P. vittata
(dataran tinggi)
Perbesaran 10x10
2n Profase
4 : P. ensiformis
(dataran rendah)
Perbesaran 100x10
3n Profase
5 : P. ensiformis
(dataran sedang)
Perbesaran 100x10
4n Profase
6 : P. ensiformis
(dataran tinggi)
Perbesaran 100x10