Nama : MUHAMMAD NUR MUFID

NIM : 192010200390

UTS

MANAJEMEN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

1. Perkembangan islam dimulai pada saat Rasullah SAW mendirikan pemerintahan Daulah
Islamiyah di Madinah. Puncak perkembangan islam terutama dibidang IPTEKS terjadi pada
masa kekhalifahan Abbasiyah. Dalam buku Montgomery Watt W menganalisis bahwa islam
bisa mencapai kejayaan karena islam tidak mengenal pemisahan yang kaku antara ilmu
pengetahuan, etika, dan ajaran agama.
Dalam hakikatnya IPTEKS adalah suatu sumber informasi yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan wawasan seseorang yang berhubungan dengan bidang teknologi dan seni.
Dalam islam IPTEKS dapat dikaitkan dengan nilai nilai agama yaitu dengan cara menanamkan
teori, metode, dan tujuan IPTEKS secara islami.

2. Dalam pengembangan dan penerapan boleh saja kita memanfaatkan IPTEKS jika telah di
halalkan syariah islam, akan tetapi bila mana suatu aspek IPTEKS diharamkan syariah maka
tidak boleh umat islam memanfaatkannya walau menghasilkan manfat sesaat memenuhi
kebutuhan manusia.

3. Berdasarakan ayat ayat Al Quran terdapat 4 fungsi manajemen yaitu perencanaan,

pengorganisasian, memimpin, dan pengendalian pengawasan. Agama adalah faktor paling
berpengaruh secara signifikan terhadap sikap, nilai, dan perilaku masyarakat. Surat an Fal
ayat 60 menjelaskan tentang menyuruh kita untuk membuat suatu perencanaan. Kaum
muslimin mesti merencanakandan mempersiapkan berbagai kekuatanguna menghadapi
musuh musuh, baik berupa perencanaan dalam penanaman keimanan yang kokoh
maupunperencanaan kekuatan fisik. Hal ini juga tidak jauh dalam merencanakan suatu
manajemen yang terkoordinir guna menciptakan produk maupun jasa yang berkualitas.

4. Organisasi adalah sistem kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama.
Ajaran Islam senantiasa mendorong para pemeluknya untuk melakukan segala sesuatu
secara terorganisir dengan rapi, sebab bisa jadi suatu kebenaran yang tidak terorganisir
dengan rapi akan dengan mudah bisa diluluhlantakkan oleh kebatilan yang tersusun rapi.
Ali Bin Talib berkata : “Kebenaran yang tidak terorganisasi dapat dikalahkan oleh kebatilan
yang terorganisasi”. Proses organizing yang menekankan pentingnya tercipta kesatuan
dalam segala tindakan sehingga tercapai tujuan,