Anda di halaman 1dari 2

Global Food Security Summit 2023: Indonesia Serukan Komitmen untuk Mengurangi

Prevalensi Gizi Buruk pada Anak


Image not found or type unknown

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN


REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
HM.4.6/467/SET.M.EKON.3/11/2023

Global Food Security Summit 2023: Indonesia Serukan Komitmen untuk Mengurangi Prevalensi Gizi
Buruk pada Anak

Jakarta, 23 November 2023

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dida
Gardera menghadiri Global Food Security Summit (GFSS 2023) : Towards Zero Hunger and Endling
Malnutrition untuk tema Shifting the Dial on How We Address Child Wasting yang diselenggarakan di
Lancaster House, London, Inggris, pada Senin (20/11).

Pada kesempatan tersebut, Deputi Dida memberikan keynote speech pada sesi Creating New Approaches to
Ending Preventable Deaths of Children. Deputi Dida menyampaikan komitmen Indonesia untuk mengurangi
prevalensi gizi buruk pada anak dari 10,2% pada tahun 2018 menjadi kurang dari 7% pada tahun 2024.

Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam memerangi malnutrisi selama dua puluh tahun
terakhir. Angka stunting pada balita turun dari lebih dari 40% pada tahun 2000 menjadi di bawah 30% pada
tahun 2022.

Lebih lanjut, Deputi Dida juga menekankan kembali pentingnya kerja sama antar bangsa dan para pihak
untuk berkolaborasi dalam menghilangkan kelaparan dan mengakhiri malnutrisi, khususnya child wasting.

Dunia perlu mendorong perubahan jangka panjang terhadap kelaparan dan malnutrisi. Dukungan seluruh
pihak diperlukan guna meningkatkan ketahanan pangan dengan mengembangkan tanaman yang tahan
terhadap perubahan iklim dan meningkatkan pendanaan untuk mengatasi malnutrisi anak yang sudah cukup
memprihatinkan.

Masyarakat internasional didesak segera mengatasi penyebab utama kerawanan pangan, membangun sistem
pangan yang lebih tangguh dan segera bertindak untuk mencegah krisis pangan dan kekurangan gizi.
Perubahan iklim, konflik, dampak jangka panjang COVID-19, dan dampak invasi Rusia ke Ukraina terhadap
pasokan pangan global merupakan pendorong utama kerawanan pangan.

Banyak anak dalam keadaan lapar dan kurang gizi. Global Food Security Summit menyerukan persatuan
untuk mengubah dan mencari solusi dan mengatasi kelaparan dan malnutrisi. Ilmu pengetahuan mutakhir
dan kemitraan inovatif akan membantu negara-negara menciptakan dunia yang lebih sehat, aman, dan
sejahtera bagi manusia terutama anak-anak dan perempuan.

Global Food Security Summit 2023 secara resmi dibuka oleh Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan
ditutup oleh mantan Perdana Menteri Inggris yang sekarang menjabat Menteri Luar Negeri David Cameron.
Turut hadir pula Presiden Somalia, Dirjen WHO, Bill Gates, para menteri dari berbagai negara dan lembaga-
lembaga intetnasional lainnya.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan juga pembicaraan bilateral dengan UK Minister of State for the Indo-
Pacific, The Rt Hon Anne-Marie Trevelyan MP dari FCDO - Foreign, Commonwealth and Development
Office dan The Minister of State for Food, Farming and Fisheries, The Rt Hon Mark Spencer MP dari Defra -
Department for Environment Food and Rural Affairs. Di sela-sela summit, dalam berbagai kesempatan
Indonesia juga dipuji terkait kebijakan penanganan pandemi Covid-19 yang tetap mampu menjaga
momentum pertumbuhan ekonomi. (dep2/dlt/fsr)

***

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian


Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Haryo Limanseto

Website: www.ekon.go.id
Twitter, Instagram, Facebook, TikTok, Threads, & YouTube: @PerekonomianRI
Email: humas@ekon.go.id
LinkedIn: Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia

Anda mungkin juga menyukai