Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

DETERMINAN KESEHATAN

ICEBERG BALITA STUNTING

Disusun Oleh :

Budi Cahyadi NIM BMR 0190011

Eni Desi Kaniawati NIM BMR 0190016

Reni Zahra Pertiwi NIM BMR 0190036

Dosen Pengampu :

Dr. Dwi Nastiti Iswarawanti M.Sc

Dr. Esty Febriani, M.KM

MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN

TH 2020
DETERMINAN KESEHATAN BALITA STUNTING
DENGAN MODEL ICEBERG

State of health : Balita Stunting

Contributing factors :
A. Konsumsi makanan
B. Status infeksi
C. Pelayanan kesehatan

Lifestyle behaviours :
1. Pola konsumsi keluarga
2. Pola Asuh
3. Pemberian ASI
4. Penyediaan dan pemberian MPASI
5. Kebersihan dan sanitasi
Psycho-socio-cultular & environmental
determinan:
1. Daya beli (kemiskinan- pembangunan
ekonomi)
2. Akses pangan (ketahanan pangan dan
gizi- ekomoni, politik, social)
3. Akses informasi (pendidikan- ekonomi,
budaya)
4. Akses pelayanan (ekonomi, pendidikan,
budaya)
( Unicef 1990)

Hasil Kajian :

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang diakibatkan kekurangan zat

gizi kronik terutama pada usia 1000 hari pertama kehidupan (Kemkes, 2018). Ditandai dengan status

tinggi badan per umur pendek dan sangat pendek. Balita stunting apabila tidak mendapatkan

penanganan yang tepat akan menyebabkan penurunan ekonomi dan kesejahteraan suatu Negara.
WHO pada tahun 2017 menempatkan Indonesia sebagai Negara peringkat 3 di ASIA

dalam persentase balita stunting. Hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukan ada penurunan angka balita

stunting dari 37,2% pada tahun 2013 ke 23,6% pada tahun 2018. Namun angka ini mash diatas standar

WHO yaitu 20% (Noviyanto, Hedi 2019 https://beritagar.id/artikel/berita/angka-stunting-turun-tapi-

belum-standar-who)

Balita stunting pada kehidupan dewasanya terancam kurang atau tidak produktif

berkaitan dengan resiko menginap penyakit tidak menular. Meningkatnya biaya berobat dan rendahnya

produktivitas menimbulkan dampak penurunan ekonomi dan kesejahteraan suatu bangsa. Selain itu

kemampuan kognitif balita stunting akan mengalami penurunan.

Dalam upaya penanganan penanganan stunting pada balita harus diupayakan dari

pemecahan deteminan kesehatan yaitu :

1. Penguatan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

2. Menjaga stabilitas politik bangsa

3. Menjaga kondisi social dan budaya serta memperbaiki beberapa kondisi yang kurang

mendukung dalam upaya penanganan stunting.

Ekonomi yang kuat akan mendukung terhadap beberapa factor penting yaitu :

a. peningkatan pendidikan masyarakat sehingga akan berdampak terhadap pengetahuan

masyarakat khususnya bidang kesehatan seperti perilaku kesehatan seperti imunisasi, ASI

ekslusif, cuci tangan pakai sabun, pola makan gizi seimbang dan lain – lain.

b. Pengadaan bahan makanan bergizi di tk rumah tangga.

c. Akses ke pelayanan kesehatan bisa dijangkau dengan baik dan layak.

d. Kondisi sanitasi lingkungan yang baik dan memenuhi standar kesehatan.

Stabilitas politik juga mendukung kondisi - kondisi seperti ketahanan pangan, keterjangkauan pelayanan

kesehatan, ekonomi masyarakat dan lain – lain.

Anda mungkin juga menyukai