Anda di halaman 1dari 5

CHARLOTTE GRACE/176505040

Tugas Ilmu Kedokteran Keluarga

Charlotte Grace Nusifera

1765050409

1. Bagaimana menilai status gizi masyarakat?


penilaian status gizi dapat dibagi dua yaitu secara langsung dan tidak langsung.
a. Penilaian status gizi secara langsung Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi
menjadi empat penilaian yaitu : antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Secara umum
antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka
antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan
komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi (Supariasa, 2001). 2. Penilaian
status gizi secara tidak langsung
b. Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu: survei konsumsi makanan,
statistik vital dan faktor ekologi
 Survei konsumsi makanan merupakan metode penentuan status gizi secara tidak
langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.
 Statistik vital merupakan pengukuran dengan menganalisis data beberapa statistik
kesehatan seperti angka kematian bedasarkan umur, angka kesakitan dan kematian
akibat penyebab tertentu.
 Faktor ekologi digunakan untuk mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan
masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis, dan
lingkungan budaya.
2. Di Indonesia apa saja masalah gizi masyarakat?
Terdapat Triple Burden yang terjadi di Indonesia
a. Defisiensi Kalori dan Protein : Gizi Buruk dan Gizi Kurang (17,7%), Stunting (30,8%)
CHARLOTTE GRACE/176505040
b. Defisiensi Zat Gizi Mikro : Anemia pada Ibu hamil (48,9%)
c. Kelebihan Kalori : Gizi Lebih Balita (8%), Gizi Lebih penduduk usia >18 tahun (28,9%)
Sumber:
https://www.persi.or.id/images/2019/data/FINAL_PAPARAN_PERSI_22_FEB_2019_Ir._Doddy.p
df. Diunduh tanggal 24 April 2020.

Kejadian balita stunting (pendek) merupakan masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia.
Berdasarkan data Pemantauan Status Gizi (PSG) selama tiga tahun terakhir, pendek memiliki
prevalensi tertinggi dibandingkan dengan masalah gizi lainnya seperti gizi kurang, kurus, dan
gemuk. Prevalensi balita pendek mengalami peningkatan dari tahun 2016 yaitu 27,5% menjadi
29,6% pada tahun 2017

Sumber: Pusat Data dan Informasi. Buletin Stunting 2018. Kementerian Kesehatan RI : Jakarta.
2018. Diunduh dari file:///C:/Users/user/Desktop/Buletin-Stunting-2018.pdf. Diakses pada
tanggal 24 April 2018.

3. Menurut Unicef ada beberapa masalah penyebab Gizi buruk /Stunting (masalah dasar dst),
jelaskan.
Malnutrisi menurut kerangka konseptual UNICEF :
 Penyebab langsung
Makan tidak seimbang/ tidak adekuanya asupan makanan dan penyakit
 Penyebab tidak langsung
Ketersediaan pangan yang kurang, kualitas perawatan ibu dan anak, pelayanan
kesehatan serta sanitasi lingkungan
 Penyebab dasar
Masalah politik sosial ekonomi

UNICEF's Conceptual Framework for the cause of malnutrition


CHARLOTTE GRACE/176505040

Pertama dimulai dari political resources yg mempengaruhi rmstruktur ekonomi dan kemudian
mempengaruhi politik dan ekonomi dalam struktur luas. Kematangan berpoliik suatu negara
berkaitan erat dengan kemajuan ekonominya. Kemajuan ekonomi menopang terwujudnya
situasi dan kondisi politik yang stabil sehigga dapat menunjang kehidupann ekonomi yang maju.
Jika siuasi politik stabil perekonomian bisnis secara umum akan lancar. Di beberapa negara
industri, kesenjangan pendapatan yang melebar, ditambah dengan pengurangan perlindungan
sosial, memiliki efek yang mengkhawatirkan pada tingkat gizi anak-anak.

Ekonomi stabil memengaruhi banyak aspek kehidupan masyarakat suau bangsa tidak terkecuali
aspek pendidikan dan pengetahuan. Selanjutnya ini mempengaruhi institusi formal dan non
formal yang menyebabkan edukasi yang tidak adekuat. Semua ini termasuk dalam penyebab
dasar.
Kemudian, dari edukasi yang tidak adekuat ini akan mempengaruhi masalah perlindungan dan
perawatan yang buruk terhadap ibu dan anak, tidak adekuatnya akses pangan. Status
pendidikan perempuan yang rendah akan menyebabkan penurunan kemampuan untuk
memperbaiki status gizi gizi keluarga.
Sedangkan dari pengaruh dari suprastruktur politik dan ideologi mempengaruhi akses pangan
yang tidak adekuat dan sarana prasarana dan pelayanan kesehatan yang tidak memadai, sanitasi
CHARLOTTE GRACE/176505040
lingkungan yang buruk. Pelayanan kesehatan serta sanitasi lingkungan mempengaruhi
bagaimana ibu bekerja dalam mempersiapkan makanan untuk dikonsumsi. Pelayanan kesehatan
tidak hanya tersedia namun harus dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat. Di sebanyak
35 negara termiskin, 30-50 persen dari populasi mungkin tidak memiliki akses ke layanan
kesehatan sama sekali.
Lebih dari 1,1 miliar orang tidak memiliki akses ke air minum yang aman dan sekitar 2,9 miliar
orang tidak memiliki akses terhadap sanitasi yang memadai. Hasilnya adalah penyebaran
penyakit menular, termasuk diare pada masa kanak-kanak, yang pada gilirannya merupakan
penyebab utama malnutrisi. Setiap tahun, dehidrasi diare merenggut nyawa 2,2 juta anak balita
di negara berkembang. Hal-hal ini menyebabkan asupan makanan buruk dan timbulnya
penyakit yang menjadi penyebab langsung dari malnutrisi. Perawatan yang tidak memadai untuk
anak-anak dan perempuan adalah penyebab mendasar dari kekurangan gizi yang baru-baru ini
diakui dalam semua konsekuensi yang berbahaya. Kebersihan yang baik di dalam dan sekitar
rumah dan dalam menangani makanan mengurangi risiko penyakit

Seorang anak menjadi kurang gizi karena penyakit dalam kombinasi dengan asupan makanan
yang tidak memadai. Kurangnya akses ke makanan, layanan kesehatan yang buruk, kurangnya
air bersih dan sanitasi, dan perawatan anak dan ibu yang tidak memadai menjadi penyebab
utama.

Sumber:
Nutrisi Mengatasi Beban Ganda Malnutrisi di Indonesia
https://www.unicef.org/indonesia/id/nutrisi
UNICEF. The UNICEF Conseptual Framework of Undernutrition.
https://www.unicef.org/sowc98/fs01.htm
4. Pemerintah menetapkan penanganan Stunting dengan intervensi Gizi sensitif dan gizi spesifik,
jelaskan.
a. Intervensi sensitif merupakan berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan,
sasarannya adalah masyarakat umum. Dalam kerangka konsep UNICEF penanganan masalah
gizi diantaranya adalah melalui program pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan
ekonomi, keterlibatan dunia usaha, penanganan konflik serta pelestarian lingkungan hidup.
Contoh intervensi gizi sensitif yang dilakukan oleh sektor nonkesehatan antara lain
CHARLOTTE GRACE/176505040
intervensi kesehatan lingkungan (program Jumat dan Minggu bersih, pembuatan lubang
biopori, pembuatan septictank komunal), intervensi mengatasi kemiskinan (pemberian
bantuan langsung tunai/ BLT, keluarga harapan, dana program nasional pemberdayaan
nasional/PNPM), dan intervensi pemberdayaan perempuan (penyuluhan dan pelatihan
kesehatan dan gizi, pemberian tanaman bibit untuk pemanfaatan lingkungan).
b. Intervensi gizi spesifik adalah upaya untuk mencegah dan mengurangi masalah gizi secara
langsung. Kegiatan ini pada umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan. Sasaran : khusus
kelompok 1000 HPK (ibu hamil, ibu menyusui dan anak 0 – 23 bulan). Pada balita yang
dilakukan oleh sektor kesehatan adalah pemantauan pertumbuhan dan perkembangan di
posyandu, pemberian imunisasi, vitamin A, pemberian PMT. Intervensi untuk ibu (kelas ibu
hamil, PMT ibu hamil, seminar gizi dan kesehatan) dan intervensi untuk remaja (program
tablet tambah darah/ TTD). Integrasi antara intervensi spesifik dan sensitif dalam upaya
perbaikan balita sebaiknya dilakukan agar penanganan masalah gizi dapat sustainable atau
berkelanjutan.
Sumber: Bunga CH Rosa et al. Peran Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif dalam Perbaikan
Masalah Gizi Balita di Kota Bogor. Buletin Penelitian Kesehatan (4) 2; Juni 2016. 127 – 138.
Diunduh dari https://media.neliti.com/media/publications/67954-ID-peran-intervensi-gizi-
spesifik-dan-sensi.pdf. Diakses pada tanggal 24 April 2020
5. Seberapa besar masalah Stunting di Indonesia?
Profil di Tahun 2018, 30,1% anak atau 34,5 juta anak di Indonesia mengalami stunting
Di Tahun 2019, 1 dari 3 anak Indonesia menderita Stunting
Sumber: Tayangan Kick Andy dengan narasumber dr. Louisa A. Langi, M.Si., M.A.

Anda mungkin juga menyukai