Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 1:

1. Jeni Oktavia S.R.


2. M. Fahri Al- fiqri
3. Nadine Cisilia N.R.
4. Zahrah

Pelajaran 5.A

Kewajiban Berdakwah
A. Metode dan Pahala Orang yang Berdakwah
1. Q.S. An-Nahl/16: 125

Artinya:

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik,dan

berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang

lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa

yang mendapat petunjuk." (Q.S. An-Nahl/16: 125)

Isi Kandungan Q.S. An-Nahl/16: 125)Umat muslim wajib berdakwah sebagai bentuk

tanggung jawab beragama untuk melanjutkan salah satu tugas para rasul. Dakwah adalah

mengajak orang lain untuk menjalankan ajaran-ajaran agama Allah Swt. Sebagai jalan

menuju ridha-Nya. Berdakwah bukan kegiatan yang ringan, tetapi perlu keberanian dan

strategi efektif untuk mencapai tujuannya. Sebab dalam berdakwah pasti akan menemukan

berbagai tantangan dan rintangan. Meskipun pada hakikatnya setiap orang menyenangi
kebaikan dan mendambakan kebahagiaan, namun kenyataannya tidak mudah mengajak orang

menjadi baik dan bahagia. Oleh karena itu, seorang dai harus dapat mengemas dakwahnya

agar tertarik dengan ajakkannya. Dengan demikian, setidaknya seorang dai harus memahami

terlebih dahulu kondisi orang yang hendak didakwahinya. Dengan memahami kondisi tingkat

pendidikan, sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat yang menjadi sasaran dakwahnya, serta

pilihan metode dakwah yang tepat, maka tingkat keberhasilan dakwah akan semakin tinggi

dan masyarakat mudah menerimanya.

Secara garis besar, Q.S. An-Nahl/16: 125 menunjukkan kewajiban umat Islam untuk

berdakwah dengan menggunakan tiga metode dakwah yang paling tepat. Pertama, hikmah

(bijaksana), yaitu dakwah yang didasari dengan ilmu pengetahuan yang dapat menunjukkan

hal-hal yang membawa manfaat bagi kehidupan manusia sesuai dengan ajaran Islam. Dalam

Al- Qur’an, dijelaskan bahwa hikmah adalah perkataan yang tegas dan benar yang dapat

membedakan antara yang hak dengan yang batil. Kedua, mau’izah hasanah (nasihat atau

pengajaran yang baik), yaitu dakwah yang dilakukkan dengan pendekatan lemah lembut yang

dapat mengesankan hati sehingga orang dapat menerimanya dengan penuh kesadaran. Bukan

dakwah yang dilakukkan dengan cara paksaan apalagi kekerasan. Agama Islam adalah agama

“Rahmatan lil’alamin” atau membawa kasih sayang untuk alam semesta sehingga para dai

harus mencerminkan karakter dan misi agama yang disampaikannya. Ketiga, mujadalah

(diskusi) yang baik, yaitu dakwah yang dilakukan dengan aktif dan interaktif, berdebat, serta

berdiskusi secara ilmiah untuk membuktikan kebenaran. Berdiskusi yang baik adalah diskusi

yang dapat menghindarkan dari akibat-akibat negatif, seperti kesombongan, tinggi hati, dan

sebagainya. Hindari dalam setiap diskusi suasana panas atau bersitegang. Sebaliknya,

ciptakan suasana nyaman dan santai sehingga tujuan diskusi untuk mencari kebenaran dapat

tercapai dengan suasana sejuk dan kepuasan hati. Lakukan diskusi dengan argumentasi yang
dapat membuka cara berpikir untuk mengetahui kesalahan sendiri dan dengan kesadarannya

mau memperbaiki diri.

Pada Q.S. An-Nahl/16: 125 dijelaskan bahwa Allah-lah yang Maha Mengetahui

orang-orang yang tersesat dan orang-orang yang mendapat petunjuk-Nya. Inilah landasan

dasar berdakwah, tidak dibenarkan memaksakan kehendak kepada objek yang didakwahi.

Sebab kegagalan orang yang berdakwah adakalanya metode atau cara yang dilakukannya

tidak tepat sehingga orang yang menjauh atau karena orang yang diajak itu tidak termasuk

orang yang mendapat petunjuk Allah Swt. Oleh karena itu, gunakanlah metode dakwah yang

terbaik agar tujuan dakwah dapat tercapai dengan baik pula, tetapi tetap ingat bahwa

keberhasilan dakwah itu bukan semata-mata usaha manusia.

2. Hadis tentang Nilai Pahala bagi Orang yang Berdakwah

Artinya:

“Dari Abu Hurairah R.A., sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda: ‘Siapa yang mengajak

kepada petunjuk (Allah), dia akan mendapatkan bagian pahala seperti pahala orang yang

mengikuti ajakkannya tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala mereka. Dan siapa yang

mengajak ke jalan kesesatan, dia pun akan mendapatkan bagian dosa seperti dosa-dosa

orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikit pun dosa-dosa mereka.” (H.R. Muslim)
Isi Kandungan Hadis tentang Nabi Pahala bagi Orang yang Berdakwah

Hadis tersebut menerangkan bahwa orang yang mengajak kebaikan kepada orang lain,

dia akan mendapat pahala dari Allah Swt. Dua kali lipat, yaitu pahala untuk dia sendiri

mengajak berbuat kebaikan dan pahala dari orang lain yang mengikuti ajakkannya. Meskipun

demikian, pahala orang lain yang mengikutinya itu sama sekali tidak terkurangi sedikit pun.

Pahala orang yang mengajak kebaikan dan mau mengamalkannya akan bertambah banyak.

Semakin banyak orang yang mengikuti ajakkannya, semakin bertambah pula pahala orang

yang mengajak kebaikan tersebut, bahkan pahalanya akan berantai terus mengalir bertambah

banyak selama kebaikkan itu ada yang mengamalkannya, meskipun orang yang mengajak

sudah meninggal dunia. Olah karena itu, kalian harus sering mengajak orang lain untuk

melakukan kebaikan dan kalian pun harus berusaha memberikan contoh kebaikan tersebut.

Jangan kalian mengajak kebaikkan, tetapi justru kalian yang berbuat sebaliknya. Allah Swt.

Sangat mengencam orang-orang yang hanya dapat mengajak orang lain berbuat kebaikkan,

tetapi dirinya sendiri tidak melakukannya. Allah Swt. Berfirman sebagai berikut.

Artinya:

“(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu

kerjakan.” (As- Saff/61: 3)

Dalam hadis tersebut dijelaskan pula bahwa orang yang mengajak kesesatan akan

mendapatkan bagian dosa dari orang yang diajak, tanpa mengurangi dosa orang yang

diajaknya. Dengan demikian, orang yang mengajak berbuat tidak baik dosanya menjadi dua

kali lipat, yaitu dosa dia sendiri melakukan perbuatan yang tidak baik ditambah dosa dia telah
menjerumuskan orang lain dengan mengajaknya berbuat tidak baik. Oleh karena itu, jangan

sekali-kali kalian mengajak orang lain berbuat tidak baik karena kalian akan merugi.

Anda mungkin juga menyukai