OLEH :
FAUZAN ‘ADZIMA AL AZHAR
(2140121/ D-III MANAJEMEN TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN
2022
1
PROPOSAL PENELITIAN
DAMPAK KEBIJAKAN MINYAK GORENG SATU HARGA TERHADAP
KETERSEDIAAN DAN FLUKTUASI HARGA MINYAK
DI WILAYAH PURWOREJO
OLEH :
FAUZAN ‘ADZIMA AL AZHAR
(2140121/ D-III MANAJEMEN TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………i
Lembar Pengesahan……………………………………………………………...ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………iii
BAB I ……………………………………………………………………………..1
Latar Belakang…………………………………………………………………...1
Rumusan Masalah………………………………………………………………..1
Tujuan…………………………………………………………………………….2
Kontribusi………………………………………………………………………...2
Definisi Operasional……………………………………………………………...2
BAB II…………………………………………………………………………….3
Landasan Teori…………………………………………………………………..3
BAB III……………………………………………………………………………6
Metode Penelitian………………………………………………………………...6
Jadwal Penelitian………………………………………………………………...7
Daftar Pustaka……………………………………………………………………8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Minyak goreng adalah bahan pangan dengan komposisi utama
trigliserida yang berasal dari bahan nabati, dengan atau tanpa
perubahan kimiawi, termasuk pendinginan dan telah melalui proses
rafinasi atau pemurnian yang digunakan untuk menggoreng (SNI,
2103).
Ketersediaan minyak goreng di pasaran terus mengalami
perubahan dari waktu ke waktu. Hal ini dipengaruhi oleh kuantitas
demand (permintaan) dan supply (penawaran dari minyak goreng.
Permintaan dan penawaran selalu berubah ubah mengikuti harga
barang sehingga diperlukan titik equilibrium yang merupakan
keseimbangan antara permintaan dan penawaran (harga pasar)
Harga minyak goreng yang semakin tinggi mebuat pemerintah
mengeluarkan kebijakan minyak goreng satu harga yang dimulai pada
hari Rabu, 19 Januari 2022. Pemerintah menetapkan harga minyak
goreng sebesar Rp 14.000,- / liter. Kebijakan ini memberikan dampak
yang cukup signifikan bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan minyak
goreng merupakan bagian dari Sembilan bahan pokok (sembako) yang
sangat dibutuhkan masyarakat serta industry kuliner. Oleh karena itu,
sebuah penelitian mengenai dampak kebijakan minyak goreng satu
haga perlu diadakan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dampak kebijakan minyak goreng satu harga terhadap
ketersediaan minyak goreng di toko sembako atau minimarket
sekitar?
2. Bagaimana fluktuasi harga minyak goreng di toko sembako atau
minimarket sekitar setelah diberlakukannya kebijakan minyak
goreng satu harga?
1
2
C. Tujuan
1. Mengetahui dampak kebijakan minyak goreng satu harga terhadap
ketersediaan minyak goreng di toko sembako atau minimarket
sekitar.
2. Mengetahui fluktuasi harga minyak goreng di toko sembako atau
minimarket sekitar setelah diberlakukannya kebijakan minyak
goreng satu harga.
D. Kontribusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada
masyarakat umum untuk menambah wawasan mengenai dampak
kebijakan minyak goreng satu harga serta fluktuasi harga minyak
goreng setelah diberlakukannya kebijakan tersebut. Selain itu, hasil
penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
pemerintah dalam membuat kebijakan serupa di masa depan.
E. Definisi Operasional
Minyak goreng adalah bahan pangan yang merupakan olahan dari
kelapa sawit dan digunakan untuk menggoreng. Minyak goreng
termasuk ke dalam Sembilan bahan pokok (sembako). Minyak goreng
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minyak goreng berukuran 1
(satu) litar yang dipsarkan sejak tanggal 19 Januari 2022 di toko
sembako maupun minimarket sekitar.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
1
Hukum penwaran menunjukkan jika penawaran sebuah
barang atau jasa sebanding dengan harganya. Apabila dibuat grafik
antara harga satuan dan jumlah permintaan, maka akan didapatkan
grafik dengan garis ke atas seperti pada gambar berukut.
1
(penjual atau agen tertentu) akan menurun. Karena produk
yang dijual terbatas, ada kemungkinan dari pihak distributor untuk
menaikkan harga. Kenaikan harga akan menyebabkan permintaan
minyak goreng menurun sehingga terjadi penumpukan produk.
Untuk mengindari hal yang demikian pihak distributor Kembali
menurunkan harga sehingga permintaan terhadap minyak akan
stabil atau bahkan meningkat.
1
BAB III
METODE PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui survei. Survei dilakukan
dengan menanyakan tiga pertanyaan kepada pemilik toko sembako atau
pegawai minimarket di lingkungan sekitar. Tiga perytanyaan yang
dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana stok minyak goreng habis terjual semenjak penerapan
kebijakan?
2. Berapa kali seluruh stok minyak goreng habis terjual semenjak
penerapan kebijakan?
3. Berapa harga minyak goreng ukuran satu liter sebelum dan sesudah
kebijakan diterapkan?
Data yang telah diperoleh kemudian dikelompokkan ke dalam tiga
kategori yang akan dimasukkan ke dalam table sebagai berikut :
Tabel 1.1 Jumlah Stok Ulang
Keterangan
Jumlah
Kurang Sangat
No Toko Stok Bedampak
berdampak Berdampak
Ulang (3-7 kali)
(<3 kali) (>7 kali)
1.
2.
3.
4.
5.
1
Tabel 1.2. Selisih Harga Sebelum dan Sesudah Penerapan
Kebijakan
Keterangan
Bedampak
Kurang Sangat
Selisih (Rp 5.000,00 –
No Toko berdampak Berdampak
Harga Rp
(<Rp (>Rp
10.000,00/liter
5.000,00/liter) 10.000,00/liter)
)
1.
2.
3.
4.
5.
Dari hasil analisis data diharapkan akan diperoleh hasil yang jelas
dan komprehensif tentang dampak kebijakan minyak goreng satu harga
terhadap ketersediaan minyak goreng di toko sembako atau minimarket
sekitar.
B. JADWAL PELAKSANAAN
No Kegiatan Tanggal
1. Penyusunan Proposal 14 Februari 2021
2. Pengumpulan Data 15-16 Februari 2021
3. Analisis Data 17 Februari 2021
4. Penyusunan Laporan 18-21 Februari 2021
1
2
C. DAFTAR PUSTAKA
1. “BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA”, https://repository.um-
surabaya.ac.id/456/4/BAB 2.pdf, diakses pada 14 Februari 2022
2. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2022. “Mendag:
Kebijakan Minyak Goreng Satu Harga”, https://pressrelease.
Kontan.co.id/release/mendag-kebijakan-minyak-goreng-satu-harga?
page=all, diakses pada 14 Februari 2022
3. Santosa, uji Agung. 2021. “Ekonomi Mikro: Pengertian, Manfaat, dan
Teorinya”, https:/review.bukalapak.com/finance/ekonomi-mikro-
111347, diakses pada 14 Februari 2022