Anda di halaman 1dari 11

PENGANTAR MANAJEMAN

SYARIAH PERTEMUAN KE 9
MATERI MSDM DALAM ISLAM
MSDM

Pendayagunaan,
pengembangan, penilaian,
pemberian balas jasa, dan
pengelolaan individu
anggota organisasi atau
kelompok pekerja.
TUJUAN MANAJEMEN SDM
1. Peningkatan Produktivitas kerja
2. Peningkatan Quality of work life
3. Peningkatan Kualitas SDM
4. Profit sharing
REKRUITMENT DAN SELEKSI

662]. Maksudnya: melawat untuk mencari ilmu pengetahuan


Dalam rekruitmen harus dicari ahli taubat, ahli ibadah, ahli memuji Alloh,
menambah ilmu, ahli ruku’, sujud, amar ma’ruf nahi munkar, menjaga hukum
Alloh (yakni orang yang bagus spiritualnya, keilmuannya, perilakunya, taat
pada hukum).
Maksud “MENGGEMBIRAKAN” : dapat diartikan : Memberikan suatu yang
dapat meringankan beban hidup, antara lain dengan memberikan pekerjaan
kepada orang yang baik dan mempunyai kompetensi/ilmu
PENGEMBANGAN SDM

Al-Kahfi, 109
Dunia/pengetahuan akan terus berkembang, SDM harus juga dikembangkan
PENGEMBANGAN DIRI SDM

2. SESUNGGUHNYA MANUSIA ITU BENAR-BENAR DALAM KERUGIAN,

•Saling menasihati merupakan salah satu bentuk dalam pengembangan SDM.


•Saling menasihati : pengembangan diri agar SDM dapat menjalankan kerja/amal soleh dengan baik
•3 hal yang hrs dikembangkan : religiusitas, kerja profesional/ kinerja yang baik, perilaku
HADITS

Jarir berkata ; saya baiat pada Rasul membaca syahadat,


melakukan sholat, mengeluarkan zakat, mendengarkan dan taat
serta saling menasihati sesama muslim. (HR. Bukhori, matan lain :
Muslim 83-85, Turmudzi 1848, Nasa’i 4086,Ahmad 18363,Darimi
2428)
Hadits ini memperkuat surat al-Ashr
QUALITY OF WORK LIFE

Nabi bersabda ; bertaqwalah pada Allah di mana saja


berada, gantilah yang jelek dengan yang baik, bergaullah
dengan akhlak yang bagus. HR.Darimi (Matan lain ; At-
turmudzi 1910, Ahmad 20392, 20586)
Hadits tersebut menunjukkan bahwa kewajiban seorang muslim untuk selalu
meningkatkan Produktivitas kerja, Quality of work life, dan Kualitas SDM
MENGEMBANGKAN ORANG LAIN DENGAN ILMU DAN SKILL

Nabi bersabda ; Muslim adalah orang yang menyelamatkan muslim dengan


lissan, tangannya, muhajirin adalah orang yang hijrah dari apa yang dilarang
Allah,(HR.Bukhori. Matan lain:Muslim 57, Nasai 4950, Abi Daud 2122, Ahmad
6199, Darimi 2600)
menyelamatkan muslim dengan lisan : memberikan ilmu agar
SDM mempunyai wawasan luas
menyelamatkan muslim Dengan tangan : memberikan bekal
dengan skill
KINERJA : IKHLAS

)٥( ‫ِين ْالقَ ِيِّ َم ِة‬


ُ ‫الَّ ََاَ َ َو ََ ِل ََ د‬ ‫صينَ لَهُ ال ِ ِّدينَ ُحنَفَا َء َويُ ِقي ُموا ال ه‬
‫صةاَ َ َويُْْ ُُوا ه‬ َ ‫َو َما أ ُ ِم ُروا ِإال ِل َي ْعبُدُوا ه‬
ِ ‫َّللا ُم ْخ ِل‬
Tidak diperintahkan kecuali hanya menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-
mata karena menjalankan perintah agama, dan menjalankan sholat dan menunaikan
zakat, dan yang demikian itu agama yang lurus. (QS. Al-Bayyinah, 98:5)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa setiap individu


diwajibkan menaati perintah agama dan menjauhi
larangannya dalam semua aspek kehidupan, baik
dalam ibadah ritual seperti solat maupun dalam
ibadah sosial termasuk dalam bekerja dengan baik
dan benar sesuai ajaran Islam
Dalam bekerja harus ikhlas
KINERJA : KUALITAS
َ ً َ‫صا ِل ًحا ِم ْن ََ ََ ٍر أ َ ْو أ ُ ْنثَى َو ُه َو ُمْْ ِم ٌن فَلَنُ ْح ِييَنههُ َحيَا‬
ً‫ط ِيِّبَة‬ َ َ ‫َم ْن‬
‫ع ِم َل‬
) ٩٧( ‫ون‬ َ ُ‫س ِن َما ََانُوا يَ ْع َمل‬ َ ‫َولَن َْج َِّيَنه ُه ْم أ َ ْج َر ُه ْم ِبأ َ ْح‬
Barangsiapa yang mengerjakan amall saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman,
maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri
balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An-Nahl,
16:97)

Secara umum ayat tersebut menjelaskan tentang pahala bagi orang yang beramal
shaleh, yaitu kehidupan yang baik. Seseorang dinilai beramal shaleh jika dapat
memelihara nilai-nilai yang baik. Amal shaleh menurut Abduh adalah perbuatan
yang bermanfaat untuk pribadi, kelompok, dan manusia secara keseluruhan
(Shihab,2003, Vol.7:345).
Adapun kalimat hayatan thoyyibah Para ulama salaf menafsirkan dengan
“kebahagiaan hidup” atau “rezeki yang halal” dan kebaikan-kebaikan lainnya.
(Lihat “Tafsir Ibnu Katsir”, 2/772).
Jika dikaitkan dengan kinerja, maka ayat ini memberi motivasi agar melakukan amal yang
baik, sekecil apapun akan diberi pahala, tidak harus berupa materi atau uang tetapi bekerja
yang baik pun termasuk amal sholeh. Dengan demikian kinerja seseorang dapat diukur dari
seberapa jauh melaksanakan amal sesuai aturan agama, jujur dan dapat dipercaya sehingga
tidak terjadi manipulasi, penyalahgunaan wewenang, dan juga penipuan yang bisa
merugikan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai