Anda di halaman 1dari 2

POST TES CO-FIRING

1. Apakah tujuan dilakukan cofiring PLTU batubara dengan biomass?


2. Apa yang harus diperhatikan dalam penyimpanan biomass?
3. Potensi dampak apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan cofiring?
4. Jelaskan tentang pengaruh kadar air didalam bahan bakar yang akan digunakan di boiler ?
5. Jelaskan bagaimana emisi PLTU batubara dapat diperbaiki dengan melakukan cofiring biomass?

1. Tujuan dilakukan Co firing PLTU batubara dengan biomass adalah


1. Untuk memperbaiki kualitas emisi gas buang Boiler batubara lignite, dimana menghasilkan
sisa pembakaran abu yang besar dan emisi sulphur tinggi, pada proses pembakarannya
dicampur dengan biomass woodchip. Abu yang tersisa akan menjadi lebih kecil mengingat
kandungan abu pada woodchip sendiri hanya berkisar 6%, dibandingkan dengan lignite yang
dapat mencapai 30%. Selain itu, dampak negatif emisi H2SO4 dari proses pembakaran
dapat dikurangi.
2. Meningkatkan efisiensi pembakaran Biogas dapat meningkatkan efisiensi pembakaran pada
boiler yang menggunakan bahan bakar alkali tinggi seperti misanya tandan kosong.
Kecendrungan tandan kosong memiliki residence time yang lebih lama dibandingkan limbah
sawit lainnya seperti cangkang.
3. Mengurangi biaya bahan bakar

2. Dalam penyimpanan biomass harus memperhatikan :


1. Banyaknya Biomass yang disimpan
2. Lokasi biomass yang dibutuhkan dari unit
3. Kandungan air ari moisture yang di ijinkan
4. Tingkat emisi debu yang dikendalikan
5. Pengaruh perubahan suhu terhadap biomass yang di simpan

3. Dampak yang perlu diperhatikan dalam melakukan co-firing adalah


1. Resiko terjadinya kebakaran dan ledakan pada purverizer
2. Perubahan karakteristik pembakaran pada burner
3. Potensi kecendrungan Slagging/fouling, algomeration
4. Deposit pada Heat exchanger
5. Kapasitas turun pada de-Nox
6. Kapasitas ESP akan turun
7. Emisi fuel gas

4. Pengaruh kadar air dalam bahan bakar terhadap pembakaran adalah jika kadar air di dalam
bahan bakar tinggi maka nilai kalor dari bahan bakar akan rendah sehingga nilai effisiensi dari
pembakaran akan turun, sehingga proses pembakaran tidak sempurna oleh karena itu bahan
bakar yang akan digunakan dalam proses pembakaran boiler harus bebas dari kandungan air
agar nilai kalor tinggi dan effisiensi boiler akan maksimal dan dihasilakan pembakaran yang
sempurna.

5. Pada pengujian di beberapa pembangkit yang menerapkan co-firing di dapatkan hasil bahwa nilai
emisi gas buang coal-firing debandingkan dengan co-firing adalah nilai emisi gas buang co-firing
lebih rendah dibanding dengan coal-firing dengan nilai dibawah baku mutu yang ditetapkan oleh
kementrian Lingkungan Hidup, co-firing menghasilkan pembakaran yang sempurna dengan nilai
kalori yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai