Anda di halaman 1dari 2

Tema : Ekspansi kader untuk menciptakan trendsetter dalam organisasi

Membangun Visi dan Aksi: Peran Vital Ketua IPNU-IPPNU


dalam Ekspansi Kader dan Menjadi Trendsetter

Pendahuluan

IPNU – IPPNU adalah sebuah organisasi yang mewadahi para pelajar Nahdlatul Ulama’
dan merupakan ujung tombak dari organisasi Nahdlatul Ulama (NU). IPNU ( Ikatan Pelajar
Nahdlatul Ulama’) lahir pada 24 Februari 1954 dengan ketua pertama yaitu Kh. Tholhah Mansur
dari Malang, Adapun IPPNU Lahir pada 2 Maret 1955 dengan ketua pertama yaitu Hj. Umroh
Mahfudoh yang merupakan istri dari ketua IPNU Kh. Tholhah Mansur. IPNU – IPPNU memiliki
sifat keterpelajaran, kekaderan, kemasyarakatan, keagamaan, dan kebangsaan.

Ekspansi Kader IPNU – IPPNU

Ekspansi adalah suatu upaya untuk mengembangkan jumlah dan kualitas kader dalam
suatu organisasi. Kader merupakan individu yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
semangat untuk berkontribusi aktif dalam mencapai tujuan organisasi. Dengan meningkatkan
jumlah dan kualitas kader, organisasi dapat lebih mudah menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungan dan memenuhi tuntutan perkembangan zaman.

Dalam hal ini peran seorang Ketua, Pembina dan Badan Pengurus Harian (BPH)
sangatlah penting untuk ekspansi kader IPNU – IPPNU. Ketua berperan sebagai pengambil
keputusan dalam mengolah kader diwilayahnya. Kemudian Pembina berperan sebagai
penasehat agar nantinya tidak ada salah sasaran dalam melakukan ekspansi kader. Dan Badan
Pengurus Harian (BPH) bertugas sebagai pelaksana serta mengawasi para kader yang ada di
IPNU – IPPNU.

Dalam meng-ekspansi kader tentunya seluruh anggota yang berada didalam


kepengurusan harus terlibat dan berperan aktif. Hal ini akan sangat berdampak signifikan
dikarenakan hubungan timbal balik antara Ketua, BPH, Pembina dan kader sangat diperlukan.
Tidak mungkin jika seorang ketua ingin meningkatkan kapasitas ilmu yang dimiliki kadernya
jika kadernya sendiri tidak mau berproses menjadi lebih baik lagi. Begitu juga hubungan ketua
dengan BPH jika ketua memiliki sebuah program tanpa BPH juga tidak akan bisa jalan sebuah
program tersebut terlebih lagi hal ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas
ilmu yang dimiliki oleh seorang kader.

Trendsetter Kader IPNU – IPPNU

Trendsetter adalah menciptakan suatu hal baru yang nantinya akan gunakan sebagai
trend (gaya baru) yang berkembang dan dicontoh oleh banyak orang. Untuk memulai trendsetter
untuk kader hendaknya seorang Ketua harus mengetahui kapasitas para kadernya. Berikut ini
adalah cara – cara untuk mengetahui kapasitas kader :

1. Pemberian tanggung jawab : dengan memberikan sebuah tanggung jawab kepada


seorang kader maka sedikit banyak kitab isa menilai bagaimana seorang kader tersebut
menuntaskan tanggung jawabnya.
2. Pemberian jabatan : hal ini sangat perlu dan penting. Mengapa demikian ? dikarenakan
ketika seseorang tersebut memiliki jabatan maka yang terjadi adalah dia menunjukkan
sifatnya entah baik atau buruk.

Dengan 2 hal tersebut seorang Ketua harus bisa menilai bagaimana kondisi kadernya dan
Langkah apa yang akan dilakukannya untuk meng-ekspansi kader tersebut agar nantinya
bisa menjadi trendsetter yang akan menonjol nantinya.

Kesimpulan

Untuk menciptakan ekspansi kader untuk menciptakan trendsetter ini banyak faktor
yang harus kita ketahui entah faktor internal maupun eksternal. Jika kita menelaah lebih
dalam lagi maka semuanya itu berkesinambungan dan saling berkaitan satu sama lain, maka
kita sebagai kader IPNU – IPPNU harus siap dalam setiap kondisi yang akan kita lalui dan
dihadapi nantinya. Pastinya semakin hari dan semakin bertambah tahun tantangannya
semakin berbeda. Kita tidak boleh menutup diri dan tidak mau belajar. Kita harus tetap
semangat dan terus berjuang selayaknya para pendiri IPNU – IPPNU yang mengharapkan
organisasi kita ini berkembang dan menjadi lebih hebat lagi. Salam 3B (Belajar, Berjuang,
Bertaqwa)

Anda mungkin juga menyukai