adanya syarat syarat : dalam bw mengenal azas monogami, mencegah jangan sampai
terjadinya perceraian, maka dibuatlah persyaratan pemisahan meja dan ranjang, tidak
segampang itu perceraian, untuk intropeksi perkawinan dilanjutkan atau tidak tapi hak dan
kewajiban sebagai suami istri tetap jalan, diberi pilihan tempat tinggal berpisah, ada jangka
waktunya berpisah : berbulan. bertahun, setelah itu bisa menentukan apakah ini dilanjutkan
atau bercerai
kalo dalam bw ini pengawasan gereja, kalo kita muslim itu gak mungkin, jadi untuk yang
tunduk dalam BW. kalo islam tetap berlaku hkm islam. tapi kalo kita islam mau menunduk
kepada BW ya silahkan apabila merasa lebih bagus. makanya diatur dalam syarat syarat
perjanjian perpisahan meja dan ranjang dan bersifat sementara dan ada jangka waktunya
satu hari sebelum uts nanti dosen mau liat kemampuan kalian dalam pembuatan akte
yang dikabulkan hanya perubahan terhadap pasal 29 intinya bahwa perjanjian kawin
dengan putusan mk timbul permasalahan harta goni gini yang diperoleh selama perkawinan
sebelum perjanjian kawin dibuat,
pasca putusan MK : perjanjian kawin diluar persekutuan harta, perjanjian kawin diluar
persekutuan hasil dan pendapatan, perjanjian kawin diluar untung dan rugi
yang membedakan adalah premis dan isinya, dalam premis harus dijelaskan
dalam premis disebutkan harta kepemilikannya selama perkawinan itu apa, dibuat dalam list
tersendiri yang merupakan satu kesatuan dari akta, dan hrs ada penegasan barang yang
disebutkan tersebut selama perjanjian ini dibuat masih ada, termasuk hutang hutang juga.
dengan dibuat perjanjian kawin ini timbullah permasalahan yang harus kalian hati-hati.
kalo klien maksa gimana? untuk mengatasi yang pertama, sebelum perjanjian kawin dibuat,
lakukan pengumuman di koran. dua kali. sudah menikah, buktinya apa? di list daftar aset,
kenapa tiba tiba membuat perjanjian kawin? ada apa? apakah penyelamatan harta atau
penyelundupan harta. atau mau pailit, kalian main bikin aja ternyata harta tersebut
diagunkan semua, bisa kalian digugat oleh pihak ke 3, lakukan saja pengumuman 2 x
harian, satu bulan, dua bulan. apakah ada pihak yg keberatan
pengamanan yang kedua, pencatatan apakah ini berlaku surut atau berlaku pada saat
dicatatkan, berkaitan dengan kepemilikan harta gono gini. banyak notaris nekat berlaku
surut berlaku sejak perkawinan, dia tidak melihat bahwa dari perkawinan awal itu masih ada
harta gono gini, sebaiknya jika ada klien minta dibuatkan perjanjian selama perkawinan,
mintakan mereka untuk me list harta dan menanyakan apakah ini tetap gono gini atau
terbagi, kalo diblg ini tetap gono gini, masukan dalam akta, atas akta: sebutkan, kalo klien
bilang ini dibagi aja deh jadi gausah gono gini, maka kita minta penetapan pengadilan untuk
membaginya pada saat pencatatan, menurut notaris sih harusnya berlaku sejak
ditandatangani… kita tidak tahu peristiwa di belakang itu ada apa, mau resiko? termasuk
juga sejak kapan perjanjian ini berlaku. boleh aja kalo mau berlaku surut, artinya berlaku
sejak perkawinan, kalo misalnya pengumuman tidak ada keberatan dan ada pernyataan ttg
harta gono gini, ada juga penetapan pembagian aset, kalo klien mau berlaku surut ya
gapapa, kalo tidak ada ya resiko, sebaiknya berlaku sejak ditandatangani, untuk
keamanan/safety kita sebagai notaris.
kemudian masuk ke premis, bedakan dengan perjanjian kawin yang biasa, kalo perjanjian
kawin pasca putusan MK : sama aja, kalo akte kemarin kan calon
crosscheck premisnya, masukan dasar pernikahan mereka, mereka sudah terikat dalam
perkawinan sebagai suami istri, sebagaimana akta perkawinan tertanggal berapa nomor
berapa dan sebagainya yang dikeluarkan oleh siapa, perkawinan adalah perkawinan yang
diatur menurut hukum yang diatur di indonesia bukan perkawinan menurut agama,
dijelaskan bahwa dalam perkawinan tersebut tidak pernah ada percampuran harta, hartinya
tidak pernah dibuat perjanjian kawin, masukkan dasar dari pembuatan akta ini, bahwa
berdasarkan putusan MK tertanggal nomor, tentang perkawinan pihak yang berhak
mengikatkan perkawinan, selanjutnya jelaskan kepemilikan asetnya dari perkawinan sampai
perjanjian kawin, asetnya, passiva, aktiva. barang tetapnya apa. barang bergeraknya apa.
sebutkan saja. ini untuk menyatakan bahwa terhadap barang-barang ini, masih berlaku gono
gini, kalo beralih harus ada persetujuan dari salah satu pihak, tapi kalo sudah membagi dan
penetapan pengadilan, masukan juga supaya aman.
harus dengan tegas dinyatakan bahwa tidak ada harta-harta lain sebagaimana tersebut di
atas, dan harta tersebut tidak pernah berpindah tangan.
ini adalah premis yang wajib kalian masukan dalam perjanjian kawin pasca putusan MK,
nanti pada UTS dilihat soal apakah ini sebelum atau paska putusan MK
masuk dalam isi akta, untuk perjanjian kawin diluar persekutuan, berpisah sama sekali maka
kewajiban masing masing, utang dan untung masing masing, jadi sudah mulai terpisah, hak
dan perjanjian kawin
kalo perjanjian kawin yg diperjajian 140, kalo perjanjian kawin 1-3 diluar pesekutuan harta
benda ya untung dan rugi
untuk masalah isi si sama yang membedakan premisnya, dasar bikin perj kawin pasca
putusan MK? minggu depan belajar membuat minuta, salinan itu apa, grosse itu apa,
PPJB adendum merupakan grosee akta yang harus dimiliki oleh para pihak yang berwenang
untuk melakukan upaya adendum yang juga bisa bersama sama dimengerti oleh para pihak
beserta dengan upaya yang berada didalamnya. yang mana bisa diberikan pula beberapa
salinan tersebut kedalam groose akta