Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kirana Fadhila Tsany

NIM : 202303054

• Judul Topik / Penelitian Psikologi Militer: Hubungan Antara Self Efficacy dengan Coping
Stress Pada TNI Angkatan Udara

• Latar Belakang masalah secara singkat: TNI Angkatan udara merupakan salah satu profesi
yang memiiki tingkat kerja yang sangat tinggi, sehingga individu dituntut untuk selalu siap
disetiap situasi, hal tersebut dapat menyebabkan tekanan dalam diri individu yang dapat
mengakibatkan munculnya stress. Menurut WHO (Kartini dkk, 2018) pada tahun 2014
sebesar 8% penyakit yang ditimbulkan akibat kerja adalah stress. Di Indonesia, stres kerja
menjadi suatu masalah serius yang dibuktikan dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
oleh Kementerian Kesehatan dengan angka gangguan mental emosional sebesar 9,8.
Sebesar 35% stres diakibatkan oleh kerja yang berakibat fatal dan diperkirakan hari kerja
yang hilang sebesar 43% (Azhar & Iriani, 2021). Penelitian lain yang dilakukan oleh
Labour Force Survey pada tahun 2014 menemukan adanya 440.000 kasus stress akibat
kerja di Inggris dengan angka kejadian sebanyak 1.380 kasus per 100.000 pekerja yang
mengalami stress akibat kerja. Stres akibat kerja juga dialami oleh para tentara yang
memiliki tugas sebagai penjaga keamanan dan stabilitas negara (Kartini dkk, 2018). Stress
akan muncul bila tuntutan yang luar biasa dan terlalu banyak mengancam kesejahteraan
atau integritas individu (Wicaksono, 2017). Oleh karena itu diperlukannya Upaya individu
untuk mengatsi keadaan atau situasi yang menekan, menantang atau mengancam yang
berupa pikiran atau Tindakan yang datang dari dalam dirinya maupun lingkungannya atau
dapat diartikan dengan coping stress. Folkman dan Lazarus (1980) menyatakan coping
merupakan suatu usaha kognitif dan behavioral yang dilakukan untuk mentolelir,
menguasai, ataupun untuk mengurangi tuntutan eksternal, internal, serta konflik mereka.
Coping dibedakan menjadi dua bentuk mendasar yaitu emotion-focused dan problem-
focused coping (Lazarus dan Folkman, 1984). Gelman dan Turner (2013) mengungkapkan
bahwa setiap orang mempunyai toleransi dan penilaian kognitif yang berbeda terhadap
situasi stres. Ini menunjukkan bahwa terdapat variabel individual yang berkaitan dengan
penilaian kognitif yang memengaruhi coping stress individu tersebut. Adapun salah satu
bentuk penilaian kognitif pada individu adalah self-efficacy. Bandura (1994) mengatakan
bahwa self-efficacy pada dasarnya adalah hasil dari proses kognitif berupa keputusan,
keyakinan, atau pengharapan tentang sejauh mana individu memperkirakan kemampuan
dirinya dalam melaksanakan tugas atau tindakan tertentu yang diperlukan untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Dengan demikian, self-efficacy menjadi sumber psikologis
mendasar untuk melakukan kontrol atas peristiwa dalam kehidupan seseorang (Freire,
Ferradás,Regueiro, Rodríguez, Valle, & Núñez, 2010)
• Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara Self Efficacy dengan Coping Stress
Pada TNI Angkatan Udara

• Manfaat Penelitian:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi serta menjadi masukan untuk
pengembangan psikologi dalam bidang Psikologi militer khususnya yang berkaitan
dengan self-efficacy dan coping stress pada prajurit TNI Angkatan udara.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan bagi prajurit TNI
anglatan udara untuk membantu mengelola stress yang mereka hadapi.

• Karakteristik subjek: Prajurit TNI Angkatan udara yang sudah berdinas selama 4 sampai 5
tahun.

• Metode Penelitian: Menggunakan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode


penelitian kuantitatif ini merupakan metode yang menekankan pada pengukuran objektif
dan analisis statistik atau numerik data yang diperoleh dari, kuesioner, ataupun skala.
Secara lebih spesifik menggunakan kuantitatif korelasional, yang bertujuan untuk mencari
hubungan antara variabel bebas, dengan variabel tergantung

• Metode Analisis data: Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini teknik
korelasi product moment dari Pearson. Teknik ini digunakan untuk melihat ada tidaknya
hubungan antara dua variabel yang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai