A.

SEWA MENYEWA
1. DEFINISI SEWA MENYEWA
Sewa menyewa menurut Bahasa ijarah, secara istilah ijarah adalah transaksi atas suatu
manfaat yang diperbolehkan dari sesuatu yang mungkin untuk diserahkan ,dengan cara
membayarnya sesuai kesepakatan.
2. LANDASAN HUKUM SEWA MENYEWA
a. Al-Qur’an (Q.S AT-TALAK [65]:6)
‫ِاْن ُك َّن ُاواَل ِت َح ْم َفَاْنِفُقْو ا َع َلْي َّن َح ّٰت ى َيَض ْع َن َح ْم َلُهَّۚن‬
‫ِه‬ ‫ٍل‬ ‫َو‬
Artinya : kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu maka berikanlah
imbalannya kepada mereka
B. Hadis (H.R BUKHARI DAN MUSLIM)
‫َأَّن الَّنِبَّي َص َّلى الَّلُه َع َلْي ِه َوَس َّلَم َو الِّصِّديَق َرِض َي الَّلُه َع ْنُه اْس َتْأ َجَرا َرُج اًل ِم ْن َبِني الِّديِل ُيَقاُل َلُه َع ْبُد‬
‫ِهَّللا ْبُن اُأْلَر ْيِقِط‬
Artinya : Sesungguhnya nabi Muhammad saw, dan abu bakar ash shidiq pernah menyewa
seorang lelaki dari bani ad-dilil Bernama Abdullah ibnul uraiqith.
3. Rukun dan syarat sewa menyewa
Rukun
a. mu’jir (pemberi sewa) dan musta’jir (penyewa) dengan syarat
1. balig
2. berakal sehat
3. memiliki hak untuk mentasarufkan/membelanjakan harta
4. tidak ada paksaan
b. Ma’uqud’ alaih (manfaat dari sesuatu yang disewakan
1. memiliki nilai secara syar’i jelas
2. dapat dirasakan oleh orang menyewa (manfaat)
c. upah dengan syarat harus diketahui jumlahnya
d. shigat (ijab Kabul)
4. Masa berlaku akad sewa menyewa
Sewa menyewa berlakun selama kurun waktu yang telah dijanjikan pada saat transaksi
berlangsung.
Sewa menyewa akan berakhir jika terjadi.
a. barang yang disewakan rusak
b. hilangnya manfaat barang yang disewakan
Akad sewa menyewa dilanjutkan kepada ahli waris sampai dengan masa waktu akad
sewa habis apabila mu;jir atau musta’jir meninggal.
5. Macam-macam sewa menyewa
a. Ijarah ala al-manafi yaitu akad sewa menyewa yang menitikberatkan pada manfaat
suatu barang, misalnya rumah.
b. Ijarah ala al-amaal ijarah yaitu akad sewa menyewa yang menitikberatkan pada jasa
atau kinerja seseorang, misalnya jasa pembuat bangunan, dsb.
B. UPAH
1. Upah menurut Bahasa arab adalah ujrah.
Sedangkan menurut istilah sesuatu yang diberikan baik berupa uang atau barang atas jasa atau
kerja seseorang.

2. Hukum Upah
Hukum memberikan upah adalah mubah (diperbolehkan)
Hukum upah menjadi wajib diberikan kepada seseorang yang telah melaksanakan pekerjaannya.

3. Landasan hukum upah

Allah swt berfirman (Q.S Al-Baqarah [2] :233)

‫َو ِاْن َاَرْد ُّتْم َاْن َتْس َت ْر ِض ُع ْٓوا َاْو اَل َدُك ْم َفاَل ُج َناَح َع َلْي ُك ْم ِاَذا َس َّلْم ُت ْم َّم ٓا ٰا َتْيُتْم ِباْلَم‬
‫ْع ُرْو ِۗف‬
Artinya : Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada
dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut.
Menunda pembayaran upah termasuk Tindakan aniaya, oleh karena itu upah harus segera
dibayarkan.
Hadist nabi
‫ َو ُرُجٌل َب اَع ُح ًّر اُثَّم َك َل َث َم َن‬, ‫َر ُجٌل َأْع َط ى ِبى ُثَّم َع َد َر‬: ‫َث اَل ٌث َاَن اَخ ْص ُمُهْم َي ْو َم اْلِقَياَمِة َو َم ْن ُكْن ُت َخ ْص َم ُه َخ َص ْم ُتُه‬
‫ َو َر ُجٌل اْس َت ْأَج َر َأِج ْيًر ا َفاْس َت ْو َفى ِم ْن ُه َو َلْم ُيْع ِط ِه َأْج َر ُه‬,‫ُه‬.
Artinya : “Ada tiga perkara yang Aku musuhi nanti pada hari kiamat. Yaitu Mereka orang yang
bersumpah dengan nama-Ku kemudian dia ingkar sumpahnya, dan orang yang menjual manusia
merdeka kemudian dia memakan uangnya, dan orang yang mempekerjakan buruh kemudian dia
menuntut kerja penuh tapi tidak memberikan upah pada buruh itu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Hadist nabi
‫َأْع ُط وا اَأْلِجيَر َأْج َر ُه َق ْب َل َأْن َي ِجَّف َع َر ُقُه‬
Artinya : "Berikan upah kepada pekerja sebelum keringatnya kering." (HR Ibnu Majah)
4. RUKUN UPAH
a. orang yang memberi upah dan orang yang bekerja
b. adanya imbalan
c. adanya manfaat
d. ijab dan Kabul

5. Hikmah sewa menyewa, salah satu hikmah diperbolehkan sewa menyewa dan upah ialah
dapat menyelesaikan masalah ekonomi Masyarakat.