E-mail : husna_ftfw@yahoo.com
Abstrak
Berbagai penelitian dan percobaan dibidang beton dilakukan sebagai upaya untuk
meningkatkan mutu dan kualitas beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil
kuat tekan beton, dengan menggunakan fly ash sebagai bahan pengganti sebagian dari semen, dan
pengaruh Fly ash terhadap beton mutu tinggi. Komposisi pemakaian fly ash bervariasi yaitu 0%, 3%,
5%, dan 10 % dari jumlah semen. Benda uji yang digunakan berbentuk kubus dan silinder dengan
mutu yang direncanakan f’c 80 Mpa, benda uji tersebut di uji pada umur 7 hari, sebanyak 21 benda
uji. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pengaruh fly ash pada mutu beton dengan komposisi
fly ash 0 % menghasilkan f’c 36.32 Mpa sedangkan pemakaian fly ash 3% menghasilkan f’c 64.92
Mpa, 5% f’c 41.06 Mpa, dan 10 % f’c 46.16 Mpa. Dengan demikian pemakaian fly ash yang
mendekati mutu beton yang direncanakan f’c 80 Mpa yaitu fly ash 3% sebesar f’c 64.92 Mpa, dengan
selisih hasil penelitian dengan yang direncanakan sebesar 21%. Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa penggunaan fly ash sebagai bahan pengganti sebagian semen mencapai
keberhasilan sebesar 79% dari kuat tekan beton yang direncanakan yaitu sebesar f’c 80 Mpa.
Kata Kunci : beton mutu tinggi, fly ash, kuat tekan beton.
Abstract
Many studies and experiments of concrete is done as an effort to increase quality concrete.
Aim of these studies to get the result of strength concrete. Using fly ash as a partial
replacement of cement, as well as to determine the extent of the influence of fly ash (fly ash)
to high strength concrete, and the composition of the use of fly ash varies 0%, 3%, 5 and% ,
10% of the amount of cement. Test specimen used is cuboid, and quality that has been
planned is fc 80 MPa, test specimens are tested at the age of 7 days, the test specimen as
many as 21 test specimens. The result of these study shows that of strength concrete fly ash
with the composision fly ash 0%, however using fly ash 3%, finally using fly ash as of strength
wich is planned 21 %. The conclution of these study shows that using fly ash as a partial
replacement of cement reach until 79% of strength concrete is planed for f’c 80 MPa.
24
pembangunan. Beton harus direncanakan gradasi agregat merupakan salah satu sifat
sebaik mungkin dengan memilih material yang menentukan kinerja desain beton.
yang berkualitas supaya dapat berfungsi Komposisi dalam campuran beton terlebih
dengan semestinya dan mampu melayani dahulu harus direncanakan untuk
kebutuhan pembangunan gedung, mendapatkan penggabungan gradasi yang
jembatan, jalan raya, atau yang ekonomis, tetapi harus tetap masuk dalam
berhubungan dengan beton agar sesuai batas spesifikasi, dengan sasaran butimen
dengan yang telah direncanakan. yang cukup untuk menjamin kuat tekan
Perencanaan campuran beton harus beton. Stabilitas yang kuat, durabilitas
dipenuhi persyaratan perhitungan yang cukup, tahan terhadap retak (fatique)
campuran beton harus didasarkan pada dan kemudahan kerja. Pada penelitian ini
sifat-sifat bahan yang akan dipergunakan merancang proporsi campuran baton,
dalam produksi beton dan susunan menggunakan Fly Ash sebagai pengganti
campuran beton yang diperoleh dari sebagian dari semen untuk beton mutu
perencanaan ini harus dibuktikan melalui tinggi, alasan digunakan metode ini
campuran coba yang menunjukkan bahwa sebagai bahan penelitian adalah : supaya
proporsi tersebut dapat menemui kekuatan kita mengetahui apakah layak fly ash
beton yang disyaratkan. Daya dukung digunakan sebagai pengganti sebagian dari
beton perkerasan ditentukan oleh sifat semen untuk perencanaan campuran desain
butir-butir agregat dari hasil gradasi beton mutu tinggi.
agregat dan desainnya. Secara umum
B. BAHAN DAN METODE
Pelaksanaan penelitian dimulai dari penyerapan, dan kadar air agregat
pemeriksaan bahan susun hingga pengujian kasar.
kuat tekan benda uji. Secara garis besar 3. Pemeriksaan air: pemeriksaan PH air,
penelitian meliputi ; kadar bahan padat dalam air, kadar
1. Pemeriksaan agregat halus: Analisis organik dalam air, dan kadar bahan
saringan agregat halus, berat jenis, tersuspensi dalam air.
penyerapan agregat halus, bobot isi 4. Pembuatan benda uji, pengujian slump
agregat halus, dan kadar air agregat pada beton segar, dan perawatan
halus. benda uji.
2. Pemeriksaan agregat kasar: Analisis 5. Pengujian berat benda uji dan kuat
saringan agregat kasar, berat jenis, tekan benda uji
25
B.1 Pemeriksaan Material Yang Digunakan
B.3 Analisis saringan Agregat halus Dari analisis saringan diperoleh modulus
(pasir) halus agregat halus. Modulus halus
Analisis saringan Agregat kasar I diperoleh dari jumlah persen kumulatif
Analisis saringan dilakukan untuk butiran yang tertinggal diatas satu set
mengetahui distribusi butiran (gradasi) ayakan kemudian di bagi 100. Semakin
agregat dengan menggunakan saringan.
26
besar nilai Modulus halus butir (Mhb), maka semakin besar butiran agregatnya.
27
Pengujian ini dimaksudkan untuk digunakan dalam mix disain beton
menentukan kadar air agregat dengan cara tersebut.
pengeringan. Kadar air agregat adalah 3.8.2 Pemeriksaan berat jenis dan
perbandingan antara berat air yang penyerapan agregat halus Air
dikandung agregat dengan berat agregat Air merupakan bahan pembuat yang
dalam keadaan kering, dalam persen. sangat penting namun harganya murah. Air
Pemerisaan kadar lumpur Agregat diperlukan untuk bereaksi dengan semen
halus sehingga menjadi reaksi kimia yang
Tujuannya adalah untuk memeriksa menyebabkan pengikatan dan
dan mengetahui kadar lumpur yang berlangsungnya proses pengerasan pada
terkandung dalam agregat halus yang akan beton, serta untuk menjadi bahan pelumas
digunakan sebagai bahan adukan beton. antara butir–agregat agar mudah
Pada agregat ini kandungan lumpurnya dikerjakan dan dipadatkan. Untuk bereaksi
tidak boleh lebih dari 5%. dengan semen, air hanya diperlukan 25 %
3.7 Pemeriksaan satuan berat volume dari berat semen saja. Selain itu air juga
agregat digunakan untuk merawat beton dengan
3.7.1 Pemeriksaan satuan berat volume cara pembasahan setelah dicor
Agregat kasar (Tjokrodimuljo,1996).
Pemeriksaan ini bertujuan untuk Abu terbang ( Fly Ash )
mengetahui berat agregat persatuan Fly Ash yang digunakan pada
volume. Dalam pemeriksaan berat volume. penelitian ini adalah sisa pembakaran dari
3.7.2 Pemeriksaan satuan berat volume serbuk batu bara yang sangat kasar
Agregat halus ( Pasir ) (menggumpal) pada pabrik pemanasan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk (pembakaran) material aspalt (AMP) PT.
mengetahui berat agregat persatuan Hasrat Tata Jaya yang terletak di
volume. Bangkinang Seberang, yang ditumbuk
3.8 Pemeriksaan berat jenis dan menjadi halus.
penyerapan agregat.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk
mengetahui berat jenis agregat yang akan
28
Tabel Persyaratan Kimia Abu Terbang
kadar
NO Senyawa (%)
Jumlah oksida SiO₂ + AL₂O₃ + Fe₂O₃
1 Minimum 70
SO₃
2 maksimum 5
3 Hilang pijar maksimum 6
4 Kadar air maksimum 3
5 Total alkali dihitung sebagai Na₂o maksimum 1,5
29
Tabel C.1. Nilai slump rata - rata pada tiap variasi
Nilai slump
Kadar Fly Ash
No Jenis benda uji Rata – rata
(%)
(cm)
1 M0 0 12.2
2 MI 3% 11.3
3 M II 5% 8.2
4 M III 10 % 6.3
14
12.2
12 11.3
10
8.2
8
6.3
6
4
2
0
0 3 5 10
Gambar 4. Grafik balok nilai rata - rata slump pada tiap variasi
30
beton yang direncanakan. Sehingga apabila menimbang, mengukur panjang, mengukur
bahan penysunnya memiliki berat volume yang lebar serta mengukur tinggi benda uji,
besar, maka beton yang dihasilkan akan sehingga didapatkan berat dan volume benda
memiliki berat volume yang besar. Berat uji tersebut.
volume beton dapat di ketahui dengan cara
Tabel. C.2 Hasil pemeriksaan berat volume beton dengan fly ash 0 % umur 7 hari.
15 15 15 2025
M0 0 15 15 15 2362
15 15 15 2092
Tabel. C.3 Hasil pemeriksaan berat volume beton dengan fly ash 3 % umur 7 hari.
15 15 15 2362
MI 3 15 15 15 2936
15 15 15 2835
Tabel. C.4 Hasil pemeriksaan berat volume beton dengan fly ash 5 % umur 7 hari.
15 15 15 2328
M II 5 15 15 15 2328
15 15 15 2632
31
Tabel. C.5 Hasil pemeriksaan berat volume beton dengan fly ash 10 % umur 7 hari.
15 15 15 2801
M III 10 15 15 15 2801
15 15 15 2632
Sumber : Dari hasil penelitian di Laboratorium.
2. Berat volume rata – rata beton dan volume beton terkecil untuk variasi campuran
grafik rata – rata beton pada umur 7 hari. fly ash
Berat volume beton rata–rata untuk
mengetehui berat volume beton terbesar dan
.
Tabel C.6 Berat volume rata – rata beton umur 7 hari
M0 0 15 15 15 2159
MI 3 15 15 15 2711
M II 5 15 15 15 2429
M III 10 15 15 15 2744
32
Jadi, berat volume dapat di hitung dengan mengalami kehancuran atau sampai jarum
rumus sebagai berikut : penujuk angka kuat tekan berhenti, dan
Bv = Us x Kt 4. Setelah berhenti hasilnya dicatat.
Keterangan : Berdasarkan peraturan beton bertulang
Bv = Berat volume ( kg ) indonesia (PBI, 1989), besar kuat tekan beton
Us = Ukuran benda uji ( cm ) dapat dirumuskan dengan :
Kt = Kuat tekan ( kn )
Kb
3. Kuat tekan beton umur 7 hari Fc
Untuk mengetahui kuat tekan beton yang telah
Lb
mencapai umur maksimum yang sudah Keterangan :
ditentukan perlu mengetahui beberapa Fc = Kuat tekan beton ( KN )
prosedur sebagai berikut : Kb = Beban tekan maximum
1. Benda uji ditimbang lalu berat nya dicatat, Lb = Luas permukaan benda uji
2. Benda uji diletakkan pada mesin uji
dengan posisi rata pada bagian tengah plat Gambar C.4 Grafik garis hasil uji kuat tekan
mesin penguji, tiap masing–masing variasi campuran (kubus)
3. Setelah diletakkan, lalu mesin penguji
dihidupkan dan pembebebanan di lakukan
secara perlahan–lahan sampai benda uji
33
Tabel C.6 Kuat tekan rata – rata kubus
M0 0% 640 36.32
MI 3% 803.33 45.59
M II 5% 723.33 41.06
M III 10 % 813.33 45.16
Kuat tekan rata–rata yang ditargetkan f’cr dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
Gambar C.5 grafik balok kuat tekan rata – rata beton (kubus)
Gambar C.6 Grafik garis kuat tekan rata – rata beton (kubus)
34
70
64.35
60 62.90 61.46 60.01
53.78 54.22 60.01
50 47.72
45.55
40
Mpa
30
20
10
variasi I
0
0 3 5 Variasi II
Kombinasi fly ash Variasi III
Gambar C.7 Grafik garis hasil uji kuat tekan beton berbentuk silinder tiap masing–masing variasi
campuran.
M0 0% 743.33 53.74
MI 3% 753.33 54.46
M II 5% 850 61.45
64
62
60 61.45
58
fc (Mpa)
56 Fc Rata - rata
54 53.74 54.46
52
50
48
0 3 5 10
Kombinasi sly ash
35
Gambar grafik tersebut diambil dari mempunyai nilai atau hasil tertentu sesuai
hasil data rata–rata masing–masing susunan dengan hasil penelitian. Karena masih
beton dan diambil dari penelitian sesudah dipengaruhi banyak susunan material dan
penelitian selesai. maka msing–masing masih dipengaruhi oleh berat sampel.
D. KESIMPULAN
Setelah diadakan perencanaan desain beton f’c Fc 53.74 Mpa Pemakaian fly ash
80 (K 982.84) Mpa dan pembuatan benda uji 3% menghasilkan mutu beton rata
kubus, serta perendaman benda uji dalam air, – rata Fc 54.46 Mpa
pengujian kuat tekan beton untuk kubus, b. Pemakaian fly ash 5%
akhirnya peneliti dapat mengambil beberapa menghasilkan mutu beton rata –
kesimpulan sebagai berikut : rata Fc 61.45 Mpa Jadi, dari hasil
1) Pengujian beton benda uji kubus yang penelitian yang telah dilakukan,
menggunakan Fly ash secara bervariasi maka hasil yang didapat jika
pada umur 7 hari telah mendapatkan dibandingkan uji kuat tekan silinder
mutu beton sebagai berikut : sedikit lebih tinggi dibandingkan
a. Pemakaian fly ash 0 % dengan uji kuat tekan kubus. Hasil
menghasilkan mutu beton rata - rata uji kuat tekan silinder tertinggi
Fc 36.32 Mpa Pemakaian fly ash adalah fc 61.45 Mpa pada
3% menghasilkan mutu beton rata pemakaian fly ash 5 %, dan hasil
– rata Fc 45.60 Mpa uji kuat tekan kubus tertinggi
b. Pemakaian fly ash 5 % adalah fc 46.17 Mpa pada
menghasilkan mutu beton rata – pemekaian fly ash 10 %. Pada
rata Fc 41.06 Mpa penelitian fc 80 Mpa degan fly ash
a. Pemakaian fly ash 10 % sebagai pengganti sebagian dari
menghasilkan mutu beton rata – semen yang benda ujinya berbentuk
rata Fc 46.17 Mpa kubus. Tetapi dalam penelitian ini,
Jadi , diambil mutu dari beto keseluruhan tiap sipeneliti juga menggunakan benda
variasi mulai dari 0 %, 3 %, 5 %, dan 10 % uji silinder untuk mengambil
sudah terlihat tinggi. Hasil ini di peroleh dari perbandingan hasil kuat tekan beton
beton masih umur madah (7 hari). dan untuk mendapatkan apakah
2) Pengujian beton benda uji siinder yang silinder lebih bagus untuk di
menggunakan Fly ash secara bervariasi jadikan dalam pengujian
pada umur 7 hari telah mendapatkan perencanaan campuran beton.
mutu beton sebagai berikut:
a. Pemakaian fly ash 0 %
menghasilkan mutu beton rata - rata
36
E. DAFTAR PUSTAKA
37