Anda di halaman 1dari 8

Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Penelitian Teknik Sipil Dan Struktural (IJCSER)


Vol. 1, Edisi 1, hlm: (14-21), Bulan: Oktober 2013-Maret 2014, Tersedia di: www.researchpublish.com

Brick Masonry dan Blok Beton Berongga


Masonry – Sebuah Studi Komparatif
4
Rafiq Ahmad1 , Mohammad Iqbal Malik2 , Mohammad Umar Jan3, Parvez Ahmad ,
Himanshu Seth5, Javaid Ahmad6
1,2
4
Asisten Profesor, IUST, Awantipora, J&K, INDIA.
Mahasiswa Rekayasa Struktural MTech, NIT Srinagar, J&K, INDIA. 3,5,6 Siswa
BTech Teknik Sipil, NIT Srinagar, J&K, INDIA.

Abstrak: Ekonomi dan stabilitas adalah syarat utama dari setiap struktur. Desainer terbaik adalah yang keluar dengan desain yang
memberikan struktur yang stabil dan ekonomis. Dalam makalah ini penyelidikan pada bata blok beton berongga dilakukan dan studi
perbandingan dilakukan sehubungan dengan konstruksi batu bata dan parameter kekuatan, ekonomi, karakter ringan dan sifat insulasi
dipelajari dan dibandingkan. Kekuatan dinding bata blok beton berlubang lebih kecil dari dinding batu bata tetapi biaya konstruksi dinding
sebelumnya sangat sedikit.

Kata kunci: Batako, Kuat tekan, Ekonomis, Blok beton berongga dan insulasi.

I. PENDAHULUAN

Salah satu kebutuhan dasar manusia untuk bertahan hidup di dunia adalah tempat berlindung. Setelah evolusi manusia, kebutuhan akan tempat
berlindung yang dimaksudkan untuk keselamatan muncul. Di zaman kuno, manusia mulai berlindung di gua-gua, digali di bawah permukaan tanah
dan di bawah tebing gunung yang menggantung dan jenis perlindungan ini hanya menyediakan tempat yang aman dari ekstremitas lingkungan.
Konsep stabilitas dan keamanan sesuai fitur struktural tempat berlindung benar-benar tidak masuk akal. . Dengan perkembangan dan kedewasaan
pikiran manusia, manusia mulai memodifikasi struktur hunian untuk memenuhi kebutuhan dan fasilitas yang semakin meningkat yang dimiliki oleh
desain shelter yang optimal. Setelah mencapai suatu prestasi dengan menggunakan bahan yang mudah didapat seperti lumpur dalam membangun
dinding dan kemudian teknik batu bata tanah liat yang dibakar untuk membentuk bagian struktural tempat berlindung, masih ada perjalanan panjang
untuk menghasilkan bahan struktural terbaik untuk konstruksi. unit struktural tempat berlindung yang stabil dan aman. Keinginan untuk mencari bahan
struktur yang aman dan stabil dengan tetap memperhatikan ekonomi seluruh struktur, membuka jalan bagi penggunaan balok beton berongga pada
pasangan bata karena keuntungan sebagai berikut: 1. Insulasi termal (memiliki karakter ganda menjaga bangunan tetap sejuk di musim panas dan
hangat di musim dingin).
2. Insulasi suara (untuk mengurangi gangguan akibat kebisingan eksternal).
3. Kekuatan dan stabilitas struktural yang memadai.
4. Sangat tahan lama.
5. Tahan api.

6. Ekonomi.
7. Perawatan rendah (Tidak ada kemekaran).
8. Ramah Lingkungan (Konstituen dapat diganti dengan produk limbah seperti fly ash).
9. Pengurangan konsumsi mortar.
10.Sistem konstruksi yang cepat dan mudah.
11.Fitur arsitektur yang lebih baik.

Blok beton berongga merupakan tambahan penting untuk jenis unit pasangan bata yang tersedia bagi perancang dan insinyur dan penggunaannya
dalam konstruksi pasangan bata terus meningkat karena berbagai keuntungan yang telah dibahas di atas [1]. Karena kurangnya kesadaran tentang
penggunaan balok beton berlubang dalam pasangan bata, penelitian ini akan memungkinkan para insinyur dan pembangun untuk melakukan
konstruksi pasangan bata balok beton berlubang dalam skala besar di mana pun itu ekonomis.

Halaman | 14
Riset Publikasikan Jurnal
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Penelitian Teknik Sipil Dan Struktural (IJCSER)


Vol. 1, Edisi 1, hlm: (14-21), Bulan: Oktober 2013-Maret 2014, Tersedia di: www.researchpublish.com

II. BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN

2.1. Semen

Semen Portland biasa Khyber dengan kadar 43 yang terbatas pada IS 8112:1989 [2] digunakan selama pekerjaan berlangsung.

2.2. Pasir

Pasir yang digunakan selama pekerjaan terdiri dari pasir sungai bidang dengan ukuran maksimum 4,75 mm yang terbatas pada zona II sesuai IS
383-1970 [3] dengan berat jenis 2,6.

2.3. Blok Beton Berongga

Blok beton berongga berukuran (16x8x8) inci dan (8x8x8) inci digunakan untuk membuat dinding. Gbr.1 menunjukkan unit blok beton berongga.

2.4. Batu bata

Batu bata Kelas B yang digunakan berukuran modular (22,5x10x7,5) cm.

2.5. Mortir

Mortar pasir semen 1:4 yang digunakan untuk pasangan bata dibuat dengan cara standar seperti yang ditentukan oleh IS : 3535-1986 [4].

AKU AKU AKU. INVESTIGASI EKSPERIMENTAL

3.1. Pengujian blok beton berlubang individu dan unit bata

Blok beton berongga individu terkurung IS : 2185-1984 (Bagian 3) [5] dan satuan bata kelas B terkurung IS : 1077- 1986[6], IS : 2180-1985[7] dan IS :
2222-1979[8 ] diuji kompresinya menggunakan mesin uji tekan.

3.2. Pengujian mortar

Pengujian blok mortar ukuran (15x15) cm dibuat dan diuji setelah 28 hari dikonfirmasi dengan IS: 4031 (bagian 1)[9].

3.3. Prosedur untuk konstruksi dinding

Dua gelagar ditempatkan berdampingan sedemikian rupa sehingga sayapnya akan berfungsi sebagai alas dinding. Gelagar ini ditempatkan di bagian
bawah rangka pemuatan. Lapisan mortar ditempatkan pada balok penopang untuk memberikan dasar yang seragam dan rata untuk dinding. Dinding
dibangun di atas permukaan yang rata ini sesuai rekomendasi kode IS dengan mortar setebal 1 cm. Lapisan mortar juga disediakan di bagian atas
sehingga beban dapat ditransmisikan secara merata. Sebanyak delapan dinding dibangun yang terdiri dari empat dinding pasangan bata blok beton
berlubang dan empat dinding pasangan bata. Gbr.2 menunjukkan dinding bata yang dibangun di atas kerangka pemuatan.

3.4. Pengujian dinding


Setelah dinding dibangun dilakukan curing selama 7 hari dan pengujian dilakukan setelah 28 hari. Bagian rel yang menutupi seluruh bagian atas dinding
ditempatkan. Bagian rel ditempatkan sedemikian rupa sehingga beban dari dongkrak akan didistribusikan secara merata ke seluruh dinding. Dongkrak
ditempatkan secara terpusat di atas rel yang dipasang ke bagian atas bingkai. Cincin pembuktian ditempatkan di bawah dongkrak untuk pengukuran
beban. Ruang jika ada diisi oleh pelat dengan ketebalan yang bervariasi sebagai bahan pengemas. Pengujian dimulai dengan memompa dongkrak
pada kecepatan yang lebih tinggi pada awalnya kemudian menurunkan kecepatan saat retakan muncul, untuk mengamati mode kegagalan. Gbr.7 dan
Gbr.8 merepresentasikan perilaku pembentukan retak dinding bata dan beton berlubang . Halaman | 15

Riset Publikasikan Jurnal


Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Penelitian Teknik Sipil Dan Struktural (IJCSER)


Vol. 1, Edisi 1, hlm: (14-21), Bulan: Oktober 2013-Maret 2014, Tersedia di: www.researchpublish.com

blok dinding masing-masing. Kuat tekan dasar untuk setiap dinding dihitung dengan pembebanan menggunakan dongkrak dan kuat tekan yang diijinkan
dihitung dengan menggunakan rumus [10]:

Fca = Fc x Ka x Ku x Kse x Kl
Di mana

Fca adalah tegangan tekan bersih yang diijinkan Fc


tegangan tekan dasar vide table Ku adalah faktor
bentuk pasangan bata seperti yang diberikan dalam tabel Kse
vide table faktor kelangsingan-eksentrisitas, dan Kl adalah
faktor beban =1.0 untuk aksial, 1.25 untuk beban yang menyebabkan lentur dan 1.5 untuk beban terlokalisir.

3.5. Faktor keamanan


Faktor keamanan untuk setiap sampel dinding ditentukan sebagai
FOS = Beban yang diamati/Beban yang diizinkan.

3.6. Karakter Ringan Bobot


kering rata-rata unit balok beton berlubang dibandingkan dengan berat kering unit batako yang dikekang dalam volume yang sama dan diukur selisih bobotnya.

IV. HASIL DAN DISKUSI

4.1. Pengujian unit bata dan blok beton berlubang Individu Blok beton
berlubang dan unit bata individu diuji untuk kompresi di bawah Compressive Testing Machine [11] dan nilai kekuatan diperoleh dan dibandingkan dan
disajikan dalam tabel x. Kekuatan tekan atau remuk rata-rata untuk balok beton berlubang dengan ukuran (16”x8x8”) dan (8”x8x8”) masing-masing
adalah 34,99 Kg/cm2 dan 28,05 Kg/cm2 .
Sedangkan kuat tekan atau remuk rata-rata satuan bata satuan ukuran (22,5x10x7,5) cm menjadi 113,33 Kg/cm2 . Tabel 1 menggambarkan nilai kekuatan
penghancuran masing-masing blok dan unit bata. Gbr.3, Gbr.4 dan Gbr. 5 mewakili kekuatan penghancuran blok beton berongga individual dengan
ukuran (8”x8x8”) dan (16”x8x8”) dan unit bata modular individual.

4.2. Pengujian Mortar


Mortar dengan komposisi 1:4 (Semen : Pasir) disiapkan dan spesimen berukuran (15x15x15)cm dicor dan diuji tekan setelah 28 hari perawatan sesuai IS
4031 (Bagian I)[12] dan kuat tekan nilai disajikan dalam Tabel 2.

4.3. Pengujian Dinding


Empat dinding pasangan bata blok beton berongga dan empat dinding bata dibangun dan diuji setelah 28 hari untuk kompresi dan nilai kekuatannya dengan
parameter geometri ditunjukkan pada Tabel 3. Gbr.6 mewakili nilai beban yang diizinkan dan beban yang diamati pada kegagalan selama delapan sampel
dinding.

4.4. Faktor Keamanan


Cara lain untuk membandingkan dinding adalah dengan membandingkan faktor keamanan dinding tersebut.

FOS = Beban yang diamati/ Beban yang diizinkan.


Dinding1: 3.10
Dinding2: 2.99
Tembok3: 3,33
Tembok4: 3,14
Dinding5: 2.42

Halaman | 16
Riset Publikasikan Jurnal
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Penelitian Teknik Sipil Dan Struktural (IJCSER)


Vol. 1, Edisi 1, hlm: (14-21), Bulan: Oktober 2013-Maret 2014, Tersedia di: www.researchpublish.com

Dinding6: 2.24
Dinding7: 2.12
Dinding8: 1.90
Di sini, terlihat bahwa dinding balok menunjukkan faktor keamanan tertinggi sedangkan dinding bata dengan ikatan Flemish menunjukkan yang terendah.
Dinding balok berongga memiliki faktor keamanan yang lebih tinggi daripada dinding bata. Dinding balok beton berongga memiliki faktor keamanan yang
tinggi. Jadi di lokasi yang pengawasannya kurang atau kondisi konstruksinya tidak standar, dinding blok direkomendasikan.

4.5. Karakter ringan Massa rata-


rata balok beton berlubang ukuran (16x8x8) inci dan (8x8x8) inci ditemukan masing-masing 22kg dan 13kg, dan nilai massa jenis dihitung masing- masing
1,37 g/cm3 dan 1,60 g/cm3 . Sementara massa rata-rata unit bata modular ditemukan menjadi 1,8 kg dan kerapatan massa menjadi 1,06 g/cm3 . Oleh
karena itu konstruksi pasangan batako lebih ringan dibandingkan dengan pasangan batako beton berlubang.

4.6. Ekonomi
Biaya per meter kubik batu bata menjadi Rs.3875 dan Biaya per meter kubik batu bata menjadi Rs.3290. Biaya dinding balok per meter3 dari
pasangan bata beton berongga menjadi 17,78% lebih rendah daripada biaya dinding bata. Jadi, pasangan bata lebih ekonomis daripada pasangan bata.

Gbr.1 Blok beton berongga yang digunakan untuk konstruksi dinding. Gbr.2 Dinding bata dibangun di atas rangka pemuatan.

Halaman | 17
Riset Publikasikan Jurnal
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Penelitian Teknik Sipil Dan Struktural (IJCSER)


Vol. 1, Edisi 1, hlm: (14-21), Bulan: Oktober 2013-Maret 2014, Tersedia di: www.researchpublish.com

TABEL 1. Kekuatan tekan unit balok dan bata individu.

Contoh Kekuatan tekan atau Kekuatan tekan atau Kekuatan tekan atau
No. penghancuran dari ukuran balok penghancuran dari balok beton penghancuran masing-masing
beton berongga individu berongga individu batu bata dengan ukuran
(16”x8x8”) Kg/cm2 ukuran (8”x8x8”)Kg/cm2 (22,5x10x7,5) cmKg/cm2

1. 36.37 29.00 96.49

2. 35.87 27.75 86.40

3. 37.62 31.00 144.73

4. 35.00 28.25 112.28

5 30.12 24.25 126,75

TABEL 2. Kekuatan tekan spesimen mortar

Contoh No. Kekuatan Tekan atau Hancur (Kg/cm2 )

1. 159,55

2. 168.88

3. 153.33

TABEL 3. Kekuatan tekan berbagai jenis dinding.

Dinding Dinding Panjang Tinggi Aspek Aspek Diamati Diizinkan Kompresif


Tidak. Jenis (m) (m) Perbandingan Perbandingan
Beban (KN) Beban (KN) Kekuatan
(H/L) (H/T) (N/mm2 )

1. Kosong 1.23 1.04 0,846 0,52 320.1 103.3 1.30


Memblokir

2. Kosong 1.23 0,83 0,675 4.15 308.6 103.3 1.25


Memblokir

3. Kosong 1.03 1.04 1.00 5.2 291.5 87.4 1.18


Memblokir

4. Kosong 1.03 0,83 0,806 4.15 275.3 87.4 1.12


Memblokir

5. Bata 0,96 1.03 1.08 5.15 440.3 182.0 2.29


6. Bata 0,96 0,84 0,875 4.2 407.3 182.0 2.12
7. Bata 0,96 1.03 1.08 5.15 386.7 182.0 2.01

8. Bata 0,96 0,84 0,875 4.2 345.6 182.0 1.80

Halaman | 18
Riset Publikasikan Jurnal
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Penelitian Teknik Sipil Dan Struktural (IJCSER)


Vol. 1, Edisi 1, hlm: (14-21), Bulan: Oktober 2013-Maret 2014, Tersedia di: www.researchpublish.com

Gbr.3 Kekuatan tekan blok berongga individual berukuran (8x8x8) inci.

Gbr.4 Kekuatan tekan dari masing-masing blok berongga berukuran (16x8x8) inci.

Gbr.5 Kekuatan tekan bata modular individu.

Halaman | 19
Riset Publikasikan Jurnal
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Penelitian Teknik Sipil Dan Struktural (IJCSER)


Vol. 1, Edisi 1, hlm: (14-21), Bulan: Oktober 2013-Maret 2014, Tersedia di: www.researchpublish.com

Gbr.6 Beban tekan pada kegagalan dan beban yang diizinkan untuk berbagai jenis dinding.

Gbr.7 Retak di dinding bata. Gbr.8 Retakan pada dinding balok beton berlubang.

Halaman | 20
Riset Publikasikan Jurnal
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Penelitian Teknik Sipil Dan Struktural (IJCSER)


Vol. 1, Edisi 1, hlm: (14-21), Bulan: Oktober 2013-Maret 2014, Tersedia di: www.researchpublish.com

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kuat
tekan unit bata dan dinding pasangan bata lebih besar dari kuat tekan hollow.
unit blok beton dan pasangan bata dinding beton berongga.
2. Properti insulasi suara dari pasangan bata berongga lebih dari pada pasangan bata.
3. Properti insulasi termal dari pasangan bata berongga lebih dari pada pasangan bata karena adanya udara di dalam rongga
unit beton.

4.Biaya dinding balok per meter3 pasangan bata menjadi 17,78% lebih rendah daripada dinding bata. Jadi, blokir
pasangan bata lebih ekonomis daripada pasangan bata.
5. Biaya pemeliharaan batu bata berongga kurang dari batu bata karena pembungaan pada batu bata
dinding.

6. Batako blok beton berongga ramah lingkungan karena dalam unit blok beton berlubang komponennya bisa
digantikan oleh produk limbah seperti fly ash.
7. Batu bata beton berongga menyajikan tampilan arsitektur yang lebih baik dibandingkan dengan batu bata.
8. Konstruksi pasangan bata beton berlubang menghadirkan sistem konstruksi yang lebih cepat dibandingkan dengan konstruksi pasangan bata.
9. Batu bata beton berongga mengkonsumsi lebih sedikit mortar daripada batu bata karena volume sambungan lebih sedikit di lubang
batu bata blok beton.
10. Dalam kasus kegagalan dinding batu bata terjadi dengan pembentukan retakan di sepanjang satu sisi di seluruh ketinggian dinding, sedangkan sebagai
pada batu bata berongga, kegagalan terjadi hanya dengan penghancuran lapisan atas saja.
11. Faktor keamanan pasangan batako lebih besar dari pada pasangan batako.

REFERENSI

[1]. Bpk. MK Maroliya, Daya Dukung Beban Tembok Bata Beton Hollow, (IJERA) ISSN: 2248-9622 www.ijera.com Vol.
2, Edisi 6, November-Desember 2012, hal.382-385.
[2]. IS 8112:1989 43 Grade Ordinary Portland Cement – Spesifikasi. IS 8112:1989, Biro Standar India, New Delhi.
[3]. IS 383-1970, Spesifikasi agregat kasar dan halus dari sumber alami untuk beton, BIS, New Delhi.
[4]. IS 3535-1986, Metode Pengambilan Sampel Hidrolik Semen, Biro Standar India, New Delhi.
[5]. IS : 2185-1984 (Bagian 3), Unit Masonry Beton, Blok Beton Aerasi Seluler Autoklaf, BIS, INDIA.

[6]. IS : 1077-1986, Spesifikasi bata bangunan tanah liat yang dibakar, BIS, New Delhi.

[7]. IS : 2180-1985, Bata Bangunan Tanah Liat Terbakar Tugas Berat, BIS, New Delhi.

[8]. IS : 2222-1979, Spesifikasi untuk bata bangunan berlubang dari tanah liat yang dibakar, BIS, New Delhi.

[9]. IS: 4031 (bagian 1), Metode Pengujian Fisik Untuk Semen Hidraulik, BIS, New Delhi.
[10]. Neville AM, Properti beton, pitman publishing, 1973.
[11]. Shetty MS, Teknologi Beton, S. Chand & Company Ltd., Ramnagar, New delhi, Edisi Kedua, 1986.

[12]. IS 4031 (Bagian I), Metode Uji Fisik Untuk Semen Hidraulik, BIS, New Delhi.

Halaman | 21
Riset Publikasikan Jurnal

Anda mungkin juga menyukai