Anda di halaman 1dari 32

Diajukan oleh :

Hardi Sulistiawan
10.11.1001.7311.039

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
SAMARINDA
Juli, 2014
PENDAHULUAN
Latar Belakang Clay dalam arti sesungguhnya adalah tanah
liat. Dalam upaya pemanfaatannya, dicoba
untuk dikembangkan sebagai bahan
agregat buatan melalui proses pembakaran
sehingga diperoleh produk yang keras dan
stabil. Proses pembentukan butiran dilakukan
setelah bahan baku dicampur dengan air
sampai menjadi adonan yang lembab dan
dibentuk menjadi butiran berukuran antara
10 sampai dengan 40 mm, setelah itu
dijemur hingga kering, kemudian dibakar
dengan suhu optimum yang dicapai 1000 0C
dengan waktu pembakaran selama 7 hari.
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah

pakah clay Bengalon dapat


dimanfaatkan sebagai agregat kasar
buatan?
Bagaimana proporsi campuran beton
dengan menggunakan agregat kasar
buatan dari clay Bengalon?
Berapa nilai kuat tekan beton yang
dihasilkan dengan penggunaan agregat
kasar buatan dari clay Bengalon?
PENDAHULUAN
Tujuan Penelitian
 Untuk memanfaatkan clay
Bengalon sebagai agregat kasar
buatan.
 Untuk mengetahui proporsi
campuran beton yang
menggunakan agregat kasar
buatan dengan metode (American
Concrete Institute) ACI 211.
 Untuk mengetahui nilai kuat tekan
beton yang dihasilkan dari sampel
beton yang menggunakaan
agregat kasar buatan dari clay
Bengalon.
PENDAHULUAN
Manfaat Penelitian
 Penelitian ini merupakan penelitian
dasar atau awal yang diharapkan
dapat menjadi acuan bagi penelitian-
penelitian lanjutan.
 Dengan adanya penelitian tentang
pemanfaatan clay Bengalon sebagai
agregat kasar buatan diharapkan
dapat menjadi alternatif bahan
pengganti agregat kasar dalam
campuran beton mengingat mahalnya
harga agregat karena masih harus
didatangkan dari Palu, Sulawesi
Tengah.
PENDAHULUAN
Batasan Masalah
 Agregat kasar buatan dibuat dari clay Bengalon
yang dibakar dengan suhu optimum yang
mencapai 1000 0C.
 Agregat kasar buatan yang dibuat dengan ukuran
10 mm-40 mm.
 Agregat halus yang digunakan adalah agregat
halus yang didatangkan dari ex. Tenggarong.
 Benda uji adalah kubus ukuran 150 x 150 mm.
 Jenis semen yang digunakan adalah semen tipe I.
 Jumlah benda uji yang dibuat masing-masing 6
buah untu setiap umur pengujian beton.
 Agregat kasar buatan yang dugunakan dalam
campuran beton yaitu agregat seragam dengan
ukuran 10 mm dan 30 mm.
 Jumlah total benda uji adalah 60 buah.
 Metode perencanaan campuran beton
menggunakan metode (American Concrete
Institute) ACI 211.
 Pengujian beton akan dilakukan pada umur 3 hari,
7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari.
PENDAHULUAN
Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN
BAB V PENUUP
DASAR TEORI

Pengertian Beton Distribusi Normal

Mix Design ACI


BETON 211

Komponen Pembentuk
Beton Khusus Beton Khusus
Beton
Langkah-langkah
Agregat Kasar Uji Kuat Tarik mis design
Belah

Agregat Halus Uji Kuat Lentur


Normal

Semen Uji Kuat Tekan

Air Kriteria
Perencanaan

Gradasi
Agregat
METODOLOGI PENELITIAN

Uraian Umum

Langkah-langkah yang mengawali


penelitian dilaksanakan berdasarkan
peraturan dan standar yang berlaku,
dalam hal ini digunakan acuan SK SNI T-
15-1990-03 dan SK SNI M-14-1989-F serta
ASTM C143/C 143 M-00.
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai

Studi Pustaka

Semen, air, Peralatan


Persiapan
pasir, agregat laboratorium
bahan dan alat
kasar buatan yang digunakan

Penguji
an 1.Agregat Halus
material Ex. Tenggarong
2..Agregat kasar
Persiapan buatan clay ex.
bahan dan alat Penyusunan mix Bengalon
design k-175

Pembua 1.Pembuatan 30
tan kubus beton
sample untuk agregat
seragam
ukuran 10 mm
Pengujian kuat 2. Pembuatan
tekan 30 kubus
beton untuk
agregat
Analisa data seragam
ukuran 30 mm.

Penyusunan
hasil penelitian

Kesimpulan dan
saran

Selesai

Diagram alir penelitian


METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian tentang Pemanfaatan Clay
Bengalon Sebagai Aggregat Buatan Dan
Pasir Ex. Tenggarong Dalam Campuran
Lokasi Penelitian
Beton Dengan Metode (American
Concrete Institute) ACI 211 ini dilakukan
di Laboratorium Mekanika Tanah, Bahan,
Aspal, Hidrolika, dan Ilmu ukur Tanah
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.

Pengambilan data didapat dari


Metode pengujian langsung melalui percobaan
pengambilan data di laboratorium Mekanika Tanah,
Bahan, Aspal, Hidrolika, dan Ilmu ukur
Tanah Universitas 17 Agustus 1945
Samarinda.

Pembuatan agregat Dapat dilihat pada hal. 26


kasar
Metode pengujian
METODOLOGI PENELITIAN
agregat
1.Analisa Saringan Agregat Kasar Buatan Clay
Ex. Bengalon.
2.Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar
Buatan.
3.Pemeriksaan Kadar Lempung dan Lumpur
Kasar Buatan.
4.Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan
Agregat Kasar Buatan (Keadaan SSD)
5.Pemeriksaan Berat Isi Agregat Kasar Buatan.
6.Hasil Penegujian Keausan Agregat Kasar
Dengan Menggunakan Mesin Los Angeles.
7.Analisa Saringan Agregat Halus Ex.
Tenggarong.
8.Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus.
9.Pemeriksaan Kadar Lempung dan Lumpur
Agregat Halus.
10.Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan
Agregat Halus.
11.Pemeriksaan Berat Isi Agregat Halus.
12.Pemeriksaan nilai slump.
13.Perawatan Beton.
14.Pemeriksaan Kekuatan TekanBeton.
METODOLOGI PENELITIAN

Metode Analisa Data

1. Menentukan slump

2. Menentukan ukuran agregat kasar

3. Menentukan kebutuhan air

4. Menentukan faktor air semen

5. Menentukan kebutuhan semen

6. Menentukan kebutuhan agregat kasar

7. Menentukan kebutuhan agregat halus

8. Koreksi untuk kelengasan

9. Melakukan takaran percobaan


HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa saringan AK seragam ukuran 30 mm (ASTM C 136)

Berat bahan kering : 2818 gr

Berat Jumlah Berat Jumlah Persen Spesifikasi


Saringan
Tertahan Tertahan Tertahan Lewat ACI
50,8 (2") 0,00 0,00 0,00 100,00 100
37,5 (1½") 0,00 0,00 0,00 100,00 100 95
19,1 (¾") 2818,00 2818,00 99,29 0,71 70 30
9,52 (⅜") 20,00 2818,00 100,00 0,00 35 10
No. 4 (4,75 mm) 0,00 2818,00 100,00 0,00 5 0
No. 8 (2,36 mm) 0,00 2818,00 100,00 0,00
No. 16 (1,18 mm) 0,00 2818,00 100,00 0,00
No. 30 (40,6 mm) 0,00 2818,00 100,00 0,00
No. 50 (0,3 mm) 0,00 2818,00 100,00 0,00
No. 100 (0,15 mm) 0,00 2818,00 100,00 0,00
No. 200 (0,75 mm) 0,00 2818,00 100,00 0,00
Pan 0,00 2818,00 100,00 0,00 Lubang Ayakan (mm)
120.00
110.00
Berat Butir yang Lewat Ayakan

100.00
90.00
80.00
70.00
60.00 Agregat Lewat Ayakan
50.00 Batas Grading
(%)

40.00
30.00 Batas Grading
20.00
10.00
0.00
HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa saringan AK seragam ukuran 10 mm (ASTM C 136)

Berat bahan kering : 2818 gr

Berat Jumlah Berat Jumlah Persen Spesifikasi


Saringan
Tertahan Tertahan Tertahan Lewat ACI
50,8 (2") 0,00 0,00 0,00 100,00 100
37,5 (1½") 0,00 0,00 0,00 100,00 100 95
19,1 (¾") 0,00 0,00 0,00 100,00 70 30
9,52 (⅜") 0,00 0,00 0,00 100,00 35 10
No. 4 (4,75 mm) 2818,00 2818,00 100,00 0,00 5 0
No. 8 (2,36 mm) 0,00 2818,00 100,00 0,00
No. 16 (1,18 mm) 0,00 2818,00 100,00 0,00
No. 30 (40,6 mm) 0,00 2818,00 100,00 0,00
No. 50 (0,3 mm) 0,00 2818,00 100,00 0,00
No. 100 (0,15 mm) 0,00 2818,00 100,00 0,00
No. 200 (0,75 mm) 0,00 2818,00 100,00 0,00
Pan 0,00 2818,00 100,00 0,00 Lubang Ayakan (mm)
120.00
110.00
Berat Butir yang Lewat

100.00
90.00
Ayakan (%)

80.00
70.00
60.00 Agregat Lewat Ayakan
50.00 Batas Grading
40.00
30.00 Batas Grading
20.00
10.00
0.00
HASIL DAN PEMBAHASAN

• Pemeriksaan Kadar air


diperoleh hasil 0,878 % < 1 % yang
menyebabkan kadar air terkandung didalamnya
terlalu tinggi.
• Pemeriksaan Kadar Lumpur
diperoleh hasil 14,236 % yang menyebabkan
kadar lumpur yang terkandung didalamnya terlalu
tinggi.
• Pemeriksaan Berat jenis dan penyerapan
diperoleh berat jenis = 1,847 < 2,5 % sehingga
berat jenis tidak sesuai spesifikasi, diperoleh
Penyerapan = 20,223 % > 3 % sehingga Penyerapanya
tidak sesuai Spesifikasi SNI.
• Pemeriksaan Berat Isi
diperoleh Perbandingan antara berat dan isi
agregat kasar buatan clay ex. Bengalon yaitu 1,253 %.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa saringan agregat halus ex. Tenggarong (ASTM C 136)

Berat bahan kering : 1706 gr

Berat Jumlah Berat Jumlah Persen Spesifikasi


Saringan
Tertahan Tertahan Tertahan Lewat ACI
50,8 (2") 0,00 0,00 0,00 100,00
37,5 (1½") 0,00 0,00 0,00 100,00
25,4 (1") 0,00 0,00 0,00 100,00
19,1 (¾") 0,00 0,00 0,00 100,00
9,52 (⅜") 0,00 0,00 0,00 100,00 100
No. 4 (4,75 mm) 0,00 0,00 0,00 100,00 95 100
No. 8 (2,36 mm) 77,00 77,00 4,51 95,49 95 100
No. 16 (1,18 mm) 1,00 78,00 4,57 95,43 90 100
No. 30 (40,6 mm) 31,00 109,00 6,39 93,61 80 100
110.00
No. 50 (0,3 mm) 1320,00 1429,00 83,76 16,24 15 50

Berat Butir Yang Lewat Ayakan (%)


100.00
No. 100 (0,15 mm) 251,00 1680,00 98,48 1,52 0 15 90.00
No. 200 (0,75 mm) 22,00 1702,00 99,77 0,23 0 0 80.00
Pan 4,00 1706,00 100,00 0,00 0 0 70.00
60.00 agregat lewat
ayakan
50.00
40.00 Batas Grading
30.00
20.00 Batas Grading
10.00
0.00
0.075

0.3
0.6
0.15

1.18
2.36
4.75
9.52
19.1
25.4
37.5
50.8
Lubang Ayakan (mm)
HASIL DAN PEMBAHASAN

• Pemeriksaan Kadar air


diperoleh hasil 3,178 %
• Pemeriksaan Kadar Lumpur
diperoleh hasil 4,370 %
• Pemeriksaan Berat jenis dan penyerapan
diperoleh berat jenis = 2,521 > 2,5 % sehingga
berat jenis sesuai spesifikasi, diperoleh Penyerapan
= 2,178 % < 3 % sehingga Penyerapanya sesuai
Spesifikasi SNI.
• Pemeriksaan Berat Isi
diperoleh Perbandingan antara berat dan isi
agregat kasar halus ex. Tenggarong yaitu 1,345 %.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Modulus Halus Butir Agregat

MHB Agregat Kasar


Buatan Seragam
Ukuran 10 mm:
= 6,0
Ukuran 30 mm:
= 8,0
MHB Agregat Halus
= 1,98
HASIL DAN PEMBAHASAN

Abrasi Menggunakan Mesin Los Angeles (ASTM C131)

Gradasi B
Saringan I
(a) (b)
Lewat Tertahan
Berat Sebelum Berat Sesudah Keausan I =A 5000 gr
76,2 mm (3") 63,5 mm (2 ½")
=B 1996 gr
63,5 mm (2 ½") 50,8 mm (2")
50,8 mm (2") 37,5 mm (1 ½") = A-B 3004 gr
37,5 mm (1 ½") 25,4 mm (1")
25,4 mm (1") 19,1 mm (¾")
19,1 mm (¾") 12,7 mm (½") 2500
12,7 mm (½") 9,52 mm (⅜") 2500
9,52 mm (⅜") 6,35 mm (No.3)
6,35 mm (No.3) 4,76 mm (No.4)
= 60,08 %
4,76 mm (No.4) 2,38 mm (No.8)
Jumlah Berat = (A) 5000
Berat Tertahan Saringan No.12 = (B) 1996
HASIL DAN PEMBAHASAN
MIX DESIGN ACI 211.1 METHODE
No. Uraian
Hasil / Keterangan Satuan
Langkah
Langkah 1 Kuat tekan direncanakan pada
25,7 MPa
Pembahasan
umur 28 hari
Agregat kasar Ex.Clay Bengalon
Perancangan Ukuran 30 mm
Campuran (Mix Design) Berat jenis Bulk (SSD) 1,8
Kapasitas absorbsi 20,223 %
Kelengasan 14,236 %
Berat kering rojokan 1252,60
Agreat halus Ex. Tenggarong
Berat jenis Bulk (SSD) 2,521
Kapasitas absorbsi 2,18 %

Hasil Perhitungan Mix Design Kelengasan 4,370 %

Ukuran AK 30 mm MHB 1,98


Semen Type I
Langkah 2 Nilai slump 50 mm
Langkah 3 Ukuran agregat seragam 30 Mm
Langkah 4 Jumlah air 173 Kg/cm3
Langkah 5 Nilai FAS 0,58

Untuk proses Langkah 6 Jumlah semen 301 Kg/cm3

pembahasan
Langkah 7 Jumlah agregat kasar
Volume agregat kasar 0,79 Kg/cm3
langkah perhitungan Berat kering 983,6 Kg/cm3

dapat dilihat pada Langkah 8 Jumlah agregat halus 947,1 Kg/cm3

halaman 65-71 Langkah 9 Penyesuaian jumlah agregat


Agregat kasar 1165,07 Kg/cm3
Agregat halus 1123,68 Kg/cm3
Air 988,48 Kg/cm3
Semen 301 Kg/cm3
HASIL DAN PEMBAHASAN
MIX DESIGN ACI 211.1 METHODE
No. Langkah Uraian Hasil / Keterangan Satuan
Hasil Perhitungan Mix Design Langkah 1 Kuat tekan direncanakan pada
25,7 MPa
Ukuran AK 10 mm umur 28 hari
Agregat kasar Ex.Clay Bengalon
Ukuran 10 Mm
Berat jenis Bulk (SSD) 1,8
Kapasitas absorbsi 20,223 %
Kelengasan 14,236 %

Untuk proses Berat kering rojokan 1252,60

pembahasan
Agreat halus Ex. Tenggarong
Berat jenis Bulk (SSD) 2,521
langkah perhitungan Kapasitas absorbsi 2,18 %

dapat dilihat pada Kelengasan 4,370 %

halaman 65-71
MHB 1,98
Semen Type I
Langkah 2 Nilai slump 50 mm
Langkah 3 Ukuran agregat seragam 10 Mm
Langkah 4 Jumlah air 205 Kg/cm3
Langkah 5 Nilai FAS 0,58
Langkah 6 Jumlah semen 356 Kg/cm3
Langkah 7 Jumlah agregat kasar
Volume agregat kasar 0,54 Kg/cm3
Berat kering 679,3 Kg/cm3
Langkah 8 Jumlah agregat halus 1044,8 Kg/cm3
Langkah 9 Penyesuaian jumlah agregat
Agregat kasar 776,0 Kg/cm3
Agregat halus 1090,5 Kg/cm3
Air 222,8 Kg/cm3
Semen 356 Kg/cm3
HASIL DAN PEMBAHASAN

Penentuan Jumlah Sample Beton

Langkah selanjutnya menentukan volume material


yang dibutuhkan untuk melakukan pembuatan benda
uji kubus. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

•Faktor pengali dalam 1 m3


•Koreksi Campuran beton tiap m3

Untuk proses
pembahasan
langkah perhitungan
dapat dilihat pada
halaman 75
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Perhitungan Mix Design


Ukuran AK 10 mm f’cr = 97,86 Kg/cm2
s = 29,811 Kg/cm2
K = 1,850
f’c = 42,70 Kg/cm2

Hasil Perhitungan Mix Design


Ukuran AK 30 mm f’cr = 99,13 Kg/cm2
s = 28,628 Kg/cm2
K = 1,850
f’c = 46,17 Kg/cm2
Untuk proses
pembahasan langkah
perhitungan dapat dilihat
pada halaman 76-77
HASIL DAN PEMBAHASAN

Distribusi Normal

Grafik Distribusi Normal Ukuran 10 mm

34.134 % 34.134 %

2.140 % 13.590 % 2.140 %


13.590 %

-3 S -2 S -1 S 0µ 1S 2S 3S
8,421 38,233 68,044 97,855 127,666 157,478 187,421

Untuk proses pembahasan langkah perhitungan


dapat dilihat pada halaman 80-81
HASIL DAN PEMBAHASAN

Distribusi Normal

Grafik Distribusi Normal Ukuran 30 mm

34.134 % 34.134 %

2.140 % 13.590 % 2.140 %


13.590 %

-3 S -2 S -1 S 0µ 1S 2S 3S
13,234 41,871 70,499 99,127 127,756 156,384 185,012

Untuk proses pembahasan langkah perhitungan


dapat dilihat pada halaman 82-83
PENUTUP

Kesimpulan

1. Agregat kasar buatan dari clay ex. Bengalon


tidak dapat digunakan sebagai alternatif
pengganti agregat kasar pada umumnya untuk
campuran beton konstruksi beton struktural.
PENUTUP Kesimpulan

2. Proporsi campuran beton dengan menggunakan agregat kasar buatan clay ex.
Bengalon dengan ukuran agregat seragam ukuran 10 mm dan 30 mm adalah :
a. agregat seragam ukuran 10 mm
Kondisi ideal
Agregat Kasar = 679 Kg/m3
Agregat Halus = 1124 Kg/m3
Air = 205 Kg/m3
Semen = 277 Kg/m3
Kondisi lapangan
Agregat Kasar = 776 Kg/m3
Agregat Halus = 1173 Kg/m3
Air = 223 Kg/m3
Semen = 277 Kg/m3
b. agregat seragam ukuran 30 mm
Kondisi ideal
Agregat Kasar = 984 Kg/m3
Agregat Halus = 1014 Kg/m3
Air = 173 Kg/m3
Semen = 234 Kg/m3
Kondisi lapangan
Agregat Kasar = 1124 Kg/m3
Agregat Halus = 1058 Kg/m3
Air = 210 Kg/m3
Semen = 234 Kg/m3
PENUTUP

Kesimpulan

3. Dari hasil pengujian kuat tekan rata-rata beton umur 28 hari dengan
menggunakan campuran agregat kasar buatan clay ex. Bengalon
dengan ukuran agregat seragam ukuran 10 mm dan 30 mm adalah :
a. hasil kuat tekan rata-rata beton agregat kasar buatan clay ex.
Bengalon dengan ukuran seragam 10 mm. Umur 28 hari yang dihasilkan
berdasarkan metode perancangan campuran American Concrete
Institute (ACI 211.1) yaitu : 9,788 MPa, sedangkan kuat tekan beton ringan
yang ditargetkan (f'cr) = 25,7 MPa. Dengan kuat tekan sebesar 9,788 MPa
hanya masuk kategori konstruksi beton ringan nonstruktural ringan dengan
rentang (6,89-17,24) MPa.
b. hasil kuat tekan rata-rata beton agregat kasar buatan clay ex.
Bengalon dengan ukuran seragam 30 mm. Umur 28 hari yang dihasilkan
berdasarkan metode perancangan campuran American Concrete
Institute (ACI 211.1) yaitu : 9,913 MPa, sedangkan kuat tekan beton ringan
yang ditargetkan (f'cr) = 25,7 MPa. Dengan kuat tekan sebesar 9,913 MPa
hanya masuk kategori konstruksi beton ringan nonstruktural ringan dengan
rentang (6,89-17,24) MPa.
PENUTUP Saran

1. Perlu perlu dilakukan proses pemilihan bahan clay yang benar-


benar mengandung banyak zat yang berpengaruh penting
terhadap kekuatan clay, dan proses pembakaran yang harus
ditingkatkan suhunya, mulai dari suhu awal 10000 Celcius
ditingkatkan menjadi 90000-140000 Celcius, dan lama waktu
pembakaran yang awalnya dibakar selama 7 hari ditingkatkan
menjadi 14 hari, hal ini pastinya akan sangat mempengaruhi daya
rekat serta akan menambah kekuatan tekan agregat kasar
buatan.
2. Pada proses pemecahan agregat kasar buatan clay ex.
Bengalon harusnya tidak dilakukan pemecahan secara manual
ataupun menggunakan mesin pemecah agregat, hal ini akan
sangat mempengaruhi faktor kekerasan agregat kasar buatan
pada awal dibentuk, karna proses pemecahan manual ataupun
mengguanakan mesin pemecah agregat menimbulkan retakkan-
retakakn halus yang tanpa kita sadari secara kasat mata.
PENUTUP

Saran

3. Sebaiknya jangan menggunakan gradasi yang terlalu kecil


pada campuran untuk menghindari perlemahan struktur agregat
akibat dari proses pemecahan agregat. Atau cari alternatif proses
pemecahan yang dapat meminimalisir pengaruh dari impact
(benturan) terhadap ikatan struktur agregat buatan, misalkan
dengan menggunakan palu karet khusus.
4. Dilakukan pengujian terhadap sifat-sifat mekanis beton dengan
agregat kasar buatan clay ex. Bengalon lainnya diantaranya
pengujian kuat tarik belah (Splitting Tensile Strength), dan juga
pengujian kuat lentur dari balok beton tanpa tulangan yang
dibebani pada titik-titik seperti bentang (Flexural Strength of
Concrete Using Sumple Beam with Third-Point Loading).
Atas Perhatiannya....
Saya Ucapkan....
Terima Kasih....

Anda mungkin juga menyukai