Anda di halaman 1dari 13

Machine Translated by Google

Jurnal EURASIA Pendidikan Matematika, Sains dan Teknologi, 2023, 19(7), em2297
ISSN:1305-8223 (dalam talian)
AKSES TERBUKA Makalah Penelitian https://doi.org/10.29333/ejmste/13342

Membina kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada pola bilangan


melalui buku digital STEM PjBL
1* 1 1 1
Agnita Siska Pramasdyahsari , Rina Dwi Setyawati , Sindi Nur Aini , Ukima Nusuki ,
1 1 1 2
Julia Puspita Arum , Iin Dwi Astutik , Wahyu Widodo , Nafiatuz Zulia ,
3
Ummu Salmah

1 Universitas PGRI Semarang, Jalan Sidodadi Timur, Semarang, INDONESIA


2 SMP Barunawati Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, INDONESIA
3 SEAMEO QITEP ÿn Mathematics, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, INDONESIA

Diterima 09 Februari 2023 ÿ Diterima 13 Mei 2023

Abstrak
Pembelajaran abad 21 menuntut siswa memiliki kompetensi pemecahan masalah dan kritis
berpikir, berpikir kreatif, kolaborasi dan komunikasi. Namun, matematisnya kritis
kemampuan berpikir siswa SMP di Indonesia masih relatif rendah. Oleh karena itu, penelitian
bertujuan untuk mengembangkan buku digital STEM PjBL untuk menumbuhkan pemikiran kritis matematis siswa
keterampilan. Untuk mencapai tujuan ini pengembangan dan penelitian model Borg dan Gall (Gall et al., 2007).
dilanjutkan dengan penelitian eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan one group pre-and post-test design.
Instrumen tes kemampuan berpikir kritis matematis dan angket persepsi siswa
dipekerjakan untuk mengumpulkan data. Temuan menunjukkan bahwa buku digital STEM PjBL valid dan
signifikan dalam menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa dan berdampak positif pada keterampilan
pembelajaran abad 21 lainnya. Selanjutnya data menunjukkan siswa puas dan tertarik
pembelajaran melalui metode belajar mengajar aktif yang menggabungkan perangkat ICT dan STEM-PjBL
aspek.

Kata Kunci: berpikir kritis, buku digital, STEM-PjBL, pembelajaran abad 21

buku digital lebih mudah dipahami siswa


PERKENALAN dibandingkan dengan buku teks biasa (Bih-Yaw et al., 2013),
Pembelajaran abad ke-21 menuntut siswa untuk melakukannya karena memberikan kesempatan untuk melatih kemampuan berpikir
melek huruf dalam pembangunan dan kemajuan kritis siswa khususnya dalam membuat soal
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dengan indikator yang dapat menumbuhkan kemampuan berpikir siswa.
pesatnya kemajuan ICT, banyak peneliti Selanjutnya penggabungan multimedia ke dalam
baru-baru ini membahas buku digital interaktif pengajaran di kelas mendorong perkembangan
(Pearson, 2018). Kemajuan teknologi telah keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep (Rosida et al.,
tidak diragukan lagi membawa teknologi inovatif itu 2017).
dapat memainkan peran utama dalam merestrukturisasi pengajaran dan Buku digital dapat menumbuhkan keterampilan berpikir kritis dengan cara
praktik pembelajaran (Simon & Garcia-Belmar, 2016). Ini memanfaatkan media elektronik yang memuat informasi dalam
kemajuan telah memberi siswa akses terhadap lebih banyak hal berupa teks, gambar, audio, video dan grafik dengan menggunakan
informasi daripada yang mudah diakses. Mereka juga punya alat yang dapat diterapkan pada interaksi, kreasi dan
mempengaruhi bagaimana siswa berinteraksi dengan materi. Digital kegiatan komunikasi (Hofstetter, 2001). Beberapa
buku memiliki alat yang lebih menarik yang memfasilitasi siswa penelitian telah menunjukkan efektivitas penggunaan digital
pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas buku untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa (Arini,
(Rockinson-Szapkiw dkk., 2013). Penggunaan interaktif 2017; Fardani et al., 2019; Nurcahyono & Kustijono, 2019;

© 2023 oleh penulis; pemegang lisensi Modestum. Artikel ini adalah artikel akses terbuka yang didistribusikan berdasarkan syarat dan ketentuan Lisensi Atribusi
Creative Commons (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/).
agnitasiska@upgris.ac.id (*Korespondensi) rinadwisetyawati@upgris.ac.id sindinuraini63@gmail.com
ukima17@gmail.com arumjulia11@gmail.com iindwiastutik1@gmail.com Zar224@gmail.com
nafiatuzzuliah15@gmail.com ummysalmah87@gmail.com
Machine Translated by Google

Pramasdyahsari dkk. / Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa

Kontribusi pada literatur

• Buku digital STEM PjBL valid dan signifikan dalam menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa, sehingga berdampak
positif pada keterampilan pembelajaran abad 21, seperti berpikir kreatif, komunikasi, dan kolaborasi.

• Buku digital STEM-PJBL membekali siswa dengan kegiatan dan latihan yang melibatkan proses desain teknik terkait Pola
Bilangan yang mendorong dan merangsang keterampilan berpikir kritis dalam matematika.

• Siswa merasa puas dan tertarik untuk belajar setelah aspek teknologi dan STEM-PjBL digabungkan
ke dalam buku digital dengan menggunakan metode belajar mengajar aktif.

Qibtiya & Kustijono, 2018; Rasiman & Pramasdyahsari, 2014; 2016; Kennedy & Odell, 2014; Morrison, 2006; Olivarez, 2012;
Rosida dkk., 2017; Suarsana & dan Mahayukti, 2013; Zulhelmi Rick, 2006; Roberts, 2012; Sahin dkk., 2014).
dkk., 2017) Oleh karena itu, penerapan pendekatan STEM dalam
Selain itu, siswa juga harus memiliki kompetensi dan pembelajaran matematika dapat dilakukan di Indonesia untuk
pengetahuan yang relevan dengan pembelajaran abad 21 seperti mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang siap
keterampilan berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan proses menghadapi tantangan dan persaingan di abad ke-21 (Anindayati
kognitif yang mencakup kemampuan menganalisis, menilai, & Wahyudi, 2020). Mengkolaborasikan pembelajaran berbasis
menarik kesimpulan, dan memecahkan suatu masalah (Chen, proyek (PjBL) yang terintegrasi dengan teknologi menghasilkan
2017; Jatmiko et al., 2018; Rodzalan & Saat, 2015). hasil belajar siswa yang lebih baik (Inayah et al., 2021), PjBL-
Keterampilan berpikir kritis matematis merupakan komponen STEM memiliki kelebihan dan kekurangan yang saling
penting dari keterampilan 4C (pemecahan masalah dan berpikir melengkapi. Siswa PjBL mempelajari konsep dengan menciptakan
kritis, berpikir kreatif, kolaborasi, dan komunikasi) karena produk, sedangkan siswa pembelajaran STEM menghasilkan
mendorong siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan alam produk terbaik melalui proses desain dan desain ulang (Lutfi et
dan sosial secara praktis dan efektif (Mahanal et al. ., 2019). al., 2018) disebut dengan engineering design process (EDP).

Namun kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP di Oleh karena itu, untuk mengakomodir kebutuhan siswa
Indonesia masih relatif rendah. Model pembelajaran dan bahan dalam proses pembelajaran perlu disediakan model pembelajaran
ajar yang ada saat ini belum memadai untuk memenuhi dan bahan ajar yang mendukung pembelajaran abad 21.
kebutuhan pendidikan abad ke-21. Oleh karena itu, untuk Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku digital
mengakomodir kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran STEM PjBL untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis
perlu disediakan model pembelajaran dan bahan ajar yang matematis siswa.
mendukung pembelajaran abad 21.
METODE
Salah satu pendekatan pembelajaran yang mendukung
pencapaian kemampuan siswa dalam pembelajaran abad 21 Desain penelitian
adalah pendekatan STEM (sains, teknologi, teknik, dan Penelitian ini digunakan untuk penelitian dan pengembangan
matematika) , yang menghubungkan beberapa bidang ilmu (R&D) yang dilanjutkan dengan metode penelitian kuantitatif.
sehingga siswa memperoleh pemahaman pembelajaran secara Tahap pertama adalah pengembangan buku digital STEM-PjBL
holistik (Triyatma et. al., 2017). Pembelajaran dengan pendekatan dengan menggunakan model Borg and Gall (Gall et al., 2007;
STEM merupakan pembelajaran kontekstual yang memungkinkan Sugiyono, 2010) untuk sembilan tahap pertama. Kemudian
siswa memahami fenomena dalam kehidupan sehari-hari dilakukan tahap kedua melalui desain penelitian eksperimental,
sehingga dapat merangsang rasa ingin tahu siswa dan memahami dimana prototipe akhir buku digital STEM-PjBL diimplementasikan.
sebab akibat. Pembelajaran STEM juga berpotensi melibatkan Metode kuantitatif dengan desain pre-eksperimental dan one
siswa secara langsung dan meningkatkan berpikir kritis (A'yun group pretest post-test design (Creswell, 2014; Sugiyono, 2010,
et al., 2020; Mutakinanti et al., 2018). Melalui pendekatan STEM 2014).
siswa diasah berpikir kritis dengan belajar memecahkan dan Penelitian ini mencakup variabel independen dan dependen.
mengkaji masalah menggunakan perangkat teknologi dan Buku digital berbasis STEM-PjBL merupakan variabel
strategi pembelajaran kolaboratif kreatif (Nursyahidah et al., independen, sedangkan kemampuan berpikir kritis matematis
2021; Pramasdyahsari et al., 2021). Selain itu, pendekatan sebagai variabel dependen (Sugiyono, 2010). Penelitian ini
STEM juga memiliki beberapa keunggulan yang sejalan dengan hanya melibatkan satu kelompok yang terdiri dari laki-laki dan
pembelajaran abad 21 diantaranya menghadirkan perspektif perempuan. Tidak ada materi latihan terkait pola bilangan
interdisipliner siswa, mengembangkan keterampilan abad 21, sebelum perlakuan. Penelitian ini memberikan tes sebelum dan
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, berpikir sesudah. Pre-test merupakan tes pertama yang diberikan
kritis, dan mendukung literasi digital (Bybee, 2010; Gulhan & sebelum diberikan treatment, sedangkan post-test merupakan
Sahin, tes kedua yang diberikan setelah diberikan treatment. Itu

2/13
Machine Translated by Google

EURASIA J Matematika Sci Tech Ed, 2023, 19(7), em2297

Tujuan pemberian kedua tes tersebut adalah untuk kemudian mengimplementasikan prototipe; merumuskan
mengetahui peningkatan berpikir kritis matematis. Penelitian tujuan setiap tahapan; merancang desain prototipe buku
berlangsung dalam blended learning yang melibatkan digital yang melibatkan prinsip pokok pengajaran, tujuan, isi,
aplikasi WhatsApp untuk mengumpulkan informasi dan urutan pembelajaran, format silabus, dan metode penyajian
tanggapan siswa melalui Google Forms. Subjek penelitian materi, serta jenis penilaian yang digunakan dalam buku
berjumlah 21 siswa yang terbagi menjadi tiga siswa yang digital STEM-PjBL dengan menggunakan konteks Kota
dipilih untuk mengikuti uji pendahuluan, enam siswa berbeda Semarang.
dengan pengujian sebelumnya dipilih untuk mengikuti uji Mengembangkan bentuk awal produk: Pada tahap ini
lapangan utama, dan 12 siswa berbeda dengan dua kegiatan yang dilakukan adalah menyiapkan bahan ajar
pengujian sebelumnya dipilih untuk mengikuti uji lapangan topik pola bilangan dan merancang kegiatan proyek yang
utama. pengujian. Sedangkan untuk mengetahui keefektifan topik dan konteksnya terkait Kota Semarang yaitu
buku digital dipilih 13 siswa untuk ikut serta menyelesaikan “BENDUNGAN Pengendalian Banjir di Semarang”. Setelah
tes tertulis keterampilan berpikir kritis matematis. merancang kegiatan proyek, kemudian dikembangkan RPP
Implementasinya melibatkan penggunaan laptop untuk dan EDP untuk dituangkan dalam buku digital. Pada bagian
mengakses buku digital baik versi HTML online maupun akhir buku digital ini memberikan kemungkinan jawaban
aplikasi. Selain itu, diperlukan penggunaan ponsel untuk siswa atau hipotetis pembelajaran lintasan (HLT) untuk
mengakses Adobe Animate untuk menyelesaikan kegiatan memecahkan masalah terkait dengan kegiatan proyek yang
proyek dan pelaporan EDP, yang mengikuti kerangka Jolly diberikan dalam “DAM untuk pengendalian banjir di
(2016) yang telah dilakukan siswa. Pemilihan aplikasi Semarang”. Selain itu, buku digital juga memberikan
Google Forms dan WhatsApp dengan pertimbangan bahwa panduan untuk evaluasi.
aplikasi tersebut familiar bagi siswa dan dapat membantu Instruksi ini berfungsi untuk mengevaluasi keberhasilan
mengatur dan berkomunikasi dalam proses pembelajaran siswa dalam proyek mereka.
(Lyken-Segosebe et al., 2022; Mallampalli & Goyal, 2021;
Uji coba pendahuluan lapangan : Setelah produk awal
Morsidi et al., 2021 ; Rahmadi, 2020).
dikembangkan kemudian dilakukan uji coba lapangan
pendahuluan. Tahap ini melibatkan beberapa siswa terpilih
dalam skala terbatas, terdapat tiga siswa dalam studi
Prosedur Penelitian percontohan ini. Pada tahap ini pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara, respon siswa dan observasi.
Penelitian saat ini dibagi menjadi dua tahap prosedur: Selanjutnya data tersebut digunakan untuk menemukan
penelitian dan pengembangan (model Borg dan Gall) dan berbagai kekurangan atau kelemahan sebagai bahan
penelitian eksperimental. Berikut uraian singkat mengenai pertimbangan untuk merevisi prototipe buku digital STEM-
prosedur penelitian. PjBL dengan konteks Kota Semarang. Berdasarkan hasil
wawancara dan observasi, ketiga siswa memberikan respon
Tahap penelitian & pengembangan (model Borg & Gall) positif terhadap penggunaan buku digital dalam proses
Berkenaan dengan sembilan tahap pertama model Borg pembelajaran di kelas yang belum pernah mereka gunakan
dan Gall (Gall et al., 2007; Sugiyono, 2010), hasil sebelumnya. Namun, mereka disibukkan dengan banyaknya
pengembangan buku digital STEM-PjBL dengan teks yang membuat mereka bosan. Terlebih lagi, berinteraksi
menggunakan konteks Kota Semarang dengan flipbook digital cukup menantang karena merupakan
hal yang baru bagi mereka. Oleh karena itu, hal ini menjadi
dijabarkan sebagai berikut: Informasi penelitian: Pada
salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam
tahap pengumpulan informasi penelitian, kegiatan yang
menyempurnakan desain buku digital.
dilakukan adalah mempelajari literatur terkait, analisis
kebutuhan dari informasi sekolah terkait kurikulum, siswa Kuesioner pengukuran aspek desain, program, dan
dan topik yang mungkin, kemudian menyusun kerangka pembelajaran sebagaimana ditampilkan pada Tabel 1
indikator kemampuan berpikir kritis matematis. dibagikan untuk memperoleh tanggapan siswa. Kuesioner
Peneliti mengumpulkan informasi dari teori-teori yang relevan ini digunakan terkait beberapa aspek untuk mengevaluasi
terkait dengan perancangan buku digital, kegiatan prototipe buku digital STEM-PjBL menggunakan konteks
pembelajaran matematika berbasis STEM-PjBL, suatu kota Semarang seperti desain, pemrograman dan
kerangka kerja indikator keterampilan berpikir kritis matematis. pembelajaran.

Perencanaan: Pada tahap perencanaan, peneliti Hasil respon siswa pada Gambar 1 sesuai dengan
merancang prosedur pengembangan buku digital STEM- masing-masing aspek berdasarkan skala likert 1-5 yaitu
PjBL dengan menentukan topik pola bilangan untuk SMP aspek yang dirancang sebesar 4,722 dari 5, aspek
dan mempertimbangkan kerangka indikator kemampuan pemrograman 4,556 dari 5, dan aspek pembelajaran 4,75 dari 5.
berpikir kritis matematis. Selanjutnya peneliti merencanakan Revisi produk utama produk awal: Tahap ini
studi kelayakan yang diperlukan yaitu pengembangan media merupakan penyempurnaan prototipe awal buku digital
menggunakan software flip PDF pro dan Adobe Animate STEM-PjBL dengan menggunakan konteks Kota Semarang
yang telah diuji di awal. Di panggung ini,

3/13
Machine Translated by Google

Pramasdyahsari dkk. / Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa

Tabel 1. Aspek Penilaian Kuesioner No Aspek 1


Desain Pernyataan
Desain buku digitalnya jelas.
Desain buku digitalnya menarik.
Penataan materi memudahkan dalam mempelajarinya.
Tampilan font pada materi dapat terbaca dengan jelas.
Gambar pendukung pada materi dapat dilihat dengan jelas.
2 Program Buku digital dapat dioperasikan dengan mudah.
Halaman yang saya inginkan dapat diakses/dicari dengan mudah.
Buku digital dapat diakses dengan mudah melalui komputer/laptop.
3 Sedang belajar Materi yang diberikan dalam buku digital sudah jelas.
Judul setiap babnya jelas.
Materi dalam buku digital mudah dipahami.
Petunjuk soal/tes di buku digital sudah jelas.

Gambar 1. Respon siswa terhadap masing-masing aspek buku digital Gambar 2. Respon siswa terhadap masing-masing aspek buku digital
pada studi uji coba pertama (Sumber: penjabaran penulis sendiri) pada studi uji coba ke-2 (Sumber: penjabaran penulis sendiri)

peningkatan kualitas produk sebelumnya yaitu banyaknya teks


dan bukan gambar menyebabkan siswa menjadi bosan.
Hasilnya, produk penyempurnaan dimodifikasi dengan
memasukkan lebih banyak gambar yang berkaitan erat dengan
konteks pembelajaran. Respon siswa dari angket yang
disebarkan menjadi pertimbangan untuk meningkatkan kualitas
setiap aspek. Revisi dilakukan hingga diperoleh prototipe
produk yang lebih baik, yang disebut produk utama. Produk
utama ini kemudian siap untuk diuji kembali dalam skala yang
lebih luas.

Uji lapangan utama: Pada tahap ini, produk utama buku


digital STEM-PjBL dengan konteks kota Semarang diuji pada
Gambar 3. Respon siswa terhadap masing-masing aspek buku digital
skala yang lebih besar dengan enam siswa yang berbeda.
pada studi piloting ke-3 (Sumber: penjabaran penulis sendiri)
Alasan pemilihan enam siswa didasarkan pada Gall et al.
(2007), dimana uji lapangan utama melibatkan 5-15 sekolah
dengan 30-100 pengguna. Namun karena dilakukan dalam 4.111 dari 5, dan aspek pembelajaran memperoleh 4.167 dari
satu ruang kelas, maka alasannya adalah menggunakan rasio 5. Dibandingkan dengan hasil sebelumnya terlihat bahwa
minimal enam siswa dalam satu sekolah. Respon siswa dengan siswa yang berbeda-beda, meskipun kualitas produk
terhadap angket yang disebarkan menjadi pertimbangan dalam mengalami peningkatan berdasarkan hasil wawancara dan
meningkatkan kualitas setiap aspek. Hasilnya menunjukkan angket siswa, desain aspek tetap menjadi perhatian utama.
bahwa siswa yang berbeda dalam studi uji coba pertama
mencapai distribusi skor yang beragam untuk berbagai aspek. Gambar 3 menunjukkan studi percontohan ke-3.

Revisi produk operasional Kegiatan yang dilakukan pada


Seperti terlihat pada Gambar 2, desain aspek mendapat tahap revisi produk operasional antara lain merevisi produk
skor terendah diantara yang lainnya. Skor untuk desain aspek utama buku digital STEM-PjBL yang telah diuji coba di
adalah 3,694 dari 5, pemrograman aspek diterima lapangan. Itu

4/13
Machine Translated by Google

EURASIA J Matematika Sci Tech Ed, 2023, 19(7), em2297

Tabel 2. Hasil Validasi Ahli No Aspek


Pembelajaran Berpikir Kritis Skor rata-rata tiap aspek 4,4 Skor maksimal 5 Kesimpulan
1 3 Evaluasi
2 4 Rancangan 4.6 5
Kegiatan STEM-PjBL Total 4.8 5
Rata-rata Skor Tingkat Validitas Kategori 4.6 5 Dapat digunakan dengan anak di bawah umur

18.4 20 revisi
4.6 5
92%
Sangat valid

Produk kemudian dibuat sebagai desain model operasional, Berdasarkan hasil setiap tahapan, seluruh aspek yang
yang kemudian divalidasi. Melalui focus group Discussion diukur tampak mengalami peningkatan dan memperoleh
(FGD), peneliti meletakkan prototipe buku digital STEM- nilai rata-rata baik. Meskipun setiap tahap melibatkan
PjBL untuk diuji. Reviewer yang terlibat dalam proses ini siswa yang berbeda, hasil setiap tahap pengujian
adalah pakar program studi pendidikan matematika seperti menunjukkan adanya peningkatan pada aspek tertentu.
pakar berpikir kritis matematis, pakar pengembangan Artinya perbaikan tersebut dapat diterima oleh seluruh
media matematika digital, dan pakar STEM bidang siswa dan valid secara umum. Peningkatan yang signifikan
pendidikan matematika. Kegiatan FGD memberikan pada setiap nilai disebabkan oleh peningkatan penjaminan
masukan dan saran bagi peneliti untuk merevisi prototipe mutu berdasarkan angket siswa dan masukan konstruktif
buku digital STEM-PjBL. dari validator ahli.
Definisi buku digital masih menjadi perdebatan di kalangan
pakar pendidikan matematika dalam forum FGD. Mengenai validitas ahli, produk memperoleh skor
Oleh karena itu, saran perbaikan antara lain format buku validitas sebesar 92%, serupa dengan Creswell (2014)
digital dan fitur-fitur yang diperlukan, aspek berpikir kritis dan Sugiyono (2010, 2014) yang melakukan studi desain
yang harus ditonjolkan dalam proyek STEM, dan aspek dan pengembangan dengan tujuan memvalidasi model
EDP yang terlihat jelas. pembelajaran yang efektif, dan model ini menunjukkan
Uji operasional lapangan: Pada tahap ini produk revisi bahwa itu memfasilitasi proses pengajaran bagi guru dan
buku digital STEM-PjBL disebut produk prototype. Prototipe pembelajaran siswa setelah validasi ahli.
produk dilakukan dalam skala yang lebih luas dengan Revisi produk akhir Kegiatan yang dilakukan pada
melibatkan 12 siswa yang berbeda dengan pengujian
tahap ini adalah merevisi produk akhir yang direvisi secara
sebelumnya. Gall dkk. (2007) menjelaskan bahwa jumlah menyeluruh berdasarkan data yang diperoleh pada langkah
siswa terpilih pada tahap ini lebih banyak dibandingkan kedelapan dan diluncurkan sebagai produk akhir buku
jumlah siswa pada tahap sebelumnya. Pertimbangan digital STEM-PjBL. Peneliti merevisi kualitas produk
pemilihan 12 siswa berbeda karena jumlah siswa di kelas menjadi lebih baik setelah validator ahli memberikan
sebanyak 21 orang, sedangkan pada pengujian sebelumnya masukan dan saran mengenai kelebihan dan kekurangan
telah diikuti sembilan siswa. Respon siswa dari angket buku digital STEM-PjBL. Hasil akhir berupa kumpulan
yang disebarkan menjadi pertimbangan untuk meningkatkan prototype buku digital berbasis STEM-PjBL yang dapat
kualitas setiap aspek. dikembangkan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan
berpikir kritis matematis. Buku digital ini terbagi menjadi
Pada tahap ini kegiatan meliputi validasi ahli aspek dua kategori yaitu buku guru dan buku siswa.
kemampuan berpikir kritis matematis, aspek STEM-PjBL,
dan validasi buku digital dari aspek pembelajaran dan Seperti terlihat pada Gambar 4, buku guru berisi
evaluasi. Berdasarkan rata-rata skor hasil validasi ahli referensi STEM-PjBL dan berpikir kritis, serta rencana
pada Tabel 2, aspek kemampuan berpikir kritis matematis pembelajaran, kegiatan proyek, evaluasi, lintasan
dan aktivitas desain pada buku digital memperoleh skor pembelajaran hipotetis, dan rubrik skor. Sedangkan buku
rata-rata sebesar 4,6 dari skala 5. Sedangkan skor rata- siswa hanya berisi rencana proyek dan laporan kegiatan
rata pada aspek pembelajaran adalah sebesar 4,4 dari yang dilengkapi dengan aplikasi Adobe Animate.
dari 5, sedangkan aspek evaluasi adalah 4,8 dari 5. Nilai
rata-rata keseluruhan adalah 4,6 dari 5.
Berdasarkan skala Likert, buku digital termasuk dalam Desain eksperimental
kategori sangat valid. Dengan sedikit revisi, produk dapat
digunakan. Hasil validasi ini menjadi pertimbangan saat Pada tahap ini prototype diimplementasikan ke dalam
merevisi produk pada langkah akhir. Selanjutnya produk satu kelas. Sebelum melakukan implementasi produk,
yang divalidasi telah direvisi dan siap untuk diuji. peneliti mengembangkan instrumen tes berpikir kritis
matematis. Instrumen ini menggunakan kerangka Ennis
(1991) untuk menentukan indikatornya

5/13
Machine Translated by Google

Pramasdyahsari dkk. / Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa

Gambar 4. Buku Digital: RPP (Sumber: Penjelasan penulis sendiri)

dari berpikir kritis matematis. Instrumen diuji pada kelas uji guru, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4. Namun, proses
coba kemudian uji validitas dan reliabilitas instrumen berpikir pembelajaran tidak terbatas pada rencana ini. Tergantung
kritis matematis dianalisis dengan menggunakan model Rasch pada keadaan di kelas, baik guru maupun siswa dapat
menggunakan aplikasi Winstep. Setelah diperoleh tes memperbaiki dan menguraikannya.
kemampuan berpikir kritis matematis yang valid dan reliabel Tabel 3 menunjukkan respon siswa saat menggunakan
kemudian dibagikan sebagai pretest. Di kelas eksperimen, buku digital STEM-PjBL pada pembelajaran. Hal ini menunjukkan
siswa mengalami perlakuan. Tidak ada materi latihan terkait bahwa pembelajaran berbasis proyek dengan pendekatan
pola bilangan sebelum perlakuan. Selama perawatan, siswa STEM memperoleh respon positif dari siswa.
menggunakan buku digital STEM-PjBL pada chrome book dan Menurut Bih-Yaw dkk. (2013), penggunaan buku digital interaktif
laptopnya. Setelah materi dibaca, kemudian dalam kelompok lebih mudah dipahami siswa dibandingkan buku teks tradisional.
yang terdiri dari lima-enam siswa, mengerjakan kegiatan proyek
STEM-PjBL dengan mengikuti prosedur EDP. Setiap kelompok
Buku digital dirancang berdasarkan tingkat pemahaman
mempresentasikan kemajuan pekerjaannya.
siswa; Hal ini terlihat dari Tabel 3 bahwa 90,5% siswa
menjawab bahwa buku digital memungkinkan siswa untuk
belajar mandiri sesuai dengan kemampuannya.
Setelah perlakuan, dilakukan post-test pada hari yang berbeda
Selain itu, 85,7% menyatakan buku digital juga menyediakan
untuk mengetahui bagaimana pengaruh perlakuan terhadap
bahan ajar mandiri. Hasil tersebut dibenarkan oleh Gupta dan
berpikir kritis matematis siswa.
Sharma (2016), Rani dan Chinnasamy (2014), serta Wagwu
Data dianalisis normalitas dan homogenitasnya baik pada dan Obuezie (2019) bahwa siswa puas dengan penggunaan
pretest maupun posttest menggunakan SPSS. Kemudian sumber daya digital. Para siswa juga tertarik untuk belajar
perubahan berpikir kritis matematis siswa diukur dengan
melalui metode belajar mengajar aktif, dengan mengintegrasikan
menggunakan rumus N-Gain. perangkat ICT dan menggunakan buku teks (Jolly, 2016).

Selain itu, buku digital STEM PjBL memperoleh nilai 90,5%


HASIL DAN DISKUSI karena daya tariknya dalam memotivasi siswa dalam belajar.
Buku digital STEM-PjBL menarik untuk dipelajari oleh siswa.
Buku Digital STEM-PjBL Hal ini sejalan dengan Albert dkk. (2021), Martins (2012), dan
Mengenai revisi produk akhir, produk hipotesis diterapkan Suarsana (2021) bahwa siswa puas dengan penggunaan buku
untuk memahami bagaimana respon siswa terhadap proses teks. Penggunaan alat digital mendorong keterlibatan siswa
pembelajaran dengan menggunakan buku digital aktivitas dalam kegiatan pembelajaran (Moundy et al., 2021, 2022;
proyek STEM-PjBL. Untuk memudahkan siswa dan guru Snape, 2017).
menyelesaikan proyek, buku digital menyertakan RPP Selain itu, terlihat lebih dari separuh responden menjawab
bahwa buku digital mendorong siswa untuk berkonsentrasi
berpikir, mengkonstruksi konsep, dan fakta.

6/13
Machine Translated by Google

EURASIA J Matematika Sci Tech Ed, 2023, 19(7), em2297

Tabel 3. Respon siswa dengan menggunakan buku digital STEM-PjBL pada saat pembelajaran

TIDAK Penyataan
Tanggapi (%)
DI AFD SD 19.0 38.1 33.3 9.5
1 Saya dapat memahami materi pada buku digital berbasis STEM-PjBl untuk meningkatkan 0.0
kemampuan berpikir kritis matematis.
2 Buku digital berbasis STEM-PjBL untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis memungkinkan 42,9 47,6 9,5 0,0 0,0
saya belajar sesuai dengan kemampuan saya.
3 Buku digital berbasis STEM-PjBL untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dapat menjadi 38,1 47,6 9,5 4,8 0,0
bahan ajar mandiri bagi siswa.
4 Buku digital berbasis STEM-PjBL untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis 33,3 42,9 14,3 9,5 0,0
mendorong saya untuk aktif dalam beraktivitas dan bereksperimen.
5 Buku digital berbasis STEM-PjBL untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis menginspirasi 14,3 42,9 33,3 0,0 9,5
saya untuk berkonsentrasi berpikir, mengkonstruksi konsep, fakta, & menarik kesimpulan.
6 Saya tertarik mempelajari materi menggunakan buku digital berbasis STEM-PjBL untuk meningkatkan 33,3 47,6 19,0 0,0 0,0
kemampuan berpikir kritis matematis.
7 Proses pembelajaran menggunakan buku digital berbasis STEM-PjBL untuk meningkatkan kemampuan 23,8 52,4 19,0 4,8 0,0
berpikir kritis matematis menyenangkan.
8 Tampilan buku digital berbasis STEM-PjBL untuk meningkatkan berpikir kritis matematis 42,9 47,6 9,5 0,0 0,0
keterampilan menarik saya untuk belajar.

Penggunaan bahasanya mudah dipahami sehingga saya paham dengan materi yang disampaikan. 23,8 52,4 19,0 0,0 4,8 38,1 57,1 4,8 0,0
9 10 Penyajian buku digital berbasis STEM-PjBL untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis 0,0
memperluas pemahaman saya tentang cara menggunakan aplikasi matematika secara efektif.

Gambar 5. Buku digital: Kegiatan proyek STEM-PjBL (Sumber: penjabaran penulis sendiri)

dan menarik kesimpulan. Hal ini menegaskan bahwa penelitian Buku digital dapat mendorong mereka untuk aktif dalam kegiatan
sebelumnya mengungkapkan bahwa penggunaan simulasi digital dan eksperimen.
memungkinkan siswa untuk mengembangkan gambaran visual Seperti yang diilustrasikan pada Gambar 5, kegiatan proyek
selama proses pembelajaran, sehingga meningkatkan penalaran STEM-PjBL dibagi menjadi tiga bagian dalam buku digital. Kegiatan
kritis mereka (Fraile-Fernández et al., 2021; Yoon et al., 2021). pertama mengharuskan siswa untuk memahami masalah dan
Hasilnya, pemanfaatan buku digital STEM-PjBL dapat meningkatkan merencanakan beberapa solusi potensial.
pemikiran kritis matematis siswa, hal ini sejalan dengan penelitian Kegiatan kedua menuntut siswa untuk merancang solusi terbaik
sebelumnya yang menunjukkan bahwa kemampuan penalaran terhadap masalah tersebut. Terakhir, kegiatan ketiga memungkinkan
siswa STEM dapat ditingkatkan dengan memperoleh pengetahuan siswa berdiskusi dalam kelompok bagaimana meminimalkan
menggunakan simulasi digital (Verawati et al., 2022) . Selanjutnya, masalah setelah masalah utama terpecahkan.
76,2% siswa menunjukkan bahwa

7/13
Machine Translated by Google

Pramasdyahsari dkk. / Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa

Tabel 4. Instrumen tes keterampilan berpikir kritis matematis STEM-PjBL berbasis No 1


Tes
Cheerleader pada pertandingan bola basket melakukan atraksi berbentuk piramida manusia. Atraksi yang ditampilkan adalah berdiri antar
pemain, kemudian pada puncaknya hanya satu orang yang berdiri. Kalau piramidanya 1 tingkat, maka diperlukan 1 orang, jika 2
tingkat, diperlukan 3 orang, jika 3 tingkat, diperlukan 6 orang, & jika 4 tingkat, diperlukan 10 orang, dan seterusnya. A. Informasi apa
yang Anda ketahui dari pertanyaan di atas? B. Pola bilangan apa yang
terbentuk dari gaya tarik menarik tersebut? Jelaskan alasan Anda. C. Setujukah anda jika
piramidanya 5 tingkat maka jumlah orang yang dibutuhkan adalah 27 orang? Jelaskan alasan Anda.
2 Berikut ini adalah potongan pita berwarna merah, kuning, hijau yang berisi nomor seperti gambar di bawah ini.
A. Jika pita tersebut diperpanjang dengan pola yang sudah ada, apakah akan membentuk pola angka? Jelaskan jawabanmu.
B. Tuliskan pola bilangan yang terbentuk dari pita-pita yang berwarna sama. C. Apakah pita
di nomor 100 berwarna merah? Jelaskan jawabanmu.

3 Rewanda Kirab merupakan tradisi yang dilakukan masyarakat Gunung Pati Kota Semarang pada bulan Syawal setelah Idul Fitri. Tradisi ini
bertujuan untuk mengenang peninggalan Sunan Kalijaga ketika mencari kayu jati untuk digunakan dalam pembangunan Masjid
Agung Demak. Dalam memeriahkan Karnaval Rewanda, masyarakat membuat segunung aneka jajanan pasar, buah-buahan, dan sayur-
sayuran. Satu kelompok masyarakat menyusun segunung sayur-sayuran, pertama di puncak gunung ada 1 sayur, lalu di urutan kedua ada
2 sayur, di urutan ketiga ada 4 sayur, di urutan keempat ada 8 sayur, dan seterusnya dengan jumlah yang sama. pola. Membantu
kelompok masyarakat menentukan jumlah sayuran yang dibutuhkan jika kelompok masyarakat ingin menata hingga pesanan ke-7?
A. Informasi apa yang kamu ketahui dari cerita di atas? B. Masalah apa yang harus
diselesaikan? C. Apa langkah-langkah untuk mengatasi masalah
ini? D. Bagaimana pola yang terbentuk
dalam penyiapan segunung sayuran? e. Setujukah
anda jika jumlah sayur mayur yang dibutuhkan untuk gunung peringkat 7 adalah 130 sayur?
Jelaskan milik Anda
alasan.

4 Setiap bulan Agustus ayah saya memasang bendera warna-warni di depan rumah untuk memeriahkan suasana kemerdekaan. Benderanya
terdiri dari warna hijau, kuning, dan merah dan berulang terus menerus dengan pola yang sama. Jumlah bendera tersebut masing-masing
adalah 25 buah. Tentukan warna bendera yang akan menduduki
peringkat ke 17. A. Bagaimana langkah-langkah dalam menentukannya?
Jelaskan jawabanmu. B. Bendera kuning selalu muncul dalam urutan genap. Bagaimana menurut anda, apakah anda setuju dengan hal ini
penyataan? Berikan alasan Anda.

Instrumen Tes Berpikir Kritis Matematis


Keterampilan Berbasis STEM-PjBL

Instrumen tes keterampilan berpikir kritis matematis STEM-


PjBL dikembangkan berdasarkan kerangka indikator Ennis
(1991). Instrumen diperiksa validitasnya melalui expert
judgement sebagaimana diuraikan pada Tabel 4 dan kemudian
dibagikan kepada siswa untuk diperiksa validitas praktiknya.
Setelah uji instrumen dibagikan kemudian ditentukan validitas
dan reliabilitasnya dengan menggunakan analisis model Rasch Gambar 6. Uji reliabilitas keluaran Winstep (Sumber: Penjelasan
melalui aplikasi software Winstep. penulis sendiri)

materi dikatakan konsisten atau reliabel karena hasilnya >0,70


Validitas dan reliabilitas
(Sumintono & Widhiarso, 2015).
Uji validitas dan reliabilitas instrumen berpikir kritis Tingkat kesukaran instrumen tes berpikir kritis materi pola
matematis STEM-PjBL dianalisis dengan menggunakan model bilangan dengan Winstep pada kolom ukur menunjukkan angka
Rasch menggunakan aplikasi Winstep. pada rentang -0,32 sampai 0,29 yang berdasarkan kriteria
Gambar 6 menunjukkan bahwa reliabilitas orang, Cronbach's analisis model Rasch (Sumintono & Widhiarso, 2015) tingkat
alpha dan reliabilitas menunjukkan angka masing-masing kesukarannya cukup tinggi. Kesukaran instrumen tes ini berada
sebesar 0,76, 0,81 dan 0,72. Berdasarkan persyaratan pada kategori sedang.
reliabilitas, instrumen tes berpikir kritis pola bilangan

8/13
Machine Translated by Google

EURASIA J Matematika Sci Tech Ed, 2023, 19(7), em2297

Tabel 7. Pre- & post-test berpikir kritis pada bilangan


pola
Deskripsi Skor Pra-tes Pasca tes

tertinggi Skor terendah 58 100


Skor rata-rata 22 40
37 70

instrumen tes berpikir kritis dinyatakan valid


karena mereka memenuhi setidaknya satu kriteria.

Efektivitas Buku Digital STEM-PjBL untuk Menumbuhkan


Keterampilan Berpikir Kritis Matematis Siswa
Gambar 7. Uji validitas keluaran Winstep (Sumber: Penjelasan penulis
Uji normalitas
sendiri)
Peneliti melibatkan 13 siswa dari total keseluruhan
Setelah dianalisis tingkat kesulitannya, dilakukan pembedaan siswa dalam tahap pengembangan pada tahap ini untuk menguji
daya ditentukan seperti terlihat pada Gambar 7. efektivitas buku digital STEM-PjBL. Ini
Keputusan diambil karena kesediaan untuk berpartisipasi.
Hasilnya menunjukkan bahwa hanya ada satu nomor item
Uji normalitas pada pretest dan posttest kritis
1b yang perlu ditindaklanjuti karena ditempatkan kurang
kriteria 0,01. Namun barang tersebut masih bisa digunakan. Itu memikirkan pola bilangan menghasilkan hal yang positif
hasil dengan nilai 0,658 untuk pretest dan 0,84 untuk
Analisis selanjutnya adalah menganalisis validitas berdasarkan
post-test setelah diuji dengan sebaran data sebesar
kriteria yang telah ditentukan. Kriteria pertama ditinjau
13 siswa mendapat nilai dari setiap tes, menunjukkan bahwa
berdasarkan persyaratan validitas kriteria pertama ini
hasil materi berpikir kritis sebelum dan sesudah tes
adalah nilai pakaian MNSQ ditempatkan dalam 0,5-1,5
pada pola bilangan berdistribusi normal (Tabel 5).
(Sumintono & Widhiarso, 2015).
Berdasarkan persyaratan ini, ada tiga yang tidak valid Uji homogenitas
item yaitu 3d, 3e, dan 1b dengan nilai masing-masing
1,57, 0,42, dan 1,50. Kecuali, ketiga item ini semuanya valid. Setelah uji normalitas dilakukan uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
Kemudian ditinjau kriteria kedua, item-itemnya
valid jika nilainya dalam -2<x<2. Dalam kriteria ini, ada adalah homogen. Tabel 6 menjelaskan hasil
terdapat dua butir soal yang tidak valid yaitu pada butir 3e dan 2c dengan uji homogenitas. Menurut kriteria, data dikatakan
nilai masing-masing -2.7 dan -2.1. Kecuali dua item ini menjadi homogen jika lebih besar dari 0,05 dan
ditetapkan sah sejak memenuhi kriteria. hasil pretest dan posttest berpikir kritis pada
materi pola bilangan homogen.
Terakhir, kriteria ketiga ditinjau. Yang ketiga ini
Seperti tergambar pada Tabel 7 bahwa skor terendah yaitu
kriterianya, item-item tersebut dianggap instrumen valid jika
nilai korelasi ukuran titik berada pada kisaran 0,4<x<0,85. yang dapat dicapai adalah 13 dan rata-rata yang diperoleh pada
Berdasarkan kriteria ini, terdapat dua item yang tidak memenuhi kriteria tersebut kelas setelah posttest adalah 39. Dengan demikian, penggunaan digital
buku menunjukkan peningkatan kemampuan matematika siswa
memenuhi kriteria atau tidak valid yaitu butir 1b dan 1c
dengan nilai masing-masing 0,01 dan 0,28, selain ini kemampuan berpikir kritis pada materi pola bilangan.
dua benda lainnya dikatakan sah karena bertemu Berdasarkan hasil pretest berpikir kritis pada
kriterianya. Namun berdasarkan ketiga kriteria di atas, materi pola bilangan diberikan kepada 13 siswa kelas VIII
suatu item dikatakan valid jika memenuhi setidaknya satu kriteria at SMP Barunawati Semarang, the highest score was 58,
(Sumintono & Widhiarso, 2015). Lalu, semua item aktif sedangkan skor terendahnya adalah 22. Skor rata-ratanya kemudian
menunjukkan angka 37 dengan total 486 dari

Tabel 5. Uji normalitas

Kelas Kolmogorov-Smirnov dan df Shapiro-Wilk


Statistik 13 Statistik df Mengatakan.

Pra-tes .157 13 * .954 13 .658


Catatan pasca-tes .119. * .200 .200
Mengatakan. .966 13 .840

*Ini adalah batas bawah signifikansi sebenarnya & koreksi signifikansi Lilliefors

Tabel 6. Uji homogenitas


Hasil tes siswa Statistik Levene 3.445 df1 df2 Mengatakan.

Berdasarkan mean 2.591 24 .076


Berdasarkan median 2.591 11 24 .121
Berdasarkan median dan dengan df yang disesuaikan 3.453 1 20.624 .123
Berdasarkan mean terpangkas 1 24 .075

9/13
Machine Translated by Google

Pramasdyahsari dkk. / Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa

Tabel 8. Hasil analisis skor N-gain pada materi pola bilangan berpikir kritis Statistik deskriptif Maksimal

N Minimum Berarti Deviasi standar


Skor N-gain 13 .09 1,00 .5067 .29235
Orang yang tidak mendapat untung
13 9.09 100,00 50.6731 29.23502
Valid N (daftar) 13

skor maksimal yang mungkin yaitu 1300. Berdasarkan hasil lembar KESIMPULAN
jawaban siswa diketahui bahwa siswa tidak mampu menjelaskan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku digital STEM PjBL
langkah-langkah penyelesaian masalah yang disajikan. Selanjutnya
yang dikembangkan dengan menggunakan model Borg and Gall valid.
pada saat pretest siswa terlihat kesulitan mengerjakan soal-soal
Buku digital ini dikembangkan dengan memasukkan indikator
yang diberikan karena masih bingung bagaimana cara menyelesaikan
kemampuan berpikir kritis matematis dan aspek STEM-PjBL. Siswa
soal tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis
mempunyai kesempatan untuk merangsang kemampuan berpikir
siswa di SMP Barunawati Semarang masih rendah.
kritis matematisnya melalui EDP. Selain itu, buku digital STEM-
PJBL membekali siswa dengan aktivitas dan latihan yang
meningkatkan keterampilan berpikir kritis matematis. Instrumen
Selanjutnya ditanyakan apakah mengadakan pembelajaran
keterampilan berpikir kritis matematis telah diperiksa validitas dan
menggunakan buku digital berbasis STEM-PjBL dapat meningkatkan
reliabilitas setiap butirnya dengan menggunakan analisis model
hasil posttest siswa. Hasil posttest menunjukkan peningkatan yang
Rasch. Penerapan buku digital STEM-PjBL menunjukkan adanya
signifikan, satu siswa memperoleh nilai sempurna sebesar 100,
peningkatan yang signifikan dalam menumbuhkan kemampuan
sedangkan nilai terendah adalah 40. Selanjutnya rata-rata yang
berpikir kritis siswa. Lebih lanjut, penerapan buku digital STEM-PjBL
diperoleh setelah perlakuan meningkat secara signifikan, dari 37
merangsang keterampilan yang diperlukan untuk pembelajaran
menjadi 70. Jumlah nilai siswa juga meningkat dari 486 sampai
abad 21, seperti berpikir kreatif, kolaborasi, dan komunikasi. Siswa
dengan 907. Berdasarkan temuan tersebut maka dapat disimpulkan
terkesan dengan buku digital STEM-PjBL dan tertarik untuk
bahwa pembelajaran dengan buku digital STEM-PjBL dapat
memperoleh pengetahuan melalui metode belajar mengajar aktif
meningkatkan kemampuan berpikir kritis di SMP Barunawati
yang menggabungkan perangkat ICT dan aspek STEM-PjBL.
Semarang.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran
Skor N-gain mencoba untuk menentukan apakah suatu metode matematika harus mengakomodasi kebutuhan kemampuan belajar
meningkat atau tidak. Uji N-gain dilakukan dengan mengurangkan keterampilan abad ke-21. Memasukkan teknologi dan keterampilan
nilai sebelum dan sesudah pengujian. Hasil pre dan post test materi 4C melalui pemanfaatan buku digital STEM-PjBL dengan demikian
pola berpikir kritis bilangan dilakukan pada siswa SMP Barunawati dapat menjadi salah satu solusi alternatif untuk membiasakan guru
Semarang yang berjumlah 13 orang, terdiri dari delapan siswa dan memfasilitasi kebutuhan siswa.
lima siswi. Rata-rata hasil uji N gain seperti terlihat pada Tabel 8
adalah 0,5. Metode ini berdasarkan uji N-gain dengan kriteria
sedang, sesuai dengan hasil. Hal ini disebabkan karena siswa
kurang serius dalam mengikuti post-test. Lebih lanjut, meskipun Namun karena keterbatasan penelitian ini, maka perlu adanya
konsep dan materi telah disampaikan sebelumnya dan ditinjau penelitian tambahan untuk memperluas penelitian
kembali pada saat pelaksanaan, namun kemampuan awal siswa mencicipi dan memperluas topik matematika dalam kurikulum
masih di bawah rata-rata. sekolah menengah pertama.

Kontribusi penulis: ASP: membuat desain penelitian substansial


termasuk prosedur penelitian, desain instrumen tes literasi
Secara umum penggunaan buku digital berbasis STEM-PjBL matematika, kegiatan proyek PjBL STEM, & konten buku digital,
analisis & interpretasi data, & penyusunan karya; RDS: merancang
dapat meningkatkan berpikir kritis matematis siswa. Mengingat
instrumen tes literasi matematika, mengimplementasikan desain
kemampuan awal siswa yang berada di bawah rata-rata, hal ini produk, & menganalisis data; SNA: berkontribusi dalam perancangan
akan menjadi pengalaman belajar yang panjang bagi mereka. instrumen literasi matematika, pelaksanaan kegiatan proyek, analisis,
Melalui pembelajaran berbasis proyek STEM, siswa memperoleh & interpretasi data; PBB: berkontribusi dalam merancang instrumen
literasi matematika & pelaksanaan kegiatan proyek; JPA & WW:
pengalaman dalam kolaborasi dan komunikasi. Selain itu, mereka
berkontribusi dalam pengembangan software untuk buku digital &
terbiasa menyelesaikan masalah secara bertahap dan mempunyai software untuk kegiatan kemahasiswaan; IDA: berkontribusi pada
kesempatan mengemukakan argumennya dalam diskusi kelompok. pelaksanaan kegiatan proyek, menganalisis & menafsirkan data; NZ:
Kehadiran EDP dalam proyek ini memungkinkan siswa mencapai berkontribusi terhadap pelaksanaan kegiatan proyek & analisis data;
& AS: kegiatan yang dirancang dari proyek STEM-PjBL & konten
keterampilan pembelajaran abad 21 seperti pemecahan masalah,
buku digital. Semua penulis setuju dengan hasil dan kesimpulan.
berpikir kritis, berpikir kreatif, kolaborasi, dan komunikasi, sejalan
dengan Jolly (2016). Pendanaan: Penelitian ini didukung oleh Direktorat Riset, Teknologi
dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Indonesia dengan
Nomor Penghargaan: 036/E5/PG.02.00/2022.
Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat

10/13
Machine Translated by Google

EURASIA J Matematika Sci Tech Ed, 2023, 19(7), em2297

(DRTPM) selaku Hibah Program Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Fardani, RN, Ertikanto, C., Suyatna, A., & Rosidin, U.
Tinggi tahun anggaran 2022 serta mitra SEAQIM dan SMP Barunawati
(2019). Kepraktisan dan efektivitas LCDS berbasis e-book
Semarang atas kerja penelitian selama pengembangan prototipe dan studi
uji coba. untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa. Jurnal
Pernyataan Etika: Penulis menyatakan bahwa penelitian dilakukan setelah Fisika: Seri Konferensi, 1155, 012043. https://doi.org/
mendapat izin penelitian dari Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian 10.1088/1742-6596/1155/ 1/012043 Fraile-Fernández, F.J,
Masyarakat Universitas PGRI Semarang, Indonesia dengan Nomor: Nomor: Martínez-
018/LPPM-UPGRIS/SP2H/PENELITIAN/V/2022 persetujuan dari kepala
sekolah, persetujuan dan dukungan dari guru matematika, persetujuan dari García, R., & Castejón-Limas, M. (2021). Alat pembelajaran
siswa dengan menaati etika akademik. konstruksionis untuk memperoleh keterampilan dalam
memahami gambar teknik standar rakitan mekanis di
Pernyataan kepentingan: Tidak ada konflik kepentingan yang dinyatakan
perangkat seluler. Keberlanjutan, 13(6), 3305. https://doi.org/
oleh penulis.
10.3390/su13063305 Gall, M., Gall, J., & Borg, R. (2007).
Pernyataan pembagian data: Data yang mendukung temuan dan
kesimpulan tersedia berdasarkan permintaan dari penulis terkait. Penelitian pendidikan:

Sebuah pengantar. Pearson.


REFERENSI Gulhan, F., & Sahin, F. (2016). Pengaruh integrasi sains-teknologi-
A'yun, Q., Ani, R., & Lisdiana, L. (2020). Meningkatkan kemampuan rekayasa-matematika (STEM) terhadap persepsi dan sikap
berpikir kritis siswa melalui buku digital STEM. Jurnal siswa kelas 5 terhadap bidang-bidang tersebut. Jurnal
Pendidikan Sains Inovasi, 9(2), 237-243. Internasional Ilmu Pengetahuan Manusia, 13(1), 602-620.
https://doi.org/10.14687/ijhs.v13i1.3447

Albert, DR, Redcay, A., & Pfannenstiel, AN (2021).


Dampak perilaku khas buku teks terhadap kepuasan terhadap Gupta, S., & Sharma, S. (2016). Kesadaran dan kepuasan pengguna
bahan-bahan yang tidak memerlukan biaya buku teks. menggunakan sumber daya dan layanan informasi digital di
Jurnal Internasional Sumber Daya Pendidikan Terbuka, 4(1). perpustakaan IIT Kanpur dan IIT Kharagpur. Jurnal
Internasional Perpustakaan, Jaringan Informasi dan
Pengetahuan, 1(2), 1-18.
Anindayati, AT, & Wahyudi. (2020). Pengaruh pendekatan
pembelajaran STEM dengan model PJBL terhadap kemampuan Hofstetter, FT (2001). Literasi multimedia. McGraw-Hill.
berpikir kreatif matematis siswa. Inayah, Z., Buchori, A., & Pramasdyahsari, A. S. (2021).
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran MIPA [Jurnal Pendidikan Efektivitas model pembelajaran Kahoot berbantuan Problem
dan Pembelajaran MIPA], 5(2), 217-225. https://doi.org/ Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL)
10.31604/eksakta.v5i2.217-225 Arini, D. (2017). terhadap hasil belajar siswa.
Pengembangan buku elektronik interaktif (BUDIN) menggunakan Jurnal Internasional Penelitian Pendidikan, 1(2), 129-137.
flip PDF profesional untuk melatih kemampuan berpikir tingkat https://doi.org/10.26877/ijre.v1i2.8630 Jatmiko, B., Prahani,
tinggi. BK, Munasir, Supardi, ZAI, Wicaksono, I., Erlina, N., Pandiangan,
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika [Journal of Physics Education P., Althaf, R., & Zainuddin. (2018). Perbandingan keefektifan
Innovation], 6(3), 312-318. model pengajaran Oripa dan model pembelajaran berbasis
Bih-Yaw, S., Tsung-Hao, C., Ming-Hung, C., ChenYuan, C., & Bo- masalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis guru
Wei, C. (2013). Cara memanipulasi e-book interaktif tentang fisika prajabatan. Jurnal Pendidikan Sains Baltik, 17(2),
pembelajaran bencana alam – contoh mekanika struktur 300-319. https://doi.org/10.33225 /jbse/18.17.300 Jolly, A.
menggunakan mesin listrik. Bahaya Alam, 65(3), 1637-1652. (2016). STEM berdasarkan desain: Strategi dan kegiatan
https://doi.org/10.1007/s11069-012-0413-0 Bybee, RW (2010). untuk kelas 4-8.
Memajukan pendidikan STEM: Visi tahun 2020. Guru Routledge.
Teknologi dan Teknik, 70(1), 30-35.
Kennedy, TJ, & Odell, MRL (2014). Melibatkan siswa dalam
pendidikan STEM. Pendidikan sains

Chen, L. (2017). Memahami pemikiran kritis dalam konteks Internasional, 25(3), 246-258.
sosiokultural Tiongkok: Sebuah studi kasus di sebuah Lutfi, L., Azis, A. A., & Ismail, I. (2018). Pengaruh project based
perguruan tinggi Tiongkok. Keterampilan Berpikir dan learning terintegrasi STEM terhadap literasi sains, kreativitas
Kreativitas, 24, 140-151. https://doi.org/10.1016/ dan hasil belajar peserta didik [The influence of STEM
j.tsc.2017.02.015 Creswell, JW (2014). Desain penelitian: Pendekatan integrated project based learning on scientific literacy,
metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran. SAGE. creativity and student learning outcomes]. In Proceedings of
the National Seminar on Biology and Learning (pp. 189- 194).
Ennis, R. (1991). Berpikir kritis: Konsepsi yang efisien. Filsafat
Pengajaran, 14(1), 5-24. https://doi.org/10.5840/
teachphil19911412
Lyken-Segosebe, Gamariel, G., & Bagai, K. (2022).
Lintas batas demi kelangsungan pendidikan:

11/13
Machine Translated by Google

Pramasdyahsari dkk. / Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa

Menjelajahi potensi WhatsApp di Botswana selama dan Pramasdyahsari, A. S., Nursyahidah, F. N., Albab, I. U., &
setelah pandemi. Jurnal Internasional Teknologi Seluler Ariyanto, L. (2021). Mathematics joyful learning STEAM
Interaktif, 16(2), 59-81. https://doi.org/10.3991/ based for lower class. UPGRIS Press.
ijim.v16i02.27283 Qibtiya, M., & Kustijono, R. (2018). Keefektifan e-book melatihkan
Mahanal, S., Zubaidah, S., Sumiati, ID, Sari, TM, & Ismirawati, N. [The penggunaan keterampilan
untuk berpikir kritis
(2019). RICOSRE: Model pembelajaran untuk effectiveness of using e-books to train critical thinking skills].
mengembangkan kemampuan berpikir kritis bagi siswa In Proceedings of the National Seminar on Physics (pp. 49-
dengan kemampuan akademik berbeda. Jurnal Instruksi 54).
Internasional, 12(2), 417-434. https://doi.org/10. 29333/
iji.2019.12227a Olivarez, N. (2012). Dampak program STEM terhadap prestasi
Mallampalli, SS, & Goyal, S. (2021). Aplikasi seluler untuk akademik siswa kelas delapan di sekolah menengah Texas
mengembangkan penulisan kolaboratif bahasa kedua. Selatan [Disertasi doktoral, Texas A&M University-Corpus
Jurnal Internasional Teknologi Seluler Interaktif, 15(7), Christi].
185-193. https://doi.org/10.3991/ijim.v15i07.19885 Rahmadi, IF (2020). Grup WhatsApp untuk belajar mengajar di
perguruan tinggi Indonesia.
Martins, N. (2012). Kepuasan siswa terhadap penggunaan buku Jurnal Internasional Teknologi Seluler Interaktif, 14(3),
teks di lembaga pendidikan jarak jauh dibandingkan media 150-160. https://doi.org/10.3991/ijim. v14i13.14121
di universitas yang lebih tradisional/perumahan.
Repositori Institusi Unisa. https://uir.unisa.ac. za/pegangan/ Rani, S., & Chinnasamy, K. (2014). Sebuah studi tentang pengguna
10500/9491 Morrison, J. kepuasan sumber daya dan layanan elektronik di perguruan
(2006). Seri monografi pendidikan TIES STEM, atribut pendidikan tinggi swadaya yang berafiliasi dengan Universitas Madurai
STEM. DASI. Kamaraj. Jurnal Internasional Studi Interdisipliner dan
Morsidi, S., Samah, NA, Rahman, KAA, Ashari, Z. Multidisiplin, 1(6), 223-230.
M., Jumat, NF, & Abdullah, AH (2021).
WhatsApp dan potensinya untuk mengembangkan Rasiman, R., & Pramasdyahsari, A., S. (2014).
keterampilan komunikasi di kalangan mahasiswa. Pengembangan media pembelajaran matematika e-comic
Jurnal Internasional Teknologi Seluler Interaktif, 15(23), berbasis flip book maker untuk meningkatkan kemampuan
57-71. https://doi.org/10.3991/ijim.v15i23. 27243 berpikir kritis dan karakter siswa SMP. Jurnal Internasional
Pendidikan dan Penelitian, 2(11), 535-544.
Moundy, K., Chafiq, N., & Talbi, M. (2021). Analisis komparatif
keterlibatan siswa dalam penggunaan buku teks digital Ricks, MM (2006). Sebuah studi tentang dampak program
selama karantina. Ilmu Pendidikan, 11(7), 352. https:// pendidikan sains informal terhadap pengetahuan sains
doi.org/10.3390/educsci11070352 Moundy, K., Chafiq, siswa sekolah menengah, sikap sains, pilihan kursus
sekolah menengah atas dan perguruan tinggi STEM, dan
N., & Talbi, M. (2022). Model untuk membuat skrip dan mendesain
keputusan karir [Disertasi doktoral, The University of Texas,
buku teks digital.
Austin].
Jurnal Internasional Teknologi Berkembang dalam
Pembelajaran, 17(21), 96-311. https://doi.org/10.3991/ Roberts, A. (2012). Sebuah pembenaran untuk pendidikan STEM.
ijet.v17i21.34603 Guru Teknologi dan Teknik, 71(8), 1-4.
Mutakinanti, L., Anwari I., & Yoshisuke, K. (2018). Rockinson-Szapkiw, AJ, Courduff, J., Carter, K., & Bennett, D.
Analisis kemampuan berpikir kritis siswa di sekolah (2013). Buku teks elektronik versus cetak tradisional:
menengah melalui pembelajaran berbasis proyek Sebuah studi perbandingan tentang pengaruh pembelajaran
pendidikan STEM. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia [Jurnal mahasiswa. Komputer & Pendidikan, 63, 259-266. https://
Pendidikan Sains Indonesia], 7(1), 54-65. https://doi.org/ doi.org/10.1016/j.compedu.2012.11.022 _ Rodzalan, SA, &
10.15294/jpii.v7i1.10495 Saat, MM (2015.) Persepsi
Nurcahyono, MR, & Kustijono, R. (2019). Efektivitas penggunaan berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah di kalangan
e-book untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa SMA. mahasiswa sarjana Malaysia. Procedia–Ilmu Sosial dan
Dalam Prosiding Seminar Nasional Fisika (hlm. 33-38). Perilaku, 172, 725-732. https://doi.org/10.1016/
j.sbspro.2015.01.425 _
Nursyahidah, F. N., Pramasdyahsari, A. S., Albab, I. U., &
Ariyanto, L. (2021). Modul mathematics joyful learning Rosida, N., Fadiawati, & Jalmo, T. (2017). Efektivitas penggunaan
STEAM based for primary upper class. bahan ajar e-book interaktif dalam menumbuhkan
Pers UPGRIS. ketrampilan berpikir kritis siswa [The effectiveness of using
Pearson. (2018). Beyond millenials: Generasi pembelajar interactive e-book teaching materials in cultivating students’
berikutnya. Wawasan Penelitian Global. critical

12/13
Machine Translated by Google

EURASIA J Matematika Sci Tech Ed, 2023, 19(7), em2297

thinking skills]. Jurnal Pembelajaran Fisika [Journal of Triyatma, Y., Ratmawati, A., Ridwan, A., Budiningsih, E.,
Physics Learning], 5(1), 35. Suryani, A., & Nurliatani, N. (2017). Keterampilan abad
Sahin, A., Ayar, MC, & Adÿguzel, T. (2014). Kegiatan 21 dan STEAM (science, technology, engineering, art
program sepulang sekolah terkait STEM dan hasil and mathematics) project dalam pembelajaran kimia
terkait pada pembelajaran siswa. Ilmu Pendidikan: [21st century skills and STEAM (science, technology,
Teori & Praktek, 14(1), 309-322. https://doi.org/ engineering, art and mathematics) project in chemistry
10.12738/estp.2014.1.1876 learning]. Jakarta.

Simon, J., & Garcia-Belmar, A. (2016). Pendidikan dan buku Verawati, N. N. S. P., Ernita, N., & Prayogi, S. (2022).
teks. Teknologi dan Kebudayaan, 57(4), 940-950. Meningkatkan kinerja penalaran mahasiswa STEM
https://doi.org/10.1353/tech.2016.0114 pada mata kuliah fisika modern menggunakan simulasi
virtual pada platform LMS. Jurnal Internasional
Snape, P. (2017). Pembelajaran abadi: Mengintegrasikan
Emerging Technology Learning, 17(13), 267-277.https: //
soft skill C21 melalui pendidikan teknologi. Pendidikan
doi.org/10.3991/ijet.v17i13.31459 Wagwu, V., &
Desain dan Teknologi: Jurnal Internasional, 22(3), 1-13.
Obuezie, AC (2019). Kepuasan mahasiswa terhadap
pemanfaatan sumber informasi elektronik di Universitas
Suarsana, IM (2021). Mengembangkan buku matematika
Negeri Rivers untuk pengembangan digital nasional.
digital interaktif dengan pendekatan multirepresentasi
Dampak Informasi: Jurnal Manajemen Informasi dan
untuk siswa tunarungu. Jurnal Internasional Teknologi
Pengetahuan, 9(3), 47. https://doi.org/10.4314/
Berkembang dalam Pembelajaran, 16(13), 128-141.
iijikm.v9i3.4 Yoon, H.-G., Kim, M., & Lee, EA
https://doi.org/10.3991/ijet.v16i13.22459
( 2021). Konstruksi representasi visual untuk penalaran
Suarsana, IM, & dan Mahayukti, GA (2013).
kolektif di kelas sains dasar. Ilmu Pendidikan, 11, 5.
Pengembangan e-modul berorientasi pemecahan
https://doi.org/10.3390/educsci 11050246
masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa. Jurnal Pendidikan Fisika [Jurnal Pendidikan
Fisika], 2(2), 264-275. https://doi.org/10.23887 /jpi-
undiksha.v2i2.2171 Zulhelmi, Adlim, dan Mahidin. (2017). Pengaruh media
pembelajaran interaktif terhadap peningkatan
Sugiyono. (2010). Penelitian kuantitatif dan kualitatif
metode dan penelitian dan pengembangan. Alfabet.
kemampuan berpikir kritis siswa. Jurnal Penddidikan
Sains Indonesia [Jurnal Pendidikan Sains Indonesia],
Sugiyono. (2014). Metode penelitian kombinasi (mixed 5(1), 72-80.
method). Alfabet.
Sumintono, B., & Widhiarso. (2015). Aplikasi pemodelan
Rasch dalam penilaian pendidikan. Pangkas
Komunikata.

https://www.ejmste.com

13/13

Anda mungkin juga menyukai