10-11 Aset Non Lancar Revisi
10-11 Aset Non Lancar Revisi
Learning Outcomes
Materi:
Aset Tetap Berwujud
a. Pengertian Aset Tetap Berwujud (ATB) dan kharakteristik
b. Klasifikasi AT
c. Perolehan Aset Tetap Berwujud
d. Konsep penyusutan
e. Menghitung Penyusutan Aset Tetap Berwujud
f. Penilaian nilai wajar dan revaluasi aset tetap
g. Pelaporan dan Pengungkapan AT
h. Pengeluaran Selama Pemilikan Aset Tetap
i. Penghentian Aset Tetap Berwujud
Perolehan aset tetap dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
1. Aset tetap diperoleh secara pembelian tunai
2. Aset tetap diperoleh secara penerbitan surat berharga
3. Aset tetap diperoleh secara pertukaran
4. Aset tetap diperoleh secara membangun sendiri
5. Aset tetap diperoleh secara perjanjian sewa guna usaha
• Mesin dicatat 65.000 adalah Karena harga perolehan adalah Harga be;I
64.000 + Biaya ujicoba 1000 = 65.000
D. Konsep penyusutan
Jika suatu aset tetap dapat digunakan lebih dari satu tahun maka aset tersebut
bermanfaat untuk memperolah pendapatan selama umurnya. Untuk
menghubungkan biaya aset tetap dengan revenue yang diperoleh maka biaya
tersebut dicatat dan dilaporkan sebagai beban pada tahun-tahun manfaatnya.
Proses ini disebut depresiasi. Dengan demikian depresiasi adalah alokasi secara
sistematis dan rasional atas biaya dari aset tetap ke tahun-tahun manfaatnya.
Jurnal yang dibuat untuk melakukan depresiasi setiap tahunnya adalah mendebet
akun Beban Depresiasi dan mengkredit akun Akumulasi Penyusutan. Misalkan
untuk tahun 2019, perusahaan menyusutkan mesin sebesar Rp 5.000, maka
jurnal yang dibuat adalah:
Tgl. Akun Debet Kredit
2019
Des 31 Beban Penyusutan/Depresiasi 5.000
Akumulasi Penyusutan 5.000
Setelah diakui sebagai aset, suatu aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur
secara andal harus dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal
revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai
yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi harus dilakukan dengan
keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak
berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai
wajar pada tanggal neraca.
Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung
dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Namun kenaikan tersebut
harus diakui dalam lap laba-rugi hingga jumlah penurunan nilai aset akibat
revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam lap laba-rugi.
Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam
laporan laba-rugi. Namun penurunan nilai akibat revaluasi tersebut langsung di
debet ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi selama penurunan tersebut tidak
melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk aset tersebut
Contoh:
Sebuah mesin telah diperbaiki secara besar-besaran, dengan perbaikan tersebut
akan menambah masa manfaat mesin yang beersangkutan. Besarnya biaya
perbaikan mesin tersebut adalah Rp 1.750.000,00
Jurnalnya adalah :
Mesin-mesin Rp 1.750.000,00
Kas Rp 1.750.000,00
Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran yang hanya mendatangkan
manfaat untuk tahun dimana pengeluaran tersebut terjadi. Oleh karena ini, maka
pengeluaran pendapatan akan dibebankan sebagai biaya pada saat dilakukannya
pengeluaran tersebut.
Contoh:
Jurnal:
1. Dijual dengan harga Rp 2.250.000,00
Tgl. Akun Debet Kredit
2000
Jan 2 Kas 2.250.000
Akumulasi Penyusutan 7.750.000
Aset Tetap 10.000.000
Dalam pertukaran aset tetap, tentukan terlebih dahulu nilai tukarnya. Selisih
nilai tukar aset yang lama dengan aset yang baru merupakan jumlah yang
harus dibayar. Selisih antara nilai tukar dengan nilai buku merupakan
keuntungan atau kerugian dari penukaran.
Ada dua cara pencatatan untuk transaksi penukaran aset tetap, yaitu ;
❖ Pertukaran aset yang tidak sejenis, keuntungan atau kerugian karena
pertukaran dicatat sebagaimana adanya
❖ Pertukaran aset sejenis, keuntungan mengurangi harga perolehan aset
yang baru, sedangkan kerugian dibebankan untuk periode berjalan.
Contoh:
Sebuah mesin dengan cost Rp 4.000.000,00 yang telah disusutkan Rp
3.200.000,00 ditukar dengan mesin baru tidak sejenis yang harga
pasarnya adalah Rp 5.000.000,00. Perusahaan harus membayar uang Rp
3,900.000,00. Jurnalnya:
Diminta:
a. Hitunglah harga perolehan masing-masing aset tetap!
b. Jurnal saat pembelian aset tetap!
c. Hitunglah beban penyusutan bangunan untuk tahun 2014 dan jurnal yang
diperlukan!
d. Buatlah penyajian aset tetap tersebut pada akhir Desember 2014
Evaluasi PERT 11
Berikut ini saldo aset tetap PT. Cahaya Baru per 31 Desember 2019