Anda di halaman 1dari 12

Nama : Robby Suganda, S.

Pd
NIP : 198808082022211008
Asal : BKKBN Pewakilan Provinsi Sumatera Selatan

RESUME AGENDA I-II-III


AGENDA I
A. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
B. Analisa Isu Kontemporer
C. Kesiapsiagaan Bela Negara

A. Wawasaan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara

Wawasan Kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi
akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Beberapa Titik Penting Dalam Sejarah Bangsa Indonesia


1. 20 Mei 1908, Puluhan anak muda berkumpul di aula Stovia. Dalam pertemuan itu
mereka sepakat mendirikan organisasi Boedi Oetomo
2. Perhimpunan Indonesia(PI) merupakan organisasi Pergerakan Nasional pertama Yang
Menggunakan istilah “Indonesia”. Bahkan Perhimpunan Indonesia menjadi polopor
kemerdekaan Bangsa Indonesia di kanca internasional. Perhimpunan Indonesia (PI) di
prakarsai oleh Sutan Kasayangan dan R.N.Noto Suroto pada tanggal 25 Oktober 1908
di Leiden, Belanda.
3. Pada tanggal 30 April 1926 di Jakarta di selenggarakan “ Kerapatan Besar Pemuda”,
yang kemudian terkenal dengan nama “ Konres Pemuda I”. Kongres pemuda I ini
dihadiri oleh wakil organisasi Pemuda Jong Java, Jong Sumtranen Bond, Jon Ambon,
Sekar Rukun, Jon Islamieten Bond, Studerenden Minahasaers, kemudian Jong Bataks
Bond dan Pemuda Kaum Theosofi juga ikut dalam kerapatan besar.
4. Pada tanggal 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Ke2 di laksanakan.
5. Pada 1 Maret 1945 dalam stituasi kritis, Letnan Jendral Kumakici Harada, pimpinan
Pemerinta penduduk Jepang di Jawa, mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik
Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI).
6. PPKI terbentuk pada 7 Agustus 1945.
Ada 4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
 Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
“ Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya bendera Negara
adalah Sang Merah Putih”
“ Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai Bahasa resmi negara dalam pasal 36
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia tahun 1945 bersumber
dari Bahasa yang di ikralkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai
Bahasa persatuan yang di kembangkan sesuai dengan dinamika peradapan Bangsa”
“Lambang Negara kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang
kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan, persis berupa jantung yang digantung
dengan rantai pada leher garuda, dan semboyan bhinneka Tunggal Ika ditulis diatas
pita yang dicengkeram oleh Garuda”
“Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman.

Managemen Pemerintahan Negara


1. Berfungsi untuk Melayani, Mengayomi dan Memperdayakan Masyarakat.
2. Bertugas untuk melindungi segenap Bangsa dan Tumpah darah Indonesia,
memajukankesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertibandunia.
3. Memiliki Cita-cita untuk menjadi Negara Indonesia yang Merdeka, bersatu,
berdaulat,adil dan Makmur
Nilai-Nilai Bela Negara
1. Bela Negara adalah Tekad, Sikap dan Prilaku serta tindakan warga negara, baik
secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga Kedaulatan, Keutuhan
Wilayah danKeselamatan Bangsa dan Negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada
NKRI. Implementasi :
Dengan memahami Nilai - Nilai Dasar Negara dan Nilai - Nilai Dasar ASN akan
mengoptimalkan Fungsi ASN sebagai :
1. Pelaksana Kebijakan Publik
2. Pelayan Publik
3. Perekat dan Pemersatu Bangsa
2. Hari Bela Negara diperingati setiap tanggal 19 Desember
3. Nilai-Nilai Bela Negara Meliputi :
1. Cinta Tanah Air
2. Sadar Berbangsa dan Bernegara
3. Setia Pada Pancasila Sebagai Ideologi Negara
4. Rela Berkorban Untuk Bangsa dan Negara
5. Kemampuan Awal Bela Negara
B. Analisa Isu Kontemporer
1). Pointer - Pointer Materi Pokok Setiap Modul.
1. Perubahan Lingkungan Strategis
Ditinjau dari pandangan Urie Brofenbrenner (Perron, N.C., 2017, empat level lingkungan
strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS dalam melakukan pekerjaannya sesuai
bidang tugas masing-masing, yakni: individu, keluarga (family), Masyarakat pada level
lokal dan regional (Community/Culture), Nasional(Society), dan Dunia (Global).
Modal Insani dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis.
1. Modal Intelektual
2. Modal Emosional
3. Modal Sosial
4. Modal Ketabahan (adversity)
5. Modal Etika / Moral
6. Modal Kesehatan (Kekuatan) Fisik / Jasmani
1. Isu – Isu Strategis Kontemporer
- Korupsi Sejarah korupsi di Indonesia adalah pada History of Java karya Rafles (1816)
menyebutkan karakter orang jawa sangat "nrimo" atau pasrah padakeadaan, namun
memiliki keinginan untuk dihargai orang lain, tidak terus terang, menyembunyikan
persoalan dan oportunis. Bangsawan Jawa gemar menumpuk harta dan memelihara abdi
dalem hanya untuk kepuasan, selalu bersikap manis untuk menarik simpati raja atau
sultan, perilaku tersebut menjadi embrio lahirnya generasi opurtunis yang pada akhirnya
juga memiliki potensi jiwa yang korup.
- Narkoba
Narkoba dalam penggolonganya dibagi kedalam 2 jenis yaitu:
1. Penggolongan Narkotika
• Golongan 1 : Opiat, Ganja, dan Kokain.
• Golongan 2 : Morfin dan Petidin
.• Golongan 3 : Kodein.

2. Penggolongan Psikotropika
• Golongan 1 : Ekstasi dan LSD
.• Golongan 2 : Shabu.
• Golongan 3 : Flunitrazepam.
• Golongan 4 : Dazepam, Bromazepam. dll.
- Zat Adiktif Contoh dari Zat Adiktif adalah Alkohol, Inhalansia (Gas yang dihirup), Solven (Zat
Pelarut), Tembakau, dll.
- Terorisme
Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang
menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yangdapat menimbulkan
korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkankerusakan atau kehancuran terhadap
objek vital yang strategis, Iingkunganhidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional
dengan motif ideologi, politik,atau gangguan keamanan.
- Money Laundring
Money Laundring dalam terjemahan bahasa Indonesia adalah aktivitas pencucian uang.
Terjemahan tersebut tidak bisa dipahami secara sederhana (arti perkata). Oleh karena itu,
perlu dijelaskan terlebih dahulu sejarah munculnyamoney laundering dalam perspektif
sebagai salah satu tindak kejahatan.
- Proxy War
Proxy War Sejarahnya Perang proksi telah terjadi sejak zaman dahulu sampaidengan saat
ini yang dilakukan oleh negara-negara besar menggunakan aktor negara maupun aktor
non negara. Kepentingan nasional negara negara besar dalam rangka struggle for power
dan power of influence mempengaruhi hubungan internasional. Proxy war memiliki motif
dan menggunakan pendekatan hard power dan soft power dalam mencapai tujuannya.
- Kejahatan Mass Communication
1. Dampak Langsung dan Tidak Langsung terhadap Publik
1. Cyber Crime
2. Hate Speech
3. Hoax
2. Isu Kritikal Secara Umum Terbagi kedalam 3 Kelompok
1. Current Issue
2. Emerging Issue
3. Isu Potensial
4. Issue Scan
5. Teknik Tapisan
6. Mind Mapping
7. Fishbone Diagram
8. Analisis SWOT
2). Topik–Topik Utama yang Ingin Dipahami atau Dalami dalam Fase Pembelajaran
Distance Learning dan Klasikal.
Topik-topik utama yang ingin dipahami atau dalami dalam Fase Pembelajaran Distance
Learning dan Klasikal adalah mengenai Isu – Isu Strategis Kontemporer yang didalamnya
membahas tentang Korupsi, Narkoba, dan Kejahatan Mass Communicationkarena dalam
fase Fase Pembelajaran Distance Learning dan Klasikal merupakan hal yang sangat penting
untuk dipahami dengan jelas.
C. Kesiap siagaan Bela Negara
Suatu keadaan siap siaga yang dimiliki seseorang baik secara fisik, mental maupun sosial
dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan
sikap dan sikap secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang
dilandasi olehkecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
berdasarkan Pancasila danUndang-Undang Dasar Tahun 1945 untuk menjaga, merawat
dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Aksi Nasional Bela Negara adalah Sinergi setiap warga negara guna mengatasi segala
macam ancaman, gangguan, hambatan dan Tantangan dengan berlandaskan nilai-nilai
luhur bangsa untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan Makmur Kemampuan
Awal Bela Negara Wujud kemampuan bela negara yakni memiliki :
1. Kesehatan Jasmani dan Mental.
2. Kesiapsiagaan Jasmani dan Mental
3. Etika,Etiket dan Mental
Rumusan 5 Nilai Bela Negara :
1. Rasa Cinta Tanah Air;
2. Sadar Berbangsa dan Bernegara;
3. Setia kepada Pancasila Sebagai Ideologi Negara;
4. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara;
5. Mempunyai Kemampuan Awal Bela Negara;
NILAI-NILAI BELA NEGARA
1. CINTA TANAH AIR
1. menjaga tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia;
2. bangga sebagai bangsa Indonesia;
3. menjaga nama baik bangsa dan negara Indonesia;
4. memberikan kontribusi dan kemajuan pada bangsa dan negara Indonesia;
5. mencintai produk dalam negeri, budaya, dan kesenian Indonesia.
2. SADAR BERBANGSA DAN BERNEGARA
1. memiliki kesadaran keragaman budaya, suku, agama, bahasa dan adat istiadat;
2. melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara sesuai dengan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku;
3. mengenal keragaman individu di rumah dan di lingkungannya;
4. berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia;
5. berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara
3. SETIA KEPADA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
1. yang didasari pada Pancasila, pada kebenaran negara kesatuan republik Indonesia;
2. bahwa hanya dengan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
negara bangsa Indonesia akan tetap jaya;
3. setiap perbedaan pendapat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat
diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat;
4. bahwa Pancasila dapat membentengi mental dan karakter bangsa dalam menghadapi
ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.
4. SETIA KEPADA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
1. bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan negara;
2. siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman;
3. memiliki kepedulian terhadap keselamatan bangsa dan negara;
4. memiliki jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya;
5. mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan/atau
golongan.
5. MEMPUNYAI KEMAMPUAN AWAL BELA NEGARA
1. memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, intelijensi
dan kecerdasan dalam bertahan hidup atau mengatasi kesulitan
2. senantiasa memelihara kesehatan jiwa dan raganya
3. ulet dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan
4. terus membina kemampuan jasmani dan rohani
5. memiliki keterampilan bela negara dalam bentuk kepahaman tentang kearifan lokal dan
menyikapi setiap ancaman.

RESUME AGENDA II
1. Berorientasi Pelayanan
2. Akuntabel
3. Konpoten
4. Harmonis
5. Loyal
6. Adaptif
7. Kolaboratif

1. Berorientasi Pelayanan
Setiap ASN harusberkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
Pelayanan yang semestinya dipahami dan dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi
tempatnya bertugas, yang terdiri dari:

a. memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;


b. ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan; dan
c. melakukan perbaikan tiada henti.
Citra positif ASN sebagai pelayan publik terlihat dengan perilaku melayani dengan senyum,
menyapa dan memberi salam, serta berpenampilan rapih; melayani dengan cepat dan
tepat waktu; melayani dengan memberikan kemudahan bagi Anda untuk memilih layanan
yang tersedia; serta melayani dengan dengan kemampuan, keinginan dan tekad
memberikan pelayanan yang prima. Pemberian layanan bermutu tidak boleh berhenti
ketika kebutuhan masyarakat sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan
dan diperbaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi harapan pengguna
layanan. Layanan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan layanan hari esok akan
menjadi lebih baik dari hari ini (doing something better and better)
2. Akuntabel
Setiap ASN Berkewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang
memberikan amanat.

Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah

menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN

BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:

• Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung

jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi

• Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara


secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien

• Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan

berintegritas tinggi

Akuntabilitas dan Integritas Personal seorang ASN akan memberikan dampak sistemik bila
bisa dipegang teguh oleh semua unsur. Melalui Kepemimpinan, Transparansi, Integritas,
Tanggung Jawab, Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi, dapat
membangun lingkungan kerja ASN yang akuntabel.
3. Kompeten
Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja. Selain ciri tersebut ASN terikat dengan etika profesi sebagai pelayan
publik. Perilaku etika profesional secara operasional tunduk pada perilaku
BerAkhlak.
1. Meningkatkan kompetensi diri
2. Membantu Orang Lain Belajar
3. Melakukan kerja terbaik

4. Harmonis
Setiap ASN saling peduli dan menghargai perbedaan, Menghargai setiap orang apapun latar
belakangnya, Suka menolong orang lain dan Membangun lingkungan kerja yang kondusif

5. Loyal
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN BerAKHLAK yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa
dan negara, Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah, Menjaga nama baik
sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta Menjaga rahasia jabatan dan negara.

6. Adaptif

Setiap ASN Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan serta menghadapi perubahan

1. Cepat menyesuaikan diri dalam menghadapi tantangan zaman


2. Terus berinovasi mengembangkan kreatifitas
3. Bertindak proaktif

7. Kolaboratif
Setiap ASN membangun kerjasama yang sinergis, Memberikan kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi Terbuka dan bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah
Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama

RESUME AGENDA 3

1. SMART ASN

2. Manejemen ASN

1. Smart ASN
Literasi Digital menjadi kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling
melindungi hak digital setiap warga negara. Guna mendukung percepatan transformasi
digital, ada lima langkah yang harus dijalankan, yaitu:

1. Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.


2. Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor- sektor strategis, baik di
pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor
kesehatan, perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.
3. Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
4. Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
5. Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan
transformasi digital dilakukan secepat-cepatnya

Literasi digital lebih dari sekadar masalah fungsional belajar bagaimana menggunakan
komputer dan keyboard, atau cara melakukan pencarian online. Literasi digital juga

mengacu pada mengajukan pertanyaan tentang sumber informasi itu, kepentingan


produsennya, dan cara-cara di mana ia mewakilidunia; dan memahami bagaimana
perkembangan teknologi ini terkait dengan kekuatan sosial, politik dan ekonomi yang lebih
luas. informasi secara aman dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan,
pekerjaanyang layak, dan kewirausahaan. Ini mencakup kompetensi yang secara beragam
disebut sebagai literasi komputer, literasi TIK, literasi informasi dan literasi media. Hasil
survei Indeks Literasi Digital Kominfo 2020 menunjukkan bahwa rata-rata skor indeks
Literasi Digital masyarakat Indonesia masih ada di kisaran 3,3. Sehingga literasi digital
terkait Indonesia dari kajian, laporan, dan survey harus diperkuat. Penguatanliterasi digital
ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Roadmap Literasi Digital 2021-2024 yang
disusun oleh Kominfo, Siberkreasi, dan Deloitte pada tahun 2020 menjadi panduan
fundamental untuk mengatasi persoalan terkait percepatan transformasi digital, dalam
konteks literasi digital. Sehingga perlu dirumuskan kurikulum literasi digital yang terbagi
atas empat area kompetensi yaitu:

1. kecakapan digital,

2. budaya digital,

3. etika digital

4. dan keamanan digital.

Indikator pertama dari kecakapan dalam Budaya Digital (Digital Culture) adalah bagaimana
setiap individu menyadari bahwa ketika memasuki Era Digital, secara otomatis dirinya
telah menjadi warga negara digital. Dalam konteks keIndonesiaan, sebagai warga Negara
digital, tiap individu memiliki tanggung jawab (meliputi hak dan kewajiban) untuk
melakukan seluruh aktivitas bermedia digitalnya berlandaskan pada nilai-nilai kebangsaan,
yakni Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Hal ini karena Pancasila dan Bhinneka Tunggal
Ika merupakan panduan kehidupan berbangsa, bernegara dan berbudaya di Indonesia.
Sehingga jelas, kita hidup di dalam negara yang multicultural dan plural dalam banyak
aspek. Pemahaman multikulturalisme dan

pluralisme membutuhkan upaya pendidikan sejak dini. Apalagi, kita berhadapan dengan
generasi masa kini, yaitu para digital native (warga digital) yang lebih banyak ‘belajar’ dari
media digital. Meningkatkan kemampuan membangun mindfulness communication tanpa
stereotip dan pandangan negative adalah juga persoalan meningkatkan kemampuan
literasi media dalam konteks budaya digital.

Hak digital adalah hak asasi manusia yang menjamin tiap warga negara untuk mengakses,
menggunakan, membuat, dan menyebarluaskan media digital. Hak Digital meliputi hak
untuk mengakses, hak untuk berekspresi dan hak untuk merasa nyaman. Hak harusdiiringi
dengan tanggung jawab. Tanggung jawab digital, meliputi menjaga hak-hak atau reputasi
orang lain, menjaga keamanan nasional atau atau ketertiban masyarakat atau kesehatan
atau moral publik.

Hak dan kewajiban digital dapat memengaruhi kesejahteraan digital setiap pengguna.
Kesejahteraan digital merupakan istilah yang merujuk pada dampak dari layanan teknologi
dan digital terhadap kesehatan mental, fisik, dan emosi seseorang. Siapa yang bertanggung

jawab untuk menciptakan kesejahteraan digital? jawabannya adalah setiap individu.


Terdapat empat aspek kesejahteraan individu yang digambarkan dalam piramida dan
delapan prinsip praktik digital yang baik yang digambarkan pada lingkaran (Jisc, n.d).

5. Manajemen ASN
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: 1) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan 2) Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).PNS merupakan warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara
nasional. Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
1. Pelaksana kebijakan public;
2. Pelayan public; dan

3. Perekat dan pemersatu bangsa


Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut :
PNS berhak memperoleh:
1. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2. cuti;
3. jaminan pensiundan jaminan hari tua;
4. perlindungan; dan
5. pengembangan kompetensi

Sedangkan PPPK berhak memperoleh:


1. gaji dan tunjangan;
2. cuti;
3. perlindungan; dan
4. pengembangan kompetensi

Anda mungkin juga menyukai