Berdasarkan analisis saya layanan bimbingan dan konsling adalah layanan yang dilaksanakan secara langsung antara guru bimbingan dan konsling atau konselor dengan konsli dan tidak langsung diberikan secara individual, kelompok, klasikal, dan kelas besar atau lintas kelas. Fungsi dan tujuan bimbingan dan konsling ini yaitu memebantu konsli agar memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya dan lingkungannya serta memeberikan kemudahan kepada konsli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal,serasi,selaras dan seimbang seluruh aspek pribadinya. Bimbingan dan konsling ini juga diperuntukan bagi semua peserta didik atau konsli dan tidak deskriminatif, prinsip yang ada pada bimbingan dan konsling ini diberikan kepada semua peserta didik atau konsli baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah.
Bimbingan dan konseling di sekolah juga diselenggarakan untuk memfasilitasi
perkembangan peserta didik atau konseli agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya atau mencapai perkembangan secara optimal. Fasilitasi yang dimaksud sebagai upaya memperlancar proses perkembangan peserta didik atau konseli, karena secara kodrat setiap manusia berpotensi tumbuh dan berkembang untuk mencapai kemandirian secara optimal. Dalam pendoman yang saya analisis ini menjelaskan juga bahwa penyelenggaraan bimbingan dan konseling, guru bimbingan dan konseling atau konselor hendaknya mempelajari, memahami, dan menerapkan landasan kinerja profesi berupa perundangan yang berlaku. Bimbingan dan Konseling ini juga berupaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik atau konseli dalam mencapai kemandirian. Bimbingan dan konseling merupakan komponen integral sistem pendidikan pada setiap satuan pendidikan, yang berupaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik atau konseli agar mencapai perkembangan yang utuh dan optimal. Secara garis besar teknik memahami karakteristik peserta didik atau konseli yang digunakan dalam bimbingan dan konseling meliputi teknik tes dan non tes. Dalam perencanaan program bimbingan dan konseling, ini terdapat dua tahapan, yaitu tahap persiapan (preparing) dan tahap perancangan (designing). Pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMA didasarkan kepada tujuan, prinsip, fungsi dan asas bimbingan dan konseling.