Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL RENCANA BISNIS

“TATUCY 1001 GOA”


Dibuat untuk memenuhi tugas individu mata kuliah pengantar bisnis Islam
Dosen Pengampu: Anim Rahmayanti, M. Si

Disusun Oleh:

Alifia Dwi Sundari (215221061)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA

2022
PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan proposal bisnis yang
berjudul “TATUCY 1001 GOA” ini dengan tepat waktu. Business Plan merupakan salah satu
faktor pengukur bagi mahasiswa dalam memenuhi mata kuliah Pengantar Bisnis Islam,
dimana dari rencana bisnis yang dibuat bisa menjadi jembatan bagi seseorang untuk memulai
suatu usaha. Saya berharap makalah ini dapat memberikan informasi mengenai pentingnya
membuat suatu rencana bisnis sebelum dimulainya suatu usaha itu sendiri. Dalam penulisan
proposal ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Anim Rahmayati, S.E.I., M.Si.
selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Bisnis Islam. Serta pihak yang ikut
membantu dalam proses penyusunan proposal bisnis dengan judul “TATUCY 1001 GOA”
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Dalam penulisan proposal ini, penulis menyadari bahwa makalah ini tidak sepenuhnya
sempurna baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis masih terbatas. Tetapi penyusun berharap tugas ini dapat berguna bagi
pembaca saat ini hingga masa depan dan menjadi pengalaman yang berharga bagi penyusun
dalam proses pembuatannya. Kritik dan saran yang membangun dapat dijadikan pelajaran di
kemudian hari.

Sukoharjo, 2 November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
GAMBARAN UMUM BISNIS.................................................................................................2
A. Profil Usaha........................................................................................................................2
B. Visi dan Misi.......................................................................................................................2
C. Analisis SWOT...................................................................................................................3
D. Analisis 4P..........................................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................4
STUDI KELAYAKAN BISNIS.................................................................................................4
A. Aspek Hukum.....................................................................................................................4
B. Aspek Pemasaran................................................................................................................4
C. Aspek Manajemen..............................................................................................................5
D. Aspek Operasional..............................................................................................................6
E. Aspek Keuangan.................................................................................................................9
F. Aspek Sosial Ekonomi......................................................................................................11
G. Aspek AMDAL................................................................................................................11
BAB IV....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
A. Kesimpulan.......................................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan dengan potensi sumber daya
perikanan yang sangat besar. Ikan masih menjadi pilihan masyarakat untuk dikonsumsi
dalam memenuhi kebutuhan protein hewani karena berbagai faktor. Salah satu daerah
dengan produksi perikanan yang tinggi di Jawa Timur adalah Kabupaten Pacitan.
Menurut data produksi ikan tuna di Jawa Timur pada tahun 2010-2014, Kabupaten
Pacitan merupakan kota produksi ikan tuna paling tinggi. Hal ini dapat membuka
peluang bagi agroindustri di Kabupaten Pacitan untuk mengolah ikan tuna sehingga
menghasilkan produk tahu tuna yang kini marak untuk dikembangkan. Ikan tuna
memiliki kandungan gizi yang baik bagi pertumbuhan tubuh. Kadar rendah lemak dan
rendah kalori yang kaya akan protein dan omega 3 membuat ikan tuna menjadi sangat
diminati.

Di era globalisasi yang semakin maju, menyebabkan selera masyarakat semakin


tinggi dan dapat berubah setiap saat, salah satunya selera bidang kuliner. Saat ini banyak
inovasi makanan yang muncul dengan ragam variasi seperti tahu tuna. Tahu merupakan
olahan dari kedelai sedangkan tuna merupakan olahan dari ikan tuna. Tahu tuna
merupakan makanan khas dari Kabupaten Pacitan. Namun, dikawasan tersebut beberapa
orang tidak berinovasi untuk mengolahnya menjadi makanan yang lebih modern dan di
Solo masih jarang ditemukan camilan tahu tuna crispy. Dengan demikian, saya
mempunyai ide untuk menjalankan usaha membuat tahu tuna crispy di daerah Solo dan
sekitarnya.

B. Tujuan
1. Menjelaskan peluang dan tantangan produk yang dihasilkan dari pemanfaatan
sumber daya perikanan.
2. Meningkatkan taraf perekonomian masyarakat sekitar.
3. Menjelaskan sumber daya perikanan dapat di kreasikan menjadi suatu produk yang
memiliki nilai ekonomis tinggi.

iv
v
BAB II

GAMBARAN UMUM BISNIS

A. Profil Usaha
1. Nama Usaha
Usaha ini saya dirikan dengan nama “TATUCY 1001 GOA” di mana kata “Tatucy”
kepanjangan dari tahu tuna crispy sedangkan “1001 Goa” merupakan nama lain dari
Kabupaten Pacitan. Dengan nama tersebut saya berharap bisa menarik konsumen
untuk membeli produk ini.
2. Bentuk Usaha
Usaha ini merupakan badan usaha perseorangan yang modalnya berasal dari saya
pribadi sekaligus sebagai pemilik tunggal. Pemilik bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap produk yang akan dijual.
3. Jenis dan ukuran Usaha
Usaha yang akan dijalankan yakni bergerak dalam bidang makanan. Usaha ini saya
jalankan dengan mendirikan outlet. Ukuran dari usaha ini yakni sedang sebab usaha
tatucy 1001 Goa baru akan dibangun dan rencana pemasarannya belum luas.
4. Tujuan Usaha
Adapun tujuan untuk menjalankan usaha ini antara lain sebagai berikut:
a. Untuk menambah penghasilan tambahan setiap bulannya
b. Untuk belajar berwirausaha sedini mungkin
c. Untuk menyediakan camilan yang sehat dengan bahan tahu dan ikan
d. Untuk membuka lapangan pekerjaan

B. Visi dan Misi


Visi
Menjadikan tahu tuna crispy sebagai makanan yang digemari dan dicari-cari oleh
masyarakat
Misi
1. Kepuasaan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik dan memberikan
inovasi rasa sesuai dengan selera konsumen.
2. Menciptakan aneka kreasi makanan yang inovatif dengan citra rasa yang enak
3. Melakukan dan menambahkan cabang tahu tuna crispy
4. Menetapkan harga yang murah dan mudah terjangkau.

vi
C. Analisis SWOT
1. Strength (kekuatan)
a. Proses produksi yang terbilang mudah dan murah
b. Harga produk yang terjangkau
c. Dapat memproduksi dalam jumlah banyak
d. Rasa produk yang gurih dan enak
2. Weakness (kelemahan)
a. Bahan baku tidak tahan lama
b. Bahan baku dari luar daerah
3. Opportunities (peluang)
a. Disukai oleh masyarakat luas
b. Masyarakat yang konsumtif
c. Kebanyakan masyarakat Indonesia yang suka mencari makanan simpel dan enak
d. Jarang ditemukan di daerah Solo dan sekitarnya
4. Threats (ancaman)
a. Konsumen yang mudah bosan
b. Banyaknya jumlah kompetitor
c. Harga bahan baku yang bisa berubah-ubah

D. Analisis 4P
1. Product: Tahu tuna
2. Promotion: Media sosial
3. Prize: Rp 15.000
4. Place: Jl. Slamet Riyadi No. 44, Dusun II, Kartasura, Kec. Kartasura, Kabupaten
Sukoharjo, Jawa Tengah.

vii
BAB III

STUDI KELAYAKAN BISNIS

A. Aspek Hukum
Mengenai aspek hukum Tatucy 1001 Goa, masih belum memiliki izin usaha dan
segera akan diurus ketika usaha dijalankan. Adapun izin yang harus dilengkapi, yakni
surat izin tempat usaha, surat rekomendasi dari tetangga dan surat rekomendasi dari RT
atau RW. Selanjutnya akan mengurus sertifikat halal.

B. Aspek Pemasaran

1. Ukuran Pasar
Masyarakat terbagi atas berbagai lapisan ekonomi, selain itu juga berdasarkan dari
latar belakang budaya, pendidikan, kebutuhan yang beragama, serta pola pikir yang
berbeda atas barang dan jasa. Maka dari itu kita tidak bisa memuaskan kebutuhan
seseorang hanya dengan 1 produk, sehingga dalam hal ini perlu adanya segmentasi pasar.
Segmentasi pasar ini dapat membantu untuk melakukan strategi pemasaran yang lebih
efektif dan akan menghemat biaya pemasaran hingga menghasilkan biaya yang efisien.
Segmentasi fokus terhadap hal-hal yang menitikberatkan terhadap mensegmentasikan
target.

2. Strategi Pemasaran
Teknik Deskripsi Channel Target
Digital Marketing
Social Media Menggunakan media  Instagram Meningkatkan
Marketing sosial sebagai sarana  Tiktok interaksi terhadap
untuk meningkatkan  WhatsApp media sosial dan
penjualan melalui juga meningkatkan
konten yang menarik. rating setiap
channelnya.
Offline Marketing
Media Melakukan kerjasama  Marketing Call Memperoleh
Partnership secara langsung  Market Place peningkatan pada
ditempat seperti pada penjualan langsung
event besar melalui di Marketplace
sponsorship untuk
memberikan informasi
dan meningkatkan
penjualan.

viii
C. Aspek Manajemen
Untuk menjalankan usaha supaya lancar dan berhasil, maka diperlukan orang-
orang yang dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Perusahaan yang efisien
mempunyai karyawan yang terampil dan berpengetahuan sesuai yang diperlukan. Setiap
karyawan mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan usaha ini. Upaya yang dijalankan
usaha agar lancar dan berhasil, Tatucy 1001 Goa memiliki tim manajemen yang terdiri
dari:

1. Owner
2. Karyawan produksi
3. Karyawan distribusi

Adapun struktur organisasi yang digunakan oleh Tatucy 1001 Goa adalah
menggunakan struktur organisasi garis dan staf yang beranggotakan tiga orang yakni
owner, karyawan produksi, dan karyawan distribusi.

Owner

Karyawan Produksi Karyawan distribusi

D. Aspek Operasional
1. Proses Produksi
Usaha Tatucy 1001 Goa merupakan usaha rumahan yang bergerak di bidang kuliner
dengan melayani melalui media online maupun offline. Dengan media online,
konsumen bisa memesan langsung melalui media sosial dan pesanan akan diantar ke
konsumen dengan minimal pembelian Rp 50.000 dengan jarak paling jauh 3 Km.
Sedangkan dengan media offline, konsumen datang ke tempat usaha secara
langsung. Adapun proses pembuatan Tatucy 1001 Goa sebagai berikut:
a. Pastikan kondisi tangan dalam keadaan bersih, dan tangan harus menggunakan
sarung tangan.
b. Pastikan keadaan tahu tuna sudah tidak beku

ix
c. Campur tepung, air, dan sedikit penyedap rasa. Lalu, aduk hingga merata.
d. Masukkan tahu tuna satu persatu ke dalam adonan. Selanjutnya, gulingkan tahu
tuna ke tepung yang kering.
e. Kemudian goreng hingga berwarna sedikit kecoklatan dengan api sedang dan
tiriskan.
f. Masukkan Tatucy ke dalam box.
g. Beri toping sesuai dengan selera.
2. Alat dan bahan

a. Kompor l. Kantong plastik


b. Gas m. Spatula
c. Pisau n. Gerobak
d. Telenan o. Jepitan
e. Box p. Kertas nasi
f. Tempat toping q. Tahu tuna
g. Toping r. Royco
h. Tepung terigu s. Freezer
i. Air galon t. Serok
j. Minyak goreng u. Baskom
k. Wajan v. Tepung tapioka

3. Layout Proses
a. Konsumen
Konsumen melakukan Pihak karyawan
pemesan melalui nomer melakukan verifikasi
yang tertera di media sosial penerimaan pesanan

Pengiriman produk dan Konsumen menunggu


melakukan pembayaran produk dibuat dan
dikirimkan

x
b. Pegawai

Menerima pesanan produk Konfirmasi pesanan

Pembuatan pesanan sesuai


Pengiriman produk dan
dengan selera konsumen
menerima pembayaran
dan pengemasan

c. Alur Pemesanan Online

Konsumen memesan melalui Verifikasi pesanan


nomor yang tertera di media
sosial oleh penjual

Proses pengantaran kepada Proses penggorengan dan


konsumen dan melakukan pemberian toping serta
pembayaran pengemasan

d. Alur Pemesanan Offline

Konsumen datang ke outlet dan Proses penggorengan dan


memesan sesuai keinginan pemberian toping serta
pengemasan

Produk diserahkan kepada


konsumen dan melakukan
pembayaran

e. Desain Layout
Tatucy 1001 Goa akan memiliki ruang kerja sebesar 4 x 10 yang dapat diisi
gerobak, 4 kursi, toilet, dan 1 meja

xi
Toilet

Freezer
gerobak

Meja

E. Aspek Keuangan
1. Sumber pendanaan awal Tatucy 1001 Goa berasal dari setoral modal oleh owner.
Adapun perencanaan biaya untuk membuka bisnis ini sebagai berikut:
a. Bahan baku

No Keterangan Unit Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)


.
1. Tahu tuna 50 pcs 10.000 500.000
2. Tepung terigu 5 kg 12.000 60.000
3. Tepung tapioka 5 kg 13.000 65.000
4. Air galon 1 buah 20.000 20.000
5. Toping 3 30.000 60.000
6. Minyak goreng 5 liter 14.000 70.000
7. Royco 100 g 6.000 6.000
8. Kertas nasi 1 pcs 25.000 25.000
9. Kantong plastik 1 pcs 20.000 20.000
10. Box styrofoam 1 Ball 45.000 45.000
Total 871.000

b. Biaya Operasional per Bulan

No Keterangan Unit Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)


.
1. Sewa tempat 1 bulan 500.000 500.000
2. Gaji karyawan 3 1.000.000 3.000.000
3. listrik 1 bulan 100.000 100.000

xii
4. Transportasi - 150.000 150.000
5. Internet 10 GB 100.000 100.000
6. Iuran sampah 1 bulan 15.000 15.000
Total 3.865.000

c. Biaya penambahan aset

No Keterangan Unit Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)


.
1. Gerobak 1 buah 1.500.000 1.500.000
2. Kursi 4 buah 25.000 100.000
3. Meja 1 buah 150.000 150.000
4. Kompor 1 buah 250.000 250.000
5. Gas LPG 3kg 1 buah 170.000 170.000
6. Wajan 1 buah 75.000 75.000
7. Spatula 1 buah 10.000 10.000
8. Pisau 1 buah 25.000 25.000
9. Baskom 1 buah 30.000 30.000
10. Freezer 1 buah 2.500.000 2.500.000
11. Tempat toping 3 10.000 30.000
12. Jepitan 1 buah 15.000 15.000
13. Serok 1 buah 25.000 25.000
14. Biaya lain-lain 50.000
Total 4.930.000

Jadi, total modal awal kebutuhan jangka awal dan jangka pendek sebagai berikut:
Rp 871.000 + Rp 3.865.000 + Rp 4.930.000 = Rp 9.666.000
2. Rencana Pendapatan
Untuk target penjualan Tatucy 300 bungkus/minggu dengan harga satu
kemasan Tatucy Rp 15.000.
Perhitungan break event point (BEP)
a. Diasumsikan dalam 1 bulan ada 4 minggu
b. Penjualan rata-rata perbulan 1.200 bungkus x Rp 15.000 = Rp18.000.000

xiii
c. Laba kotor
= rata-rata penjualan perbulan – variabel bahan habis pakai per bulan
= Rp 18.000.000 – Rp 871.000 = Rp 17.129.000
d. Biaya operasional per bulan = Rp 3.865.000
e. Laba bersih
= laba kotor – Biaya operasional per bulan
= Rp 17.129.000 – Rp 3.865.000
= Rp 13. 264.000
f. Pendapatan dari penjualan minyak bekas (Rp 1.500/liter)
= 20 liter x Rp 1.500
= Rp 30.000
g. Total pendapatan = Rp 13.264.000 + Rp 30.000 = Rp 13. 294.000
h. Untuk zakat
Laba dari hasil pendapatan x 2,5%
= Rp 13. 294.000 x 2,5%
= Rp 332.350
i. Maka, sisa keuntungan yang diperoleh = Rp 13.294.000 – Rp 332.350 = Rp
12.961.650

Dengan demikian, pendapatan yang diperoleh selama satu bulan sudah bisa
mengembalikan modal. Untuk bulan selanjutnya, keuntungan akan digunakan
untuk mengembangkan usaha seperti membuka cabang di berbagai tempat.

F. Aspek Sosial Ekonomi


Terkait dengan keberadaan bisnis Tatucy 1001 Goa ini memiliki dampak bagi
kehidupan masyarakat setempat yakni, bisa membuka lowongan pekerjaan, pemerataan
pendistribusian pendapatan, serta nilai tambah sumber daya alam. Mengenai aspek sosial
dari Tatucy 1001 Goa yakni dengan cara berzakat yang dapat dihitung sebagai berikut:

Laba bersih x 2,5 %

= laba dari hasil pendapatan x 2,5 %

= Rp 13. 294.000 x 2,5%


= Rp 332.350

xiv
G. Aspek AMDAL
Analisis dampak lingkungan dari Usaha Tatucy tidak terlalu berpengaruh terhadap
lingkungan. Limbah yang dihasilkan yaitu limbah plastik kemasan yang dikumpulkan
untuk diambil oleh tukang sampah. Sedangkan untuk minyak goreng bekas bisa dijual.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Di era globalisasi saat ini, banyak berbagai macam kuliner yang menarik minat
konsumen. Berbagai macam makanan yang diinovasi oleh penjual sesuai dengan
perkembangan zaman. Makanan biasa dikreasikan menjadi makanan yang memiliki cita
rasa dan nilai jual tinggi. Salah satu makanan yang sering ditemukan yaitu tahu. Dengan
memanfaatkan sumber daya alam disekitar, masyarakat dapat mengkreasikan tahu
dengan memadukan ikan tuna yang bergizi yang mampu mengundang selera masyarakat.
Oleh karena itu, muncul sebuah bisnis Tatucy dengan kandungan omega 3 dari ikan tuna.
Terlebih tahu tuna ini jarang ditemukan di daerah Solo dan sekitarnya, sehingga bisa
dijadikan peluang untuk membuat bisnis dengan produk yang di dapat dari luar daerah.
Dengan demikian, kita dapat memajukan UMKM produksi tahu tuna yang ada di
Kabupaten Pacitan.

xv

Anda mungkin juga menyukai