Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Sains Eur J Oral 2019; 1–7 ©Ilmu Lisan Eur J 2019

DOI: 10.1111/eos.12645 Jurnal Eropa
Dicetak di Singapura. Seluruh hak cipta
Ilmu Lisan

Stefan Kist1, Bogna Stawarczyk2,

Beban fraktur dan simulasi kunyah zirkonia Maximilian Kollmuss1, Reinhard
Hickel1, Karin C.Huth1
dan mahkota baja tahan karat untuk gigi 1Departemen Kedokteran Gigi Konservatif dan
Periodontologi, Rumah Sakit Universitas, LMU
Munich, Munich;2Departemen Kedokteran Gigi

molar sulung Prostetik, Rumah Sakit Universitas, LMU Munich,

Munich, Jerman

Kist S, Stawarczyk B, Kollmuss M, Hickel R, Huth KC. Beban fraktur dan simulasi kunyah
zirkonia dan mahkota baja tahan karat untuk gigi molar sulung.
Sains Eur J Oral 2019; 00: 1–7.©Ilmu Lisan Eur J 2019

Alternatif estetika untuk mahkota baja tahan karat untuk merestorasi gigi geraham sulung
semakin diminati. Kami mempelajari sifat mekanik mahkota zirkonia prefabrikasi dan mahkota
konvensional. Tiga merek mahkota zirkonia prefabrikasi dibandingkan dengan mahkota
zirkonia desain berbantuan komputer/manufaktur berbantuan komputer (CAD/CAM), mahkota
baja tahan karat pralapis, dan mahkota baja tahan karat konvensional mengenai: (i) beban
fraktur di bawah masing-masing dari tiga kondisi [tanpa pretreatment, penuaan buatan dalam
air liur selama 12 minggu, dan setelah simulasi mengunyah/thermocycling (1,689106siklus/5–
55°C)]; dan (ii) tingkat kelangsungan hidup selama simulasi mengunyah, dengan
mempertimbangkan desementasi, fraktur, chipping, retak lelah, dan lubang oklusal. Tanpa
pretreatment, mahkota zirkonia prefabrikasi menunjukkan nilai beban fraktur rata-rata antara
893 N dan 1.582 N, sedangkan nilai yang sesuai untuk mahkota zirkonia CAD/CAM dan Karin C. Huth, Departemen Kedokteran Gigi
Konservatif dan Periodontologi, Rumah Sakit
mahkota baja tahan karat yang dilapis sebelumnya adalah 2.444 N dan 6.251 N. Mahkota baja
Universitas, LMU Munich, Goethestrasse 70,
tahan karat yang dilapis sebelumnya menunjukkan penurunan yang signifikan beban fraktur 80336 Munich, Jerman
setelah penuaan buatan (5,348 N setelah penuaan saliva; 3,778 N setelah simulasi
mengunyah) dibandingkan tanpa penuaan buatan, sedangkan beban fraktur mahkota zirkonia Email: khuth@dent.med.uni-muenchen.de
tidak berpengaruh negatif. Tingkat kelangsungan hidup dari berbagai kelompok mahkota
zirkonia dan mahkota baja tahan karat yang dilapis sebelumnya selama simulasi mengunyah Kata kunci: restorasi estetika; mahkota
adalah 100%, tetapi hanya 41,7% untuk mahkota baja tahan karat. Iniin-vitrodata keramik; gigi sulung; restorasi prostetik
menunjukkan bahwa mahkota zirkonia prefabrikasi adalah alternatif yang estetis dan tahan
lama dibandingkan mahkota baja tahan karat untuk molar sulung. Diterima untuk publikasi Mei 2019

Pelestarian gigi susu sampai pengelupasan fisiologis
sangat penting karena pemeliharaan ruang dan fungsi
mengunyahnya. Restorasi gigi sulung harus hemat
waktu dan biaya, dan juga mudah dilakukan, karena
pasien muda biasanya hanya memiliki waktu kerja
sama yang terbatas selama perawatan. Mahkota baja
tahan karat prefabrikasi sering digunakan pada kasus
kerusakan yang luas setelah perawatan pulpotomi.
Namun, orang tua dan pasien lebih memilih restorasi
sewarna gigi karena semakin pentingnya estetika (1).
Pada penelitian sebelumnya, komposit strip crown,
preveneered stainless steel crown, dan zirconia crown
terbukti sangat memuaskan dalam hal warna, ukuran,
dan bentuk (2-5). Sejauh menyangkut daya tahan, ada
perbedaan antara bahan-bahan ini. Dalam kasus strip
crown, 10% restorasi menunjukkan area kecil kehilangan
material dan 2% menunjukkan area kehilangan besar,
setelah periode rata-rata 18 bulan (2). Kepuasan orang
tua secara keseluruhan adalah 78%.
Laporan fraktur veneer dari mahkota baja tahan karat
preveneered dikaitkan dengan penurunan yang cukup besar
dalam kepuasan orang tua (3). Setelah 1 tahun, 9% dari
mahkota posterior retak pada permukaan bukal dan
23% retak pada permukaan oklusal. Namun, setelah 3
tahun terjadinya fraktur pada permukaan bukal dan
oklusal masing-masing meningkat menjadi 24% dan
42%.
Dalam studi klinis, mahkota zirkonia prefabrikasi
tampaknya menunjukkan daya tahan tertinggi (5, 6). WALIA
dan rekan kerja melaporkan bahwa 100% mahkota zirkonia,
95% mahkota baja tahan karat yang telah dilapis
sebelumnya, dan 78% mahkota strip komposit resin tetap
utuh setelah 6 bulan (6). Kehilangan material diamati pada
5% restorasi pada kelompok mahkota baja tahan karat yang
telah dilapisi sebelumnya serta pada kelompok mahkota
strip. Selain itu, 17% dari strip crown menunjukkan
kehilangan total restorasi. Dalam studi klinis lainnya, dua dari
44 mahkota zirkonia terlepas rata-rata setelah 21 bulan;
namun, tidak ada chipping atau fraktur yang diamati (5).
Sejauh ini, nilai rata-rata telah dilaporkan untuk beban fraktur
mahkota zirkonia prefabrikasi untuk penggunaan posterior; ini
berkisar dari 576 N (Kinder Krowns, St Louis Park, MN, USA)
hingga 1.091 N [Sprig Oral Health Technologies (sebelumnya Ez-
Pedo), Loomis, CA, USA] (7). Mahkota baja tahan karat yang
dilapis sebelumnya menunjukkan jauh lebih tinggi
2 Kistet al.
beban fraktur, dengan nilai mulai dari 1.671 N (NuSmile,
Houston, TX, USA) hingga 1.937 N (NuSmile) (7, 8).
Sepengetahuan kami, tidak ada literatur yang tersedia
mengenai pengaruh penuaan pada beban fraktur dan
periode kelangsungan hidup maksimal dari mahkota estetika
pediatrik. Dalam studi klinis, waktu pengamatan maksimum
yang dilaporkan adalah 3 tahun untuk mahkota resin
komposit strip dan mahkota stainless-steel yang telah dilapisi
dan 20,8 bulan untuk mahkota zirkonia (3, 5, 9).
Saat iniin-vitrostudi membandingkan beban fraktur dan
tingkat kelangsungan hidup dari tiga merek mahkota
zirkonia prefabrikasi yang berbeda untuk gigi sulung
posterior dengan mahkota zirkonia desain dibantu
komputer / computer-aided manufacturing (CAD / CAM) yang
dibuat secara individual, mahkota baja tahan karat yang
dilapisi resin, dan mahkota baja tahan karat konvensional.
-mahkota baja. Selanjutnya, dampak penuaan juga diselidiki.
Bahan dan metode
Iniin-vitrostudi disetujui oleh Komite Etika Universitas
Munich (no. 371-16). Gambaran umum percobaan yang
dilakukan diberikan pada Gambar. 1.
Persiapan model
Dalam model pelatihan gigi (AK-6/2; Frasaco, Tettnang,
Jerman) gigi 85 (notasi FDI) disiapkan di kepala hantu,
menurut pabrikan
Gambar 1.Gambaran percobaan. Fracture load test dilakukan pada
mahkota untuk gigi sulung, tanpa atau dengan penuaan
(penyimpanan dalam air liur atau simulasi mengunyah), dan tingkat
kelangsungan hidup selama simulasi mengunyah dinilai. *Untuk
crown baja tahan karat, hanya simulasi mengunyah yang dilakukan
(tidak ada pengujian beban fraktur).
instruksi, menggunakan kit bur yang direkomendasikan.
Khususnya, pada kelompok CAD/CAM, 1–1,5 mm substansi
anatomi dihilangkan secara oklusal dan 0,8–1,2 mm secara
sirkumferensial menggunakan sudut konvergensi 3°,membuat
talang gingiva. Pengecilan gigi diperiksa menggunakan panduan
yang terbuat dari silikon (baki inlay impression tray ukuran M;
SPEIKO, Mu €nster, Jerman; dan Optosil Comfort Putty
und Activator Universal Plus Paste; Heraeus Kulzer,
Hanau, Jerman).
Sediaan digandakan dengan teknologi CAD/CAM,
menghasilkan penyangga kobalt-kromium (CoCr). Secara singkat,
persiapan dipindai (ceramill map400 dengan perangkat lunak
basis data ceramill versi 1.0; Amann Girrbach, Koblach, Austria)
dan digiling dari blanko CoCr (Ceramill Sintron 71L 20 mm;
Amann Girrbach) menggunakan unit penggilingan lima sumbu
(ceramill motion 2 ; Amann Girrbach). Setelah penggilingan,
penyangga disinter di bawah gas inert (Argon 4.6; Linde, Pullach,
Jerman) dalam tungku sinter (Ceramill Argotherm 2; Amann
Girrbach) dan dipasang pada kubus resin yang stabil untuk
melakukan percobaan.
Mahkota
Jenis mahkota yang diuji dalam penelitian ini tercantum dalam
Tabel 1. Tiga jenis mahkota zirkonia prefabrikasi diuji (Gbr. 2A–C),
serta mahkota zirkonia CAD/CAM (Gbr. 2D), dan mahkota baja
tahan karat konvensional dan konvensional. mahkota baja (Gbr.
2E, F) (Tabel 1).
Pembuatan mahkota zirkonia CAD/CAM
Untuk membuat mahkota zirkonia CAD/CAM, gigi yang
disiapkan pertama kali dipindai (ceramill map400 dengan
perangkat lunak database ceramill versi 1.0; Amann
Girrbach). Untuk mendesain bentuk mahkota, gigi yang
tidak disiapkan juga dipindai, dan ruang semen 50lm
telah ditentukan. Mahkota digiling dari blanko zirkonia
(Ceramill ZOLID 71L 20 mm; Amann Girrbach)
menggunakan unit penggilingan lima sumbu (ceramill
motion 2; Amann Girrbach) dan setelah itu disinter (sinter
furnace ceramill therm 2; Amann Girrbach). Gigi 85 yang
tidak dipreparasi (notasi FDI) dari model pelatihan gigi
digunakan sebagai waxup. Terakhir, mahkota diglasir
menggunakan VITA AKZENT Plus Glaze Powder dan VITA
AKZENT Plus Powder Fluid (keduanya VITA Zahnfabrik,
Bad S€ackingen, Jerman) dalam unit tembak otomatis
(VITA VACUMAT 40; VITA Zahnfabrik).
Semen mahkota
Semua mahkota disemen pada model CoCr dengan semen
ionomer kaca (Ketac Cem; 3M ESPE, Seefeld, Jerman). Untuk
sementasi yang dapat direproduksi, perangkat khusus, yang
terdiri dari pukulan dan pemberat, digunakan. Perangkat ini
menahan kenop pada posisinya dan menerapkan gaya
kontinu, sebesar 827 g (berat 750 g ditambah bobot mati 77
g dari pelubang), selama 7 menit ke tengah kenop. Setelah
proses curing, kelebihan semen dihilangkan dengan scaler.
NuSmile merekomendasikan NuSmile BioCem Universal
BioActive Cement (semen ionomer kaca modifikasi resin dual-
cure) untuk sementasi mahkota mereka. Oleh karena itu, dalam
studi percontohan internal, kami menyelidiki kemungkinan
pengaruh semen pada beban fraktur dengan memperbaiki lima
mahkota NuSmile Zirkonia dengan BioCem (NuSmile) atau Ketac
Cem (3M ESPE).
 Beban fraktur mahkota anak 3

Tabel 1
Jenis mahkota yang diuji dalam penelitian ini

Nama dagang Pabrikan Jenis

EZCrowns Sprig Oral Health Technologies, Loomis, CA, USA Mahkota zirkonia prefabrikasi
(sebelumnya Ez-Pedo) (semua berkaca-kaca)

pediatrik zirkonia Kinder Krowns, St Louis Park, MN, AS

mahkota
Zirkonia NuSmile NuSmile, Houston, TX, USA
Para penulis naskah Mahkota zirkonia CAD/CAM yang dibuat
secara individual; sayu
Tanda Tangan NuSmile NuSmile, Houston, TX, AS 3M Mahkota baja tahan karat yang dilapis
Besi tahan karat ESPE, Seefeld, Jerman sebelumnya Mahkota baja tahan karat
Mahkota Molar Primer

CAD/CAM, desain dengan bantuan komputer/manufaktur dengan bantuan komputer.

Prosedur penuaan
Mengikuti penyimpanan mahkota di ruang lembab selama 24 jam
pada 37°C, percobaan beban fraktur dilakukan baik secara langsung
atau setelah dua prosedur penuaan yang berbeda (penyimpanan
dalam air liur atau simulasi mengunyah), dibahas di bawah.
Penuaan buatan dalam air liur
Sampel air liur diperoleh dari 10 sukarelawan (usia 20-30
tahun) yang memiliki kesehatan umum dan mulut yang baik.
Pengambilan sampel saliva dilakukan setelah stimulasi
(mengunyah parafilm), pagi hari sebelum makan, dan
relawan diminta untuk tidak menyikat gigi 24 jam sebelum
pengambilan sampel.
Mahkota yang disemen kemudian disimpan dalam sampel air liur
yang dikumpulkan selama 12 minggu pada 37°C. Air liur diganti setiap
dua minggu. Nilai pH dijaga konstan antara pH6,5 dan pH7,5, dengan
menggunakan 1% HCl atau 1% NaOH.
Penuaan buatan dengan mengunyah simulasi
Spesimen enamel antagonis untuk simulasi mengunyah
dipotong dari cusp enamel mesiobukal dari molar
manusia yang baru diekstraksi dan bebas karies (n =72),
tertanam dalam amalgam (Dispersalloy Fast Set 800 mg;
DENTSPLY DeTrey, Konstanz, Jerman) pada
pemegang spesimen baja, dan disimpan dalam 4°C air deionisasi sampai
digunakan.
Mahkota dan antagonis yang disemen dipasang di
simulator mengunyah (CS-4.8 dengan TC-4; SD
Mechatronik, Feldkirchen-Westerham, Jerman). Benda uji
dibebani beban vertikal 100 N pada frekuensi 1,5 Hz dan
gerakan geser 0,7 mm sebesar 1,689106
siklus mengunyah dengan thermocycling simultan. Selama
thermocycling, ruang simulator mengunyah dibanjiri,
bergantian dengan 5°C dan 55°C temper air suling masing-
masing selama 30 detik. Jumlah siklus sesuai dengan
penggunaan klinis selama periode waktu sekitar 7 tahun (10,
11).
Selama proses simulasi mengunyah, mahkota diperiksa secara
visual, tiga kali sehari. Kegagalan dicatat jika mahkota mengalami
desemen, menunjukkan chipping pada veneer, retak, atau
menunjukkan retakan fatik atau lubang pada permukaan oklusal
(dalam kasus mahkota baja tahan karat yang dilapis sebelumnya
atau mahkota baja tahan karat konvensional). Untuk yang
terakhir, beban fraktur tidak diukur tetapi kegagalan dicatat
untuk analisis tingkat kelangsungan hidup.
Tes beban fraktur
Mahkota ditempatkan di mesin uji universal (Zwick/Roell
Z010; Zwick, Ulm, Jerman). Punch (diameter 6 mm)
ditempatkan tegak lurus terhadap permukaan oklusal, di
fossa sentral, dan pengukuran dilakukan pada kecepatan
crosshead 1 mm min.-1. Untuk menghindari force peak,
sepotong kertas timah setebal 0,5 mm (Dentaurum,
Ispringen, Jerman) ditempatkan di antara permukaan
oklusal dan loading jig. Segera setelah pembentukan
retak diamati, uji beban patahan dihentikan dan beban
yang sesuai dicatat.
Uji beban fraktur tidak diterapkan pada mahkota baja tahan
karat karena keuletannya yang tinggi.

Gambar 2.Foto mahkota yang digunakan. (A) Setangkai EzCrowns. (B)
Kinder Krowns. (C) Zirkonia NuSmile. (D) Mahkota zirkonia yang
dirancang dengan desain komputer/manufaktur dengan bantuan
komputer (CAD/CAM). (E) Tanda Tangan NuSmile. (F) Mahkota baja
tahan karat.
Statistik
Analisis data dilakukan dengan SPSS (Versi 22; SPSS,
Chicago, IL, USA). Data diberikan secara deskriptif (mean
- SD; minimum dan maksimum). Normalitas distribusi dan
homogenitas varians diuji menggunakan uji Shapiro–Wilk
dan uji Levene. Perbedaan antara kelompok sementasi
(untuk studi percontohan internal) diuji menggunakan Mann-
Whitney-AStes (A-tingkat <0,05). Perbedaan antara kelompok
dalam percobaan utama dianalisis menggunakan uji Kruskal-
Wallis non-parametrik dengan
4 Kistet al.

Mann–Whitney-ASperbandingan berpasangan. Tingkat signifikansi
Bonferroni disesuaikan karena beberapa perbandingan (tingkat
signifikansi yang dikoreksi = 0,005). Dampak dari parameter uji (jenis
mahkota dan prosedur penuaan) terhadap beban fraktur ditentukan
secara parsial G2. Untuk setiap jenis mahkota, pengaruh dari dua
prosedur penuaan pada beban fraktur diuji menggunakan tidak
berpasanganT-tes. Kelangsungan hidup mahkota sehubungan
dengan beban yang diperlukan untuk menginduksi kegagalan
dijelaskan menggunakan metode Kaplan-Meier, dan kurva
kelangsungan hidup dibandingkan dengan menggunakan uji Gehan-
Breslow-Wilcoxon (P <0,05).
beban fraktur, diikuti oleh Kinder Krowns, dan EzCrowns
tanpa pretreatment (Tabel 2). Mahkota CAD/CAM yang
dibuat secara individual menunjukkan beban fraktur yang
jauh lebih tinggi daripada mahkota zirkonia prefabrikasi
tanpa pretreatment (P <0,001). Setelah menua dengan air
liur, Kinder Krowns menunjukkan beban fraktur tertinggi
di antara mahkota prefabrikasi, diikuti oleh NuSmile
Zirkonia, dan EzCrowns (Tabel 3). Mahkota baja tahan
karat berlapis resin (NuSmile Signature) menunjukkan
beban fraktur tertinggi (6,251 N tanpa penuaan, 5,348 N,
setelah penuaan dengan air liur).

Setelah simulasi mengunyah, resin-veneered

Hasil
Dalam studi percontohan internal, pengukuran beban fraktur
(dinyatakan sebagai rata-rata - SD) dari mahkota Zirkonia
NuSmile adalah 1055,84 - 100,00 N menggunakan Ketac Cem dan
1164,31 - 195,46 N menggunakan BioCem. Tidak ada pengaruh
yang signifikan dari semen yang digunakan ditemukan pada
beban fraktur mahkota NuSmile Zirkonia (P =0,917).
Semua pengukuran beban fraktur mengikuti distribusi
normal (Shapiro-Wilk,P>0,05) kecuali pada kelompok
EzCrowns setelah menua dengan air liur (P =0,013).
Tabel 2-4 menunjukkan hasil pengukuran beban fraktur
tanpa penuaan dan setelah dua prosedur penuaan (Gambar
S1). Di antara mahkota zirkonia prefabrikasi, NuSmile
Zirkonia menunjukkan yang tertinggi
stainless-steel crown (NuSmile Signature) kembali
menunjukkan beban fraktur tertinggi, diikuti oleh
CAD/CAM zirconia crown, Kinder Krowns, dan NuSmile
Zirconia. EzCrowns menunjukkan beban fraktur
terendah (920 N, Tabel 4).
Mengenai ukuran efek, pengaruh utama pada beban fraktur
adalah jenis mahkota (G2= 0,974), dan hanya pengaruh kecil yang
diamati untuk prosedur penuaan (G2= 0,046). Perbandingan
langsung dari beban fraktur antara mahkota yang tidak berumur
dan yang berumur artifisial dalam air liur menunjukkan tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam empat kelompok mahkota
zirkonia (T-tes,P>0,05, Gambar S1). Untuk mahkota zirkonia yang
tidak menua dan mahkota yang menua dengan simulasi
mengunyah, sama saja

Meja 2
Beban fraktur (dalam N) pada kegagalan mahkota yang belum tua

Jenis mahkota
Ramah NuSmile CAD/CAM NuSmile
Beban fraktur / tes statistik Setangkai EzCrowns Mahkota Zirkonia mahkota zirkonia Tanda tangan

Berarti 893 1570* 1582* 2444 6251

SD 223 368 638 360 1170
Minimum 472 1250 1017 1728 4618
Maksimum 1295 2613 3384 3002 8671
Tes Levene untuk P <0,0001
homogenitas varian uji
Kruskal-Wallis P <0,0001

* Estimasi tidak berbeda secara signifikan secara statistik (Mann–WhitneyU-tes). CAD/

CAM, desain dengan bantuan komputer/manufaktur dengan bantuan komputer.

Tabel 3
Beban fraktur (dalam N) pada kegagalan mahkota yang telah dituakan secara artifisial dengan air liur

Jenis mahkota
Ramah NuSmile CAD/CAM NuSmile
Beban fraktur / tes statistik Setangkai EzCrowns Mahkota Zirkonia mahkota zirkonia Tanda tangan

Berarti 797 1921* 1775* 2650* 5348

SD 266 615 662 572 606
Minimum 361 743 1033 1281 4070
Maksimum 1160 3308 3266 3197 6106
Tes Levene untuk P =0,461
homogenitas varian uji
Kruskal-Wallis P <0,0001

* Estimasi tidak berbeda secara signifikan secara statistik (Mann–WhitneyU-tes). CAD/

CAM, desain dengan bantuan komputer/manufaktur dengan bantuan komputer.

Beban fraktur (dalam N) pada kegagalan mahkota yang telah dituakan secara artifisial dengan simulasi mengunyah
Tangkai
Beban fraktur / tes statistik EzCrowns
Berarti 920
SD 306
Minimum 423
Maksimum 1524
Tes Levene untuk P =0,034
homogenitas varian uji
Kruskal-Wallis P <0,0001
* Estimasi tidak berbeda secara signifikan secara statistik (Mann–WhitneyU-tes). CAD/
CAM, desain dengan bantuan komputer/manufaktur dengan bantuan komputer.
hasil diperoleh, kecuali untuk Kinder Krowns, yang beban
retaknya jauh lebih tinggi diamati setelah simulasi
mengunyah (T-tes,P =0,022, Gambar S1). Untuk mahkota baja
tahan karat yang dilapis sebelumnya, beban fraktur secara
signifikan lebih rendah setelah penuaan buatan dengan air
liur dibandingkan tanpa penuaan (T-tes,P =0,030). Efeknya
bahkan lebih besar ketika mahkota baja tahan karat yang
telah dilapis sebelumnya dituai dengan simulasi mengunyah
(T-tes, P <0,0001, Gambar S1).
Ringkasnya, penuaan memiliki pengaruh yang
signifikan pada mahkota pralapis, dan kecuali untuk
Kinder Krowns, tidak berpengaruh pada mahkota zirkonia
CAD/CAM atau mahkota zirkonia prefabrikasi.
Untuk membandingkan mahkota baja tahan karat dengan
jenis mahkota lainnya, percobaan simulasi mengunyah dilakukan
(Gbr. 3). Semua mahkota zirkonia dan mahkota baja tahan karat
preveneer tahan tekanan simulasi mengunyah (garis padat,
tingkat kelangsungan hidup 100%), sedangkan tujuh dari 12
mahkota baja tahan karat tidak bertahan (garis putus-putus,
tingkat kelangsungan hidup 41,7%). Penyebab kegagalan adalah
munculnya retakan atau lubang kelelahan pada permukaan
oklusal. Hal ini menghasilkan perbedaan yang signifikan antara
mahkota baja tahan karat dan mahkota lainnya yang diselidiki (P
<0,0001).
Gambar 3.Hasil analisis kelangsungan hidup Kaplan-Meier setelah 1,689106
siklus simulasi mengunyah (yang sesuai dengan penggunaan klinis selama
periode waktu sekitar 7 tahun). Garis padat menyerupai tingkat
kelangsungan hidup 100% dari semua mahkota zirkonia dan mahkota baja
tahan karat yang telah dilapis sebelumnya. Hanya mahkota baja tahan
karat yang menunjukkan penurunan tingkat kelangsungan hidup selama
seluruh durasi percobaan (garis putus-putus, 41,7%).
Beban fraktur mahkota anak 5
Tabel 4
Jenis mahkota
Ramah NuSmile CAD/CAM NuSmile
Mahkota Zirkonia mahkota zirkonia Tanda tangan
2059* 2055* 2559* 3778
581 1010 410 867
1194 1171 2041 2866
3140 4269 3259 5944
Diskusi
Karena kesadaran estetika dan pertimbangan mengenai
kesehatan gingiva juga meningkat dalam kedokteran gigi
anak, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki beban
fraktur dan tingkat kelangsungan hidup mahkota gigi
dengan warna berbeda untuk gigi molar sulung. Untuk
menilai hasil ini secara akurat, rata-rata kekuatan gigitan
maksimum pada anak usia 3 hingga 5,5 tahun telah
dilaporkan antara 186,2 N (12) dan 235 N (13) dan pada anak
usia 6 hingga 11 tahun antara 330,5 N dan 374,4 N (12).
Dalam percobaan ini, semua mahkota yang diselidiki
menunjukkan nilai beban fraktur yang jauh lebih tinggi
daripada kekuatan gigitan yang dilaporkan di mulut, bahkan
jika ada perbedaan di antara kelompok.
Semua mahkota disemen oleh Ketac Cem, karena studi
percontohan internal mengungkapkan tidak ada perbedaan
mengenai beban fraktur bila dibandingkan dengan
sementasi oleh Bio-Cem, yang direkomendasikan oleh
NuSmile. Ini sesuai dengan penelitian sebelumnya (14-16).
Untuk meningkatkan relevansi klinis dari hasil kami, penelitian
ini memasukkan proses penuaan mahkota dengan simulasi air
liur atau mengunyah, mensimulasikan penggunaan klinis selama
7 tahun. Mahkota disemen pada cetakan CoCr, yang dibuat
dengan duplikasi model gigi yang telah dipreparasi. Sebaliknya,
penelitian sebelumnya telah menggunakan cetakan epoksi yang
pas sempurna yang dihasilkan oleh impresi bagian dalam
mahkota (7, 8). Lapisan semen yang lebih tebal dan tidak teratur
serta kualitas tepi mahkota prefabrikasi yang buruk
menyebabkan kecocokan yang lebih rendah dibandingkan
dengan mahkota CAD/CAM, yang dapat mengurangi beban
fraktur. Dalam penelitian sebelumnya, kualitas margin mahkota
dilaporkan mempengaruhi beban fraktur, sedangkan fit internal
dan ketebalan celah semen tidak (17). Lebih-lebih lagi, telah
dilaporkan bahwa bahan die mempengaruhi beban fraktur
bahan yang akan diuji (18). Paduan CoCr memiliki Young yang
lebih tinggi0modulus s daripada dentin, yang mungkin
menghasilkan nilai beban fraktur yang lebih tinggi daripada
dalam situasi klinis (19). Untuk membandingkan beban fraktur
dalam studi yang berbeda, pengaturan eksperimental harus
dipertimbangkan.
Telah dilaporkan bahwa permukaan zirkonia berlapis menunjukkan
nilai kekuatan lentur yang lebih tinggi daripada permukaan zirkonia
jadi dan dipoles (20, 21). Seperti semua zirkonia
6 Kistet al.
mahkota yang digunakan dalam penelitian ini adalah kaca, faktor
ini tidak berlaku di sini. Nilai beban fraktur yang tinggi yang
diamati untuk mahkota baja tahan karat berlapis resin juga telah
dilaporkan sebelumnya (7) dan mungkin merupakan hasil dari
daktilitas yang lebih tinggi dari dasar baja tahan karat pada
lapisan dibandingkan dengan zirkonia yang lebih rapuh.
Sedangkan hasil untuk mahkota EzCrowns sebanding dengan
yang dilaporkan dalam penelitian sebelumnya, jenis mahkota
lainnya menunjukkan beban fraktur yang lebih tinggi dalam
penelitian ini (7). Misalnya, nilai (rata-rata - SD) 576 - 132 N untuk
Kinder Krowns, 691 - 113 N untuk NuSmile Zirconia, dan 1.937 -
546 N untuk NuSmile Signature telah dilaporkan. BMAKANdan
rekan kerja mengukur nilai rata-rata yang jelas lebih rendah
untuk mahkota NuSmile Signature daripada yang ditemukan
dalam penelitian ini, yaitu 1.671 - 370 N (8). Perbedaan ini
mungkin disebabkan oleh perbedaan metodologi yang
disebutkan di atas.
Mahkota buatan CAD/CAM dimasukkan sebagai kelompok
kontrol optimal untuk restorasi zirkonia dalam penelitian ini.
Seperti yang diharapkan, mahkota zirkonia CAD/CAM
menunjukkan beban fraktur tertinggi. Perbedaan antara
mahkota ini dan mahkota prefabrikasi yang diuji signifikan
dalam semua percobaan, kecuali untuk mahkota NuSmile
Zirkonia dalam percobaan simulasi mengunyah. Hal ini dapat
dijelaskan dengan mahkota CAD/CAM yang lebih pas, seperti
yang disebutkan di atas.
Menariknya, proses penuaan buatan secara signifikan
mengurangi beban fraktur mahkota NuSmile Signature. Efek
simulasi mengunyah bahkan lebih tinggi daripada penuaan
buatan dengan penyimpanan dalam air liur. Pengamatan ini
mungkin menjelaskan chipping bahan pelapis yang sering
dilaporkan dalam studi klinis (3, 4, 6). Namun, dalam
penelitian ini, tidak ada chipping yang teramati selama
simulasi mengunyah, yang mungkin disebabkan oleh
keterbatasan alat tersebutin-vitropengujian.
Tidak ada pengaruh penuaan yang ditemukan untuk
mahkota zirkonia CAD/CAM dan dua mahkota zirkonia
prefabrikasi. Anehnya, dalam kasus Kinder Krowns, beban
fraktur yang lebih tinggi ditemukan setelah simulasi
mengunyah (Gambar S1). Alasan yang mungkin untuk hal ini
adalah transformasi fase dari keadaan tetragonal metastabil
menjadi bentuk monoklinik stabil yang disebabkan oleh
penerapan energi pada mahkota zirkonia selama simulasi
mengunyah (22-24). Bahan zirkonia monoklin menunjukkan
kekuatan lentur yang lebih tinggi daripada bahan tetragonal.
Untuk membandingkan mahkota baja tahan karat dengan
jenis mahkota lainnya, simulasi mengunyah dilakukan. Semua
mahkota baja zirkonia dan baja tahan karat menunjukkan tingkat
kelangsungan hidup 100% selama simulasi mengunyah,
sedangkan mahkota baja tahan karat menunjukkan tingkat
kelangsungan hidup hanya 41,7%. Kegagalan tersebut berupa
retakan lelah dan lubang pada permukaan oklusal. Retak lelah
yang terjadi hanya pada kelompok mahkota baja tahan karat
dapat dikaitkan dengan sifat-sifat logam. Beban bolak-balik yang
berulang membuat logam rentan terhadap retak lelah.
Penjelasan lain adalah kemungkinan penipisan permukaan
oklusal akibat deformasi plastis selama simulasi pengunyahan.
Tinjauan sebelumnya telah melaporkan tingkat kegagalan
2%-25% untuk mahkota baja tahan karat setelah waktu rata-rata
5 tahun (25). Sayangnya, tidak semua ditinjau
studi termasuk alasan kegagalan (26-28). Hanya satu studi
klinis yang melaporkan retakan dan lubang kelelahan pada
permukaan oklusal, sesuai dengan pengamatan kami (29).
Dilaporkan bahwa 10 dari 673 mahkota baja tahan karat
pada gigi sulung membentuk lubang saat mengunyah. Tidak
ada data yang diberikan mengenai umur. Eksperimen kami
menunjukkan bahwa tingkat kegagalan meningkat lebih dari
106siklus mengunyah, yang sesuai dengan periode
penggunaan sekitar 4 tahun (10, 11).
Pengaruh mahkota pediatrik prefabrikasi pada kesehatan
gingiva dan keausan antagonis juga layak untuk didiskusikan.
Mahkota zirkonia telah dilaporkan memperbaiki situasi
kesehatan gingiva dibandingkan dengan mahkota baja tahan
karat yang telah dilapis sebelumnya dan mahkota strip resin
komposit (6). Investigasi keausan gigi sulung oleh spesimen
antagonis semua-keramik atau baja tahan karat menunjukkan
keausan yang lebih tinggi, tetapi tidak berbeda secara signifikan,
untuk zirkonia monolitik (30).
Sebagai langkah selanjutnya, umur panjang mahkota
zirkonia untuk molar sulung harus diselidiki dalam studi
jangka panjang klinis. Selanjutnya, sebuahin-vitrostudi
tentang tingkat desementasi mahkota zirkonia akan
menarik.
Ucapan Terima Kasih –Para penulis ingin berterima kasih kepada
Sprig Oral Health Technologies, Kinder Krowns, dan NuSmile yang
menyediakan mahkota, dan Amann Girrbach yang menyediakan
blanko CoCr dan zirkonia. Selain itu, penulis ingin berterima kasih
kepada teknisi gigi Marlis Eichberger dan Dr Kurt Erdelt atas bantuan
mereka dengan CAD/CAM dan mesin uji universal. Studi ini dibiayai
oleh pendanaan departemen dari Departemen Kedokteran Gigi
Konservatif dan Periodontologi dan Departemen Kedokteran Gigi
Prostetik, Rumah Sakit Universitas, LMU Munich.
Konflik kepentingan -Para penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan.
Referensi
1.ZIMMERMANJA, FEIGALRJ, TSAKITMJ, HODGESJS. Sikap orang tua terhadap bahan
restoratif sebagai faktor yang mempengaruhi penggunaan saat ini
dalam kedokteran gigi anak.Penyok Anak2009;31:63–70.
2.KUPIETZKYA, WAGGONERWF. Kepuasan orang tua dengan bonded
resin composite strip crown untuk gigi seri sulung. Penyok
Anak2004;26:337–340.
3. O'CONNELLAC, KRATUNOVAE, LDUAR. Mahkota stainless steel
preveneer posterior: kinerja klinis setelah tiga tahun.Penyok
Anak2014;36:254–258.
4.KRATUNOVAE, O'CONNELLAC. Sebuah uji klinis acak yang menyelidiki
kinerja dua mahkota stainless steel preveneer posterior yang
tersedia secara komersial: studi lanjutan.Penyok Anak2014;
36:494–498.
5.HOLSINGERDM, WELLMH, SCARBECZM, DONALDSONM.
Evaluasi klinis dan kepuasan orang tua dengan mahkota
anterior zirkonia anak.Penyok Anak2016;38:192–197.
6.WALIAT, SALAMIAA, BASHIRIR, HAMOODIOM, RASHIDF.
Uji coba terkontrol secara acak dari tiga restorasi full-coronal
estetik pada gigi sulung rahang atas.Eur J Paediatr Dent
2014;15:113–118.
7.TSENDIRIJA, KNOELP, YASQ, ZMENGGANTUNGJF, WANGY, ZHU
H, BMAKANS, XASX. Resistensi fraktur in vitro dari tiga mahkota
zirkonia yang tersedia secara komersial untuk molar sulung.
Penyok Anak2014;36:125–129.
8.BMAKANS, TASKONAKB, JSATUJ, CHINJ, SANDERSB, TOMLIN
A, WEDDELLJ. Resistensi fraktur dari 3 jenis mahkota stainless
steel estetik primer.J Can Dent Assoc2011;77: b90.
9.KUPIETZKYA, WAGGONERKAMI, GALEAJ. Penilaian fotografi dan
radiografi jangka panjang dari bonded resin

mahkota strip komposit untuk gigi seri primer: hasil setelah 3
tahun.Penyok Anak2005;27:221–225.
10.KREJCIsaya, LUTZF. Hasil uji in-vitro evaluasi sistem restorasi gigi.
Korelasi dengan hasil in-vivo. Schweiz Monatsschr Zahnmed
1990;100:1445–1449.
11.KREJCIAKU HEINZMANNJL, LUTZF. Keausan pada enamel, amalgam dan
antagonis enamelnya dalam simulator pengunyahan yang
dikendalikan komputer.Schweiz Monatsschr Zahnmed1990; 100:
1285–1291.
12.KAMEGAIT, TATSUKIT, NAGANH, MITSUHASHIH, KUMETA
J, TATSUKIY, KAMEGAIT, sayaNABAD. Penentuan kekuatan gigitan
pada anak-anak Jepang utara.Eur J Orthod2005;27: 53–57.
13.GAVIA ~OMB, RAYMUNDOVG, RENTESSAYA. Kinerja pengunyahan dan
kekuatan gigitan pada anak-anak dengan gigi sulung. Braz
Oral Res2007;21:146–152.
14.STAWARCZYKB, BEUERF, ENDERA, ROOSAKUDELHOFFD,
WIMMERT. Pengaruh sementasi dan jenis semen pada metodologi
pengujian beban fraktur mahkota anterior yang terbuat dari
bahan yang berbeda.Dent Mater J2013;32:888–895.
15.NAKAMURAK, MOUHATM NERGA - RDJM, LÆGREIDSJ,
KANNOT, MILLEDINGP, O €RTENGRENU. Pengaruh semen pada
resistensi fraktur mahkota zirkonia monolitik.Acta Biomater
Odontol Scand2016;2:12–19.
16.OKUTANM, HEYDECKEG, BUTZF, STRUBJR. Beban fraktur dan kecocokan
marjinal mahkota all-ceramic ZrSiO4 bebas penyusutan setelah
simulasi mengunyah.J Oral Rehabilitasi2006;33:827–832.
17.BADAWIMF, MADINAMMA. Dampak kekasaran permukaan pada
kekuatan lentur dan ketangguhan retak zirkonia dalam-
seram. Kairo Gigi J2008;24:123–129.
18.WIMMERT, ERDELTKJ, EICHBERGERTNOOSAKUDELHOFF
D, STAWARCZYKB. Pengaruh bahan model penyangga pada
beban fraktur prostesis gigi tetap tiga unit.Dent Mater J2014;
33:717–724.
19.KELLYJR. Pendekatan yang relevan secara klinis untuk pengujian kegagalan
restorasi semua keramik.Penyok Prostetik J1999;81:652–661.
20.MANAWIM, OZCANM, MADINAM, CURACVALANDROJIKA.
Dampak pelapisan permukaan pada kekuatan lentur dan
ketangguhan retak In-Ceram Zirconia.Gen Dent2012;60: 138–
142.
Beban fraktur mahkota anak 7
21.SCHRIWERC, SKJOLDA, GJERDETNR, ØILOM. Mahkota gigi zirkonia
monolitik. Kesesuaian internal, kualitas margin, mode fraktur,
dan beban saat fraktur.Dent Mater2017;33:1012–1020.
22.KOSMACKEHITAMC, JEVNIKARP, FUNDUKN, MARIONL.
Pengaruh gerinda permukaan dan sandblasting terhadap
kekuatan lentur dan keandalan keramik zirkonia Y-TZP.Dent
Mater1999;15:426–433.
23.GUAZZATOM, QUACHL, ALBAKRYMSGERBONGMV. Pengaruh perawatan
permukaan dan panas pada kekuatan lentur keramik gigi Y-
TZP.J Dent2005;33:9–18.
24.GARVIERC, HANNINRH, PASCOERT. Baja keramik.Alam 1975;258:703–
704.
25.RDAN SEMUARC. Mahkota logam preformed untuk gigi molar
sulung dan permanen: tinjauan literatur.Penyok Anak 2002;
24:489–500.
26.MESSERLB, LEVERINGNJ. Daya tahan restorasi molar sulung: II.
Pengamatan dan prediksi keberhasilan mahkota stainless
steel.Penyok Anak1988;10:81–85.
27.PAPATHANASIOUAG, CURZONSAYA, FAIRPOCG. Pengaruh bahan
restoratif pada tingkat kelangsungan hidup restorasi pada
gigi molar sulung.Penyok Anak1994;16:282–288.
28.EINWAGJ, DAS €NNINGERP. Mahkota stainless steel versus multi-
restorasi amalgam permukaan: studi klinis longitudinal 8
tahun.Quintessence Int1996;27:321–323.
29.ROBERTSJF, SHERRIFFM. Nasib dan kelangsungan hidup restorasi
amalgam dan preformed crown molar yang ditempatkan di
praktik spesialis gigi pediatrik.Br Dent J1990;169:237–244.
30.CHOIJW, BAEIH, NOHTH, JASSW, LEETK, AHNJS, JEONGTS, HUHJB. Keausan gigi
sulung yang disebabkan oleh mahkota all-ceramic atau stainless steel
yang berlawanan.J Adv Prosthodont2016;8:43–52.
informasi pendukung
Informasi Pendukung Tambahan dapat ditemukan dalam versi
online artikel ini:
Gambar S1.Beban fraktur pada N dari mahkota yang berbeda dalam tiga
percobaan (non-penuaan, penuaan buatan dengan air liur dan penuaan buatan
dengan simulasi mengunyah).