Anda di halaman 1dari 2

Nabila Rahma ( 22103017 )

Rangkuman materi social emotional of gifted

Amigdala itu kecil tapi tangguh. Semua informasi yang masuk mengalir melalui pusat
pemrosesan emosi kita, dan ini adalah penjaga gerbang pembelajaran kita. Emosi kita dapat
dimanfaatkan untuk menyimpan informasi dengan lebih baik, namun emosi juga dapat
mengganggu atau bahkan menghalangi kemampuan kita dalam mengonsumsi, mensintesis,
dan menyimpan informasi.

1. KEBIJAKSANAAN TRADISIONAL

Ketika kita membahas tanggapan terprogram terhadap kebutuhan sosial dan emosional
siswa berbakat, kita harus segera mengajukan pertanyaan apakah tanggapan tersebut harus
berbeda dari yang tersedia untuk siswa yang tidak teridentifikasi. Dalam masalah ini, para
cendekiawan di bidang pendidikan berbakat secara tradisional terpecah belah. Pengamatan
selama satu abad, yang dapat ditelusuri hingga ke Leta Hollingworth dan ruang kelas pertama
yang berbakat, menunjukkan bahwa siswa yang cenderung kita sebut berbakat pasti
menunjukkan beberapa cara unik dalam bersikap, merasakan, dan bertindak.

- Fokus pada Mekanisme

Perfeksionisme memberikan contoh yang kuat. Sulit untuk menemukan diskusi tentang
pengaruh berbakat tanpa bab atau bagian yang membahas prevalensi perfeksionisme pada
orang berbakat. Ketika kita memahami bahwa perfeksionisme adaptif dan maladaptif
berkembang secara independen dan dapat hidup berdampingan, penelitian berulang kali
menunjukkan bahwa siswa berbakat tidak menunjukkan perfeksionisme yang «buruk»
dibandingkan teman-temannya. Namun, hal ini terus menjadi topik dalam teks dan
konferensi. Daripada mengaitkan hal ini dengan kesenjangan yang tidak menguntungkan
antara keilmuan dan praktik, kita mungkin mengeksplorasi gagasan bahwa meskipun tingkat
perfeksionisme mungkin sebanding, bakat dapat menimbulkan perfeksionisme karena alasan
yang berbeda.

2. PERBEDAAN POTENSI DAN PERTANYAAN PENTING

Ketika kita mempertimbangkan pengalaman hidup unik dari orang-orang yang berbakat
secara intelektual, ada beberapa tema yang muncul. Dialog diri intrinsik dari individu
berbakat adalah fokus dari banyak penelitian sosial dan emosional.

- Kesesuaian Akademik

Luangkan waktu sejenak untuk membayangkan pengembangan profesional sehari penuh


yang dimulai dengan instruksi penjumlahan dua digit angka. Setelah tiga puluh menit,
presenter beralih ke angka tiga digit dengan pengelompokan ulang. Latihan mandiri
didistribusikan, dan ketika Anda selesai, selalu ada lebih banyak lagi. Sepanjang hari,
topiknya meliputi Ikrar Kesetiaan, siklus pertumbuhan dari benih hingga daun, dan hujan.
Berapa lama guru praktik akan menerima pengajaran tentang apa yang telah mereka ketahui
atau dapat dengan mudah mereka pahami?

- Percepatan

Akselerasi mata pelajaran dan nilai merupakan pilihan yang efektif dan efisien untuk
membawa siswa ke lingkungan akademik yang lebih sesuai .

- Pengelompokan Fleksibel

Pengelompokan siswa yang fleksibel berdasarkan prestasi akademik adalah cara lain untuk
memberikan kurikulum yang lebih sesuai bagi semua siswa.

- Pemrograman Paruh Waktu dan Penuh Waktu

Para peneliti yang mempelajari program pull-out dan full-time telah menemukan efek
beragam mengenai harga diri dan Big-Fish-Little-Pond-Effect . Secara umum, ketika siswa
ditempatkan di antara teman sekelas yang lebih mampu secara akademis, terdapat efek
negatif pada harga diri. Interpretasi yang umum adalah bahwa perbandingan yang tidak
terhindarkan antara diri sendiri dan teman sebaya mengarah pada tren penurunan.

- Dampak Teman Sekelas dan Teman Sebaya

Hubungan yang kuat antara teman-teman siswa dan tindakan siswa tersebut baik dalam
kinerja akademik dan perilaku sosial telah ditunjukkan. Greenberg, Weissberg, O'Brien, Zins,
Fredericks, Resnik, dkk. menunjukkan adanya hubungan langsung pada siswa sekolah
menengah antara jaringan teman sebaya dan perilaku negatif, seperti merokok dan putus
sekolah. Cara teman sebaya memberikan dampak seperti itu mempunyai implikasi unik bagi
siswa berbakat.

- Sinergi Dengan Pemrograman Akademik

Potensi tumpang tindih dengan program akademik yang kuat di sini mungkin terlihat jelas.
Dalam beberapa bentuknya , program yang menjanjikan untuk meningkatkan ketelitian
kurikulum juga menjanjikan untuk menyatukan siswa yang lebih mirip satu sama lain dalam
profil perkembangannya.

Anda mungkin juga menyukai