Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN KASUS

SKABIES PADA ANAK USIA 1 TAHUN

Disusun Oleh:

Restu Saputra NIM. I4061211001

Pembimbing :
dr. Rhein Permasinta

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


UPT PUSKESMAS PAL TIGA KECAMATAN PONTIANAK KOTA
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

LEMBAR PERSETUJUAN
Telah disetujui laporan kasus dengan judul:

SKABIES PADA ANAK USIA 1 TAHUN

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Kedokteran Komunitas
UPT Puskesmas Purnama Kecamatan Pontianak
Selatan
Disetujui oleh,

Pembimbing

dr. Rhein Permasinta


NIP. 198105102008022001

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura

dr. Muhammad Asroruddin, Sp.


M NIP. 198012312006041002

ii
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

SURAT KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Tentang : Penetapan Dosen Penguji Tugas Laporan Kasus


Mahasiswa Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura

Atas Nama:
Restu Saputra / I4061211001

Tanggal: November 2022

TIM PENGUJI

TANDA
JABATAN NAMA GOL TANGAN
dr. Rhein Permasinta IV A
KETUA NIP. 198105102008022001

PENGUJI dr. Mistika Zakiah, M. Biomed III B


NIP. 198109252010122001

iii
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : UPT Puskesmas PAL Tiga


No. Berkas :1
No. Rekam Medis : 50167
Pasien Ke- :1
Data Administrasi Tanggal : 08 November 2022
Diisi oleh : Restu Saputra
Pasien Keterangan
Nama An. SE -
1 Tahun / 27 November
Umur/Tanggal 2021 -
Lahir
Komp. Didis permai no
Alamat 3 -

Jenis Kelamin Laki-laki -


Agama Islam -
Pendidikan - -
Pekerjaan Belum Bekerja -
Status Perkawinan Belum Menikah -
Rujukan dari klinik / Dokter
lain/ Datang sendiri
Kedatangan yang Pertama kali Kegawatan / Tenang
ke: Kunjungan pertama kali /
Kontrol / Rutin
Sendiri / Diantar oleh Ibu
Kandung
Telah diobati Diagnosis sebelumnya: -
Ya/Tidak
sebelumnya Obat yang telah digunakan: -
Alergi obat Ya,/Tidak
Bayar sendiri / Asuransi /
Sistem Pembayaran
Jamkeskin / BPJS / KTP

1
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Data Pelayanan Anamnesis (Subjektif)


(Dilakukan secara: autoanamnesis dengan pasien)
(Termasuk keluhan yang masih dirasakan pada kunjungan ulangan,
harapan kekhawatiran, persepsi pasien mengenai keluhan/penyakit):
A. Alasan Kedatangan / Keluhan Utama
1. Keluhan utama : Bintik – bintik merah berisi air pada sela jari kaki dan
tangan, perut, dan punggung sejak ± 1 minggu sebelum datang ke
Puskesmas
2. Kekhawatiran : Ibu pasien khawatir keluhan semakin parah dan
menyebar hingga kebagian lainnya
3. Persepsi : Ibu pasien meyakini bahwa penyakit ini ditularkan dari
sepupu pasien
4. Harapan : Ibu pasien berharap penyakit yang diderita pasien segera
sembuh dan tidak kambuh kembali.

B. Keluhan Lain / Tambahan


Ibu pasien juga mengatakan pasien merasakan gatal karena sering
menggaruk bagian bintik-bintik merah yang berisi air dan bernanah.

C. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang


(uraikan sejak timbul hingga berkembangnya penyakit, obat-obatan yang
telah diminum, pelayanan kesehatan yang telah diperoleh termasuk sikap dan
perilaku pasien, keluarga, lingkungan terhadap masalah yang ada)
Pasien datang dengan keluhan bintik – bintik merah berisi air pada sela
jari kaki dan tangan, perut, dan punggung sejak ± 1 minggu sebelum datang
ke Puskesmas. Awalnya keluhan hanya timbul di sela jari kaki kemudian
bertambah banyak berisi cairan bening. Pasien merasa gatal kemudian di
garuk dan menjalar ke bagian tangan. Keluhan demam, batuk, pilek disangkal.
Sepupu pasien juga mengalami hal yang serupa pada punggung kaki dan
telapak tangan yang disertai gatal pada malam hari.

2
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

D. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien pernah mengalami penyakit seperti ini ±2 bulan yang lalu.
Riwayat alergi makanan, obat-obatan dan debu di sangkal.

E. Riwayat Penyakit Keluarga


Sepupu pasien mengalami keluhan yang serupa. Riwayat keluarga seperti
hipertensi dan diabetes mellitus disangkal.

F. Riwayat Kebiasaan dan Sosial Ekonomi


Pasien saat ini berusia 1 tahun. Pasien merupakan anak kedua dari dua
bersaudara. Sampai usia saat ini, pasien sudah mendapatkan imunisasi
lengkap dari puskesmas. Di rumah pasien tinggal bersama ayah, ibu, dan
abang, dan neneknya. Pasien tidur bersama ibunya keluhan serupa
disangkal. Pasien mandi dua kali sehari. Pasien biasanya tidur sekitar jam
9 malam dan terbangun dini hari sekitar pukul 1 malam untuk menyusu.
Saat ini pasien mengonsumsi ASI dan MPASI bubur bayi yang dibeli di pasar.
Rumah pasien yang terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur,
kamar mandi sekaligus wc, dapur, dan gudang. Ayah pasien bekerja sebagai
pekerja swasta dan ibu pasien sebagai wiraswasta. Menurut ibu pasien,
penghasilan yang diperoleh ayah dan ibu pasien cukup untuk menunjang
kebutuhan keluarga.

3
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Anamnesis Sistem
Kulit : Bintik-bintik merah berisi air disertai gatal tangan
kiri, perut, dan punggung kaki kanan
Mata : Tidak ada keluhan
Telinga : Tidak ada keluhan
Hidung : Tidak ada keluhan
Tenggorokan : Tidak ada keluhan
Abdomen : Bintik-bintik merah berisi air gatal
Ekstremitas : Bintik-bintik merah berisi air gatal pada punggung kaki dan
telapak tangan

Sistem Pernapasan : Tidak ada keluhan


Sistem Jantung : Tidak ada keluhan
Sistem Pencernaan : Tidak ada keluhan
Sistem Perkemihan : Tidak ada keluhan
Sistem Reproduksi : Tidak ada keluhan
Sistem Saraf : Tidak ada keluhan

Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan Umum dan Tanda-Tanda Vital
Keadaan Umum : Tampak baik Tekanan Darah :-
Frek. Nadi : 120 kali/menit Suhu : 36,60C
Frek. Nafas : 27 kali/menit

B. Antropometri

Berat Badan : 7,3 kg


Tinggi Badan : 65 cm

Kriteria Z-score :
BB/U : 0 → Normal
TB/U : 0 → Normal
BB/TB : 0 → Normal
Kesimpulan : Normal

4
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

C. Status Generalis
Kepala : Normocephale

Kulit : pada sela jari tangan kiri, perut, dan kaki kanan
terdapat lesi vesikel multiple berukuran millier.
Pada jari-jari kaki kanan terdapat krusta berwarna
kuning, berbentuk bulat, berukuran
milier,multiple.
Mata : Pupil regular bulat isokor 3 mm/ 3 mm, sklera ikterik
(-/-), dan konjungtiva anemis (-/-), refleks pupil (+/+)
THT
Telinga : Deformitas (-/-), sekret (-/-)
Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-/-), napas cuping hidung
(-) Tenggorokan : Tidak dilakukan pemeriksaan
Leher : Pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (tidak
dilakukan pemeriksaan)
Paru
Inspeksi : Pergerakan dada simetris
Palpasi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : Suara napas dasar vesikuler (+/+), Wheezing (-/-),
Ronkhi (-/-)
Jantung
Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : S1/S2 regular, murmur (-), gallop
(-)

Abdomen
Inspeksi : Perut datar, simetris, distensi (-)

5
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Auskultasi : Bising usus (+)


Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Palpasi : Tidak dilakukan pemeriksaan

6
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), CRT <2 detik, deformitar(-),


Lesi vesikel multiple berukuran millier pada
tangan kiri dan kaki kanan

Status Neurologis : Tidak ditemukan kelainan

Status lokalis Dermatovenerologis Sketsa Anatomis dan Patologis:


- Ad region:
Tangan kanan, kaki kiri, perut

- Efloresensi:
pada sela jari tangan kiri, perut, dan
kaki kanan terdapat lesi vesikel
multiple berukuran milier. Pada jari-
jari kaki kanan terdapat krusta
berwarna kuning, berbentuk bulat,
berukuran m i l i e r , m u l t i p l e .

7
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Status Lokalis dan Pemeriksaa Penunjang

Pengkajian Masalah Kesehatan Pasien


Susunlah kerangka konseptual yang menggambarkan adanya kaitan antara
temuan pada anamnesis dan pemeriksaan fisik, masalah adanya faktor internal
dan eksternal pada pasien yang mempengaruhi penyakit dan merupakan alasan
untuk pembinaan keluarga dan kunjungan rumah.

Keluhan:
Bintik-bintik merah berisi air dan bernanah
Faktor internal:
1. Usia
pada punggung kaki, tangan, dan perut sejak ± 1
2. Imunitas minggu sebelum datang ke Puskesmas.
3. Higine perorangan
4. Pengetahuan pasien Pemeriksaan Fisik:
pada sela jari tangan kiri, perut, dan kaki kanan
Faktor eksternal: terdapat lesi vesikel multiple berukuran milier.
1. Tertular dari Pada jari-jari kaki kanan terdapat krusta
sepupu berwarna kuning, berbentuk bulat, berukuran
2. Lingkungan keluarga milier,multiple.
3. Pengetahuan kedua
orang tua dan
keluarga,

Diagnosis: Skabies
Diagnosis Banding: Pioderma, Dermatitis atopik, Pedikulosis korporis

8
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Tatalaksana:
Non-medikamentosa:
Terapi non-medikamentosa dilakukan penjelasan terutama ke ibu pasien dan semua
anggota keluarga yang tinggal serumah dengan pasien yang meliputi:
1. Jangan digaruk
2. Menjaga kebersihan diri seperti mandi minimal dua kali sehari
menggunakan sabun dan mengeringkan tubuh dengan baik
3. Bersihkan tangan dengan cara yang baik dan benar menggunakan sabun dan
air mengalir secara rutin
4. Memotong kuku tangan dan kaki secara teratur serta menjaganya tetap
pendek danbersih
5. Jangan berbagi handuk dan peralatan pribadi dengan orang lain
6. Hindari kontak dengan orang lain untuk mengurangi risiko menularkan ke
orang lain
7. Asupan cairan adekuat dan makanan bergizi unutk menjaga dan
meningkatkan daya tahan tubuh
8. Istirahat yang cukup
9. Mengoleskan obat ke seluruh tubuh setelah mandi dan mempertahankan
olesan obat selama 8-12 jam
10. Mengganti pakaian dan membersikan tempat tidur setelah menggunakan obat
11. Mencuci pakaian, seprai sarung bantal dan sarung guling, mukena, kerudung, dan
sarung dengan air panas dan sebaiknya digunakan kembali setelah 2 hari hingga 3
minggu setelah dicuci.
12. Karpet, kasur, bantal, guling, sofa, dan barang-barang berbulu lainnya perlu
dijemur di bawah terik sinar matahari setelah dilakukan penyedotan debu,
selanjutnya dijemur minimal 2 kali seminggu
13. Mengupayakan masuknya sinar matahari ke rumah dan memperbaiki sirkulasi
udarauntuk mengurangi kelembaban rumah
14. Mengajak berobat seluruh anggota keluarga yang tertular
Medikamentosa:
1. Permetrin krim 5% (dioleskan ke seluruh tubuh pada malam hari selma 8-12 jam)
Diagnostik Holistik
2. PO. Cetirizin syr (assessment)
1x1 cth
7

9
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

1. Aspek personal (alasan kedatangan, harapan, dan kekhawatiran)


 Keluhan utama: Pasien datang dengan keluhan bintik-bintik merah berisi
air pada punggung kaki kanan, tangan kiri, dan perut sejak ± 1 minggu
sebelum datang ke Puskesmas.
 Kekhawatiran: Ibu pasien khawatir jika keluhan semakin parah dan
menyebar hingga kebagian lainnya.
 Persepsi: Ibu pasien meyakini bahwa penyakit ini ditularkan dari sepupu
pasien.
 Harapan: Ibu pasien berharap penyakit yang diderita pasien segera sembuh
dan tidak kambuh kembali.
2. Aspek klinik (diagnosis kerja / diagnosis banding dan diagnosis okupasi (bila
ada) cantumkan kode penyakit menurut ICD-10 pada setiap masalah,
termasuk analisis lingkungan)
 Diagnosis Kerja : Skabies ( B.86 )
 Diagnosis Banding : Pioderma, Dermatitis atopic , dan Pedikulosis korporis
3. Aspek resiko internal (merupakan faktor-faktor internal yang mempengaruhi
masalah kesehatan pasien)
 Usia : Usia bayi dapat memiliki risiko yang tinggi untuk terjadinya infeksi
karena belum bisa kebersihan diri sendiri tanpa bantuan orang lain.
 Imunitas : Pada usia bayi, imunitas tubuh juga belum terbentuk secara
sempurna untuk dapat melindungi tubuh. Hal ini memudahkan organisme-
organisme patogen seperti parasit untuk menginfeksi host.
 Kebiasaan : Kontak erat dengan penderita dan kebiasaan tidak mencuci
tangan dan mandi setelah bermain bersama keluarga.
 Pengetahuan : Pasien tidak mengetahui cara menjaga kebersihan diri
sendiri dan kemungkinan-kemungkinan penyakit yang mungkin akan
dialami dari kurangnya kebersihan diri.

10
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

4. Aspek psikososial keluarga (merupakan faktor-faktor eksternal


yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien):
 Ibu pasien yakin penyakit yang diderita tertular oleh ayah dan ibu pasien.
 Pengetahuan keluarga. Minimnya pengetahuan keluarga mengenai
penyakit yang diderita dan cara mencegahnya.
 Lingkungan. Situasi tertentu seperti lingkungan yang padat penduduk
dengan tingkat kesadaran hygiene yang rendah dapat meningkatkan risiko
penularan.

Derajat fungsional: 1 / 2 / 3 / 4 / 5
Keterangan:
1. Tidak ada keterbatasan fungsi apapun
2. Mulai ada keterbatasan fungsi
3. Banyak keterbatasan fungsi
4. Sangat banyak keterbatasan fungsi (kegiatan harian di rumah)
5. Tidak bias beraktivitas sama sekali (full bed, 100% pelaku rawat)

Rencana Penatalaksanaan Pasien (Planning)


No Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan
1. Aspek personal Pasien Kunjungan I Ibu dan keluarga pasien
Menjelaskan persepsi (8 mengetahui mengenai
mengenai skabies mulai dan November skabies, bagaimana cara
dari definisi, penyebab, keluarga 2022) penularan, pengobatan
pencegahan, gejala, dan pencegahannya.
komplikasi, tatalaksana,
dan prognosis.
2. Aspek klinik Pasien Kunjungan 1. Lesi pada kunjungan
Memberikan pengobatan I, II,III (8 , sebelumnya
untuk menghilangkan dan 11, 18 mengalami perbaikan
gejala skabies keluarga november 2. Keluhan yang
2022) sebelumnya berkurang

3. Aspek risiko internal Pasien Kunjungan Pasien, dan keluarga


1. Memberikan penjelasan I, II (8 dan melakukan pemeriksaan
bahwa skabies dan 11 dan pengobatan
merupakan penyakit keluarga November bersamaan, serta memiliki
infeksi yang berkaitan 2022) semangat untuk memulai

11
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

dengan personal hygiene dengan


baik.
personal hygiene dan
lingkungan
2. Memberikan penjelasan
bahwa skabies
merupakan penyakit
yang dapat menular
baik melalui kontak
langsung dengan orang
yang terinfeksi maupun
melalui pemakaian
barang pribadi secara
bersamaan serta benda-
benda yang
terkontaminasi
3. Screening ayah,
ibu, abang
pasien, nenek dan salah
satu sepupu pasien.
4. Aspek psikososial Keluarga Kunjungan 1. Keluarga dapat
keluarga danlingkungan 2 (11 memahami pentingnya
1. Menjelaskan November dukungan dan peran
pentingnya dukungan 2022) anggota keluarga
dan peran keluarga dalam membantu
terhadap pengobatan pengobatan pasien dan
pasien, dalam mencegah
2. Memberi pemahaman penularan penyakit.
pada keluarga 2. Pasien dan
mengenai risiko keluarganya
penularan antar anggota menerapkan perilaku
keluarga, hidup bersih dan sehat
3. Memberikan penjelasan
pentingnya pengobatan
seluruh anggota
keluarga.

Persetujuan I: PJ Klinik

dr. Rhein Permasinta

12
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Tindak Lanjut dan Hasil Intrvensi


Intervensi yang dilakukan, diagnosis holistik dan
Tanggal
rencana lanjutan
Kedatangan pertama Penatalaksanaan yang dilakukan dan hasilnya:
(Puskesmas) Farmakologis:
08 November 2022
1. Permetrin krim 5% (dioleskan ke seluruh tubuh
BB : 7,3 kg pada malam hari selama 8-12 jam)
TB : 65 cm 2. PO. Cetirizin 1x1 cth

TD : - Non-farmakologis:
HR : 120 Non-medikamentosa:
kali/menit RR : 27 Terapi non-medikamentosa dilakukan penjelasan
kali/menit T : terutama ke ibu pasien dan semua anggota keluarga
36,6 0C yang tinggal serumah dengan pasien yang meliputi:
1. Jangan digaruk
Keluhan : 2. Menjaga kebersihan diri seperti mandi minimal
Pasien datang dengan Bintik-bintik dua kali sehari menggunakan sabun dan
merah berisi air pada punggung kaki mengeringkan tubuh dengan baik
kanan, tangan kiri dan perut disertai 3. Bersihkan tangan dengan cara yang baik dan
gatal sejak ± 1 minggu sebelum benar menggunakan sabun dan air mengalir secara
datang ke Puskesmas. rutin
4. Memotong kuku jari tangan dan kaki secara
Efloresensi teratur serta menjaganya tetap pendek dan bersih
Pada sela jari tangan kiri, perut, dan 5. Jangan berbagi handuk dan peralatan
kaki kanan terdapat lesi vesikel pribadi dengan orang lain
multiple berukuran milier. Pada jari- 6. Hindari kontak dengan orang lain untuk
jari kaki kanan terdapat krusta mengurangi risiko menularkan ke orang lain
berwarna kuning, berbentuk bulat, 7. Asupan cairan adekuat dan makanan bergizi
berukuran m i l i e r , m u l t i p l e . untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan
tubuh
8. Istirahat yang cukup
9. Mengoleskan obat ke seluruh tubuh setelah mandi
dan mempertahankan olesan obat selama 8-12 jam
10. Mengganti pakaian dan membersihkan tempat
tidur setelah menggunakan obat
11. Mencuci pakaian, seprai, sarung bantal dan sarung
guling, mukena, kerudung, dan sarung dengan air
panas dan sebaiknya digunakan kembali setelah 2
hari hingga 3 minggu setelah dicuci.
12. Karpet, kasur, bantal, guling, sofa, dan barang-
barang berbulu lainnya perlu dijemur di bawah
terik sinar matahari setelah dilakukan penyedotan
debu, selanjutnya dijemur minimal 2 kali
seminggu
13. Mengupayakan masuknya sinar matahari ke rumah
dan memperbaiki sirkulasi udara untuk
mengurangi kelembaban rumah
14. Mengajak berobat seluruh anggota keluarga yang
tertular

13
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Hasil Intervensi:
Tindak lanjut 1. Keluhan gatal sudah berkurang
11 November 2022, 18 November 2. Keluarga pasien telah mengerti tentang
2022 penyakitnya
3. Ibu pasien sudah meningkatkan personal hygiene
TD : - keluarga.
HR : 121
kali/menit RR : 29 Intervensi Lanjut
kali/menit T : Farmakologis:
36,5 0C Melanjutkan beberapa terapi pada kedatangan
pertama
Keluhan : Non-farmakologi:
Keluhan gatal sudah berkurang, bintik- 1. Tetap menjaga personal hygiene pasien dan
bintik merah berisi air pada punggung keluarga.
kaki dan tangan sudah mengering. 2. Memotivasi ibu agar mengajak seluruh anggota
Efloresensi keluarga untuk lebih rajin mandi, mencuci tangan,
Pada sela jari tangan kiri, perut, dan membersihkan peralatan pribadi dengan baik dan
kaki kanan terdapat lesi vesikel benar, serta membiasakan diri untuk tidak berbagi
multiple berukuran milier. Pada jari- menggunakan barang pribadi.
jari kaki kanan terdapat krusta 3. Mendorong anggota keluarga yang tertular untuk
berwarna kuning, berbentuk bulat, memeriksakan diri secara bersamaan
berukuran m i l i e r , m u l t i p l e .

Persetujuan I: PJ Klinik

dr. Rhein Permasinta

14
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Kesimpulan Penatalaksanaan Pasien dalam Binaan Pertama


(Keadaan kesehatan pasien pada saat berakhirnya pembinaan pertama, faktor-
faktor pendukung dan penghambat kesembuhan pasien, indikator keberhasilan,
serta rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya)
Diagnosis holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama
Pasien datang dengan keluhan bintik-bintik merah berisi air pada punggung
kaki kanan, tangan kiri serta perut sejak ± 1 minggu sebelum datang ke
Puskesmas. Ibu pasien khawatir jika keluhan semakin parah dan menyebar
hingga kebagian lainnya. Ibu pasien meyakini bahwa penyakit ini ditularkan
dari sepupu pasien yang sebelumnya mengalami skabies. Ibu pasien berharap
penyakit yang diderita pasien segera sembuh dan tidak kambuh kembali.
Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien
Dengan arahan dan bantuan ibu pasien, pasien mengikuti arahan-arahan dan
menerima bantuan yang diberikan demi tercapainya kesembuhan.
Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan pasien
Pengetahuan keluarga mengenai penyakit yang sedang dialami pasien masih
kurang. Selain itu, sulitnya merubah perilaku dengan usia pasien yang masih
bayi sehingga membutuhkan bantuan orang lain. Terdapat kesulitan untuk
membawa semua anggota keluarga yang tertular ke Puskesmas. Proses
perubahan ini membutuhkan waktu dan dorongan dari pihak lain.
Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya
Melakukan follow up hasil intervensi non farmakologis agar infeksi tidak
muncul kembali serta mencegah anggota keluarga yang lain terkena.

15
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : UPT Puskesmas PAL Tiga

No Berkas :1

No. Rekam Medis : 50167

Nama Pembina : Restu Saputra

Alasan untuk dilaksanakan pembinaan keuarga pada keluarga ini:


Membantu pencegahan penularan dan kekambuhan serta membangun
kesadaran keluarga akan pentingnya kebersihan diri, keluarga dan lingkungan.

DATA DEMOGRAFI KELUARGA

Alamat : K
Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau memiliki hubungan
dekat dengan keluarga
Kedudukan Berpartisipa
Jenis
No. Nama dalam Umur Pendidikan Pekerjaan si dalam
Kelamin
keluarga pembinaan
1. Tn. A Ayah Laki – laki 35 tahun SMA Swasta Ya
2. Ny. R Ibu Perempuan 35 tahun SMA Wiraswasta Ya
3. Ny. J Nenek Perempuan 59 tahun SD IRT Ya
4. An. H Anak Laki – laki 4 tahun - Belum Ya
Bersekolah
Anak Belum
5. An. SE Laki – laki 1 tahun - Ya
Bersekolah
(pasien)
Sepupu Belum
6. An. P Perempuan 5 tahun - Bersekolah Ya

16
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Diagram 1. Genogram
Genogram disusun minimal 3 generasi, beri catatan kaki tentang semua kode/lambang yang
digunakan, terdapat keterangan kesehatan, riwayat penyakit keturunan dan bawaan, perilaku
dan masalah sosial, beri inisial nama dan usia pada tiap anggota keluarga, urutan usia dari
kiri ke kanan, beri tanda yang tinggal serumah, beri tanggal pembuatan genogram

2 1

5 4

Keterangan
No Nama Umur
1. Tn. A 35
Laki-Laki Tahun
2. Ny. R 35
Perempuan Tahun
3. Ny. J 59
Pasien Tahun
4. An. H 4
Tingal satu Tahun
rumah 5. An. SE 1
(pasien) Tahun

17
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Diagram 2. Family Map

Family map digambarkan sesuai dengan interaksi masing-masing anggota keluarga. Bubuhkanlah
inisial nama & usia pada tiap anggota keluarga. Beri catatan kaki tentang semua kode/lambang
yang digunakan, biasanya garis ganda untuk menghubungkan yang lebih erat, garis terputus
untuk yang jarang berjumpa, zigzag untuk perselisihan dan double slash untuk tidak
berhubungan.

Ny. R
35 th

Tn. A Ny. J
35 th 59 th

An. An. M
SE 1 th 12 th

An. P 5
An. H th
4 th

: Perempuan

: Laki - laki

: Pasien

: Hubungan Erat

18
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam keluarga

Kesimpulan
Pembina untuk
Fungsi Keluarga Penilaian
Fungsi Keluarga
yang Bersangkutan
BIOLOGIS Komponen penilaian yang digunakan Berdasarkan
Adalah sikap dan disesuaikan dengan tahapan siklus keluarga penilaian
perilaku keluarga saat ini.
selama ini dalam terhadap komponen
menghadapi - Sikap keluarga terhadap penyakit masih
risiko masalah bersifat kuratif, anggota keluarga hanya pergi pada
biologis, ke pusat pelayanan kesehatan apabila terdapat keluarga, maka
pencegahan, cara keluhan. pembina
mengatasinya dan - Anak mendapatkan imunisasi lengkap dapat
beradaptasi - Pengetahuan dan tindakan preventif terhadap menyimpulkan apakah
dengan penyakit masih kurang. fungsi
- Kepatuhan dalam proses pengobatan baik.
masalah biologis Keluarga pasien selalu memantau proses biologis keluarga ini
(masalah fisik pengobatan pasien. berfungsi dengan baik
dan atau memiliki
jasmaniah) kelemahan, atau
disfungsi (telah ada
dampaknya dalam
keluarga).

Fungsi biologis
keluarga masih
kurang
PSIKOLOGIS Komponen penilaian yang digunakan biasanya Fungsi psikologis
Adalah sikap dan merupakan kebiasaan yang dilakukan keluarga, keluarga baik
perilaku keluarga seperti rutinitas menjaga komunikasi anggota
selama ini dalam keluarga, dsb.
membangun
hubungan - Saat ini pasein tinggal bersama ayah, ibu,
psikologis abang, dan neneknya
internal antar - Komunikasi antar anggota keluarga baik
- Keluarga setiap hari berkumpul
anggota keluarga. - Keluarga memberikan dukungan apabila ada
Termasuk dalam anggota keluarga yang sakit untuk berobat
kepuasan dengan langsung mengunjungi fasilitas
psikologis seluruh layanan kesehatan
keluarga
dan
manajemen
keluarga

dalam
menghadapi
masalah
psikologis
SOSIAL Komponen penilaian yang digunakan adalah Fungsi sosial
Adalah sikap dan jenjang pendidikanformal, informal yang pernah keluarga baik
perilaku keluarga diikuti, hubungan dengan masyarakat sekitar,
selama ini dalam keaktifan dalam berorganisasi, riwayat
mempersiapkan pekerjaan, dsb
19
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

anggota keluarga
untuk terjun ke - Pendidikan terakhir ayah dan ibu adalah
tengah SMA, sementara nenek SD dan anak masih
masyarakat. belum bersekolah. Hubungan keluarga dengan
Termasuk lingkungan sekitar terjalin dengan baik
di
dalamnya
pendidikan
formal dan

informal untuk

20
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

mendapatkan
mandiri
EKONOMI Komponen penilaian yang digunakan bukan Fungsi ekonomi
Adalah sikap dan hanya pemenuhan kebutuhan fisik dan uang, keluarga cukup baik
perilaku keluarga namun termasuk gaya hidup dan prioritas
selama ini dalam penggunaan uang
usaha pemenuhan
kebutuhan - Ayah pasien bekerja sebagai pekerja swasta
primer, sekunder, sedangkan ibu pasien bekerja sebagai
dan tersier wiraswasta dengan mengola warung.
- Penghasilan ayah dan ibu cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
- Prioritas kebutuhan keluarga selain untuk
memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari juga
digunakan untuk membiayai kebutuhan pasien
dan saudara-saudara pasien.

Data Risiko Internal Keluarga


Tabel 3. Perilaku Kesehatan Keluarga
Kesimpulan pembina
Sikap & perilaku yang
Perilaku untuk perilaku yang
menggambarkan perilaku tersebut bersangkutan
Kebersihan pribadi - Pasien mandi dua kali sehari Kebersihan pribadi sudah
dan lingkungan sedangkan keluarga pasien mandi cukup baik, namun
Apakah dua kali sehari dengan menggunakan kebersihan lingkungan
air ledeng kurang baik.
tampilan - Rumah dibersihkan setiap hari oleh
individual ibu pasien
- Rumah pasien tampak kurang rapi,
dan lingkungan bersih masih ada tumpukan baju, barang,
dan terawat, dan lain-lain
bagaimana kebiasan - Pasien tidur di kamar ibunya,
perawatan dan sedangkan abangnya tidur bersama
kebersihannya ayahnya di ruang keluarga
- Pasien selalu di cuci tangan nya oleh
ibu nya sebelum makan, ibu pasien
yang selalu membantu pasien
membersihkan diri.
- Keluarga memakai sabun mandi cair
dan menggunakan handuk sendiri-
sendiri.
- Pakaian dicuci setiap hari dan
dijemur di depan rumah.
- Sampah dibuang di tempat sampah.
- Terdapat 1 buah kamar mandi
yang secara teratur disikat

Pencegahan spesifik - Pasien dan saudara pasien Pencegahan terhadap


Termasuk perilaku mendapatkan imunisasi lengkap penyakit cukup
imunisasi - Ibu pasien melahirkan pasien dan
keempat kakaknya dengan persalinan
anggota keluarga, normal.
ANC, gerakan
pencegahan penyakit
21
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

yang telah dianjurkan

22
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

(baik penyakit menular - Keluarga pasien jarang kontrol


maupun tidak kesehatan, hanya pada saat ada
menular) keluhan saja
- Sebagian tempat penampungan air
belum memiliki penutup.

Gizi keluarga - Kebutuhan pangan terpenuhi dengan Gizi keluarga cukup baik
Pengaturan baik
- Masakan dimasak sendiri oleh ibu
makanan keluarga, pasien, sesekali membeli di luar jika
mulai cara pengadaan, ibu pasien tidak sempat memasak
- Menu makan sehari-hari bervariasi
kuantitas dan kualitas dan selalu diupayakan agar terdapat
makanan serta perilaku lauk dan sayuran. Kadang-kadang
terhadap diet yang mengkonsumsi buah-buahan.
dianjurkan bagi
penyakit tertentu pada
anggota keluarga
Asah Asih Asuh - Pasien dan istrinya selalumendukung Pola asah asih asuh baik
Perilaku kegiatan positif yang dilakukan
anak- anaknya dari bayi hingga saat
keluarga dalam ini.
memelihara dan - Anggota keluarga saling menyayangi
mengoptimalkan satu sama lain.
pertumbuhan - Pasien belum menikah
dan
perkembangan
jasmani dan rohani
anak-anak
Kesehatan reproduksi - Tn. ES menikah dengan Ny. RA Kesehatan reproduksi
Termasuk masing- masing saat berusia 20 keluarga cukup baik
tahun dan 21 tahun, usia perkawinan
usia perkawinan, sudah menginjak 12 tahun.
perilaku seks sehat dan - Riwayat penyakit organ reproduksi
keluarga berencana disangkal oleh keluarga.
Latihan jasmani / - Anggota keluarga tidak ada yang Latihan jasmani di
aktivitas fisik memiliki hobi terhadap jenis keluarga cukup
Kegaiatan olahraga tertentu
keseharian - Melakukan aktivitas fisik ringan
untuk menggambarkan seperti pekerjaan rumah maupun luar
apakah sedentary life ruangan
atau cukup atau teratur
dalam latihan jasmani.
Physical exercise tidak
selalu harus
berupa
olahraga seperti
sepak bola,
badminton.
Penggunaan - Keluarga jarang melakukan tindakan Penggunaan layanan
pelayanan kesehatan preventif. Saat ada gejala baru kesehatan seperti
Perilaku keluarga melakukan pengobatan. puskesmas cukup baik
keluarga sedangkan penggunaan
apakah datang layanan kesehatan seperti
ke posyandu, posyandu dimanfaatkan
23
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

puskesmas, dengan baik oleh


dsb untuk preventif keluarga
juga atau hanya
kuratif, kuratif
ke pengobatan
komplementer
dan alternatif,
sebutkan
jenisnya dan berapa
keseringannya

24
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Kebiasaan/perilaku - Untuk pola makan, dari pengakuan Kebiasaan dalam keluarga


lainnya yang buruk ibu pasien, kadang-kadang pasien cukup baik
untuk kesehatan pemilih soal menu makanan
Misalnya merokok, - Tidak ada keluarga pasien yang
minum alkohol, mengonsumsi alkohol dan
begadang, dsb sebutkan bergadang hanya jika diperlukan.
keseringan dan
banyaknya setiap kali
jenis yang dikonsumsi

Data sarana pelayanan kesehatan dan lingkungan kehidupan keluarga


Tabel 4. Faktor pelayanan kesehatan
Kesimpulan pembina untuk
Faktor Keterangan
faktor pelayanan kesehatan
Pusat pelayanan Puskesmas dan rumah sakit Keluarga cukup memanfaatkan
kesehatan yang digunakan pelayanan kesehatan dengan
oleh keluarga baik.
Cara mencapai pusat Menggunakan sepeda motor Akses ke pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan mudah dicapai
tersebut
Tarif pelayanan kesehatan o Sangat mahal Keluarga lebih
tersebut dirasakan o Mahal mengoptimalkan layanan
o Terjangkau (Dokter umum) kesehatan seperti puskesmas
o Murah
o Gratis (Puskesmas)
Kualitas pelayanan o Sangat baik Pasien dan keluarga puas
kesehatan tersebut o Baik dengan pelayanan kesehatan
dirasakan o Kurang memuaskan yang ada
o Buruk

Tabel 5. Tempat tinggal


Kepemilikan rumah : Menumpang / kontrak / hibah / milik sendiri
Daerah perumahan : Padat kurang bersih/padat bersih / berjauhan / mewah
Kesimpulan pembina
Karakteristik rumah untuk tempat tinggal
Luas rumah: 6 m x 8 m Cukup baik
Jumlah orang dalam satu rumah: (7) orang
Bertingkat / tidak bertingkat
Lantai rumah dari tanah / semen /keramik /kombinasi (semen dan
keramik)
Dinding rumah dari papan / tembok/ kombinasi (ada yang
tembok, ada yang papan kayu)
Penerangan di dalam rumah
o Jendela dibuka/tidak
o Listrik ada / tidak
o Malam hari menggunakan lampu listrik
Ventilasi
o Kelembaban rumah : lembab / tidak
o Bantuan ventilasi didalam rumah : ada / tidak

25
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

o Bila ada, yaitu AC / kipas angin / exhaust fan


Kebersihan di dalam rumah: cukup bersih
Tata letak di dalam rumah: kurang rapi
Sumber air
o Air minum dan masak berasal dari Sumur / pompa tangan /
pompa listrik / PAM / beli di tukang ledeng / air galon / air
hujan
o Air cuci berasal dari Sumur / pompa tangan / pompa listrik /
PAM
/ beli di tukang ledeng / air gallon/ air hujan/ air sungai
Kamar mandi keluarga: Ada / tidak ada
Dalam rumah / luar rumah
Jumlah (1) buah
Jamban: Ada / tidak ada
Dengan pegangan / tanpa pegangan
Bentuk jamban: jongkok / duduk
Limbah sampah
o Limbah dialirkan ke tidak ada / got / kali
o Tempat sampah di luar rumah : ada / tidak
o Kesan kebersihan lingkungan permukiman : baik / cukup /
kurang

26
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Gambar 4. Peta Rumah Pasien dari Puskesmas

dapur
wc

kamar

Ruang keluarga+ruang makan

kamar

Ruang tamu
kamar

Gambar 5. Denah Rumah

Keterangan :

27
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Pengkajian Masalah Kesehatan Keluarga


Susunlah kerangka konseptual yang menggambarkan adanya kaitan pada temuan
data demografi, data dinamika, masalah adanya faktor internal dan eksternal
pada keluarga yang mempengaruhi masalah kesehatan dan merupakan dasar
untuk pembinaan keluarga dapat mengadopsi Mandala of Health dan bagan-
bagan lainnya

28
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Diagnosis Kesehatan Keluarga

Masalah internal keluarga:


Keluarga belum menerapkan PHBS dengan baik. Dengan usia yang masih muda
pengetahuan pasien mengenai kebersihan diri dan penyakit sangat kurang, hal
serupa juga terjadi pada pengetahuan keluarga mengenai penyakit. Sehingga
kurangnya upaya preventif. Prinsip kesehatan masih cenderung pada upaya
kuratif.

Skor Kemampuan Keluarga dalam Penyelesaian Masalah dan Rencana


Penatalaksanaan
Skor Resume/ hasil akhir Skor
No Masalah Upaya Penyelesaian
awal perbaikan akhir
1. Kesadaran keluarga 2 Memotivasi dan Mencuci tangan dan 5
mengenai menganjurkan kebersihan mandi dengan sabun
kebersihan diri diri dan keluarga lebih setelah beraktivitas dan
masih kurang diperhatikan sebelum makan dan
tidur, tidak berbagi
menggunakan peralatan
pribadi
2. Kurangnya upaya 2 Memotivasi keluarga Keluarga pasien 4
keluarga dan santri untuk menerapkan hidup mengerti dan
untuk melakukan sehat dan bersih agar termotivasi untuk
pencegahan kekambuhan tak berulang. menerapkan hidup
penularan penyakit sehat dan bersih.

3. Kurangnya 2 Edukasi keluarga Keluarga pasien 4


pengetahuan mengenai scabies, dari mengerti dan
keluarga mengenai pengertian, faktor termotivasi untuk
skabies penyebab, cara penularan, mencegah penyebaran
mengobati dan penyakit
pencegahan.
4. Kekhawatiran 3 Memotivasi ibu pasien Keluarga melakukan 4
untuk tidak khawatir upaya pencegahan agar
ibu pasien mengenai penyakit pasien, penyakit yang sama
memberikan gambaran tidak muncul kembali di
mengenai faktor-faktor masa mendatang
yang dapat memicu
kekambuhan penyakit
sehingga pasien mengerti
cara pencegahannya

29
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Keterangan coping score:


1. Tidak dilakukan, menolak, tidak ada partisipasi
2. Mau melakukan tapi tidak mampu, tidak ada sumber (hanya
keinginan) penyelesaian masalah dilakukan sepenuhnya oleh provider
3. Mau melakukan, namun perlu penggalian sumber yang belum
dimanfaatkan sehingga penyelesaian masalah dilakukan sebagian besar
oleh provider
4. Mau melakukan namun tak sepenuhnya masih tergantung pada upaya provider
5. Dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga

Tindak lanjut dan hasil intervensi


Intervensi yang dilakukan, kemajuan masalah
Tanggal kesehatan keluarga, kesesuaian dengan hasil yang
diharapkan dan rencana selanjutnya
Kedatangan pertama 1. Jangan digaruk
(Puskesmas) 2. Menjaga kebersihan diri seperti mandi minimal dua
08 November 2022 kali sehari menggunakan sabun dan mengeringkan
tubuh dengan baik
3. Bersihkan tangan dengan cara yang baik dan benar
menggunakan sabun dan air mengalir secara rutin
4. Memotong kuku tangan dan kaki secara teratur serta
menjaganya tetap pendek dan bersih
5. Jangan berbagi handuk dan peralatan pribadi dengan
orang lain
6. Hindari kontak dengan orang lain untuk mengurangi
risiko menularkan ke orang lain
7. Asupan cairan adekuat dan makanan bergizi unutk
menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh
8. Istirahat yang cukup
9. Mengoleskan obat ke seluruh tubuh setelah mandi dan
mempertahankan olesan obat selama 8-12 jam
10. Mengganti pakaian dan membersikan tempat tidur
setelah menggunakan obat
11. Mencuci pakaian, seprai sarung bantal dan sarung
guling, mukena, kerudung, dan sarung dengan air
panas dan sebaiknya digunakan kembali setelah 2
harihingga 3 minggu setelah dicuci.
12. Karpet, kasur, bantal, guling, sofa, dan barang-barang
berbulu lainnya perlu dijemur di bawah terik sinar
matahari setelah dilakukan penyedotan debu,
selanjutnya dijemur minimal 2 kali seminggu
13. Mengupayakan masuknya sinar matarhari ke rumah
dan memperbaiki sirkulasi udara untuk mengurangi
kelembaban rumah
14. Mengajak berobat seluruh anggota keluarga yang
tertular

30
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Tindak lanjut Evaluasi


1. Keluhan gatal sudah berkurang

31
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

11, 18 November 2022 2. Keluarga pasien telah mengerti tentang penyakitnya


3. Ibu pasien sudah meningkatkan personal hygiene
keluarga
Intervensi
1. Tetap menjaga personal hygiene pasien dan keluarga
2. Memotivasi ibu agar mengajak seluruh anggota
keluarga untuk lebih rajin mandi, mencuci tangan,
membersihkan peralatan pribadi dengan baik dan
benar.
3. Mendorong anggota keluarga yang tertular untuk
memeriksakan diri secara bersamaan

32
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Kesimpulan Pembinaan Keluarga pada Pembinaan Keluarga Saat Ini


(keadaan kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama,
faktor- faktor pendukung dan penghambat partisipasi keluarga, indikator
keberhasilan, serta rencana pembinaan keluarga selanjutnya)
Keadaan kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan
1. Penyakit skabies pada pasien sudah sembuh. Pasien dapat beraktivitas sehari-
hari seperti kembali bermain bersama abang-abangnya maupun keluarga di
lingkungan rumah
2. Keluarga sudah lebih memperhatikan kebersihan diri, keluarga, dan
lingkungan

Faktor pendukung pembinaan keluarga


1. Keluarga pasien cukup kooperatif, mau menerima saran dari Pembina
2. Tingkat pendidikan keluarga yang cukup
3. Meningkatnya pengetahuan dan kepedulian keluarga tentang penyakit pasien
dan pencegahan agar penyakit tersebut tidak muncul di masa mendatang
4. Ibu pasien aktif dalam upaya pengobatan
5. Keluarga pasien menggunakan jaminan kesehatan BPJS dan pusat
pelayanan kesehatan primer dekat dari rumah

Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan keluarga


1. Cara penggunaan obat yang salah.
2. Keterbatasan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai kebersihan diri
dan skabies
3. Mengingat usia pasien yang masih balita, maka butuh proses yang cukup
panjang untuk menerapkan kebiasaan menjaga personal hygiene
4. Kurang diterapkannya kebersihan diri dalam lingkungan rumah

33
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

Persetujuan I

dr. Rhein Permasinta

34
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

FORMULIR PENILAIAN RUMAH SEHAT


BERDASARKAN PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN RUMAH SEHAT
(DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, 2002)

ASPEK KRITERIA NILAI BOBOT


NO.
PENILAIAN
I KOMPONEN RUMAH 31
1 Langit-langit a. Tidak ada 0 31
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan dan 1
rawan kecelakaan
c. Ada, bersih, dan tidak rawan kecelakaan 2
2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman 1 93
bambu/ilalang)
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan
bata atau batu yang tidak diplester/papan 2
tidak kedap air
c. Permanen (tembok/pasangan batu bata yang
diplester), papan kedap air 3
3 Lantai a. Tanah 0 62
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan 1
tanah/plesteran yang retak dan
berdebu 2
c. Diplester/ubin/keramik/papan(rumah
panggung)
4 Jendela kamar a. Tidak 0 31
Tidur Ada 1
b. Ada
5 Jendela ruang a. Tidak ada 0 31
keluarga b. Ada 1
6 Ventilasi a. Tidak ada 0 31
b. Ada, luas ventilasi permanen < 10% 1
dari luas lantai
c. Ada, luas ventilasi permanen > 10% dari luas 2
lantai
7 Lubang Asap a. Tidak ada 0 31
Dapur b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari 1
luas lantai dapur
c. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas 2
lantai dapur (asap keluar dengan sempurna)
atau ada exhaust fan/ada peralatan lain yang
sejenis
8 Pencahayaan a. Tidak terang (tidak dapat digunakan untuk 0 31
membaca)
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas 1
untuk dipergunakan membaca dengan
normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat 2
dipergunakan untuk membaca dengan
normal
II SARANA SANITASI 25
1 Sarana air bersih a. Tidak ada 0 100
(SGL/ 1

35
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

SPT/PP/KU/PAH) b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak


memenuhi syarat kesehatan 2

36
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhisyarat


kesehatan 3
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi
syarat kesehatan 4
e. Ada, milik sendiri
2 Jamban (sarana a. Tidak ada 0 100
pembuangan b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada 1
kotoran) tutup, disalurkan ke sungai/kolam
c. Ada, bukan leher angsa ada ditutup 2
(leher angsa), disalurkan ke
sungai/kolam 3
d. Ada, bukan leher angsa ada tutup, septic tank 4
e. Ada, leher angsa, septic tank
3 Sarana a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur 0 50
pembuangan air di halaman rumah
limbah (SPAL) b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber 1
air (jarak dengan sumber air < 10 m)
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemarisumber 3
air (jarak dengan sumer air > 10 m)
e. Ada, disalurkan ke selokan tertutup 4
(saluran kota) untuk diolah lebih lanjut)
4 Sarana a. Tidak ada 0 25
pembuangan b. Ada, tapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
sampah (tempat c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2
sampah) d. Ada, kedap air dan bertutup 3
III PERILAKU PENGHUNI 44
1 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0 88
kamar b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2
2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0 88
ruang keluarga b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2
3 Membersihkan a. Tidak pernah 0 88
halaman rumah b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2
4 Membuang tinja a. Dibuang ke sungai/ kebun/ kolam/ 0 88
bayi dan balita ke sembarangan
jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari ke jamban 2
5 Membuang a. Dibuang ke sungai/ kebun/ kolam/ 0 88
sampah ke tempat sembarangan
sampah b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah 2
TOTAL HASIL PENILAIAN 1.056
Rumus skor rumah sehat
Skor : 1.087 Rumah tidak
sehat Kriteria:
Rumah sehat: 1068-1200
Rumah tidak sehat:
<1068

37
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

LAMPIRAN 1
DOKUMENTASI RUMAH
PASIEN

Gambar 1.1 Teras Rumah Gambar 1.2 Ruang Tamu

Gambar 1.3 ruang keluarga+ruang makan Gambar 1.4 Dapur

Gambar 1.5 kamar mandi

38
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

39
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
BERKAS PASIEN

LAMPIRAN 2 DOKUMENTASI PASIEN

40

Anda mungkin juga menyukai