DI SMA
PROPOSAL
Oleh
NUR HUDA
NPM : 2111060134
LAMPUNG
1445H/2023M
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Untuk menghindari terjadinya kesaahan penafsiran terkait dengan judul skripdi ini, maka terlebih
dahulu penulis akan menjelaskan maksud dari topik yang akan dibahas dalam skripsi ini. Judul skripsi
ini adalah “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERV EXPLAIN
BERBASIS E-KOMIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SELF
ESTEEM KELAS XI SMA MATERI SISTEM REPRODUKSI DI SMA”.
Adapun uraian pengertian beberapa istilah yang terdapat dalam judul proposal ini yaitu;
1. Model pembelajaran prdict observ explain (POE) adalah model pembelajaran yang
membantu mengaktifkan keterlibatan siswa dalam pembelaran dengan membiarkan mereka
tidak hanya mendengarkan, tetapi juga mengamati peristiwa yang terjadi. Model
pembelajaran POE menuntun siswa menjadikan prediksi, observasi dan penjelasan sebagai
tugas pokoknya.1
2. Berpikir Kritis adalah kemampuan koginitif yang melibatkan ekpresi keyakinan dengan
menggunakan alasan logis dan bukti yang kuat dalam pernyataan seseorang. Berpikir kritis
adalah proses terorganisir yang memungkan siswa mengevaluasi bukti, asumsi, logika dan
bahasa yang mendasari pernyataan orang lain.2
3. Self esteem merupakan faktor penting bagi keberhasilan individu dalam berbagai aspek
kehidupan dan merupakan faktor penting dalam meningkatkan kesejahteraan individu. Self
estem merupakan penilain subjektif individu terhadap dirinya, baik secara positif maupun
negatif.
B. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan bangsa,
sebagaimana diungkapkan dalam pembukaan UUD 1945. Sesuai UU Sistem Pendidikan Nasional No.
20 Tahun 2003, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik menjadi
individu yang beriman, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Hal
ini pendidikan mengharapkan bahwa individu sebagai warga harus memiliki kemampuan dan
keinginan untuk membawa perubahan positif, baik pada diri sendiri maupun dalam lingkungannya 3.
Pendidikan dapat dikatan berhasil jika mampu menghasilkan peserta didik yng berkualitas, sedangkan
menghasilkan peserta didik yang berkualitas dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor seperti metode
pengajaran yang diterapkan guru di dalam kelas. 4Penggunaan metode pembelajaran yang efektif
dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa, sedangkan pembelajaran yang monoton dapat
menyebabkan siswa menjadi pasif. Didalam Al-Qur'an, disampaikan petunjuk mengenai penerapan
metode dalam proses pembelajaran, sebagaimana firman dalam QS. An-Nahl ayat 125 sebagai
berikut :
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
1
Yusni dan Supriatno, “Analisis Kajian Inovasi Model Pembelajaran POE (Predict Observe Explain) Berbantuan
Teknologi pada Pembelajaran Biologi.”
2
Zubaidah, “Berpikir Kritis: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi yang Dapat Dikembangkan melalui Pembelajaran
Sains.”
3
Usman Mulbar, “PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS XI IPA-1 SMAN 22 MAKASSAR,” 7 Maret 2015.
4
“Jurnal Pendidikan Bisnis dan Manajemen, Volume 2, Nomor 1, Juli 2015, Halaman 1 - 11.”
ُاْدُع ِاٰل ى َس ِبْيِل َر ِّب َك ِباْلِح ْك َم ِة َو اْلَم ْو ِع َظ ِة اْلَحَس َنِة َو َج اِد ْلُهْم ِب اَّلِتْي ِهَي َاْح َس ُۗن ِاَّن َر َّب َك ُه َو َاْعَلُم ِبَم ْن َض َّل َع ْن َس ِبْيِلٖه َو ُه َو َاْعَلُم
ِباْلُم ْهَتِد ْيَن
Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah424) dan pengajaran yang baik serta
debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk.
An-Naḥl [16]:125
Didalam Al-Qur’an, diungkapkan bahwa keberhasilan dakwah atau pengajaran tergantung pada
pemilihan metode yang tepat. Oleh karena itu, proses pembelajaran memerlukan penerapan metode
dan pendekatan pengajaran yang efektif. Selain itu, jika ada peserta didik yang menyuarakan
keberatannya, tanggapilah dengan baik. Dengan demikian akan terlihat perbedaan antara peserta didik
yang memahami pembelajaran dengan baik dan yang tidak.
Berdasarkan temuan lapangan, interaksi antara guru dan peserta didik kurang lancar karena
peserta didik cenderung enggan bertanya kepada guru atau sesama siswa, mungkin karena rasa malu
atau ketakutan. Kondisi ini menyebabkan kurangnya motivasi belajar dan dampak negatif pada hasil
pembelajaran peserta didik.
Dalam proses pembelajaran biologi, model pembelajaran sering dijadikan sebagai strategi untuk
menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Model pembelajaran POE (Predict-Observ-Explain)
contohnya. Teori konstruktivisme menjadi landasan model pembelajaran ini, dengan keyakinan
bahwa struktur kognitif dapat berkembang melalui prediksi, observasi dan penjelasan hasil observasi.
Selain itu, model ini meyakini bahwa kemampuan komunikasi siswa dapat ditingkatkan melalui
interaksi dengan sesama siswa atau pendidik.5
Model pembelajaran POE juga sering diterapkan di sekolah, di mana setiap langkahnya dapat
mendorong peserta didik untuk mengembangkan kreativitas, terutama dalam kemampuan
menganalisis dan meramalkan masalah yang diberikan. Selain itu, model ini membantu mengurangi
ketergantungan pada aktivitas verbal, menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik dengan
melibatkan peserta didik dalam observasi dan eksperimen. Hal ini memberikan mereka peluang untuk
menganalisis dan membandingkan hasil prediksi dengan objek atau fenomena yang terjadi secara
langsung. Hal ini juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik untuk mncari
prediksi dan menganalisis suatu permasalahan yang diberikan oleh guru.
Salah satu keterampilan penting yang perlu dikembangkan melalui pendidikan adalah
kemampuan berpikir. Keberhasilan seseorang dalam hidup dipengaruhi oleh kemampuan berpikirnya,
terutama dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan. Selain pengembangan nilai-nilai spiritual,
moral, dan budaya, kemampuan bertanya dan berpikir kritis dianggap sebagai tujuan utama dalam
pendidikan sains dan keduanya saling berkaitan. Berpikir kritis merupakan keterampilan penting yang
efektif dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk persiapan karir dan kehidupan sehari-hari, menurut
temuan penelitian pendidikan.
Berdasarkan dari latar belakang yang telai diuraikan maka perlu penelitian dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Predict Observ Explain Berbasis E-komik Terhadap
kemampuan Berpikir Kritis Dan Self Esteem Kelas XI Materi SISTEM REPRODUKSI Di
SMA”.
C. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka identifikasi masalah dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan belajar mengajar biologi masih lebih aktif gurunya dibandingkan dengan peserta
didik.
5
Puji Purdhiyah dkk., “Studi Literatur,” 22 Agustus 2022.
2. Model pembelajaran yang digunakan masih mononton, dan sederhana, metode yang sering
digunakan yaitu metode ceramah.
3. Belum maksimal menggunakan media atau alat peraga penunjang materi biologi, sehingga
materi pembelajaraan tidak maksimal diserap oleh peserta didk.
4. Hasil belajar rendah disebabkan kurangnya pemahaman konsep dalam materi, hal ini
disebabkan karena pemberian materi yang membosankan.
D. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, makaa pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Model Pembelajaaran yang digukan yaitu model pembelajaran POE (Predict-Observ-
Explain).
2. Penelitian dilakukan pada peserta didik kelas XI di SMA
3. Obyek penelitian berupa kemampuan berpikir kritis dan self esteem peserta didik dalam
materi struktur jaringan tumbuhan.
E. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah pada
penelitian ini yaitu apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Predict Observ Explain pada
kemampuan berpikir kritis dan self esteem siswa kelas XI pada materi Struktur Jaringn Tumbuhan.
F. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuktikan pengaruh model pembelajran Predict
Observ Explain terhadap kemampuan berpikir kritis dan self esteem kelas XI materi Struktur Jaringan
Tumbuhan di SMA.
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Berikut
penjelasan mengenai kedua jenis manfaat tersebut.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat memperluas pemahaman dalam pengajaran Biologi dan
menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, meningkatkan mutu pembelajaran Biologi dan memotivasi guru untuk
menerapkan model pembelajaran secara kreatif, diharapkan bahwa penggunaan model
POE (Predict-Observe-Explain) akan meningkatkan pemahaman konsep peserta didik.
b. Bagi peneliti, seorang peneliti mempunyai pengalaman menerapkan ilmu yang diperoleh
selama perkuliahan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
6
Yusni dan Supriatno, “Analisis Kajian Inovasi Model Pembelajaran POE (Predict Observe Explain) Berbantuan
Teknologi pada Pembelajaran Biologi.”
7
Puji Purdhiyah dkk., “Studi Literatur,” 22 Agustus 2022.
8
Juniwati, “Perbedaan Model Pembelajaran Dicovery Dan Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)
Pada Materi Perpajakan Di Kelas XI.”
(iii) Proses pembelajaran menjadi lebih baik dan menarik, sebab siswa tidak hanya
mendengar tetapi juga mengamati langsung peristiwa peristiwa yang terjadi
melalui percobaan.
(iv) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk
membandingkan antara teori atau prediksi dari siswa itu sendiri dengan
kenyataan. Dengan demikian siswaakan lebih meyakini kebenaran materi
pembelajaran.
b. Kelemahan model pembelajaran POE :
(i) Memerlukan persiapan yang lebih matang, terutama yang berkaitan dengan
penyajian persoalan fisika dan kegiatan eksperimen yang akan dilakukan untuk
membuktikan prediksi yang akan diajukan kepada siswa.
(ii) Untuk kegiatan percobaan, memerlukan kemampuan dan keterampilan khusus
bagi guru, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional.
(iii) Memerlukan kemampuan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan
proses pembelajaran siswa
Tabel 2.1
Aktivitas Guru Dan Siswa dalam Model Pembelajaran POE
9
Usman Mulbar, “PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS XI IPA-1 SMAN 22 MAKASSAR,” 7 Maret 2015.
10
Mubarak, “BAHASA DALAM PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA.”
11
Meilana dkk., “Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis di
Sekolah Dasar.”
Indikator Berpikir kritis Menurut Ennis
3. Self Esteem
a. Pengertian Self estem
Self esteem (harga diri) adalah perasaan kita akan harga diri, sebuah penilaian yang kita
buat tentang betapa hebatnya kita. Harga diri mengacu pada sikap seseorang terhadap
dirinya sendiri mulai dari sangat negatif hingga sangat positif. Harga diri merupakan
suatu kebutuhan bagi setiap orang dan dirasakan mulai dari tingkat rendah hingga tinggi.
Kebutuhan untuk dihormati dalam kehidupan bermasyarakat ini mempunyai pengaruh
yang sangat besar terhadap perilaku seseorang. Harga diri merupakan hasil evaluasi
terhadap diri sendiri, artinya kita tidak hanya menilai diri kita seperti apa saja, namun
juga menilai kualitas-kualitas yang ada pada diri kita.12
Empat jenis harga diri. Pertama, harga diri dipandang sebagai suatu sikap, seperti halnya
sikap lainnya, harga diri mengacu pada suatu objek tertentu yang melibatkan reaksi
kognitif, emosional, dan perilaku, baik positif maupun negatif. Kedua, harga diri
dipandang sebagai perbandingan yang mendekati diri ideal dan sebaliknya. Ketiga, harga
diri dianggap sebagai respon psikologis seseorang terhadap dirinya, lebih dari sekedar
sikap. Keempat, harga diri dipahami sebagai komponen kepribadian atau sistem diri
seseorang.
B. Kerangka berpikir
12
Andhika Anggawira, Dwike Nur Kholiza, dan Herio Rizki Dewinda, “Hubungan antara Self Esteem dengan Social
Anxiety pada Remaja Berstatus Sosial Ekonomi Rendah.”
Pembelajaran Biologi di SMA:
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan
masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relavan, belum didasarkan
pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat
dinyatakan sebagai jawaban teoritis belum jawaban yang empiris dengan data.13
Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah:
H0: Tidak ada pengaruh yang positif penggunaan model pembelajaran POE (predict-
observe-explain) terhadap kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar peserta
didik pada mata pelajaran biologi.
H1: Ada pengaruh yang positif penggunaan model pembelajaran POE (predict- observe-
explain) terhadap kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar peserta didik pada mata
pelajaran biologi.
13
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
BAB III
METODE PENELITIAN
Keterangan:
(DI)
Teknik sampling adalah teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dilakukan dengan teknik acak kelas
(Cluster Rendom Sampling) yang dilakukan dengan undian kertas kecil. Pada kertas
tertulis nama 4 kelas yang sesuai dengan populasi yang ada di sekolah. Pada pengundian
pertama muncul kelas XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen, pada pengundian kedua
muncul kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol.
4. Pengumpulanm Data
1. Tes
Tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik terhadap
materi yang telah dipelajari. Tes yang akan diberikan kepada peserta didik berbentuk
soal uraian (essay) tentang sistem gerak. Tes berupa tes tertulis. Penilaian tes
berpedoman pada hasil tertulis peserta didik terhadap indikator-indikator
kemampuan berpikir kritis. Sebelum soal tes digunakan, maka soal tes diujicobakan
terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Tes yang telah diuji
cobakan kemudian digunakan untuk memperoleh data kemampuan berpikir kritis.
2. Angket
Angket digunakan untuk memperoleh data dari variabel terikat yaitu motivasi
belajar peserta didik. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian adalah
sejumlah skor dari pernyataan yang mencerminkan kreatif, kemauan,
kebebasan, keyakinan dan tanggung jawab ditandai dengan adanya berbagai
inisiatif belajar, ingin mendapatkan pengalaman baru dan berusaha mengatasi
masalah. Untuk mengungkap hasil motivasi belajar peserta didik digunakan
skala likert dengan lima pilihan
3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi yaitu teknik yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data-
data tentang keadaan sekolah peserta didik, dokumentasi kegiatan pembelajaran
dikelas dan lain-lainnya sebelum diadakan tes yang berhubungan dengan penelitian.
D. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel bebas (X)
Variabel yang mempengaruhi yang menjadi perubahan atau timbulnya variabel terikat.
Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran POE.
2. Variabel Y
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas, dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir kritis
dengan lambang (Y1) dan motivasi belajar peserta didik dengan lambang (Y2). Hubungan
antara variabel bebas
(X) dengan variabel terikat (Y) dapat digambarkan sebagai berikut:
Y1
X
E. Instrumen Penelitian
1. Uji Soal Tes
Y2
Instrumen yang baik dan dapat dipercaya adalah instrumen yang memiliki tingkat validitas
(mengukur ketepatan) dan reabilitas (mengukur keajegan) yang tinggi. Sebelum instrumen
pada tes kemampuan berpikir kritis ini digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba
pada peserta didik yang telah mendapat materi system gerak. Uji coba tersebut
bertujuan untuk mengukur validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran.
a. Uji Validitas
Sebuah instrumen evaluasi dikatakan valid, seperti yang dikemukakan oleh Johanson
apabila instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur.56 Instrumen
pada penelitian ini menggunakan tes uraian, validitas ini dapat dihitung dengan koefisien
b. Uji Reliabilitas
mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang
tetap. Maka pengertian reliabelitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes,
atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak
cermat dan akurat. Tujuan dari uji reliabelitas adalah untuk menguji soal yang digunakan
dan mengetahui konsisitensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil
pengukurannya dapat dipercaya. Untuk mengetahui reliabelitas instrumen tes uraian ini
∑
= −
− ²
Keterangan:
o = Varian total
Berdasarkan pendapat tersebut, tes yang digunakan dalam penelitian ini memiliki
koefisien reliabelitas > 0,70. Adapun kreteria untuk reliabelitas butir soal adalah sebagai
berikut:
Daya pembeda dari setiap butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan
butir soal tersebut untuk membedakan antara peserta didik yang menjawab dengan
benar dengan peserta didik yang tidak dapat menjawab dengan benar. Rumus yang
digunakan untuk menghitung daya beda tes dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
= − = −
Keterangan:
kemampuan berpikir kritis peserta didik. Soal yang baik adalah soal yang memenuhi syarat
kreteria dari uji validitas, uji reliabelitas, uji taraf kesukaran dan uji daya beda.
Sudijono mengatakan bermutu atau tidaknya butir-butir tes hasil belajar diketahui dari
derajat kesukaran yang dimiliki oleh masing-masing butir item tersebut. Menurut
Witherington dalam Sudijono angka indeks kesukaran item besarnya berkisar antara 0,00
∑
=
Keterangan:
P : tingkat kesukaran
Andhika Anggawira, Dwike Nur Kholiza, dan Herio Rizki Dewinda. “Hubungan antara Self Esteem
dengan Social Anxiety pada Remaja Berstatus Sosial Ekonomi Rendah.” Psyche 165 Journal, 13
April 2022, 68–73. https://doi.org/10.35134/jpsy165.v15i2.152.
Juniwati, Dwi Sari. “Perbedaan Model Pembelajaran Dicovery Dan Model Pembelajaran POE (Predict-
Observe-Explain) Pada Materi Perpajakan Di Kelas XI.” Journal of Social Knowledge Education
(JSKE) 1, no. 1 (28 Februari 2020): 27–32. https://doi.org/10.37251/jske.v1i1.47.
“Jurnal Pendidikan Bisnis dan Manajemen, Volume 2, Nomor 1, Juli 2015, Halaman 1 - 11,” t.t.
Meilana, Septi Fitri, Nur Aulia, Zulherman Zulherman, dan Galih Baskoro Aji. “Pengaruh Model
Pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis di Sekolah Dasar.”
Jurnal Basicedu 5, no. 1 (1 Desember 2020): 218–26.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.644.
Mubarak, Husni. “BAHASA DALAM PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA” 1, no.
1 (2023).
Puji Purdhiyah, Sri Wulandari, Mardaya Wulandari, dan Jhelang Annovasho. “Studi Literatur : Penerapan
Model Pembelajaran Prediction, Observation, and Explanation (POE) pada Pembelajaran Fisika.”
Charm Sains: Jurnal Pendidikan Fisika 3, no. 2 (22 Agustus 2022): 87–95.
https://doi.org/10.53682/charmsains.v3i2.190.
———. “Studi Literatur : Penerapan Model Pembelajaran Prediction, Observation, and Explanation
(POE) pada Pembelajaran Fisika.” Charm Sains: Jurnal Pendidikan Fisika 3, no. 2 (22 Agustus
2022): 87–95. https://doi.org/10.53682/charmsains.v3i2.190.
Sugiyono, sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta, 2007.
Usman Mulbar, Vida Indriana, Nurdin Arsyad,. “PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS XI IPA-1 SMAN 22 MAKASSAR.” Daya Matematis:
Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika 3, no. 1 (7 Maret 2015): 51.
https://doi.org/10.26858/jds.v3i1.1317.
———. “PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN)
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS XI IPA-1
SMAN 22 MAKASSAR.” Daya Matematis: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika 3, no. 1 (7
Maret 2015): 51. https://doi.org/10.26858/jds.v3i1.1317.
Yusni, Diana, dan Bambang Supriatno. “Analisis Kajian Inovasi Model Pembelajaran POE (Predict
Observe Explain) Berbantuan Teknologi pada Pembelajaran Biologi” 3, no. 1 (2023).
Zubaidah, Siti. “Berpikir Kritis: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi yang Dapat Dikembangkan melalui
Pembelajaran Sains,” t.t.