Anda di halaman 1dari 20

Analisis Kalimat Efektif Pada Tajuk Recana

“ PANCASILA, ENERGI PEREKAT BANGSA”


dalam kompas.id edisi 3 Juni 2023
Dosen Pengampu : Juni Mahsusi, S.S,. M.HUM

Disusun Oleh Kelompok 5:


1. MADINAH : 403211010054
2. YESTI SARTIKA : 403211010070
3. M.SYARIFUDDIN : 403211010063
4. BEMBY KAHYADI : 403211010088

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI

2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun persembahkan kepada Allah Swt. Dengan ridha dan
rahmat- Nya, penyusun akhirnya bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Makalah dengan judul "Analisa Kalimat Efektif Pada Tajuk Rencana


Pancasila, Energi Perekat Bangsa" disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia. Selain itu, penyusun juga berharap bahwa penyusunan makalah
ini bisa bermanfaat untuk dunia pendidikan, khususnya para mahasiswa yang saat ini
sedang belajar tentang kalimat efektif.

Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah
membimbing saya agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima
kasih.

Tembilahan, Kamis 10 Juni 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
LANDASAN TEORI.......................................................................................................................2
2.1 Analisis Kalimat Efektif Pada Tajuk Recana.........................................................................2
2.2.1 Kalimat Efektif................................................................................................................2
BAB III............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
BAB IV............................................................................................................................................8
PENUTUP.......................................................................................................................................8
4.1 Kesimpulan............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kalimat adalah unit terkecil dari ekspresi bahasa yang memiliki makna lengkap. Dalam
bahasa tertulis, kalimat terdiri dari kumpulan kata yang disusun dalam urutan yang tepat dan
memiliki subjek dan predikat. Subjek adalah orang, hewan, atau objek yang melakukan tindakan
atau yang tindakan dilakukan kepadanya, sedangkan predikat adalah kata kerja atau frasa yang
menjelaskan tindakan yang dilakukan oleh subjek.
Analisis Kalimat Efektif pada tajuk rencana adalah kebutuhan untuk meningkatkan
kemampuan komunikasi tulis yang efektif. Rencana adalah jenis tulisan yang memiliki kekhasan
tersendiri, di mana penulis harus mampu menyampaikan gagasan, pendapat, atau argumen
dengan jelas, padat, dan persuasif. Salah satu aspek penting dalam penulisan rencana adalah
keefektifan kalimat yang digunakan.
Kalimat yang efektif dalam tulisan rencana dapat membantu penulis menyampaikan
pesan dengan lebih tepat, menghindari keambiguan, dan menjaga keterbacaan tulisan. Dalam
konteks ini, analisis kalimat efektif berperan penting dalam mengevaluasi struktur kalimat,
penggunaan kosakata yang tepat, pengaturan urutan kalimat, dan penggunaan gaya penulisan
yang persuasif.
Selain itu, analisis kalimat efektif juga membantu penulis dalam menghindari redundansi,
pengulangan kata atau ide yang tidak perlu, serta mengoptimalkan penggunaan ragam kalimat,
seperti kalimat aktif, kalimat pasif, kalimat kompleks, dan sebagainya.
Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip analisis kalimat efektif pada tulisan
rencana, penulis dapat meningkatkan kejelasan, ketepatan, dan daya persuasif tulisannya. Hal ini
penting dalam konteks komunikasi tulis, di mana penulis berupaya menyampaikan pesan dengan
tepat dan efektif kepada pembaca.
Dalam penelitian atau studi yang membahas analisis kalimat efektif pada tajuk rencana,
penulis dapat melakukan analisis terhadap contoh-contoh tajuk rencana yang sudah ada,
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari segi kalimat yang digunakan, serta memberikan
rekomendasi atau pedoman untuk penulisan kalimat yang lebih efektif dalam tulisan rencana.
Dengan demikian, penelitian atau studi tentang analisis kalimat efektif pada tajuk rencana
dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan keterampilan menulis rencana yang lebih

1
baik dan memberikan panduan praktis bagi penulis yang ingin meningkatkan kemampuan
komunikasi tulis mereka.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana penggunaan kalimat efektif pada tajuk rencana “PANCASILA, ENERGI
PEREKAT BANGSA” Dalam kompas.id Edisi 3 Juni 2023?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara penggunaan kalimat efektif pada tajuk rencana tentang pancasila,
energi perekat bangsa.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Analisis Kalimat Efektif Pada Tajuk Recana

2.2.1 Kalimat Efektif


Kalimat efektif adalah susunan kata yang mengikuti kaidah yang baik dan benar. Kalimat
efektif adalah kalimat yang disusun dengan baik dan mampu menyampaikan pesan atau
informasi secara jelas, ringkas, dan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.
Tujuan dari kalimat efektif adalah untuk menyampaikan maksud dan tujuan penulis atau
pembicara dengan tepat dan tanpa ambigu.
Kalimat efektif memiliki ciri yang membedakannya dengan yang bukan efektif;
1. Kesepadanan
Keseimbangan antara pikiran dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadan kalimat
ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang
baik. Kesepadanan kalimat memiliki ciri-ciri:
a. Kalimat itu memiliki fungsi yang jelas (subjek predikat ). Hindari penggunaan
kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, dan sebagainya di depan.
Contoh: Dalam musyawarah itu menghasilkan lima ketetapan yang harus dipatuhi
bersama. Kalimat di atas tidak memiliki kesepadanan karena fungsi subjek tidak
jelas.
b. Tidak terdapat subjek ganda
Cth: Peringatan hari sumpah pemuda beberapa warga masyarakat menampilkan
berbagai kegiatan kesenian.
Ket: s s p o
c. Kata penghubung digunakan secara tepat
Cth: Dia datang terlambat, sehingga tidak dapat mengikuti kuliah pertama.
Konjungsi sehingga tidak bisa diletakkan di awal kalimat karena sebagai
konjungsi intrakalimat.
d. Predikat kalimat tidak didahului kata yang
Cth: Semua regulasi yang menghambat iklim.
s p o

2. Keparalelan
Kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya kalau bentuk
pertama menggunkan kata benda (nominal), bentuk kedua dan seterusnya harus
menggunakan kata benda (nomina). Kalau bentuk pertama menggunakan kata kerja
(verba) bentuk seterusnya harus menggunakan kata kerja (verba).

3
Contoh: Apabila pelaksanaan pembangunan lima tahun ini dijadikan titik tolak, maka
menonjollah beberapa masalah pokok yang minta perhatian dan pemecahan
Reorganisasi administrasi departemen-departemen. Ini yang pertama. Masalah pokok
yang lain yang menonjol ialah penghentian pemborosan dan penyelewengan. Ketiga
karena masalah pembangunan ekonomi yang kita jadikan titik tolak , maka kita ingin
mengemukakan faktor lain. Yaitu bagaimana memmobilisir potensi nasional secara
maksimal dalam pembangunan ini. (kompas). Bila kita perhatikan kutipan di atas
tampak bahwa reorganisasi, pemborosan dan penyelewengan serta mobilisasi
nasional merupakan masalah pokok yang mempunyai hubungan satu sama lain.
Dengan menngunakan konstruksi yang paralel ketiganya dapat dihubungkan secara
dekat, serta akan memberikan tekanan yang lebih jelas pada ketiganya.

3. Ketegasan makna
Dapat dilakukan dengan meletakkan bagian yang dipentingkan di bagian awal
kalimat. Hal ini dilakukan untuk memberikan penekanan pada hal yang dimaksud.
Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini!

(a) Pergi kamu!

(b) Kamu pergi!

Jika dilihat, kedua kalimat tersebut tidak ada bedanya. Namun berdasarkan makna
dan tujuan, kedua kalimat tersebut memiliki perbedaan yang nyata. Pada kalimat (1)
penekanannya terletak pada kata pergi. Hal ini memiliki maksud, bahwasannya harus
segera pergi dengan cepat. Sedangkan kalimat (2) penekanannya terletak pada kata
kamu. Hal ini memiliki maksud, bahwasannya yang harus pergi adalah kamu bukan
yang lain.

4. Kehematan
Kehematan adalah hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap
tidak perlu. Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan,

a. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.


Cth:

Lukisan itu indah.

Lukisan itu akan saya beli.

Jika digabungkan menjadi

Lukisan indah itu akan saya beli.

Lukisan itu akan saya beli karena indah.

4
Saya beli lukisan indah itu.

S p o

b. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian


superordinat pada hiponimi kata.
Cth: mulai hari kamis ini Top Skor akan mulai terbit dan dijual dengan harga
eceran Rp. 2.500,00-

Ket: s p o

c. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam


satu kalimat.
Contoh: tim ini memiliki waktu selama sepekan ( terhitung kemarin) untuk
menentukan
s p 0
detail pelaksaan format dua wilayah seperti jumlah peserta, kontrak permainan,
dan lain-lain.
d. Penghematan dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang
berbentuk jamak.
Cth:
1). Beberapa negara-negara Asean mengikuti konferensi
2). Banyak para peninjau yang menyatakan bahwa perang yang sedang
berlangsung itu merupakan Perang Dunia Timur Tengah.

5. Kecermatan
Kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda dan tepat dalam pilihan kata.
Kecermatan dalam kalimat berkaitan dengan pemilihan kata , penyusunan kata, dan
penggunaan logika dalam kalimat. Kecermatan mengikuti beberapa aspek di
antaranya;
a. Ketepatan dalam sturktur kalimat
Cth: mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima beasiswa.
Penggunaan kata di atas menyebakan kalimat bermakna ganda. Yang terkenal itu
mahasiswa atau perguruan tinggi?
b. Pemilihan kata
Sebagian toko tertutup sehingga para korban gempa mengonsumsi makanan
sesuai dengan ketersediaan yang ada.
c. Penggunaan ejaan
Menurut cerita Ibu Sari adalah orang pandai di desa itu.
Kekurangan penggunaan tanda koma di atas menyebabkan makna menjadi
kabur. Apakah orang pandai di desa itu Ibu, Ibu Sari, atau seseorang.

5
6. Kepaduan / koheren
Kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga kalimat yang disampaikan tidak
terpecah-pecah. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara
berpikir yang tidak sistematis.
Kepaduan menunjukkan adanya hubungan timbal balik yang dan jelas antar unsur-
unsur (kata atau kelompok kata ) yang membentuk kalimat itu. Bagaimana hubungan
subjek dan predikat, hubungan antara predikat dan objeknya , serta keterangan –
keterangan lain yang menjelaskan tiap unsur-unsur pokok tadi.

1. Kalimat yang padu tidak bertele-tele, hindari kalimat yang panjang.

2. Kalimat yang padu menggunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib
dalam kalimat-kalimat yang berpredikat persona.

3. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata antara predikat kata
kerja dan objek.

7. Kelogisan
Ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Kelogisan berhubungan dengan penalaran, yaitu proses berpikir untuk menghubung-
hubungkan fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan.

6
BAB III
PEMBAHASAN

Tahap analisis pada penelitian ini untuk mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
menganalisis penggunaan kalimat efektif dan yang tidak efektif pada tajuk rencana yang terdapat dalam
Kompas.id Edisi 3 Juni 2023. Langkahnya diperoleh dengan cara mendeskripsikan, menganalisis, dan
menyimpulkan data yang ditemukan dalam Kompas.id Edisi 3 Juni 2023, yang terdiri dari 8 paragraf
dengan judul tajuk rencana Pancasila, energi perekat bangsa

3.1 Identifikasi Penggunaan kalimat Efektif pada tajuk rencana Pancasila,


Perekat Bangsa
3.1.1 Analisis Kalimat efektif pada tajuk rencana “Panacasila, Energi perekat bangsa”
Dalam kompas.id edisi 3 Juni 2023 Paragraf 1

Table 1 Paragraf satu

Identifikasi
NO Data Keterangan
Efektif Tidak Efektif
Hari Lahir Pancasila Pada kalimat tersebut tidak efektif karena tidak
baru saja kita memiliki pola kalimat Yaitu Subjek , Prediket
1 - Tidak Eektif
peringati, Kamis dan Objek. Hanya memiliki pola subjek yaitu
(1/6/2023). pada “Hari lahir pancasila”.
Ini momen untuk Kalimat tersebut secara jelas menyampaikan
mengajak semua momen yang penting dan memberi sinyal bahwa
pihak menerapkan saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengajak
2 Efektif - semua pihak dalam masyarakat untuk
dasar negara itu
sebagai energi menerapkan dasar negara sebagai energi perekat
perekat bangsa. bangsa.

Keterangan paragraf 1 kalimat satu.

Ketidakefektifan dalam Konteks Waktu: Kalimat tersebut menyebutkan bahwa momen ini adalah
untuk mengajak semua pihak menerapkan dasar negara sebagai energi perekat bangsa. Namun, kalimat
tersebut merujuk pada peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada Kamis (1/6/2023). Pada saat ini,
kami berada di masa setelah tanggal tersebut. Oleh karena itu, kalimat tersebut menjadi tidak efektif jika
digunakan setelah momen peringatan berlalu, karena momen yang spesifik yang dimaksud telah berakhir.

Ketidakefektifan dalam Tindakan Konkret: Kalimat tersebut mengajak semua pihak menerapkan
dasar negara sebagai energi perekat bangsa. Namun, kalimat tersebut tidak memberikan arahan atau
contoh konkret tentang langkah-langkah yang harus diambil atau tindakan nyata yang dapat dilakukan
oleh masyarakat untuk menerapkan dasar negara. Tanpa petunjuk yang jelas, kalimat tersebut mungkin

7
tidak mampu menginspirasi atau memotivasi orang untuk bergerak menuju tindakan yang memperkuat
persatuan dan persatuan.

Ketidakefektifan dalam Target Audiens: Kalimat tersebut menggunakan frasa "semua pihak"
yang terlalu umum dan inklusif. Ini mungkin membuat kalimat tersebut terasa terlalu luas dan tidak
memiliki target audiens yang jelas. Keterlaluannya dapat membuat kalimat tersebut tidak spesifik dan
sulit untuk dipahami oleh individu atau kelompok tertentu yang ingin diikutsertakan atau terlibat secara
langsung.

Untuk meningkatkan efektivitas kalimat, perlu dikembangkan lebih lanjut dengan memberikan
arahan konkret tentang tindakan yang dapat diambil dan menyebutkan kelompok atau individu yang
spesifik yang diharapkan terlibat. Hal ini akan membantu untuk membuat pesan menjadi lebih relevan,
berfokus, dan lebih mungkin untuk mempengaruhi audiens yang dituju

Keterangan paragraf 1 kalimat dua.

Klaritas Tujuan: Kalimat tersebut dengan jelas menyampaikan tujuannya, yaitu mengajak semua
pihak untuk menerapkan dasar negara sebagai energi perekat bangsa. Pesan yang disampaikan secara
langsung dan tanpa ambigu, sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.

Relevansi Konteks: Kalimat tersebut mengacu pada momen yang spesifik, menunjukkan momen
saat ini sebagai waktu yang tepat untuk melakukan tindakan yang dimaksud. Dalam konteks ini, merujuk
pada pentingnya peringatan Hari Lahir Pancasila atau momen lain yang relevan, di mana kesadaran
tentang nilai-nilai dasar negara sedang tinggi.

Inklusivitas: Kalimat tersebut menggunakan frasa "semua pihak", menunjukkan keinginan untuk
melibatkan semua elemen masyarakat. Pendekatan ini mencerminkan inklusivitas dan partisipasi kolektif,
yang penting dalam memperkuat persatuan dan persaudaraan di antara seluruh warga negara.

Kekuatan Inspiratif: Kalimat tersebut mengandung makna yang kuat dan menggugah semangat.
Mengajak semua pihak untuk menerapkan dasar negara sebagai energi perekat bangsa menunjukkan
tekad untuk mempersatukan bangsa dan memajukan kehidupan bersama. Pesan ini dapat memotivasi dan
menginspirasi orang untuk bertindak dalam rangka mencapai persatuan dan kemajuan.

Fleksibilitas: Kalimat tersebut memberikan kesempatan bagi setiap individu atau kelompok untuk
berpartisipasi dan berkontribusi sesuai dengan kapasitas dan peran mereka masing-masing. Dengan
memberikan kebebasan dalam cara menerapkan dasar negara, kalimat tersebut mencerminkan
keberagaman dalam aksi nyata yang dapat diambil oleh masyarakat.

Melalui kejelasan tujuan, relevansi konteks, inklusivitas, kekuatan inspiratif, dan fleksibilitasnya,
kalimat ini memiliki potensi untuk mempengaruhi audiens dan memotivasi mereka untuk terlibat dalam
menerapkan dasar negara sebagai energi perekat bangsa.

8
3.1.2 Analisis Kalimat efektif pada tajuk rencana “Panacasila, Energi perekat bangsa”
Dalam kompas.id edisi 3 Juni 2023 Paragraf 2

Identifikasi
NO Data Keterangan
Efektif Tidak Efektif
Peringatan nasional
digelar di Monumen
Nasional (Monas) Karena dalam kata nasional tersebut tidak
1 Jakarta dengan - Tidak Efektif menuju kepada hari pancasila kata nasional
inspektur lebih mengarah kepada kata indonesia
upacara presiden Joko
Widodo.
Saat bersamaan,
upacara juga
berlangsung di lebih
dari 500 tempat di
daerah-daerah
2 di Indonesia. Semua
berusaha untuk
mengingat
kembali pancasila yan
g dilahirkan 78 tahun
silam.

3.1.3 Analisis Kalimat efektif pada tajuk rencana “Panacasila, Energi perekat bangsa”
Dalam kompas.id edisi 3 Juni 2023 Paragraf 3

Identifikasi
NO Data Keterangan
Efektif Tidak Efektif
Momen itu
menyadarkan kita
pada sejarah bangsa
Pada kalimat tersebut tidak efektif karena tidak
yang dahulu pernah
memiliki pola kalimat Yaitu Subjek , Prediket
1 terpecah dalam - Tidak Eektif
dan Objek. Hanya memiliki pola subjek yaitu
berbagai kelompok
pada “Hari lahir pancasila”.
dengan beragam
budaya di kepulauan
di Nusantara.
Penjajahan
merundung kita
2 dalam keterpurukan
selama ratusan
tahun. Kemudian,

9
tahun 1945, para
pendiri bangsa
bertemu dan
bersepakat untuk
membangun negara
modern bernama
Republik Indonesia
(RI) dengan dasar
negara Pancasila.
3.1.4 Analisis Kalimat efektif pada tajuk rencana “Panacasila, Energi perekat bangsa”
Dalam kompas.id edisi 3 Juni 2023 Paragraf 4

Identifikasi
NO Data Keterangan
Efektif Tidak Efektif
Semua
kepentingan
diikat dalam satu
konsensus yang
dinyatakan Pada kalimat tersebut tidak efektif karena tidak
memiliki pola kalimat Yaitu Subjek , Prediket
1 dalam Lima sila, - Tidak Eektif
dan Objek. Hanya memiliki pola subjek yaitu
yaitu ketuhanan, pada “Hari lahir pancasila”.
kemanusiaan,
persatuan,
kerakyatan, dan
keadilan sosial.
Titik temu ini
menjadi rumah besar
yang mengayomi
seluruh masyarakat
dengan segenap
kemajemukannya.
2 Semua kelompok
mendapatkan tempat
untuk tinggal,
dihargai, dilindungi,
dan diperlakukan
sederajat sebagai
warga negara.

10
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tajuk rencana memainkan peran yang sangat penting dalam menarik perhatian pembaca
dan membuat mereka tertarik untuk membaca lebih lanjut. Untuk membuat tajuk rencana
yang efektif, ada beberapa ciri yang dapat Anda terapkan untuk memastikan apakah kalimat
tersebut efektif atau tidak yaitu kesepadanan, tidak terdapat subjek ganda, keparalean,
ketegasan makna, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan kelogisan itu adalah bagaimana
cara penggunaan kalimat efektif pada tajuk rencana. Penggunaan kalimat efektif dalam tajuk
rencana membantu menarik perhatian pembaca dan membuat mereka ingin membaca lebih
lanjut. Dengan menggunakan kalimat yang jelas, relevan, dan menarik, Anda dapat
meningkatkan efektivitas tajuk rencana dan mempengaruhi pembaca untuk terlibat dalam isi
rencana secara keseluruhan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Prawesti, I. (2018). Analisis kesalahan kalimat di tajuk rencana Waspada (Doctoral


dissertation).

LAMPIRAN

13
14
15
16

Anda mungkin juga menyukai