Disusun Oleh :
Kelompok 3
Anggota:
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt., karena rahmat dan
karunia-Nya yang memberikan kekuatan, kesehatan, kemampuan berpikir, tenaga,
dan waktu untuk menuangkan segala yang penulis pikirkan sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ethics, Fraud, and Internal Control”
dengan baik.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sistem Informasi Akuntansi yang diampu oleh Prof. Dr. Hj. Mediaty,
SE.,M.Si.,AK.,CA. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
pengetahuan tentang Ethics, Fraud, dan Internal Control.
Terwujudnya makalah ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak termasuk
Prof. Dr. Hj. Mediaty, SE.,M.Si.,AK.,CA, selaku dosen pengampu mata kuliah
Sistem Informasi Akuntansi. Atas partisipasi dan bimbingannya, penulis
mengucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa makalah yang telah penulis susun ini sangat jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi
meningkatkan kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis harap dengan adanya makalah ini dapat memberikan
manfaat dan pengetahuan baik kepada penulis selaku penyusun maupun pihak-
pihak yang membacanya.
Makassar, 05 Maret 2024
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Apa isu-isu luas yang berkaitan dengan etika bisnis dan teknologi
informasi?
2. Apa saja perbedaan antara penipuan manajemen dan penipuan
karyawan?
3. Apa saja jenis-jenis skema penipuan yang umum?
4. Apa saja fitur-fitur utama kerangka pengendalian internal SAS
78/COSO
5. Apa tujuan dan penerapan pengendalian fisik.
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Ethical Issuess In Business
Conflicts Of Interest
Kode etik perusahaan harus menguraikan
prosedur untuk bertransaksi dengan konflik
kepentingan yang nyata atau nyata antara hubungan
pribadi dan profesional. Perhatikan bahwa
Persoalannya di sini adalah menangani konflik
kepentingan, bukan melarangnya. Meskipun
penghindaran adalah kebijakan terbaik, terkadang
konflik tidak dapat dihindari. Dengan demikian,
penanganan seseorang dan pengungkapan penuh atas
masalah tersebut menjadi penting terhadap
kekhawatiran etis. Manajer dan karyawan sama-sama
harus disadarkan akan kode etik perusahaan model
pengambilan keputusan yang diberikan, dan
berpartisipasi dalam program pelatihan yang
mengeksplorasi isu-isu konflik kepentingan.
Full and Fair Disclosures
Ketentuan ini menyatakan bahwa organisasi
harus memberikan pelayanan secara penuh, adil,
pengungkapan yang akurat, tepat waktu, dan dapat
dimengerti dalam dokumen, laporan, dan laporan
keuangan yang dimilikinya diserahkan kepada SEC
dan publik. Teknik akuntansi yang terlalu rumit dan
menyesatkan digunakan menyamarkan aktivitas-
aktivitas meragukan yang menjadi inti dari banyak
skandal keuangan baru-baru ini. Tujuan dari aturan
ini bertujuan untuk memastikan bahwa
pengungkapan di masa depan bersifat jujur, terbuka,
jujur, dan bebas dari penipuan semacam itu.
Legal Complience
Kode etik harus mengharuskan karyawan
untuk mengikuti peraturan pemerintah yang berlaku
hukum, aturan, dan peraturan. Sebagaimana
dinyatakan sebelumnya, kita tidak boleh
mengacaukan persoalan etika dengan persoalan
hukum Meskipun demikian, melakukan hal yang
benar memerlukan kepekaan terhadap undang-
undang, peraturan, regulasi, dan harapan masyarakat.
9
Conflicts Of Interest
Konflik kepentingan terjadi ketika seorang
karyawan bertindak atas nama pihak ketiga selama
menjalankan tugasnya atau mempunyai kepentingan
pribadi dalam aktivitas yang dilakukan. Ketika
konflik kepentingan karyawan tidak diketahui oleh
pemberi kerja dan akibatnya dalam kerugian
finansial, maka terjadi penipuan.
Economic Extortion
Pemerasan ekonomi didefinisikan sebagai
penggunaan atau ancaman kekerasan, termasuk
kekerasan ekonomi sanksi, oleh individu atau
kelompok untuk mendapatkan sesuatu yang
berharga. Barang yang bernilai dapat berupa aset
finansial atau ekonomi, informasi, atau kolaborasi
untuk membuat keputusan yang menguntungkan.
Asset Misappropriation
Penipuan yang paling umum melibatkan beberapa
bentuk penyalahgunaan aset, yang salah satunya adalah
aset yang dialihkan langsung atau tidak langsung untuk
kepentingan pelaku. Aset yang paling rentan terhadap
penyalahgunaan termasuk uang tunai, rekening giro,
inventaris, persediaan, peralatan, dan informasi.
Skimming
Skimming melibatkan pencurian uang dari suatu
organisasi sebelum masuk ke catatan dan laporan
keuangan organisasi. Seorang karyawan yang menerima
pembayaran dari pelanggan tetapi tidak mencatat
penjualan adalah contoh skimming.Jenis penipuan ini
dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bulan
sebelum terdeteksi. Pada akhirnya, ketika pelanggan
mengeluh bahwa akunnya belum dikreditkan, penipuan
akan ditemukan.
Cash Larceny
Pencurian uang tunai terjadi ketika uang dicuri dari
suatu organisasi setelah dilaporkan dalam lapping.
Lapping adalah suatu penyalahgunaan yang dilakukan
dengan sengaja untuk menyalah gunakan penerimaan kas
untuk sementara waktu atau secara permanen. Lapping
dapat dilakukan oleh seseorang biasanya yang
memiliki wewenang menerima kas dan
menyelenggarakan buku piutang (Widyanto
Putra Rafil, 2023). Ketika mereka terlibat dalam penipuan
jenis ini, karyawan biasanya mengatakan bahwa mereka
hanya meminjam uang tunai dan berencana untuk
15
Computer Fraud
Auditor sangat memperhatikan komputer penipuan
karena komputer adalah dasar sistem informasi akuntansi
modern. Meskipun komputer tidak mengubah struktur
dasar penipuan (seperti pernyataan palsu, korupsi, dan
penyelewengan aset), komputer menambahkan
kompleksitas ke gambar penipuan.
Detective Controls
Kontrol detektif merupakan garis pertahanan kedua
yang menjadiperangkat, teknik, dan prosedur yang
dirancang untuk mengidentifikasi dan mengungkap
kejadian yang tidak diinginkan yang tidak dapat dicegah
oleh kontrol. Kontrol detektif ini mengungkap jenis
kesalahan tertentu dengan cara membandingkan kejadian
terkini dengan kejadian sebelumnya. Kendali detektif ini
akan membunyikan alarm ketika mengidentifikasi adanya
penyimpangan.
Corrective Controls
Pengendalian korektif adalah tindakan yang diambil
untuk membalikkan dampak kesalahan terdeteksi pada
langkah sebelumnya. Perbedaan penting antara kontrol
detektif dan kontrol korektif yaitu detektif mengidentifikasi
anomali dan menarik perhatian padanya kemudian di
korektif untuk memperbaiki masalah yang terdeteksi
tersebut. Mengaitkan tindakan perbaikan dengan kesalahan
yang terdeteksi, sebagai respon otomatis, dapat
18
Accounting Records
Catatan akuntansi ini terdiri dari dokumen
sumber, jurnal, dan buku besar. Organisasi harus
memelihara jejak audit karena informasi tersebut
diperlukan untuk menjalankan operasional sehari –
hari dan peran penting dalam keuangan suatu
perusahaan.
Access Control
Tujuan dari pengendalian akses yaitu untuk
memastikan bahwa hanya personel yang berwenang
yang memiliki akses terhadap aset perusahaan.
21
Independent Verification
Prosedur verifikasi ialah pemeriksaan
independen terhadap sistem akuntans untuk
mengidentifikasi tempat setelah kejadian dan
penyajian yang keliru. Melalui prosedur verifikasi
independen manajemen dapat menilai kinerja
individu, integritas sistem pemrosesan transaksi, dan
kebenaran data yang terkandung dalam catatan
akuntansi.
22
BAB II
PENUTUP
A. Simpulan
Makalah ini telah mengulas topik yang sangat relevan dan penting
dalam konteks Sistem Informasi Akuntansi (SIA), yaitu etika, kecurangan,
dan kontrol internal. Dari paparan materi yang telah disajikan, dapat
disimpulkan bahwa etika memegang peran kunci dalam mengembangkan
sistem informasi akuntansi yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan.
Kecurangan merupakan ancaman yang serius bagi integritas SIA, dan
kontrol internal merupakan mekanisme penting untuk mencegah,
mendeteksi, dan mengatasi kecurangan tersebut.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Eriana, Sita Emi. & Zein, Afrizal. 2023. Artificial Intelligence (AI).
Purbalingga: CV. Eureka Media Aksara