Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN


PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE
SERVICE DI HOTEL A

Nama Lengkap

PUTU CINDY MEILDA LARASATI (08)

JURUSAN PARIWISATA
POLITEKNIK NEGERI BALI
BADUNG
2023
PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PELATIHAN KERJA DALAM


MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN FOOD &
BEVERAGE SERVICE DI HOTEL A

Proposal penelitian ini diusulkan sebagai salah satu syarat untuk menyusun skripsi
Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata di Politeknik Negeri Bali.

Nama Lengkap
NIM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS PARIWISATA


JURUSAN PARIWISATA
POLITEKNIK NEGERI BALI
BADUNG
2023
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIAN

Proposal Penelitian ini telah disetujui oleh para Dosen Pembimbing dan Ketua
Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali pada … (diikuti dengan Hari, Tanggal
Bulan dan Tahun)

Pembimbing I,
Pembimbing II,

Nama
Nama
NIP
NIP

Mengetahui,
Ketua Jurusan Pariwisata,

Nama
NIP
KATA PENGANTAR

Kata pengantar berisi tentang uraian singkat tentang topik dan judul
proposal yang akan dijelaskan dengan lebih rinci pada Bab 1 sampai dengan Bab
5. Paragraf pertama dari kata pengantar menjelaskan tentang pentingnya
pembahasan tentang permasalahan yang dijadikan objek tinjauan. Kata pengantar
dapat ditulis dalam 1 sampai 2 paragraf saja. Pada paragraf kedua dapat dijelaskan
tentang perlunya kritik dan saran untuk lebih menyempurnakan proposal
penelitian yang telah dilakukan.

Penulis

Nama
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Produktivitas kerja karyawan merupakan pengaruh yang sangat penting dalam

kemajuan suatu perusahaan. Produktivitas kerja yang tinggi akan sangat

menguntungkan bagi pengusaha maupun bagi karyawannya karena akan

mempengaruhi kualitas kerja seseorang yang akan menguntungkan bagi

perusahaan . Produktivitas juga mencerminkan etos kerja karyawan yang

tercermin juga sikap mental yang baik. Pengusaha maupun karyawan yang terlibat

dalam suatu perusahaan harus berupaya untuk meningkatkan produktivitasnya.

Pelatihan juga akan memberikan kesempatan bagi karyawan mengembangkan

keahlian dan kemampuan dalam bekerja agar apa yang diketahui dan dikuasai

dapat membantu karyawan untuk mengerti apa yang seharusnya dikerjakan dan

mengapa harus dikerjakan, memberikan kesempatan untuk menambah

pengetahuan dan keahlian. Setiap orang memiliki kemampuan masing-masing,

akan tetapi kemampuan (ability) yang dimiliki belum tentu sesuai dengan

spesifikasi yang dicari dan dibutuhkan oleh perusahaan, maka dari itu penting

bagi perusahaan untuk melaksanakan pelatihan agar karyawan tahu apa yang

seharusnya dilakukan dan bagaimana melakukannya. Pelatihan berarti proses

membantu karyawan untuk menguasai keterampilan khusus atau untuk

memperbaiki kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan. (Wahyuningsih 2019)


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditemukan sebelumnya,

maka dapat dijabarkan pokok permasalahan yang dapat ditarik dari

pemaparan latar belakang penelitian yaitu.

1. Bagaimana pelatihan kerja dapat mempengaruhi produktivitas

kerja karyawan Food & Beverage di Hotel A ?

2. Apakah pelaksanaan pelatihan kerja yang diadakan di Hotel A

dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan Food &

Beverage?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis pelatihan kerja dapat mempengaruhi produktivitas


kerja karyawan Food & Beverage di Hotel A.

2. Untuk menganalisis pelatihan kerja yang diadakan di Hotel A dapat


meningkatkan produktivitas kerja karyawan Food & Beverage?

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian diharapkan dapat

bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain.

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Meningkatkan pengetahuan dan skill karyawan di bidang Food &

Beverage.

2. Dengan adanya penelitian ini diharapkan agar pelatihan kerja karyawan

bisa berpengaruh untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.


1.4.2 Manfaat Praktis

1. Membantu hotel untuk meningkatkan kualitas pelayanan kerja

karyawan di hotel A.

2. Memberikan informasi kepada hotel untuk mengevaluasi kinerja kerja

dari karyawan.

1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

1.5.1 Ruang Lingkup

Penelitian ini akan berfokus pada karyawan Food & Beverage di hotel A.

Penelitian ini melibatkan survey, wawancara atau analisis data yang relevan untuk

mengukur pengaruh pelatihan kerja karyawan Analisis akan berfous pada jenis

pelatihan kerja yang diterima oleh karyawan.

1.5.2 Batasan Penelitian

Waktu penelitian terbatas pada periode tertentu, seperti satu tahun atau dua

tahun.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Menurut Sugiyono(2013)landasan teori ini perlu ditegakkan agar

penelitian itu mempunyai dasar kokoh dan bukan sekedar perbuatan coba-coba

(trial and error).

2.1.1 Pelatihan

Pelatihan merupakan proses pengembangan diri & skill karyawan agar

bekerja lebih terampil dan meningkatkan pengetahuan karyawan. Dengan

pelatihan yang dilakukan oleh perusahan akan memudahkan karyawan untuk

mengetahui bagaimana bekerja sesuai dengan standar operasional yang

ditetapkan. Berikut adalah definisi pelatihan menurut para ahli:

Mangkuprawira (2007:233) mengemukakan bahwa Pelatihan adalah

sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu, serta sikap agar

karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya

dengan semakin baik, sesuai dengan standar.

Menurut Hamalik (dalam Daniel Arfan, 2013:566) bahwa Pelatihan

adalah suatu proses yang meliputi serangkaian tindak (upaya) yang dilaksanakan

dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang

diberikan oleh tenaga profesional kepelatihan dalam satuan waktu yang bertujuan

untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu

guna meningkatkan efektivitas dan produktivitas dalam organisasi.


2.1.2 Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja adalah ukuran sejauh mana seseorang atau suatu

organisasi dapat menghasilkan hasil atau output yang ingin dicapai ole perusahaan

seperti waktu, tenaga kerja dan peralatan. Ini mencerminkan tingkat efisiensi dan

efektivitas dalam menjalankan pekerjaan dan tugas dengan membandingkan

output yang dihasilkan dengan sumber daya yang digunakan untuk mencapainya.

Produktivitas kerja yang tinggi menunujukan kemampuan untuk mencapai tujuan

dengan cara yang optimal.

Menuru Sinungan (2014:17) mengemukakan bahwa produktivitas adalah

suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih

banyak barang dan jasa yang akan digunakan oleh banyak manusia, dengan

menggunakan sumber-sumber riil yan semakin dikit.

Menurut Simamora (2004:110) Produktivitas kerja karyawan adalah

kemampuan memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari saran dan prasarana yang

tersedia dengan menghasilkan Output dan Input yang optimal. Dalam penelitian

ini peniliti mengukur produktivias kerja karyawan dengan menggunakan

indicator-indikator yang dikemukakan oleh Simamora (2004:112) yaitu :

Kuantitas kerja, Kualitas kerja, Ketepatan waktu, penyelesaian kerja pekerjaan

dan sikap kooperatif.

Menurut Tuhardi yang dikutip oleh Sutrisno (2011:100) mengungkapkan

bahwa produtivitas kerja merupakan sikap menal yang selalu mencari perbaikan

terhadap apa yang telah ada, suatu keyakinan bahwa seseorang dapat meakukan
pekerjaan lebih baik hari Ini dari pada hari kemarin dan esok lebih baik dari hari

ini.

2.1.3 Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja

Dalam analisis manajemen sumber daya manusia produktivitas karyawan

merupakan variable tergantung atau dipengaruhi banyak yang ditentukan oleh

banyak factor (Sedarmayanti, 2001:57). Bhawa produktivitas sangat dipengaruhi

oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1. Sikap kerja

Sikap kerja merupakan kesediaan untuk bekerja ergiliran, dapat menerima

tambahan tugas, bekerja dalam satu tim.(Sedarmayanti, 2001:71). Kata sikap

berasal dari bahassa Latin Aptus, yang berarti “kecocokan” atau “kesesuaian”.

Sikap sebagai salah satu variable dari factor psikologis yang mempengaruhi

perilaku konsumen memiliki keterkaitan yang kuat. Perilaku dapat memperkuat

atau memperlemah sikap, sedangkan sikap sendiri dapat digunakan sebagai alat

untuk memprediksi kecenderungan konsumen dalam memutuskan pilihan produk

atau jasa.(Sunarto, 2003:160).

2. Tingkat keterampilan

Tingkat keterampilan ditentukan oleh pendidikan formal dan informal,

adanya pelatihan dalam manajemen, supervise dan keterampilan dalam teknik

industry. Laryawan yang mempunyai pelatihan tentu akan berpotensi untuk


meningkatkan produktivitas kerja (Sedarmayanti, 2001:71) . Pada aspek tertentu

apabila karyawan semakin terampil maka akan lebih mampu menggunakan

fasilitas kerja dengan baik. Karyawan akan menjadi lebih terampil apabila

mempunyai kecakapan (ability) dan pengalaman (experience).

3. Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan organisasi

Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan organisasi yang tercermin

dalam usaha bersama antara pimpinan organisasi dan tenaga kerja untuk

meningkatkan produktivitas melalui lingkaran pengawasan mutu dan penilaian

mengenai kerja unggul, (Sedarmayanti, 2001:71).

Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatan yang

dilakukan sehari-hari. Bagaimana pandangan atasan terhadap bawahan, sejauh

mana bawahan diikuts ertakan dalam penentuan tujuan. Hubungan antara atasan

dan bawahan selalu melibatkan upaya seseorang (pemimpin) untuk

mempengaruhi perilaku seseorang pengikut dalam suatu situasi dalam suatu

perusahaan guna meningkatkan produktivitas kerja (Manullang, 2001:141)

4. Efesiensi tenaga kerja

Efisiensi tenaga kerja yaitu perencanaan tenaga kerja dan tambahan tugas.

(Sedarmayanti, 2001 : 71) Sedangkan Sarwoto (2003:129) efisiensi tenaga kerja

pada dasarnya adalah perwujudan dari pada cara-cara kerja. Tapi dalam

keseluruhannya hasil suatu kerja juga ditentukan oleh manusianya sebagai

pelaksanaan kerja dan lingkungan dimana manusia itu bekerja dan tenaga kerja

sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola,mengatur, dan memanfaatkan


karyawan sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan

perusahaan yaitu tercapainya produktivitas kerja.

5. Kewiraswastaan

Kewiraswastaan tercermin dalam pengambilan resiko, kreatifitas dalam

berusaha dan berada dijalur yang benar dalam berusaha.(Sedarmayanti, 2001 :

71). Pada dasarnya seorang karyawan yang kreatif dalam dunia kerja tentu akan

mendorong peningkatan proses produksi sehingga tercapainya produktivitas kerja

yang di inginkan oleh perusahaan. Perkembangan dunia usaha merupakan

perwujudan dan dari segi penguasaan asset ekonomi terlihat adanya sejumlah

kecil usaha besar menguasai sebagian besar asset ekonomi nasional.

6. Manajemen Produktivitas

Manajemen produktifitas adalah manajemen yang efisiensi mengenai

sumber dan sistem kerja untuk mencapai produktivitas.(Sedarmayanti, 2001 : 71).

Produktivitas karyawan diantaranya dipengaruhi oleh adanya pemberian motivasi

dengan memberikan kompensasi (gaji),tunjangan kesejahteraan, dan peningkatan

kualitas dan kemampuan karyawan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan

kepada karyawan. Menurut Moekijat (2001 : 23)


1.1.4 Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja

Untuk meningkatkan produktivitas kerja dapat dilihat sebagai masalah

keprilakuan, tetapi juga dapat mengandung aspek-aspek teknis. Untuk mengatasi

hal tersebut perlu pemahaman yang tepat terhadap factor-faktor penentu

keberhasilan peningkatan produktivitas. Menurut Siagin yang dikutip oleh

Sutrisno (2011:105) adapun faktor-faktor tersebut yaitu :

1. Perbaikan Terus-menerus

Dalam upaya meningkatkan produtivitas kerja, salah satu implikasinya

adalah bahwa keseluruhan komponen organisasi harus melakukan perbaikan teru-

menerus. Suatu organisasi selalu dihadapkan kepada tuntunan yang terus menerus

berubah, baik secara internal maupun eksternal.

2. Peningkatan Mutu Hasil Pekerjaan

Berkaitan erat dengan upaya melakukan perbaikan secara terus-menerus

ialah peningkatan mutu hasil pekerjaan oleh semua orang dan segala komponen

organisasi. Mutu tidak hanya berkaitan dengan produk yang dihasilkan dan

dipasarkan, baik secara barang maupun jasa, akan tetapi menyangkut segala jenis

kegiatan yang diselengarakan oleh semua satuan kerja, baik pelaksanaan tugas

pokok, maupun pelaksanaan tugasn penunjang dalam organisasi.

3. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia merupakan unsur yang paling strategis dalam

organisasi. Karena itu, memberdayakan SDM merupakan etos kerja yang sangat
mendasar yang harus dipegang oleh sebuah jabatan manajemen dalam hierarki

organisasi.

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

Hasil penelitian sebelumnya adalah sumber yang ada dari hasil penelitian

terdahulu yang akan digunakan oleh peneliti sebagai pembanding dan menemukan

inspirasi untuk penelitian selanjutnya.

1. Penelitian Oleh Sri Wahyuningsih (2019) dengan Judul Pengaruh

Pelatihan dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

produktivitas kerja. Hal ini berarti bahwa semakin baik pelatihan yang dilakukan

oleh perusahaan maka produktivitas kerja karyawan juga akan semakin

meningkat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis regresi.

Persamaan penelitian penulis yaitu untuk menganalisis pengaruh pelatihan

terhadap variabel produktivitas kerja karyawan dan dengan perbedaan yaitu

metode,bidang ,lokasi, dan waktu penelitian.

2. Penelitian Oleh Kris Cahyani Ermawati (2018) dengan Judul Pengaruh

Pelatihan Terhadap Kinerja Pramusaji di Bogeys Teras Hyatt Regency

Yogyakarta. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian

deskriptif kualitatif dengan metode observasi langsung dengan mengumpulkan

data-data mengenai pelatihan guna meningkatkan kinerja pramusaji di Bogeys

Teras Hyatt Regency Yogyakarta. Persamaan penelitian penulis dengan peneliti

sebelumnya yaitu sama sama membahas pengaruh pelatihan kerja dan


menggunakan metode kualitatif. Perbedaan peneliti terletak pada lokasi dan waktu

penelitian.

3. Penelitian Oleh Eli Yulianti (2015) dengan Judul Pengaruh Pelatihan

terhadap Kinerja Karyawan Grand Fatma Hotel di Tenggarong Kutai. Hasil

penelitian menunjukan bahwa variabel pelatihan berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawa di Grand Fatma Hotel Tenggarong. Hal ini dapat diketahui dari

nilai regresi linear sederhana sebesar 0,603 dengan nilai koefisien korelasi (R)

sebesar 0,665 dalam kategori memilki hubungan yang kuat antara pelatihan

terhadap kinerja karyawan, dan nilai koefisien determinasi 44,2% yang artinya

variabel pelatihan memiliki pengaruh sebesar 44,2% terhadap variabel kinerja

karyawan Grand Fatma Hotel, sisanya sebesar 55,8% ditentukan atau dijelaskan

oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan di dalam penelitian. Berdasarkan

jenis masalah yang diteliti, teknik dan alat yang digunakan pada penelitian ini

adalah Asosiatif Kuantitatif. Persamaan penelitian ini dengan peneliti sebelumnya

yaitu sama sama menggunakan variabel pelatihan. Perbedaanya terletak pada

metode , waktu dan tempat dilakukan penelitian.

4. Penelitian Oleh Rizqi Arief Ramadhani(2017) dengan Judul Pengaruh

Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Hotel Camplong di Kabupaten

Samplang. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Analisis

Kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pengaruh pelatihan kerja terhadap

kinerja karyawan Hotel Camplong Di Kabupaten Sampang berdasarkan model

regresi linear sederhana pada penelitian ini dapat diformulasikan sebagai


berikut Y=17,75 + 0,633X. Dari model ini diperoleh nilai R sebesar 0,351 yang

berarti menunjukkan hubungan antara pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan

Hotel Camplong Di Kabupaten Sampang searah namun lemah. Persamaan

penelitian dari penulis dengan yang sebelumnya yaitu sama-sama menggunakan

variabel pelatihan dan membahas pengaruhnya. Perbedaannya yaitu terletak pada

metode, tempat dan waktu penelitian.

5. Penelitian Oleh Yuyun Yuniar Darmawan,Wayan Gede Supharta dan

Agoes Ganesha Rahyuda (2017) dengan Judul Pengaruh Pelatihan terhadap

Motivasi Kerja dan Kinerja di Prama Sanur Beach Bali. Pendekatan penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, jenis

penelitiannya adalah survei sedangkan metodenya, yaitu deskriptif analitis, data

dikumpulkan yaitu melalui pengisian kuesioner. Dalam penelitian ini yang

termasuk data kualitatif adalah lokasi penelitian, gambaran umum perusahaan,

karakteristik responden yang meliputi nama, jenis kelamin, dan pendidikan.

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti observasi,

kuesioner, studi kepustakaan dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap motivasi kerja dan

kinerja karyawan , maka dapat disimpulkan sesuai dengan idenfitikasi masalah

yaitu sebagai berikut: Pelatihan mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap motivasi kerja karyawan Prama Sanur Beach Bali. Makin sering

pelatihan dilaksanakan maka motivasi karyawan juga diharapkan semakin

meningkat. Persamaan penelitian penulis dari penelitian sebelumnya yaitu sama-


sam menggunakan variabel pelatihan dan menganalisis pengaruhnya. Perbedaanya

yaitu terletak pada metode, tempat dan waktu penelitian.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian merupakan tempat dimana penelitian ini

dilakukan. Penelitian ini berlokasi di

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan kondisi yang memaparkan situasi dari objek

yang akan diteliti.

………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………….

3.3 Identifikasi Variabel

Variabel penelitian pada penelitian ini yaitu semua objek yang ditetapkan dan

dianalisis sehingga dapat memperoleh informasi untuk menarik kesimpulan.

Variabel yang diteliti pada penelitian ini yaitu

……………………………………..

3.4 Definisi Operasional Variabel

Variabel adalah suatu hal yang dapat diukur dan dapat mempengaruhi hasil

penelitian. Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pengumpulan data dan

untuk memastikan bahwa hasil dari orang yang berbeda tidak memiliki arti yang
berbeda (Purwanto 2019). Untuk memperjelas dan membatasi ruang lingkup dari

masalah penelitian ini, variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 3. 1Definisi operasional variabel

Variabel Indikator Definisi Operasional Variabel

3.5 Jenis dan Sumber Data

3.7.1 Jenis Data

1. Data Kuantitatif

2. Data Kualitatif

3.7.2 Sumber Data

1. Data Primer

2. Data Sekunder
3.6 Metode Penentuan Informan/Penentuan Populasi dan Sampel

3.7 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah utama yang dilakukan

dalam sebuah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data. Ada beberapa

teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

3.7.1 Observasi

3.7.2 Wawancara

3.7.3 Dokumentasi

3.8 Analisis Data


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Lampiran 1The quick brown fox jumps over the lazy dog

Anda mungkin juga menyukai