Anda di halaman 1dari 11

Implementasi Pemikiran KHD Pada

Konteks Sosial Budaya Daerah Cianjur


Disusun Oleh: Kelompok B2
(CGP A.10 )

Novi Marssy
Faiz Nurul Ulfiah (Pengajar Praktik)
(Fasilitator)
UJANG SUGIARTA
MUHAMMAD NOOR

ASEP HALIMUROSID
Anggota BAGJA MOHAMMAD HAWARI

KELOMPOK B2
(CGP A.10)

INEU YUNI AHIRANI NENG CANTIKA DEWI


FARMILA
Cianjur mempunyai kebudayaan yang sudah
menjadi filosofi bagi kehidupan masyarakat
yaitu yang dikenal dengan Tiga pilar budaya
Ngaos, Mamaos dan Maenpo. Dari masing-
masing tiga pilar budaya cianjur terdapat nilai-
Kekuatan Konteks Sosio kultural di nilai yang dapat menumbuhkan karakter dan
budi pekerti yang luhur bagi murid. Oleh karena
daerah Cianjur yang sejalan
itu melalui peraturan daerah tiga pilar cianjur
dengan pemikiran KHD
harus ditumbuh kembangkan di lingkungan
sekolah sebagai upaya untuk melestarikan
warisan budaya juga menanamkan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya. Tiga Pilar Cianjur
menjadi salah satu Kekuatan konteks sosial
kultural yang sejalan dengan pemikiran KHD
bahwa pendidikan itu harus relevan dengan
kodrat alam dan kodrat zaman, untuk
menumbuhkan karakter pada diri murid.
1. NGAOS
Salah satu dari 3 pilar cianjur yaitu ngaos yang bisa
diartikan mengaji kitab Suci Al-Quran. Budaya ngaos
sendiri didasari pada nilai keagamaan yang kuat di
wilayah Cianjur yang dikenal juga dengan Kota Santri.
Maka tidak heran budaya Cianjur sangat kental dengan
nilai-nilai agama.
Daerah yang dikenal agamis ini juga didirikan oleh tokoh
ulama yang menjadi Bupati Cianjur pertama yakni Raden
Aria Wiratanu I.
Budaya ngaos menjadi salah satu pendidikan yang paling
utama ditanmakan dalam masyarakat semenjak dini baik
dalam lingkungan keluarga maupun di sekolah. Jika
dikaitkan dengan Pancasila budaya ngaos sendiri
1. NGAOS tercermin pada sila pertama.

Menjadi pondasi bagi murid akan


ketaatannya kepada Tuhan YME
2. Mamaos
Mamaos atau Tembang Cianjuran merupakan seni
budaya asli Kota Cianjur. Kesenian ini merupakan
perpaduan antara seni vokal dan alat musik Sunda
berupa kecapi dan suling.
Mamaos adalah seni budaya yang menggambarkan
kehalusan budi dan rasa menjadi perekat
persaudaraan dan kekeluargaan dalam tata pergaulan
hidup.
Seni mamaos atau tembang Cianjuran lahir dari hasil
cipta, rasa dan karsa Bupati Cianjur R. Aria Adipati
Kusumahningrat yang dikenal dengan sebutan Dalem
Pancaniti.. Pada umumnya syair mamaos ini lebih banyak
mengungkapkan puji-pujian akan kebesaran Tuhan 2. Mamaos
dengan segala hasil ciptaan-Nya, maka mamaos Mamaos yang menggambarkan kehalusan
dijadikan salah satu alat untuk menyebarkan agama islam budi dan rasa sebagai perekat dalam tata
di Cianjur. pergaulan, sehingga terciptanya karakter
yang menghargai dirinya dan orang lain.
Menimbulkan rasa kecintaan terhadap
budaya yang merupakan warisan dari leluhur.
3. Maenpo
Maenpo adalah seni bela diri pencak silat yang
menggambarkan keterampilan dan ketangguhan.
Pendidikan karakter dalam pencak silat adalah sebuah proses
atau usaha untuk membentuk perilaku peserta didik yang
tercermin dalam kata, sikap, dan perbuatan berdasarkan nilai,
norma dan moral luhur melalui kegiatan bimbingan pengajaran
dan latihan. Menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam
pencak silat merupakan bagian dari pelestarian nilai-nilai
budaya bangsa yang selama ini dijunjung tinggi oleh
masyarakat.
Nila-nilai luhur pencak silat terdiri atas empat aspek yaitu
aspek mental spritual, aspek seni, aspek olahraga dan aspek
bela diri. Pendidikan karakter yang tercermin dari budaya
maenpo yaitu disiplin dan melahirkan rasa patriotisme.
3. Maenpo
Tertanamnya kedisiplinan pada diri
murid
Menumbuhkan rasa patriotisme
Pemikiran KHD yang dikontekstualkan sesuai dengan
nilia-nilai luhur budaya Cianjur yang relevan menjadi
penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus
anggota masyarakat.

1. NGAOS 2. Mamaos 3. Maenpo


Pembiasaan membaca surat pendek Kegiatan Ekstrakurikuler di Kegiatan Ektrakurikuler di sekolah
sebelum pembelajaran jam pertama sekolah Kegiatan lomba-lomba
dimulai Kegiatan lomba-lomba baik Pembiasaan disiplin untuk menjaga
Pembiasaan membaca surat-surat di Tk. Kabupaten maupun Tk, kebersihan
pendek ketika kegiatan solat duha Provinsi Kegiatan p5
bersama Pembiasaan 5 S di sekolah
Kegiatan Ektrakurikuler BTQ kegiatan P5
Peluang
Penguatan Identitas Budaya Lokal:Ngaos,
sebagai tradisi lokal di Cianjur, dapat menjadi
Satu kekuatan pemikiran KHD salah satu cara untuk memperkuat identitas
yang menebalkan laku murid di budaya lokal di kalangan siswa. Hal ini dapat
membangkitkan rasa kebanggaan terhadap
kelas atau sekolah yang sesuai warisan budaya mereka.
dengan konteks sosial budaya Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur
daerah Cianjur yang dapat Nomor 10 Tahun 2020 Tentang Penerapan Tiga
diterapkan yaitu salah satunya Pilar Budaya Cianjur.
Ngaos yang merupakan pondasi
yang paling penting untuk Tantangan
Resistensi Terhadap Perubahan:
membentuk karakter murid. Mungkin akan ada resistensi dari pihak-pihak tertentu yang
Budaya ngaos bagi masyarakat merasa tidak nyaman dengan perubahan dalam kurikulum
sekolah. Hal ini dapat menjadi tantangan dalam
Cianjur menjadi cerminan
mengintegrasikan ngaos sebagai muatan lokal.
bahwa masyarakat Cianjur yang Keterbatasan Sumber daya:
agamis, dan kental dengan nilai- Pelaksanaan ngaos sebagai muatan lokal mungkin memerlukan
sumber daya tambahan seperti pelatihan untuk guru, bahan
nilai keagmaan. ajar, dan tempat yang sesuai. Keterbatasan sumber daya dapat
menjadi hambatan dalam implementasi program ini.
Kekuatan sosial budaya yang terdapat di suatu
daerah bisa menjadi dasar untuk menumbuhkan
karakter para murid,Salah satu contohnya tiga
pilar cianjur (Ngaos, Mamaos, Maenpo ) yang
mengandung nilai-nilai yang bisa menumbuhkan

KESIMPULAN
karakter pada murid.
Pemikiran KHD yang dikontekstualkan sesuai
dengan nilia-nilai luhur budaya Cianjur yang
relevan menjadi penguatan karakter murid
sebagai individu sekaligus anggota masyarakat,
yaitu tiga pilar Cianjur yang diaplikasikan pada
kegiatan-kegiatan di sekolah
Dengan mengimplementasikan kekutan budaya
dalam pendidikan tidak hanya bisa
menumbuhkan karakter pada diri murid, tapi
juga bisa dijadikan salah satu upaya untuk
melestarikan budaya.
DOKUMENTASI DISKUSI KELOMPOK B2
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai