Laporan Unsaturated Polyester Vio
Laporan Unsaturated Polyester Vio
Abstrak
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya dunia industri, kebutuhan material sebuah produk
semakin bertambah. Salah satu material yang berkembang pesat saat ini adalah
material polimer. Sifatnya yang mudah dibentuk, tidak berkarat, tahan cuaca,
tahan terhadap bahan kimia, dan ringan membuatnya dipilih sebagai alternatif
material konvensional yang ada.
B. Tujuan
Praktikan mampu melakukan pembuatan unsaturated polyester dengan benar.
Praktikan mampu melakukan pengaplikasian unsaturated polyester yang sesuai
berdasarkan jenis dan komposisi bahan yang digunakan.
Dasar Teori
Unsaturated polyester terdiri dari unsaturated polyester resin (UP
resin ,polyester resin.Unsaturated ), hardening (curing) agent, akselerator,
promotor, photoinitiators, stabilizer,covering agent, pigment, extender.
Meskipun stirena adalah monomer reaktiF paling umum digunakan, ester
asam akrilic baru-baru ini telah diperkenalkan, terutama untuk aplikasi UV
curing. Monomer-bebas UP resin yang baik dilarutkan dalam pelarut (butil asetat)
atau air dispersible juga menjadi penting.
Poliester tak jenuh adalah polimer kondensasi yang dibentuk oleh reaksi
polyols dan asam polycarboylic dengan olefinic tidak jenuh yang menggunakan
bantuan reaktan. Reaktan yang biasanya digunakan adalah asam. Polyols dan
polycarboxylic yang biasa digunakan adalah disfungsional alkohol (glikol) dan
disfungsional seperti flafat dan asam maleat. Dengan reaksi polikondesasi terjadi
pada suhu 180-220º C.
Istilah polyester diterapkan untuk polimer yang mengandung gugus ester
dalam rantai polimer utamanya. Polyester berasal dari reaksi poli-kondensasi
antara asam dikarbosilat dan diol.Temperatur transisi polyester adalah sekitar 70
ºC dan titik leleh adalah dikisaran 255-270º C. Kepadatan polyester adalah 1,39
g/cc .Berikut beberapa sifat dari polyester antara lain :
1. Polyester memiliki kekuatan tarik yang sangat baik.
2. Resistensi terhadap regangan,bahan kimia dan lumut.
3. Memiliki ketahanan abrasi yang sangat baik .
4. Perawatan yang mudah .
5. Polyester memiliki sifat anti air dan cepat kering.
Maleic anhydride diperoleh dengan cara melakukan pencampuran uap
benzene dengan udara menggunakan katalis pada temperature tinggi (450 ˚C).
Sedangkan fumaric, yang merupakan trans - isomer dari maleic, dapat diperoleh
dengan memberikan perlakukan panas terhadap asam maleic, dengan atau tanpa
katalis. Asam fumaric terkadang lebih dipilih sebagai material pembentuk
unsaturated polyester karena penggunaannya menyebabkan resin menjadi lebih
tahan korosi, lebih terang dan ketahanan panas meningkat cukup signifikan.
Pada reaksi esterifikasi juga dihasilkan air sebagai produk sampingan, air
tersebut di pindahkan dari massa yang sedang bereaksi segera setelah dihasilkan
untuk mendorong terjadinya reaksi polyesterifikasi yang sempurna. Seluruh
material yang digunakan haruslah dalam kondisi difungsional agar reaksi dapat
terjadi.
Hal ini dengan jelas menyatakan bahwa molekul dari monomer harus
memiliki minimal dua grup reaktif yang bisa membentuk polimer. Reaktan
monofungsional seperti ethyl alcohol dan asam asetat bisa bereaksi membentuk
ester namun tidak dapat membentuk polyester. dua reaktan yang difungsional
seperti propylene glycol (gugus fungsi dihydroxy) dan asam maleic (gugus fungsi
dicarboxylic) bisa dibuat menjadi ester dengan esterifikasi yang terus berlanjut
hingga membentuk rantai panjang poliester, yang terdiri dari gugus propylene
glycol maleate yang terus berulang.
C. Metodologi
Alat dan Bahan
Alat :
a. Gelas plastik,
b. Sumpit,
c. Gelas ukur,
d. Cetakan.
Bahan :
a. Resin bening
b. MEKPO,
c. Cobalt N,
d. TiO2,
e. ZnO,
f. CaCO3,
g. Kaolin,
D. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mencampurkan resin keruh dengan pigmen dan filler sedikit demi sedikit dan
mengaduknya hingga rata.
3. Setelah semua bahan tercampur, menambahkan MEKPO sebanyak 10 tetes
dan Cobalt N sebanyak 5 tetes dan mengaduknya hingga rata.
4. Cetak mengunakan cetakan yang telah diberikan lapisan tipis DGBE
5. Aplikasikan pada triplek untuk mengetahui hasil yang terbentuk (glossy)
E. Data Pengamatan Hasil
Unsaturated Polyester
- Variabel pertama : PVC 35% casting
Basis = 40 gr resin bening
70% solid content
p: 1,2
40 x 70 %
vol resin = =23,34 ml
1,2
PVC = 35%
Vol Pigment
35 % = x 100%
Vol Pigment +23 ,34 ml
vol pigment + 23,34 ml = vol pigment x 100/35
vol pigment + 23,34 ml = 2,8 x vol pigment
2,8 – 1 vol pigment = 23,34 ml
23 ,34 ml
=
1,8
= 12,96 ml
Pigmen 40%= 0,4 x 12,96 ml
=5,2 ml
50% TiO2 =2,6 ml x 4,23 gr/ml = 10,9 g
= 7,7 ml
MEKPO = 1% × 20 gr
= 0,4 gr = 10 tetes
Cobalt N = 0,5 × 10 tetes
= 5 tetes
p: 1,2
40 x 70 %
vol resin = =23,34 ml
1,2
PVC = 20%
Vol Pigment
35 % = x 100%
Vol Pigment +23 ,34 ml
vol pigment + 23,34 ml = vol pigment x 100/20
vol pigment + 23,34 ml = 5 x vol pigment
5– 1 vol pigment = 23,34 ml
23 ,34 ml
=
4
= 5,835 ml
Pigmen 40%= 0,4 x 5,835 ml
=2,334 ml
50% TiO2 =1,16 ml x 4,23 gr/ml = 4,9 g
= 3,5 ml
= 0,4 gr = 10 tetes
= 5 tetes