Anda di halaman 1dari 9

III

PAPER NUTRISI IKAN


KEBUTUHAN NUTRIEN DALAM PAKAN UNTUK PEMIJAHAN IKAN
CUPANG (Betta sp.)

DOSEN PENGAMPUH;
Dr.Ir. Adelina, M.Si

Oleh;
Muhamad Solihin 2204112337

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2023
III

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
penyayangg.Saya panjatkan puja dan puji atas Rahmat-NYA kepada saya, yang telah
melimpahkan Rahmat, hidaya, dan inayah-NYA sehingah saya dapat menyelesaikan peper
nutrisi ikan dengan judul “kebutuhan nutrien dalam pakan untuk pemijahan ikan cupang (betta
sp.)” tepat pada waktu yang tepat.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah terlibat langsung
maupun tidak langsung yang telah membantu saya untuk menyelsaikan peper ini, Saya
menyadari bahwa peper ini tidak lah sempurna oleh karena itu, saya selaku penulis meminta
kritik dan saran yang membangun untuk membuat peper lebih baik untuk kedepanya.

Pekanbaru, November 2023

Muhamad Solihin
III

DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... . ii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ........................................................................................ 1
1.2. Tujuan .................................................................................................... 2
II. PEMBAHASAN
2.1. Kebutuhan Protein ….............................................................................. 3
2.2. Kebutuhan Lemak…………………........................................................ 3
2.3. Kebutuhan Karbohidrat............................................................................ 3
2.4. Kebutuhan Vitamin… .............................................................................. 3
2.5. Kebutuhan Serat……….……………………………………………… 4
2.6. Kebutuhan Calcium Dan Phosphor…..………………………………. 4
III. KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan ............................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
III

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan cupang (Bettasp.) memiliki sifat yang mudah menyerang dan memiliki kebiasaan
berkelahi dalam hidunya dengan sesama jenis sehingga dinamakan ikan aduan. Warna pada
badan ikan cupang sangat beragam, sehingga menjadi minat para penyuka dan penghobi untuk
dapat mengoleksi jenisnya. Warna klasik seperti merah, hijau, biru, abu-abu, dan kombinasi
ditemui. Warna baru juga muncul dari kuning, putih, oranye, sampai warna logam seperti
tembaga, platinum, emas, dan kombinasinya (Anggoro, 2020).

Ikan cupang (Betta splendens) adalah jenis ikan hias air tawar yang sedang naik daun
pada masyarakat, khususnya pada kalangan anak-anak. Ikan cupang banyak digemari
disebabkan ikan tersebut memiliki warna yang sangat bervariasi dan sangat mudah dalam
perawatan di lingkungan yang sedikit oksigen. Permintaan terhadap ikan tersebut juga
mengalami peningkatan bahkan ikan cupang Indonesia bisa menembus pasar ekspor dunia.
Namun perkembangan ikan cupang masih relatif sedikit pelan yang diduga dipengaruhi oleh
faktor pakan (Yusuf et al., 2014).

Ikan cupang (Bettasp.) menjadikan ikan yang mempunyai ragam bentuk (Polimorfisme),
seperti jenis ekor mahkota (crown tail), ekor setengah bulan (half-moon), ekor pendek (plak)
dan jenis lilin/ selendang. ekor (slayer) dengan sirip panjang berwarna-warni. keindahan sirip
dan warna sangat menentukan nilai estetika dan nilai komersial ikan cupang (Indarwati et al.,
2020). Pada umumnya ikan cupang memiliki tubuh yang bervariasi, mulai dari pipih hingga
silindris dengan sisik kasar, pangkal ekor terlihat lebar sehingga tubuh terlihat kokoh dan kuat,
danterdiri dari sirip dada (gill fins), sirip punggung (dorsal fins), sirip perut (finventral), sirip
ekor (caudal fin), dan sirip dubur. Ikan cupang jantan warnanya lebih terang, siripnya terlihat
indah dan bentuk tubuhnya lebih panjang dan ramping, sedangkan cupang betina warnanya
cenderung pucat, siripnya tidak selebar cupang jantan, dan badannya pendek dan gemuk
(Atmadjaja (2009) dalam Ladyescha et al.,(2015).
III

1.2 Tujuan

1. Mengetahui kebutuhan nutrien pada pakan untuk pemijahan ikan


2. menambah informasi
3. sebagai refrensi berbisnis
III

II. PEMBAHASAN

2.1 Kebutuhan Protein

Protein berfungsi untuk membangun otot, sel-sel, dan jaringan tubuh, terutama bagi
ikan-ikan muda. Kebutuhan protein sendiri bervariasi tergantung pada jenis ikannya. Meskipun
demikian, protein adalah unsur kunci yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan pada
seluruh jenis ikan. Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat protein dalam makanan ikan
cupang harus sekitar 35% dan dapat berupa campuran protein nabati dan hewani.

2.2 Kebutuhan Lemak

Lemak merupakan sumbar utama energi pada ikan. Lemak tersimpan dalam jaringan dan
berfungsi untuk menjaga stamina yang prima pada ikan yang bersangkutan. Selain itu, juga
sebagai media penyimpan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan
K. Pada penelitian yang dilakukan oleh Tarigan dan Munir (2018), jentik nyamuk memberi
pengaruh yang nyata terhadap berat badan ikan cupang. Nutrisi lemak pada jentik nyamuk
mencapai 13,5%. Jadi dapat di simpulkan bahwa kebutuhan lemak pada pakan ikan cupang yang
baik adalah sekitaran 13,5%.

2.3. Kebutuhan Karbohidrat

Pada ikan, karbohidrat diperlukan untuk pertumbuhan dan energi. Meskipun demikian,
ikan tidak memerlukan karbohidrat dalam jumlah besar pada makanannya. Kebanyakan
karbohidrat diketahui malah dapat menghambat pertumbuhan ikan. Hal ini tampaknya berkaitan
dengan kenyataan bahwa kandungan kadar karbohidrat yang tinggi pada makanan ikan sering
berkaitan dengan rendahnya kadar nutrisi esensial lainnya.

2.4 Kebutuhan Vitamin

Berbeda dengan mineral, vitamin bersifat tidak stabil pada pakan jadi. Flake misalnya,
mengandung cukup vitamin pada awalnya, tapi setelah berjalannya waktu vitamin ini akan
mengalami kerusakan. Penyimpanan dalam freezer bisa membantu dalam mengawetkan
kandungan vitamin, meskipun demikian dianjurkan untuk membeli pakan ikan untuk digunakan
III

dalam waktu dekat. Vitamin utama yang diperlukan oleh ikan adalah A, C, D, E, K, B1, B2, B3,
B5, B6, B12.

2.5 Kebutuhan Serat

Serat relatif banyak dijumpai pada sayuran. Meskipun dalam jumlah sedikit dapat
membantu proses pencernaan, serat tidak boleh diberikan terlalu banyak. Ikan karnivora bahkan
tidak bisa mencerna serat sama sekali, dan direkomendasikan kendungannya pada makanan
karnivora tidak lebih Peralatan Pembuat Pakan Ikan| 3 dari 4 %. Sedangkan untuk ikan herbivora
dianjurkan untuk memberikan serat dengan kadar 5 – 10 %.

2.6 Kebutuhan Calcium Dan Phosphor

\Calcium(Ca) dan phosphor (P)merupakan makro mineral yang ber-hubungan langsung


dengan perkem-bangan dan pemeliharaan sistem skeleton serta berpartisipasi dalam berbagai
prosesfisiologis tubuh organisme. Kebutuhan Ca pada ikan dipengaruhi oleh kimia air, level P
dalam pakan dan spesies. penambahan Ca dalam pakan sangat diperlukan untuk pertumbuhan
ikan belanak merah, Japanese flounder dan ikan scorpion. Pada kebanyakan spesies ikan,
defisiensi P berakibat pada pertumbuhan yang lambat, efisiensi pakan yang jelek, mineralisasi
tulang yang buruk, kandungan lipid tubuh yang tinggi serta kadar abu yang rendah. Ca dan P
merupakan mineral yang saling sinergis dan dalam bentuk hydroxyapatite dalam membentuk
kristal-kristal tulang
III

III. KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Nutrient pada pakan ikan sangat lah penting bagi pertumbuhan ikan tersebut untuk
menunjang pertumbuhan ikan. Adapun nilai gizi terbaik yang berfokus untuk kebutuhan ikan
cupang sendiri yaitu adanya: Protein, Lemak, Serat, Fosfor, Karbohidrat, Kalsium,Vitamin (A,
C, D, E, K, B1, B2, B3, B5, B6, B12 ).
III

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, M. P. (2020). Pengaruh Getah Pohon Pisang (Musa paradisiaca L) Terhadap


Jantanisasi Ikan CUpang (Betta splendens R) (Sebagai Pembelajaran Biologi).
Universitas Muhammadiyah Malang. Anggoro, M. P. (2020).Pengaruh Getah Pohon
Pisang (Musa Paradisiaca L) Terhadap Jantanisasi Ikan Cupang (Betta Splendens
R)(Sebagai Pembelajaran Biologi)(Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Malang).
Indarwati, I., Ishak, I., Khaeruddin, K., & Malik, A. A. (2020, October). Pengaruh warna media
kultur terhadap performa reproduksi dan pewarnaan ikan cupang (Betta Sp).
InProsiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi(Vol. 3, pp. 67-72).
Ladyescha, D., Nugroho, R. A., & Dharma, B. (2015, September). Uji Efektivitas Ekstrak Cair
Daun Ketapang (Terminalia catappa Linn.) sebagai Antibakteri terhadap Ikan Cupang
(Betta Sp.) yang Diinfeksi Bakteri Salmonella enterica serovar Typhi. In PROSIDING
SEMINAR SAINS DAN TEKNOLOGI(Vol. 1, No. 1, pp. 27-34).
Yusuf, D. H., Wijayanti, G. E., & Sugiharto, S. (2014). Perkembangan Post-larva Ikan Nilem
Osteochilus Hasselti Cv dengan Pola Pemberian Pakan Berbeda.Scripta
Biologica,1(3), 185-192.

Anda mungkin juga menyukai