DOSEN PENGAMPUH;
Dr.Ir. Adelina, M.Si
Oleh;
Muhamad Solihin 2204112337
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
penyayangg.Saya panjatkan puja dan puji atas Rahmat-NYA kepada saya, yang telah
melimpahkan Rahmat, hidaya, dan inayah-NYA sehingah saya dapat menyelesaikan peper
nutrisi ikan dengan judul “kebutuhan nutrien dalam pakan untuk pemijahan ikan cupang (betta
sp.)” tepat pada waktu yang tepat.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah terlibat langsung
maupun tidak langsung yang telah membantu saya untuk menyelsaikan peper ini, Saya
menyadari bahwa peper ini tidak lah sempurna oleh karena itu, saya selaku penulis meminta
kritik dan saran yang membangun untuk membuat peper lebih baik untuk kedepanya.
Muhamad Solihin
III
DAFTAR ISI
Isi Halaman
I. PENDAHULUAN
Ikan cupang (Bettasp.) memiliki sifat yang mudah menyerang dan memiliki kebiasaan
berkelahi dalam hidunya dengan sesama jenis sehingga dinamakan ikan aduan. Warna pada
badan ikan cupang sangat beragam, sehingga menjadi minat para penyuka dan penghobi untuk
dapat mengoleksi jenisnya. Warna klasik seperti merah, hijau, biru, abu-abu, dan kombinasi
ditemui. Warna baru juga muncul dari kuning, putih, oranye, sampai warna logam seperti
tembaga, platinum, emas, dan kombinasinya (Anggoro, 2020).
Ikan cupang (Betta splendens) adalah jenis ikan hias air tawar yang sedang naik daun
pada masyarakat, khususnya pada kalangan anak-anak. Ikan cupang banyak digemari
disebabkan ikan tersebut memiliki warna yang sangat bervariasi dan sangat mudah dalam
perawatan di lingkungan yang sedikit oksigen. Permintaan terhadap ikan tersebut juga
mengalami peningkatan bahkan ikan cupang Indonesia bisa menembus pasar ekspor dunia.
Namun perkembangan ikan cupang masih relatif sedikit pelan yang diduga dipengaruhi oleh
faktor pakan (Yusuf et al., 2014).
Ikan cupang (Bettasp.) menjadikan ikan yang mempunyai ragam bentuk (Polimorfisme),
seperti jenis ekor mahkota (crown tail), ekor setengah bulan (half-moon), ekor pendek (plak)
dan jenis lilin/ selendang. ekor (slayer) dengan sirip panjang berwarna-warni. keindahan sirip
dan warna sangat menentukan nilai estetika dan nilai komersial ikan cupang (Indarwati et al.,
2020). Pada umumnya ikan cupang memiliki tubuh yang bervariasi, mulai dari pipih hingga
silindris dengan sisik kasar, pangkal ekor terlihat lebar sehingga tubuh terlihat kokoh dan kuat,
danterdiri dari sirip dada (gill fins), sirip punggung (dorsal fins), sirip perut (finventral), sirip
ekor (caudal fin), dan sirip dubur. Ikan cupang jantan warnanya lebih terang, siripnya terlihat
indah dan bentuk tubuhnya lebih panjang dan ramping, sedangkan cupang betina warnanya
cenderung pucat, siripnya tidak selebar cupang jantan, dan badannya pendek dan gemuk
(Atmadjaja (2009) dalam Ladyescha et al.,(2015).
III
1.2 Tujuan
II. PEMBAHASAN
Protein berfungsi untuk membangun otot, sel-sel, dan jaringan tubuh, terutama bagi
ikan-ikan muda. Kebutuhan protein sendiri bervariasi tergantung pada jenis ikannya. Meskipun
demikian, protein adalah unsur kunci yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan pada
seluruh jenis ikan. Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat protein dalam makanan ikan
cupang harus sekitar 35% dan dapat berupa campuran protein nabati dan hewani.
Lemak merupakan sumbar utama energi pada ikan. Lemak tersimpan dalam jaringan dan
berfungsi untuk menjaga stamina yang prima pada ikan yang bersangkutan. Selain itu, juga
sebagai media penyimpan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan
K. Pada penelitian yang dilakukan oleh Tarigan dan Munir (2018), jentik nyamuk memberi
pengaruh yang nyata terhadap berat badan ikan cupang. Nutrisi lemak pada jentik nyamuk
mencapai 13,5%. Jadi dapat di simpulkan bahwa kebutuhan lemak pada pakan ikan cupang yang
baik adalah sekitaran 13,5%.
Pada ikan, karbohidrat diperlukan untuk pertumbuhan dan energi. Meskipun demikian,
ikan tidak memerlukan karbohidrat dalam jumlah besar pada makanannya. Kebanyakan
karbohidrat diketahui malah dapat menghambat pertumbuhan ikan. Hal ini tampaknya berkaitan
dengan kenyataan bahwa kandungan kadar karbohidrat yang tinggi pada makanan ikan sering
berkaitan dengan rendahnya kadar nutrisi esensial lainnya.
Berbeda dengan mineral, vitamin bersifat tidak stabil pada pakan jadi. Flake misalnya,
mengandung cukup vitamin pada awalnya, tapi setelah berjalannya waktu vitamin ini akan
mengalami kerusakan. Penyimpanan dalam freezer bisa membantu dalam mengawetkan
kandungan vitamin, meskipun demikian dianjurkan untuk membeli pakan ikan untuk digunakan
III
dalam waktu dekat. Vitamin utama yang diperlukan oleh ikan adalah A, C, D, E, K, B1, B2, B3,
B5, B6, B12.
Serat relatif banyak dijumpai pada sayuran. Meskipun dalam jumlah sedikit dapat
membantu proses pencernaan, serat tidak boleh diberikan terlalu banyak. Ikan karnivora bahkan
tidak bisa mencerna serat sama sekali, dan direkomendasikan kendungannya pada makanan
karnivora tidak lebih Peralatan Pembuat Pakan Ikan| 3 dari 4 %. Sedangkan untuk ikan herbivora
dianjurkan untuk memberikan serat dengan kadar 5 – 10 %.
III. KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Nutrient pada pakan ikan sangat lah penting bagi pertumbuhan ikan tersebut untuk
menunjang pertumbuhan ikan. Adapun nilai gizi terbaik yang berfokus untuk kebutuhan ikan
cupang sendiri yaitu adanya: Protein, Lemak, Serat, Fosfor, Karbohidrat, Kalsium,Vitamin (A,
C, D, E, K, B1, B2, B3, B5, B6, B12 ).
III
DAFTAR PUSTAKA