Artikel Nadira
Artikel Nadira
1
Sosiologi dan Antropologi Kesehatan
2
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat
3
Universitas Abulyatama, Aceh Besar
ARTICLE INFO
ABSTRAK
Article history:
Tuberkulosis masih menjadi permasalahan kesehatan
Received utama di Indonesia dan tetap menjadi penyebab kematian
Revised utama di beberapa negara, termasuk di Kabupaten Tana
Accepted
Available online Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan. Meskipun upaya
pencegahan dan pengobatan telah dilakukan, faktor sosial
Kata Kunci: budaya memainkan peran penting dalam penyebaran
Akses Pelayanan Kesehatan, penyakit ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
Peran Kebudayaan Lokal,
untuk mengevaluasi hubungan antara faktor sosial
Upaya pencegahan TBC
budaya dan upaya pencegahan Tuberkulosis di
Keywords: Puskesmas Makale, Kabupaten Tana Toraja. Kesimpulan
Access to Health Services, TB dari penelitian ini adalah bahwa pendidikan, kesadaran
Prevention Efforts, Role of Local masyarakat, peran kebudayaan lokal, dan akses pelayanan
Culture kesehatan memiliki peran penting dalam upaya
pencegahan Tuberkulosis. Dengan memahami faktor-
faktor sosial budaya yang memengaruhi pencegahan TBC,
Puskesmas Makale dapat merancang strategi yang lebih efektif dan terintegrasi untuk
mengatasi masalah ini. Penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang pendekatan
yang sesuai untuk mempromosikan pencegahan Tuberkulosis dengan
mempertimbangkan aspek sosial budaya masyarakat Tana Toraja.
ABSTRACT
Tuberculosis remains a major health concern in Indonesia, persisting as a leading cause of death in
several regions, including Tana Toraja District, South Sulawesi Province. Despite ongoing
prevention and treatment efforts, sociocultural factors play a crucial role in the spread of this
disease. Therefore, this research aims to assess the relationship between sociocultural factors and
tuberculosis prevention efforts in Puskesmas Makale, Tana Toraja District. The study concludes
that education, community awareness, the role of local culture, and access to healthcare play
pivotal roles in tuberculosis prevention efforts. By understanding the sociocultural factors
influencing tuberculosis prevention, Puskesmas Makale can design more effective and integrated
strategies to address this issue. This research provides valuable insights into appropriate
P-ISSN: - E-ISSN: |1
First Author, Second Author (2024). Journal PHJ. Vol. ( ) PP. 443-451
approaches for promoting tuberculosis prevention, taking into account the sociocultural aspects of
the Tana Toraja community.
This is an open access article under the CC BY-NC license.
Copyright © 2021 by Author. Published by Universitas Bina Bangsa Getsempena
PENDAHULUAN
Tuberkulosis merupakan permasalahan utama kesehatan di Indonesia dan tetap
menjadi penyakit menular yang signifikan, meskipun sudah ada usaha-upaya untuk
pencegahan dan pengobatan. Meskipun telah dilakukan tindakan preventif dan
pengobatan yang berarti, TBC masih menjadi penyebab utama kematian di beberapa
negara, termasuk Kabupaten Tana Toraja di Provinsi Sulawesi Selatan (Tombeg & Hadi,
2021).
Prevalensi TBC mengacu pada jumlah kasus baru TBC dalam suatu populasi
tertentu dalam periode waktu tertentu (Chevrier et al., 2023). Secara global, pada tahun
2016, terdapat 10,4 juta kasus insiden TBC (CI 8,8 juta-12 juta), setara dengan 120 kasus
per 100.000 penduduk. Lima negara dengan insiden kasus tertinggi adalah India,
Indonesia, Cina, Filipina, dan Pakistan (Siddalingaiah et al., 2023). Menurut Global TB
Report 2021, sebanyak 8,75% dari total kasus TB yang diobati selama periode 2018-2022
adalah anak-anak (3,5 dari 40 juta), menunjukkan tingkat penularan yang relatif tinggi di
masyarakat (Kharwadkar et al., 2022). Estimasi insiden TBC pada tahun 2016 sebagian
besar terjadi di kawasan Asia Tenggara (45%), termasuk Indonesia, dan 25% terjadi di
kawasan Afrika (Ashrafi-Asgarabad et al., 2023).
Pada tahun 2014, prevalensi Tuberkulosis (TBC) di Indonesia mencapai 297 per
100.000 penduduk. Eliminasi TBC menjadi salah satu dari tiga fokus utama pemerintah di
bidang kesehatan, selain upaya untuk menurunkan kasus stunting dan meningkatkan
cakupan serta mutu imunisasi. Visi terkait TBC adalah menciptakan dunia bebas dari
Tuberkulosis, tanpa adanya kematian, penyakit, dan penderitaan yang disebabkan oleh
TBC (Mashuri & Asrina, 2020).
Pada tahun 2017, jumlah kasus baru TBC di Indonesia mencapai 420.994 kasus
(Indonesia, 2018). Hasil Case Detection Rate (CDR) Tuberkulosis pada tahun 2018
menunjukkan bahwa Sulawesi Selatan menempati posisi ketiga dengan 44% penemuan
kasus baru TBC, setelah provinsi DKI Jakarta (66%) dan provinsi Papua (48%). Jumlah
penderita TB paru di Sulawesi Selatan pada tahun 2018 mencapai 124 per 100.000 kasus.
Hal ini menunjukkan bahwa kasus TB paru masih menjadi masalah signifikan di Sulawesi
Selatan (Profil Kesehatan Sulawesi Selatan, 2019).
Kabupaten Tana Toraja, sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi
Selatan, mencatat jumlah kasus Tuberkulosis (TB) sebanyak 831 kasus sepanjang tahun
P-ISSN: - E-ISSN: |2
First Author, Second Author (2024). Journal PHJ. Vol. ( ) PP. 443-451
P-ISSN: - E-ISSN: |3
First Author, Second Author (2024). Journal PHJ. Vol. ( ) PP. 443-451
daerah ini, termasuk upaya memperluas jaringan transportasi dan memberikan insentif
kepada petugas kesehatan untuk bekerja di pedesaan (Anandita & Krianto, 2023).
Dalam konteks ini, penelitian tentang hubungan sosial budaya dengan
pencegahan TBC di Puskesmas Makale, Kabupaten Tana Toraja, menjadi sangat relevan.
Dengan memahami faktor-faktor sosial budaya yang mempengaruhi pencegahan TBC,
Puskesmas Makale dapat merancang strategi yang lebih efektif dan terintegrasi untuk
mengatasi masalah ini. Penelitian ini diharapkan memberikan wawasan berharga tentang
pendekatan yang tepat dalam mempromosikan pencegahan TBC yang efektif, dengan
mempertimbangkan aspek sosial budaya masyarakat Toraja. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengukur hubungan antara faktor sosial budaya dengan upaya pencegahan TBC
di Puskesmas Makale, Kabupaten Tana Toraja.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan tinjauan pustaka atau Literature Review. Literature
review merupakan suatu uraian yang mencakup teori, temuan, dan bahan penelitian lain
yang diperoleh dari referensi untuk menjadi dasar kegiatan penelitian. Dalam literature
review ini, penulis menyajikan ulasan, rangkuman, dan pemikiran pribadi terkait dengan
beberapa sumber pustaka yang berasal dari jurnal-jurnal dan artikel yang telah
dipublikasikan.
P-ISSN: - E-ISSN: |4
First Author, Second Author (2024). Journal PHJ. Vol. ( ) PP. 443-451
P-ISSN: - E-ISSN: |5
First Author, Second Author (2024). Journal PHJ. Vol. ( ) PP. 443-451
dan penyebaran informasi yang lebih luas tentang TBC. Oleh karena itu, pendidikan
harus menjadi fokus utama dalam program pencegahan TBC di Puskesmas Makale,
dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat dan mengurangi beban penyakit
TBC di Kabupaten Tana Toraja (Ogbuabor, 2020).
Hubungan Kesadaran masyarakat Dengan Upaya pencegahan TBC
Kesadaran masyarakat memegang peranan krusial dalam usaha pencegahan
tuberkulosis (TBC) di Puskesmas Makale, Kabupaten Tana Toraja. Tingkat kesadaran
yang tinggi terkait TBC dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai penyakit
ini, memperluas pengetahuan mereka mengenai faktor risiko, gejala, cara penularan, dan
tindakan pencegahan yang perlu diambil. Kesadaran masyarakat terhadap TBC berkaitan
erat dengan pengetahuan mereka tentang penyakit ini. Tingkat kesadaran yang tinggi
dapat menambah wawasan masyarakat mengenai TBC, termasuk risiko terkait, gejala
yang perlu diwaspadai, metode penularan, dan langkah-langkah pencegahan yang
efisien. Dengan pemahaman yang mendalam tentang TBC, individu cenderung lebih
mampu mengidentifikasi gejala awal, mencari pengobatan medis secara tepat waktu, dan
mengikuti langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan (Al Khalili et al., 2022).
Kesadaran masyarakat tentang TBC juga memiliki dampak pada perilaku pencegahan.
Masyarakat yang memiliki tingkat kesadaran yang tinggi tentang TBC umumnya lebih
memperhatikan faktor risiko dan mengadopsi perilaku pencegahan yang lebih baik.
Mereka mungkin lebih cenderung menjaga kebersihan pribadi, menghindari paparan
asap rokok, menggunakan masker saat berinteraksi dengan individu yang mengidap
TBC, dan mengikuti program vaksinasi yang disarankan. Di samping itu, individu
dengan kesadaran yang tinggi juga lebih mungkin mematuhi regimen pengobatan TBC
yang direkomendasikan dan menyelesaikan seluruh durasi pengobatan untuk mencegah
resistensi obat dan penyebaran penyakit (Alotaibi et al., 2019). Sebagai tambahan, studi
oleh Hubertus Agung Pambudi (2019) di Wilayah Kerja Puskesmas Ngesrep, Gajah
Mungkur, Semarang, menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan (kesadaran masyarakat)
mengenai TB Paru di wilayah tersebut memperlihatkan kategori baik sebesar 37% (26
responden), tingkat pengetahuan sedang sebesar 36% (25 responden), dan tingkat
pengetahuan buruk sebesar 27% (19 responden) (Pambudi et al., 2019).
Kesadaran tinggi masyarakat terhadap TBC memiliki dampak positif terhadap
partisipasi dalam program pencegahan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Makale.
Individu yang memiliki pemahaman tentang TBC cenderung lebih bersedia mengikuti
skrining, program vaksinasi, dan mendapatkan pengobatan jika dibutuhkan di
Puskesmas. Dengan tingkat partisipasi yang tinggi, Puskesmas dapat secara efektif
P-ISSN: - E-ISSN: |6
First Author, Second Author (2024). Journal PHJ. Vol. ( ) PP. 443-451
P-ISSN: - E-ISSN: |7
First Author, Second Author (2024). Journal PHJ. Vol. ( ) PP. 443-451
menghambat upaya pencegahan yang efektif. Sebagai contoh, praktik seperti pembakaran
dupa atau penggunaan tanaman obat tertentu mungkin tidak efektif dalam
mengendalikan penularan TBC. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan yang peka
terhadap kebudayaan lokal, di mana praktik kesehatan tradisional yang tidak efektif
dapat digabungkan dengan pendekatan medis yang didukung oleh bukti ilmiah (Kwaghe
et al., 2023).
Peran kebudayaan lokal juga memainkan peran dalam partisipasi komunitas
dalam program pencegahan TBC. Komunitas yang kuat dan terorganisir dapat membantu
memobilisasi upaya pencegahan TBC secara lebih efektif. Budaya lokal yang mendorong
solidaritas, gotong royong, dan keterlibatan aktif dalam isu kesehatan dapat
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam skrining TBC, penyuluhan, atau kampanye
vaksinasi. Oleh karena itu, pemanfaatan budaya lokal sebagai sumber daya dalam upaya
pencegahan TBC menjadi penting untuk mencapai hasil yang optimal (Farid, 2022;
Pratiwi et al., 2012; Sulistyono et al., 2017).
Peran kebudayaan lokal dapat menjadi sarana efektif dalam komunikasi dan
edukasi mengenai TBC. Masyarakat cenderung lebih responsif terhadap pesan-pesan
pencegahan yang disampaikan melalui media yang sesuai dengan kebudayaan lokal,
seperti seni, musik, tarian, cerita rakyat, atau tokoh adat. Pendekatan yang memanfaatkan
budaya lokal dalam komunikasi dan edukasi dapat menciptakan keterhubungan dan
keterlibatan yang lebih baik dengan masyarakat, sekaligus meningkatkan efektivitas
pesan-pesan pencegahan. Penelitian oleh Elda Rahmania Putri (2020) menegaskan bahwa
peran kebudayaan lokal memiliki pengaruh yang signifikan dalam upaya pencegahan
TBC (Putri, 2020).
Puskesmas Makale dapat memainkan peran aktif dalam menggali dan memahami
peran kebudayaan lokal dalam upaya pencegahan TBC. Saat merancang program
pencegahan, penting untuk mengakui, menghormati, dan bekerja sama dengan
komunitas lokal, tokoh adat, atau pemimpin masyarakat. Hal ini bertujuan untuk
memastikan kesesuaian dan penerimaan program pencegahan. Dengan mengadopsi
pendekatan yang sensitif terhadap kebudayaan lokal, Puskesmas dapat mengintegrasikan
nilai-nilai budaya dalam penyuluhan, kampanye sosial, dan kegiatan partisipatif.
Pendekatan ini dapat memotivasi masyarakat untuk mengadopsi perilaku pencegahan
TBC yang efektif.
Peran kebudayaan lokal memiliki dampak signifikan dalam upaya pencegahan
TBC di Puskesmas Makale, Kabupaten Tana Toraja. Persepsi dan kepercayaan
masyarakat, tradisi dan praktik kesehatan lokal, partisipasi komunitas, serta komunikasi
P-ISSN: - E-ISSN: |8
First Author, Second Author (2024). Journal PHJ. Vol. ( ) PP. 443-451
dan edukasi budaya adalah faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam merancang
dan melaksanakan program pencegahan yang efektif. Dengan memanfaatkan
kebudayaan lokal sebagai sumber daya, Puskesmas dapat membangun kemitraan yang
kuat dengan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan
partisipasi dalam pencegahan TBC (Heni, 2021; Mursalin, 2018; Sinaga et al., 2022; Sutisna
et al., 2016).
P-ISSN: - E-ISSN: |9
First Author, Second Author (2024). Journal PHJ. Vol. ( ) PP. 443-451
P-ISSN: - E-ISSN: | 10
First Author, Second Author (2024). Journal PHJ. Vol. ( ) PP. 443-451
keberhasilan dalam mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan yang holistik dan
terintegrasi yang memperhatikan aspek kebudayaan lokal, pendidikan masyarakat, dan
akses ke pelayanan kesehatan. Pendekatan tersebut akan membantu menciptakan strategi
pencegahan yang lebih efektif dan sesuai dengan konteks sosial budaya masyarakat
setempat.
DAFTAR PUSTAKA
Al Khalili, S., Al Yaquobi, F., Al Abri, B., Al Thuhli, K., Al Marshoudi, S., Al Rawahi, B., &
Al-Abri, S. (2022). Assessing Oman’s knowledge, attitude, and practice regarding
tuberculosis: a cross-sectional study that calls for action. International Journal of
Infectious Diseases, 124, S4–S11.
Alotaibi, B., Yassin, Y., Mushi, A., Maashi, F., Thomas, A., Mohamed, G., Hassan, A., &
Yezli, S. (2019). Tuberculosis knowledge, attitude, and practice among healthcare
workers during the 2016 Hajj. PloS One, 14(1), e0210913.
Anandita, Y., & Krianto, T. (2023). Penggunaan Bahasa Daerah Dalam Komunikasi
Pendampingan Pengobatan Pasien Tuberkulosis Resistan Obat. HEARTY: Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 11(1), 5–11.
Ashrafi-Asgarabad, A., Bokaie, S., Razmyar, J., Akbarein, H., Nejadghaderi, S. A., Carson-
Chahhoud, K., Sullman, M. J. M., Kaufman, J. S., & Safiri, S. (2023). The burden of
lower respiratory infections and their underlying etiologies in the Middle East and
North Africa region, 1990–2019: results from the Global Burden of Disease Study
2019. BMC Pulmonary Medicine, 23(1), 2.
Berg-Johnsen, A., Hådem, S. O., Tamrakar, D., & Harstad, I. (2020). A questionnaire of
knowledge, attitude, and practices on tuberculosis among medical interns in
Nepal. Journal of Clinical Tuberculosis and Other Mycobacterial Diseases, 20,
100173.
Chevrier, C., Diaz, M. H., Rueda, Z. V., Balakumar, S., Haworth-Brockman, M., Marin, D.
M., Oliver, A., Plourde, P., & Keynan, Y. (2023). Introduction of short course
treatment for latent tuberculosis infection at a primary care facility for refugees in
Winnipeg, Canada: A mixed methods evaluation. Frontiers in Public Health, 10,
1064136.
Dinkes Tana Toraja. (2018). Profil Kesehatan Kabupaten Tana Toraja. Makale.
Farid, M. (2022). Kekuasaan: Determinan Sosial dan Kebudayaan Penyakit Tuberkulosis
Paru di Cinangka, Serang, Banten. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya,
24(2), 148–156.
Hailu, G., Etefa, M., & Begna, F. (2022). Assessment of Knowledge, Attitudes, and
Practices (KAP): Public Health and Economic Burden of Tuberculosis in Jarso
District of West Wollega Zone, Oromia, Western Ethiopia. BioMed Research
International, 2022.
HENI, W. (2021). Peran Kader Tuberkulosis-Care Aisyiyah Kota Bandar Lampung Dalam
Membangun Kemandirian Masyarakat Penderita Penyakit Tbc. UIN RADEN
INTAN LAMPUNG.
Indonesia, K. K. R. (2018). Hasil utama Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kharwadkar, S., Attanayake, V., Duncan, J., Navaratne, N., & Benson, J. (2022). The
impact of climate change on the risk factors for tuberculosis: A systematic review.
Environmental Research, 212, 113436.
Kwaghe, A. V., Ameh, J. A., Kudi, C. A., Ambali, A.-G., Adesokan, H. K., Akinseye, V. O.,
Adelakun, O. D., Usman, J. G., & Cadmus, S. I. (2023). Prevalence and molecular
P-ISSN: - E-ISSN: | 11
First Author, Second Author (2024). Journal PHJ. Vol. ( ) PP. 443-451
P-ISSN: - E-ISSN: | 12
First Author, Second Author (2024). Journal PHJ. Vol. ( ) PP. 443-451
Sutisna, E., Reviono, R., & Setyowati, A. (2016). Modal Sosial Kader Kesehatan dan
Kepemimpinan Tokoh Masyarakat Dalam Penemuan Penderita Tuberkulosis.
Jurnal Kedokteran YARSI, 24(1), 20–41.
Syafriyanti, A., & Hadi, A. J. (2023). Analisis Faktor Risiko TB Paru pada Ibu Hamil di
Puskesmas Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan. Media
Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 6(4), 753–761.
Syaripi, A., Suryenti, V., & Wantoro, G. (2018). Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
upaya pencegahan penularan tuberkulosis paru di Wilayah Kerja Puskesmas
Muara Kumpeh. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 5(2), 71–80.
Tombeg, Z., & Hadi, A. J. (2021). Predisposisi Tuberkulosis Paru: A Cross Sectional Study.
Journal of Public Health and Pharmacy, 1(1), 9–13.
P-ISSN: - E-ISSN: | 13