Anda di halaman 1dari 2

Kajian Ketiga

Muqoddimah Kitab Nawaqidul Islam

Dimas Hutomo Putra

KKN STDI Imam Syafii

Karya Syeikh at Tamimi

Judul Nawaqidul Islam. Yang maknanya kurang lebih adalah pembatal-pembatal keislaman. Nawaqid
adalah bentuk jamak dari kata naaqid. Dan berasal dari kata naqd yaitu naqodo – yanqudu –
naqdon… yang maknanya kembali pada makna merusak atau membatalkan atau mengurai atau
meniadakan. Hal ini seperti sebagaimana firman Allah dalam surah Al Baqoroh : 27

‫اَّلِذ ْيَن َيْنُقُض ْو َن َع ْهَد ِهّٰللا ِم ْۢن َبْع ِد ِم ْيَثاِقٖۖه‬


Yaitu orang – orang yang merusak janji Allah setelah kuatnya janji tersebut. Juga dalam surat an nahl
: 91

‫َو َاْو ُفْو ا ِبَع ْهِد ِهّٰللا ِاَذ ا َع اَهْد ُّتْم َو اَل َتْنُقُضوا اَاْلْيَم اَن َبْع َد َتْو ِكْيِد َها َو َقْد‬
‫َجَع ْلُتُم َهّٰللا َع َلْيُك ْم َك ِفْياًل ِۗاَّن َهّٰللا َيْع َلُم َم ا َتْفَع ُلْو َن‬
Dan janganlah kalian merusak sumpah (Artinya sumpah-sumpah yang kalian ucapkan setelah
kuatnya sumpah tersebut).

Kemudian di ayat 92 Allah berfirman :

‫َو اَل َتُك ْو ُنْو ا َك اَّلِتْي َنَقَض ْت َغ ْز َلَها ِم ْۢن َبْع ِد ُقَّوٍة َاْنَك اًثۗا‬
Janganlah kalian seperti seorang perempuan yang menguraikan benang-benang yang ia pintal
dengan kuat, sehingga menjadi bercerai-berai.

Jadi makna dari kata naqd atau naaqid kembali pada makna merusak , membatalkan, atau
meniadakan. Sehingga ketika kata nawaqid ini disambung dengan kata al islam maka maknanya
pembatal-pembatal keislaman. Yaitu hal-hal yang ketika seseorang yang telah mengikrarkan dirinya
sebagai seorang muslim mengerjakan hal-hal ini atau bahkan salah satu dari hal-hal ini. Maka islam
nya menjadi rusak, menjadi batal. Artinya dia tidak dianggap sebagai seorang muslim lagi dia telah
murtad, dia telah keluar dari agama islam. Disini nampak jelas tujuan utama/terbesar dari kita
belajar mengenal pembatal keIslaman yaitu untuk menjaga diri keluarga serta orang2 terdekat kita
dari pembatal-pembatal keislaman tersebut.

Tentunya setelah memohon kepada Allah agar Allah menetapkan hidayahNya pada kita semua.
Menetapkan kita dalam agama islam ini. Karena konsekuensi jika seseorang telah murtad keluar dari
agama Islam, di akhirat dia diharamkan untuk masuk ke dalam surga Allah. Allah berfirman dalam QS
al Maida 72. Allah berfirman
‫َلَقْد َك َفَر اَّلِذ ْيَن َقاُلْٓو ا ِاَّن َهّٰللا ُهَو اْلَم ِس ْيُح اْبُن َم ْر َيَم َۗو َقاَل اْلَم ِس ْيُح ٰي َبِنْٓي‬
‫ِاْس َر ۤا ِء ْيَل اْع ُبُد وا َهّٰللا َر ِّبْي َو َر َّبُك ْم ِۗاَّنٗه َم ْن ُّيْش ِر ْك ِباِهّٰلل َفَقْد َح َّر َم ُهّٰللا‬
‫ا‬ ‫ْن‬‫َا‬ ‫ْن‬ ‫َن‬ ‫ْي‬ ‫َع َلْي اْل َّنَة ْأٰو ىُه الَّناُر ۗ ا لّٰظ‬
‫ٍر‬ ‫َص‬ ‫ِم‬ ‫ِلِم‬ ‫َو َم ِل‬ ‫ِه َج َو َم‬
Siapa saja yang menyekutukan Allah, berbuat kesyirikan pada Allah maka Allah akan haramkan
padanya surga. Dan tempatnya adalah di neraka. Dan tidak ada bagi orang yang zalim (maksudnya
orang tersebut, org yang mengerjakan keryirikan) dia tidak akan menjumpai seorang penolong pun.

Maka disini tampak jelas tujuan utama kita mempelajari dan mengenal pembatal-pembatal
keislaman.

Berkata penulis Nawaqidul Islam Bismillahirrahmanirrahiim

Beliau memulai risalah tulisan beliau dengan menyebutkan atau mengucapkan lafaz basmalah. Hal
ini mengikuti kitabullah, dimana Allah memulai alQuran dengan kalimat basmalah. Kemudian
mengikuti petunjuk rasulullah ‫ ﷺ‬dimana ketika Beliau menulis surat-surat untuk para raja,
penguasa di kala itu Beliau mengwawali surat tersebut dengan menuliskan lafaz basmalah. Dan
huruf ba disini maksudnya disini adalah ba al isti’anah. Jadi huruf ba yang menunjukkan ingin
memoho pertolongan. Jadi maknanya adalah aku memulai kitabku disini dengan memohon
pertolongan kepada Allah dengan mengucapkan bismillah, ar rohman ar rohiim.

Jadi diharapkan dengan beliau mengawali tulisan beliau dengan lafaz basmalah, Allah akan
memberikan pertolongan kepada beliau. Yang mana nanti akan Allah sesuaikan atas apa yang beliau
tulis sesuai dengan alquran dan sunnah. Dimana nanti Allah nanti akan menjadikan apa yang beliau
tulis menjadi bermanfaat untuk ummat. Dan seterusnya dari hikmah-hikmah yang tersembunyi.

Kemudian beliau mengatakan

Ketahuilah. Kalimat ‘ilam ini datang sebagai kalimat pembuka yang menunjukkan kalimat setelahnya
adalah kalimat yang sangat besar dan penting, yang seharusnya diketahui oleh setiap muslim.
Sebagaimana firman Allah

‫َفٱْعَلْم َأَّن ۥُه ٓاَل ِإَلٰـَه ِإاَّل ٱُهَّلل‬


Dalam surat Muhammad ayat 19. Ketahuilah bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk disembah
kecuali Allah. berarti disini beliau akan menyebutkan sesuatu yang sangat penting yang seharusnya
diperhatikan oleh setiap muslim.

Ketahuilah, sesungguhnya paling besarnya pembatal keislaman ada SEPULUH. Disini menunjukkan
bahwa pembatal-pembatal keislaman tidak dibatasi jumlah-jumlah tertentu. Karena beliau
mengatakan anna min ‘azhomi ..dst sesungguhnya paling besarnya pembatal keislaman. Jadi yang
akan beliau sebutkan adalah pembatal keislaman yang besar yang sering terjadi, sering dilakukan
oleh seeorang yang telah mengikrarkan diri sebagai muslim tanpa dia sadari. Jadi beliau akan
membahas pembatal keislaman yang paling besar, yang sering terjadi di kalangan kaum muslimin.
Maka penting bagi kita mengetahui agar hidayah yang telah Allah tentukan tidak lepas dari diri kita.

Anda mungkin juga menyukai