Anda di halaman 1dari 2

SOP Tension Pneumotoraks

LOGO PEMDA No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :


STANDAR
Kepala Puskesmas ABCD
OPERASIONAL
PROSEDUR
...............................................

PENGERTIAN Pneumotoraks merupakan kondisi di mana rongga pleura


terisi oleh udara sehingga sebagian atau seluruh paru
menjadi kolaps.

Tension pneumotoraks adalah suatu kondisi


kegawatdaruratan, ketika udara dapat masuk dengan mudah
tetapi tidak dapat keluar (mekanisme ventil).

TUJUAN Sebagai pedoman untuk penatalaksanaan pasien yang


mengalami pneumotoraks

KEBIJAKAN Tatalaksana pasien pneumotoraks wajib dilakukan oleh


dokter

PROSEDUR 1. Lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk menegakkan


pneumotoraks
a. Anamnesis : pasien bertambah sesak, riwayat batuk keras,
riwayat trauma di daerah toraks
b. Pemeriksaan fisik : takipneu, hipotensi, peningkatan
tekanan vena jugularis, pergerakan dinding dada asimetris,
suara napas menurun hingga menghilang pada area yang
mengalami tension pneumotoraks, serta hipersonor pada
area yang mengalami tension pneumotoraks
2. Perhatikan airway, breathing, dan circulation pasien
a. Airway : bebaskan jalan napas
b. Breathing : pasang oksigen
c. Circulation : ukur tekanan darah dan resusitasi cairan jika
tekanan darah menurun
3. Lakukan tindakan dekompresi dengan menghubungkan rongga
pleura dengan dunia luar
4. Alat yang perlu dipersiapkan dalam tindakan dekompresi
adalah sebagai berikut :
a. Needle/jarum atau IV-cath dengan ukuran terbesar,
biasanya digunakan ukuran 14 – 16
b. Spuit 20 cc
c. Handscoen/sarung tangan
d. Kassa steril
e. Povidon iodine
f. Plaster
5. Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Petugas medis mencuci tangan dan menggunakan sarung
tangan.
b. Asepsis dan antisepsis area yang akan ditusuk dengan
jarum atau IV-cath (sela iga II, yaitu antara iga II dan iga III,
di regio midklavikula).
c. Susuri jarum di bagian atas iga III, dan tusuk dengan jarum
atau IV-cath. Jika menggunakan IV-cath maka tarik keluar
jarumnya.
d. Bantu keluarkan udara dengan aspirasi menggunakan spuit
hingga udara di rongga pleura diperkirakan telah habis.
e. Keluarkan jarum atau IV-cath.
f. Kemudian pasang kassa yang diplester 3 sisi (bawah,
kanan, kiri), agar tidak ada udara luar yang masuk ke
rongga pleura.
6. Setelah pasien stabil, rujuk pasien ke pelayanan sekunder
KETERKAITAN Informed consent; SOP Anamnesis; SOP Pemeriksaan Fisik;
SOP Pemasangan Infus; SOP Pemberian Oksigen

Anda mungkin juga menyukai