Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“STRATEGI PEMBELAJARAN”

Disusun oleh:

1. NATALIA BUKORPIOPER

2. APRIANTO KIDING

3. DANI TABUNI

UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS KEGURURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JAYAPURA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada saya
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan
makalah strategi pembelajaran tepat waktu. Makalah strategi pembelajaran disusun guna
memenuhi tugas Ibu Dosen pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, mata kuliah
Strategi Pembelajaran di Universitas Cenderawasih. Selain itu, saya juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Indikator keberhasilan, tingkat
keberhasilan, program perbaikan serta Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses
belajar mengajar.

saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu selaku Dosen mata kuliah Strategi
Pembelajaran. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni saya. Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi ke sempurnaan
makalah ini.

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................
A. LATAR BELAKANG …………………………………………………………….4
B. RUMUSAN MASALAH ...………………………………………………………..5
C. TUJUAN .…………………………………………………………………………..5
D. MANFAAT ………………………………………………………………………...5

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………..

A. INDIKATOR KEBERHASILAN
BELAJAR MENGAJAR .……………………………………………………………6
B. PENILAIAN KEBERHASILAN ..………………………………………………….10
C. TINGKAT KEBERHASILAN ..…………………………………………………….14
D. PROGRAM PERBAIKAN .…………………………………………………………14
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN BELAJAR MENGAJAR ….…………………………………….16

BAB III PENUTUP ...………………………………………………………………………….

A. KESIMPULAN ……………………………………………………………………….20
B. SARAN ……………………………………………………………………………….20
C. DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………21

3
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kunci pembangunan masa mendatang adalah pendidikan. Sebab dengan pendidikn diharapkan
setiap individu dapat meningkatkan kualitas keberadaannya sehingga mampu berpartisipasi
dapam gerak maju sebuah pembangunan. Proses belajar mengajar merupakan inti dari sebuah
proses pendidikn yang komperhensifditunjang dengan guru sebagai pemegang peran utama.
Karena proses belajar mengajar mengandung serangkaian interaksi antara guru dengan siswa
yang didasarkn pada hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa tersebut
merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar yang baik.

Dalam hal belajar mengajar tentu dibutuhkan sebuah strategi yang baik untuk mencapai tujuan
akhir dari sebuah pembelajaran. Keberhasilan sebuah strategi akan mempengaruhi keberhasilan
belajar mengajar. Pemebelajaran itu sendiri adalah kegiatan yang bertujuan untuk
membelajarkan siswa. Definisi lain menjelaskn pembelajaran adalah seperangkat kejadian yang
mempengaruhi siswa dalam situasi belajar. Dalam hal ini pembelajaran akan dikatakan berhasil
apabila telah mencapai indikator-indikator tingkat keberhasilan.

4
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkn latar belakang yang telah dikemukakan, ada beberapa point utama yang akan menjadi
pembahasan, diantaranya:
1. Indikator keberhasilan belajar mengajar
2. Penilaian keberhasilan
3. Tingkat keberhasilan
4. Program perbaikan
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

C. TUJUAN
Adapapun tujuan dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui apa saja indikator yang dapat membuat keberhasilan dalam mengajar
mengajar.
2. Dapat mengetahui penilaian yang di berikan seorang guru terhadap penilaian keberhasilan
yang di dapatkan oleh peserta didik.
3. Mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik
4. Mampu memahami suatu program perbaikan untuk seorang peserta didik
5. Dapat mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar
mengajar peserta didik.

D. MANFAAT
Makalah ini dapat memberikan manfaat yaitu sebagai referensi bagi para pembaca agar
mengetahui pengertian indicator keberhasilan belajar mengajar, penilaian keberhasilan, tingkat
keberhasilan, program perbaikan, factor_faktor yang mempengaruhi keberhasilan. Dalam hal
belajar mengajar tentu dibutuhkan sebuah strategi yang baik untuk mencapai tujuan akhir dari
sebuah pembelajaran.

5
BAB II PEMBAHASAN

A. INDIKATOR KEBERHASILAN BELAJAR MENGAJAR

Pembelajaran merupakan inti dan muara segenap proses pengelolaan pendidikan. Kualitas
sebuah lembaga pendidikan hakikatnya diukur dari kualitas proses pembelajarannya, disamping
output dan outcome yang dihasilkan. Oleh karena itu kriteria mutu dan keberhasilan
pembelajaran seharusnya dibuat secara rinci, sehingga benar-benar dapat diukur dan diamati.
Namun kenyataannya, membuat kriteria dan indikator keberhasilan pembelajaran tidaklah
semudah mengukur produktivitas dan kualitas pada bidang pekerjaan lain. Pembelajaran
melibatkan unsur siswa dengan segala karakteristiknya, mulai dari latar belakang keluarga,
lingkungan, ekonomi, kemampuan, motivasi, dan sebagainya. Selain itu perubahan yang terjadi
pada diri siswa setelah melalui sebuah proses pembelajaran juga tidak nampak dan sulit diukur,
terutama pada dimensi nilai dan sikap. Kejelasan kriteria dan indikator keberhasilan
pembelajaran bukan saja akan memperjelas target dalam setiap tahapan pembelajaran, namun
sekaligus juga meningkatkan accountability guru. Idealnya, setiap guru dan kepala sekolah
memiliki kemampuan menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pembelajaran sesuai dengan
bidang tugas masing-masing.
Keberhasilan pembelajaran, mengandung makna ketuntasan dalam belajar dan ketuntasan dalam
proses pembelajaran. Artinya belajar tuntas adalah tercapainya kompetensi yang meliputi
pengetahuan, ketrampilan, sikap, atau nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak. Fungsi ketuntasan belajar adalah memastikan semua peserta didik menguasai
kompetensi yang diharapkan dalam suatu materi ajar sebelum pindah kemateri ajar selanjutnya.
Patokan ketuntasan belajar mengacu pada standard kompetensi dan kompetensi dasar serta
indikator yang terdapat dalam kurikulum. Sedangkan ketuntasan dalam pembelajaran berkaitan
dengan standar pelaksanaannya yang melibatkan komponen guru dan siswa.
Dengan demikian pemahaman terhadap kriteria keberhasilan belajar, standard kompetensi dan
kompetensi dasar serta indikator yang terdapat dalam kurikulum penting dipahami oleh
Pengawas Kriteria keberhasilan adalah patokan ukuran tingkat pencapaian prestasi belajar yang
mengacu pada kompetensi dasar dan standar kompetensi yang ditetapkan yang mencirikan
penguasaan konsep atau ketrampilan yang dapat diamati dan diukur.
Secara umum kriteria keberhasilan pembelajaran adalah:
(1) keberhasilan peserta didik menyelesaikan serangkaian tes, baik tes formatif, tes sumatif,
maupun tes ketrampilan yang mencapai tingkat keberhasilan rata-rata 60%;
(2) setiap keberhasilan tersebut dihubungkan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang ditetapkan oleh kurikulum, tingkat ketercapaian kompetensi ini ideal 75%; dan
(3) ketercapaian keterampilan vokasional atau praktik bergantung pada tingkat resiko dan tingkat
kesulitan. Ditetapkan idealnya sebesar 75 %.

6
Sedangkan indikator adalah acuan penilaian untuk menentukan apakah peserta didik telah
berhasil menguasai kompetensi. Untuk mengumpulkan informasi apakah suatu indikator telah
tampil pada siswa, dilakukan penilaian sewaktu pembelajaran berlangsung atau sesudahnya.
Sebuah inidikator dapat dijaring dengan beberapa soal/tugas. Selain itu, sebuah tugas dapat
dirancang untuk menjaring informasi tentang ketercapaian beberapa indikator. Kriteria
ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar
antara 0% – 100%. Kriteria ideal untuk masing-masing indikator lebih besar dari 75%. Namun
sekolah dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator, tetapi dengan
pertimbangan-pertimbangan tertentu satuan pendidikan dapat menetapkan kriteria ketuntasan
minimal dibawah 75 %. Penetapan itu disesuaikan dengan kondisi sekolah, seperti kemampuan
peserta didik dan guru serta ketersediaan prasarana dan sarana.
Dalam hal ini, Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006: 106), mengemukakan
pendapatnya terkait indikator keberhasilan siswa dalam belajar terdiri dari:
1. Daya serap siswa dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan untuk mencapai prestasi
memuaskan, baik secara kelompok ataupun individu.
2. Perilaku siswa yang sesuai dengan tujuan pengajaran atau instruksional khusus (TIK) sudah
dicapai siswa dengan baik, baik secara kelompok ataupun individu.
Sementara itu, Zaenal Arifin (2009: 298) juga menyatakan beberapa indikator keberhasilan siswa
bisa dinilai berdasarkan bentuk dan perbuatan tingkah laku. Adapun beberapa jenis tingkah laku
tersebut, yaitu:
1. Kebiasaan Siswa
Kebiasaan merupakan tingkah laku yang dilakukan terus menerus. Ini juga bisa menjadi cara
bertindak siswa yang ia dapatkan dari kegiatan belajar.
2. Keterampilan
Keterampilan merupakan tingkah laku yang didapatkan dari kemampuan siswa. Ini didapatkan
dari adanya kegiatan otot yang digerakkan dan dikoordinasikan sistem.
3. Akumulasi Persepsi
Keberhasilan belajar juga bisa dilihat dari kemampuan siswa dalam mengakumulasikan persepsi
melalui belajar.
4. Asosiasi dan Hafalan
Siswa juga memiliki hafalan terhadap sesuatu sebagai hasil penguapan asosiasi pembelajaran.
5. Pemahaman Konsep
Dalam kegiatan belajar mengajar tentu siswa mendapatkan ilmu baru, ini bisa dilihat dari
pemahaman konsep siswa.
6. Sikap
Sikap merupakan kecenderungan dan perilaku siswa terhadap sesuatu. Tentu setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran siswa memiliki sikap yang baik sesuai harapan.
7. Nilai
Nilai menjadi tolak ukur dalam menentukan keberhasilan dan kegagalan serta perbandingan
antara yang baik dan kurang baik.

7
8. Moral dan Agama
Moral adalah nilai-nilai baik yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan agama adalah
konsep Tuhan dan keimanan yang diterapkan dalam kehidupan.
Berdasarkan beberapa hal yang sudah dijelaskan sebelumnya, bisa diambil kesimpulan bahwa
indikator keberhasilan siswa dalam belajar bisa dilihat dari daya serap materi dan perbuatan atau
tingkah laku sesuai diharapkan. Keberhasilan ini bisa dicapai baik secara individu ataupun
kelompok.

Adapun berikut beberapa indikator keberhasilan dalam mengajar, yaitu:


1. Menyusun RPP
Agar pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar dan efektif tentu harus ada rencana yang matang.
Dalam perencanaan ini guru menentukan durasi waktu pembelajaran, materi yang akan
disampaikan, metode pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan cara asesmen atau penilaian. Guru
harus bisa mempertimbangkan pelajaran yang diberikan pada siswa agar tercipta pembelajaran
bermakna. Selain itu, tujuan pembelajaran juga harus bisa membentuk pribadi anak lebih baik.
Perencanaan pembelajaran ini disebut dengan RPP. Ini bukan hanya menjadi tugas administratif
guru saja, tetapi ruang inovasi dan acuan dalam menjalankan kegiatan pembelajaran lebih baik.
Penyusunan RPP yang baik dan tepat menjadi salah satu indikator keberhasilan guru dalam
mengajar.
2. Kemampuan dalam Mengajar
Indikator keberhasilan guru dalam mengajar juga bisa dilihat saat proses pembelajaran
berlangsung. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti cara menyajikan materi pelajaran
pada siswa. Jika siswa mudah menerima dan memahami materi pelajaran yang dijelaskan guru,
bisa dikatakan guru tersebut berhasil dalam mengajar. Bukan hanya itu, umumnya guru harus
memiliki kemampuan mengajar seperti berikut:
 Mampu menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi untuk mengatasi kebosanan
siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.
 Mampu mengintegrasikan pengalaman belajar dengan mengamati sejauh mana
kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
 Mampu menggunakan media atau alat bantu belajar untuk mendukung dan
mempermudah pemahaman materi pelajaran.
 Kemampuan guru dalam membuka dan menutup pelajaran yang menarik dan efektif.
 Kemampuan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
 Kemampuan mengajukan pertanyaan yang tepat pada siswa sesuai dengan kompetensi
dasar mereka.

8
Dan masih banyak lagi kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki guru demi terciptanya
kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien serta membantu siswa mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Kemampuan Siswa
Keberhasilan siswa merupakan keberhasilan guru pula, karena siswa dibimbing dan diberi
pengetahuan oleh guru. Siswa yang berhasil mencapai indikator pembelajaran yang sudah
ditetapkan dengan baik, artinya memahami setiap materi pelajaran yang sudah diberikan guru.
Cara guru menyampaikan materi, media pembelajaran, dan metode pengajaran yang digunakan
berpengaruh terhadap pemahaman siswa.
Meski memang ada beberapa siswa yang termasuk rajin belajar dan bersikeras untuk mencapai
tujuan pembelajaran, namun di samping itu ada campur tangan guru yang membimbing dan
mendidik mereka. Selebihnya, siswa dibiarkan untuk mengembangkan jiwa seninya tersendiri.
Sehubungan dengan hal ini, ada beberapa tingkatan atau taraf yang menjadi indikator
keberhasilan guru dalam membimbing atau mendidik siswa, tingkatan keberhasilan tersebut
yaitu:
1. Maksimal = keberhasilan guru bisa dikatakan maksimal atau sempurna ketika seluruh bahan
pelajaran yang sudah diajarkan pada siswa itu bisa dikuasai dan dipahami dengan baik oleh
siswa.
2. Baik sekali = indikator keberhasilan guru bisa dikatakan baik sekali dalam mengajar ketika
sebagian besar (80% - 99%) bahan pelajaran yang sudah diajarkan siswa dapat dipahami dan
dikuasai oleh siswa tersebut.
3. Baik = guru bisa dikatakan baik dalam mengajar ketika bahan pelajaran yang diajarkan sekitar
60% - 75% bisa dikuasai siswa.
4. Kurang = indikator keberhasilan guru bisa dikatakan kurang ketika siswa hanya menguasai
materi pelajaran kurang dari 60% materi yang sudah diajarkan.
Dengan tingkat keberhasilan tersebut, guru bisa melakukan evaluasi mengajar dan menganalisis
penyebab siswa belum mampu mencapai tujuan pembelajaran, apakah dikarenakan metode
pengajarannya yang kurang tepat, kelas tidak efektif, materi terlalu sulit atau hal lainnya.
5. Terdapat Kemajuan Mengajar
Guru yang ingin berkembang lebih baik tentu akan melakukan evaluasi terhadap hasil
pekerjaannya secara rutin. Evaluasi ini bukanlah penilaian terhadap hasil belajar siswa atau
pekerjaan siswa setelah ujian, tetapi evaluasi terhadap sejauh mana kegiatan pembelajaran
berjalan efektif.
Setelah melakukan evaluasi, tentu ada tindak lanjutnya untuk memperbaiki kesalahan mengajar
yang kurang efektif. Jika kegiatan pembelajaran berjalan lebih baik dari hasil evaluasi kemarin
masa bisa dikatakan guru berhasil mencapai indikator keberhasilan pengajaran.

9
B. PENILAIAN KEBERHASILAN
Penilaian Keberhasilan Belajar
Selain ada indikator keberhasilan, guru juga perlu mengetahui penilaian keberhasilan belajar
siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hal ini berguna untuk mengukur serta bahan
evaluasi kegiatan pembelajaran agar berjalan lebih baik ke depannya.
Menurut Djamarah, 2006: 106, keberhasilan belajar bisa dilakukan menggunakan tes prestasi
belajar. Dalam hal ini, Arifin, 2009: 118 menyatakan tes merupakan suatu teknik atau cara yang
biasa digunakan untuk mengukur atau menilai kemampuan siswa melalui berbagai pertanyaan,
pernyataan maupun serangkaian tugas yang harus dilakukan atau dijawab dengan baik siswa
untuk mengukur aspek kemampuan, keterampilan, dan perilaku siswa.
Sementara itu, Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006: 106), mengemukakan
pendapatnya bahwa terdapat 3 tes prestasi belajar yang bisa digunakan sebagai bahan penilaian
keberhasilan pembelajaran, yang pertama; tes formatif, kedua; tes subsumatif, dan ketiga; tes
sumatif. Adapun berikut penjelasan singkat mengenai tiga tes prestasi belajar sebagai alat
penilaian keberhasilan pembelajaran.
1. Tes Formatif
Tes formatif merupakan tes prestasi yang dilakukan untuk mendapatkan umpan balik
atau feedback atas pengajaran sudah dilakukan. Hasil tes ini akan digunakan untuk memperbaiki
atau mengevaluasi proses kegiatan belajar mengajar yang sedang atau sudah dilakukan pada saat
itu.
Bentuk penilaian tes formatif ini beragam dan tidak terpaku pada tes tertulis saja, tetapi bisa
diberikan dalam bentuk pertanyaan lisan dan tugas selama proses pembelajaran sedang
berlangsung. Biasanya tes formatif dilakukan setiap pertengahan atau akhir kegiatan
pembelajaran dilaksanakan. Dengan kata lain, tes ini digunakan untuk penilaian harian.
2. Tes Subsumatif
Selanjutnya ada tes subsumatif yang merupakan tes atau pengujian menggunakan bahan
pengajaran yang dilaksanakan dalam waktu tertentu. Tujuan dilaksanakan tes subsumatif yaitu
untuk mengetahui daya serap siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dalam kurun waktu
tertentu. Hal ini juga menjadi gambaran bagi siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar
mereka.
Hasil tes subsumatif digunakan banyak hal, seperti evaluasi belajar siswa, evaluasi mengajar
guru, memperbaiki kegiatan pembelajaran, serta menghitung dan menentukan nilai rapor.
Dalam melaksanakan tes subsumatif tentu ada perencanaan yang harus disiapkan siswa maupun
guru, seperti bahan materi, bahan soal sesuai dengan kompetensi siswa dan lainnya. Setelah
melaksanakan tes ini siswa masih berkesempatan untuk memperbaiki cara belajar untuk
mendapatkan nilai yang lebih baik.
3. Tes Sumatif

10
Selanjutnya ada tes sumatif. Tes ini dilakukan untuk menilai atau mengukur daya serap siswa
setelah mengikuti pembelajaran selama 1 semester. Oleh sebab itu, tes ini dibuat dari bahan
pokok pembahasan yang sudah diajarkan selama satu semester sesuai dengan kompetensi dasar
dan indikator pencapaian pembelajaran siswa.
Setelah melakukan tes ini, siswa dan guru akan mengetahui taraf atau tingkat keberhasilan
belajar dalam satu periode pembelajaran tertentu. Hasil penilaian dari tes sumatif bisa digunakan
untuk menentukan susun penilaian rapor akhir, kenaikan kelas, menyusun atau rangking atau
peringkat siswa di kelas serta sebagai ukuran mutu sekolah. Ini juga bisa menjadi bahan evaluasi
untuk menjalankan kegiatan pembelajaran yang lebih baik di semester berikutnya.
 penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.
Fungsi dari penilaian dimaksudkan untuk mengetahui sejauh manasuatu program berhasil
diterapkan. Telah disinggung pada bagian sebelum ini, keberhasilan program ditentukan oleh
beberapa factor yaitu: guru, metode/strategi pembelajaran, media pembelajaran,kurikulum,
sarana dan sistem administrasi. Selain dari itu penilaian juga berguna bagi semua pihak
pemangku kepentingan, mulai dari peserta didik, tenaga pengajar, sekolah dan juga masyarakat.
Khusus bagi peserta didik, guru dan sekolah penilaian memberikan manfaat sebagai berikut:
1.Peserta didik. Dengan diadakannya penilaian, maka peserta didik dapat mengetahui sejauh
mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan guru.Hasil yang diperoleh peserta didik
dari pekerjaan menilai ini ada 2kemungkinan:
a.Memuaskan Jika peserta didik memperoleh hasil yang memuaskan, dan hal itumenye-nangkan,
tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi padakesempatan lain waktu. Akibatnya peserta didik
akan mempunyai motivasi yang cukup besar untuk belajar yang lebih giat. Namun demikian,
keadaan sebaliknya dapat terjadi, yakni peserta didikmerasa sudah puas dengan hasil yang
diperoleh dan usahanyakurang gigih lain kali.
b.Tidak memuaskan. Jika peserta didik tidak puas dengan hasil yang diperoleh ia akanberusaha
agar lain kali keadaan itu tidak terulang lagi. Maka ia lalubekerja giat. Namun demikian, keadaan
sebaliknya dapat terjadiputus asa dengan hasil kurang memuaskan yang telah diterimanya.
2.Guru.
a. Dengan hasil penilaian yang diperoleh guru akan dapat mengetahui peserta didik mana yang
sudah berhak meneruskan pelajarannya karena sudah berhasil menguasai bahan, maupun
mengetahui pesertadidik yang belum berhasil menguasai bahan. Dengan petunjuk ini gurudapat
lebih memusatkan perhatianya kepada peserta didik yang belum berhasil. Apa lagi jika guru tahu
akan sebab-sebabnya iaakanmemberikan perhatian yang lebih teliti sehingga keberhasilan
selanjutnya dapat diharapkan.
b. Guru akan mengetahui apakah ‘materi’ yang diajarkan sudah tepat bagipeserta didik sehingga
untuk memberikan pengajaran diwaktu yangakan datang tidak perlu diadakan perubahan.
c. Guru akan mengetahui apakan ‘metode’ yang digunakan sudah tepat atau belum. Jika sebagian
besar dari peserta didik memperoleh angkajelek pada penilaian yang diadakan, mungkin hal ini

11
disebabkan olehpendekatan atau metode yang kurang tepat. Apabila demikian halnya,maka guru
harus mawas diri dan mencoba mencari metode lain dalam belajar
3. Sekolah
a. Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil belajar peserta didik-
peserta didiknya, dapat pula diketahui bahwa apakan kondisi belajar yang diciptakan oleh
sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum. Hasil belajar merupakan cermin kualitas
sesuatu sekolah.
 Teknik Penilaian
 Penilaian unjuk kerja
Penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa dalam melakukan
sesuatu
Contoh: penilaian menggunakan atau mengoperasikan alat-alat lab.
Teknik yang dapat digunakan
1. Daftar cek
2. Skala rentang
 Penilaian sikap
Kecenderungan seseorang bertindak sebagai respons terhadap sesuatu/obyek
 Komponen sikap:
1. Kognitif ( kepercayaan atau keyakinan )
2. Afektif ( perasaan yang dimiliki )
3. Konatif ( kecenderuangan berperilaku
- Sikap yang dapat dinilai terhadap siswa
1. Sikap terhadap materi pelajaran
2. Sikap terhadap guru/pengajar
3. Sikap terhadap proses pembelajaran
4. Sikap terhadap mata pelajaran
- Teknik Penilaian Sikap
1. Observasi perilaku ( Menggunakan buku catatan khusus )
2. Pertanyaan langsung
3. Laporan pribadi
 Penilaian tertulis
1. Penilaian menggunakan tes tertulis
2. Teknik penilaian menggunakan
a. Soal dengan memilih jawaban
b. Soal dengan mensuplai-jawaban

12
 Penilaian proyek
1. Penilaian terhadap suatu tugas yang harus dikerjakan dalam suatu periode/waktu
tertentu.
2. Merupakan suatu investigasi, mulai dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasiaan, pengelolahan, dan penyajian data.
 Penilain produk
1. Penilaian terhadap keterampilan dalam membuat suatu produk
2. Teknik penilaian
a. Cara holistic
b. Cara analitik
 Penilaian portofolio
Penilaian berkelanjutan, didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode/kurun waktu tertentu
 Penilaian diri
Penilaian yang melibatkan subjek untuk menilai dirinya sendiri
 Pengelolahan data hasil penilaian
1. Data penilaian unjuk kerja
Skor yang diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap penampilan
peserta didik dari suatu kompetensi
2. Data penilaian sikap
Skor yang diperoleh dari hasil pengamatan guru setiap hari tentang sikap dan perilaku
pesrta didik
3. Data penilaian tertulis
Skor yang diperoleh siswa dari hasil pelaksanaan tes tertulis
- Skor dari tes objektif
- Skor dari tes subjektif
4. Data penilaian produk
- Holistik
Skor hasil penilaian produk peserta didik berdasarkan indikator secara keseluruhan (
persiapan, pembuatan, dan hasilnya)
- Analitik
Skor hasil penilaian produk berdasarkan tahan proses pengembangan ( persiapan,
pembuatan, dan penilaian produk )
5. Data penilaian portofolio
Skor yang diperoleh dari hasil penilaian tahap kumpulan semua kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
 Interprestasi hasil penilaian dan ketuntasan belajar
 Tetapkan indicator minimal harus tercapai
Contoh: Minimal 75% indikator yang dinilai telah dicapai dianggap telah mencapai
ketuntasan belajar
 Pemanfaatan dan pelaporan hasil penilaian
 Pemanfaatan hasil penilaian
1. Remedial bagi siswa yang nilainya kurang
13
2. Pengayaan bagi siswa yang berprestasi
3. Perbaikan program dan proses pemb
 Pelaporan hasil penilaian
1. Sebagai akuntabilitas public
2. Rapor
3. Penentuaan kenaikan kelas
Selain itu penilaian juga dapat dilakukan dengan pre-test dan post-test. Kegiatan pre-test
dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian baru. Tujuannya ialah untuk
mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Sedangkan post-
test adalah kebalikan dari pre-test, yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir
penyajian materi.Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf pengetahuan siswa atas materi yang
telah diajarkan.
C. Tingkat keberhasilan
Tingkat Keberhasilan merupakan tahapan sejauh mana siswa dapat mencapai indicator belajar
yang telah disampaikan. Ada beberapa tingkatan atau taraf, tingkatan keberhasilan tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Istimewa/maksimal: Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapatdikuasai
para siswa.
2) Baik sekali/optimal: Apabila sebagian besar (76% s.d. 99%) bahan pembelajaran yang
diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.
3) Baik/minimal: Apabila bahan pembelajaran yang diajarkan hanya 60% s.d. 75% saja
yang dikuasai oleh siswa
4) Kurang: Apabila bahan pembelajarn yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa.
Dengan melihat data yang terdapat pada format daya serap siswa dalam pembelajaran dan
presentase keberhasilan untuk mencapai TIK tersebut, keberhasilan prosesbelajar-mengajar
yang telah dilakukan siswa dan guru dapat diketahui.
D. Program perbaikan
A. Pengertian program perbaikan
Program perbaikan dilakukan untuk memperbaiki kegiatan yang belum memenuhi ketentuan
sesuai dengan rencana program sehingga tujuan yang telah ditetapkan tidak tercapai dengan
optimal.
Program perbaikan merupakan program tambahan untuk meningkatkan tingkat keberhasilan
siswa berdasarkan pada hasil evaluasi. Perbaikan(Remedial) adalah kegiatan yang ditunjukkan
untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pembelajaran.

14
Langkah-langkah yang harus di lakukan guru dalam membuat program perbaikan dan pengayaan
ini adalah :
1. Menganalisis hasil ulangan siswa setiap butir soal, manakah soal yang bisa di jawab oleh
siswa, dan mana soal yang tidak bisa di jawab oleh siswa.
2. Merekap hasil analisis ulangan siswa, dengan menentukan berapa siswa yang ikut ulangan,
berapa yang tuntas dan berapa siswa yang tidak tuntas dalam ulangan tersebut. Kemudian
menentukan berapa daya yang di peroleh keseluruhan siswa dalam ulangan tersebut, lalu berapa
prosentase ketuntasan.
3. Membuat program perbaikan dan pengayaan terhadap hasil ulangan siswa dengan ketentuan
isi dari form sebagai berikut
a. Tujuan
pada kolom tujuan dari program perbaikan dan pengayaan adalah guru mengisi dari tujuan
perbaikan dan pengayaan itu apa misalnya “ meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
pembelajaran yang di berikan secara daring “
b. Sasaran
Pada kolom sasaran guru mengisi peserta didik yang belum tuntas atau nilai ulangan di bawah
Kriteria ketuntasan minimal [ kkm ].
c. Uraian kegiatan
Pada kolom uraian kegiatan guru mengisi tentang “ kegiatan perbaikan dan pengayaan
pembelajaran daring “ yang di lakukan oleh guru seperti contoh “ siswa memahami materi yang
di sampaikan oleh guru secara daring. Materi perbaikan di ambil dari butir soal yang sulit di
pahami oleh siswa, guru menjelaskan kembali materi tersebut secara daring. Kalau siswa sudah
paham baru siswa mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru ( soal remidi ) dalam bentuk
penugasan.

d. Materi Pelajaran
Pada kolom ini guru menguraikan / menjelaskan kembali materi daring yang sulit di pahami oleh
siswa. Misalnya dalam soal no 3, 6, 8, 10 siswa sulit memahami materi soal tersebut maka guru
memberikan materi kembali atau di sebut [ remedial teaching ] melalu daring.
e. Sumber belajar
Pada kolom sumber belajar guru menuliskan materi soal yang di berikan kepada siswa
sumbernya dari mana? Apakah dari modul pembelajaran, atau dari majalah atau koran atau dari
Internet
f. Metode
Pada kolom metode guru menuliskan cara penyampaian materi daring yaitu dengan
menggunakan google sites aplikasi atau whatsapp web dimana guru menjelaskan materi
pelajaran di aplikasi tersebut, kemudian memberikan penugasan atau quiz.

15
g. Tempat dan waktu pelaksanaan perbaikan dan pengayaan
Karena sekarang situasi dalam masa pandemi, maka pelaksanaan perbaikan dan pengayaan
peserta didik di lakukan di rumah secara daring. Kalau program perbaikan dan pengayaan sudah
di laksanakan maka langkah terakhir adalah menentukan hasil perbaikan dan pengayaan. Guru
menyimpulkan bahwa siswa yang tidak tuntas mendapat nilai berapa sebelum dilakukan
pengayaan , lalu setelah mengadakan perbaikan dan pengayaan mendapat nilai berapa, tuntas
atau tidak. Kalau nilai siswa sudah mencukupi sesuai kriteria ketuntasan minimal, maka nilai
siswa tersebut di masukan ke buku nilai.
 Program perbaikan biasanya terdiri atas kegiatan berikut:
a) Mengulang pokok bahasan seluruhnya
b) Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak dikuasai
c) Memecah masalah atau menyelesaikan soal-soal bersama-sama
d) Memberi tugas-tugas khusus

E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KEBERHASILAN MENGAJAR
aktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan tersebut adalah :
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan bentuk tingkah laku atau kemampuan yang
diharapkan dapat dimiliki siswa setelah proses pembelajaran. Rumusan tujuan
pembelajaran dapat dibuat dalam berbagai macam cara. Seringkali terjadi, rumusan itu
menggambarkan apa yang akan dilakukan guru dalam proses pembelajaran. Jika rumusan
semacam ini dibuat, tidak memberi tuntutan kepada siswa untuk belajar sehingga
memperoleh hasil tertentu. Dengan singkat dapat dikemukakan bahwa rumusan tujuan
harus menggambarkan bentuk hasil belajar yang ingin dicapai siswa melalui proses
pembelajaran dilaksanakan.
2. Guru
Peran guru di sekolah juga sangat penting dalam meningkatkan kemauan belajar anak
anak. Seorang guru dapat memotivasi dan memberikan pengarahan kepada anak anak
bagaimana cara belajar yang baik dan mengembangkan potensi lebih yang terdapat pada
anak.
Ada beberapa aspek yang menentukan keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar
yaitu :
a. Kepribadian
Hal ini akan mempengaruhi pola kepemimpinan yang guru perlihatkan ketika
melaksanakan tugas didalam kelas

16
b. Pandangan terhadap anak didik
Proses belajar dari guru yang memandang anak didik sebagai mahluk individual dengan
yang memiliki pandangan anak didik sebagai mahluk sosial akan berbeda. Karena
prosesnya berbeda, hasil proses belajarnya pun akan berbeda.

c. Latar belakang dan Pengalaman guru


Guru pemula dengan latar belakang pendidikan keguruan lebih mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekolah, karena ia sudah dibekali dengan seperangkat teori sebagai
pendukung pengabdiannya. Tingkat kesulitan yang ditemukan guru semakin berkurang
pada aspek tertentu seiring dengan bertambahnya pengalamannya.
Guru yang bukan berlatar belakang pendidikan keguruan dan ditambah tidak
berpengalaman mengajar , akan banyak menemukan masalah dikelas. Oleh sebab itu,
untuk menjembatinya dibuat program Akta 4 dan Akta 5.
3. Anak Didik
Aspek dari anak didik yang mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar adalah :
a. Psikologis anak didik
b. Biologis anak didik
c. Intelektual anak didik
d. Kesenangan terhadap pelajaran
e. Cara belajar anak didik
Hal diatas yang menyebabkan perbedaan karakteristik anak didik , misalnya pendiam,
aktif, keras kepala, kreatif , manja dan sebagainya. Anak yang dengan ciri-ciri mereka
masing-masing berkumpul di dalam kelas dan yang mengumpulkan tentu saja guru atau
pengelola sekolah. Banyak sedikitnya jumlah anak didik dikelas akan mempengaruhi
pengelolaan kelas.
Angka-angka dirapor menunjukkan bukti nyata dari keberhasilan belajar mengajar. Hal
ini sebagai bukti bahwa tingkat penguasaan anak terhadap bahan pelajaran yang
diberikan oleh guru, karena itu dikenalilah tingkat keberhasilan maksimal (istimewa),
Optimal (baik sekali), minimal (baik) dan kurang untuk setiap bahan yang dikuasai anak
didik.

17
4. Media Pembelajaran
Media pembelajaran ini membuat konkrit konsep-konsep yang masih abstrak. Konsep-
konsep yang dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada
siswa bisa dikonkritkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran. [6]
5. Kegiatan Pengajaran
Pola umum kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru dengan anak
didik dengan bahan pelajaran sebagai perantaranya. Guru yang mengajar, anak didik
yang belajar.. Gaya mengajar guru mempengaruhi gaya belajar anak didik.
Ada 3 aspek yang dapat dilihat dari kegiatan pengajaran untuk keberhasilan belajar
mengajar yaitu:
a. Gaya mengajar guru
1) Gaya mengajar klasik,
2) Gaya mengajar teknologis,
3) Gaya mengajar personalisasi dan
4) Gaya mengajar interaksional
b. Pendekatan guru
1) Pendekatan individual
Guru berusaha memahami anak didik dengan segala persamaan dan perbedaannya
2) Pendekatan kelompok
Berusaha memahami anak didik sebagai mahluk sosial. Perpaduan kedua pendekatan ini
akan menghasilkan hasil belajar mengajar yang lebih baik.
c. Strategi penggunaan metode
Penggunaan strategi belajar dapat digunakan lebih dari 1 metode pengajaran misalnya
penggunaan metode Ceramah dengan metode Tanya jawab untuk mata pelajaan IPS.
Jarang guru menggunakan 1 metode dalam melaksanakan pengajaran , hal ini disebabkan
rumusan tujuan yang dibuat guru tidak hanya satu, tetapi bisa lebih dari dua rumusan.

6. Evaluasi
Faktor suasana evaluasi merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar
mengajar. Hal yang perlu dalam suasana evaluasi adalah

18
a. Pelaksanaan evaluasi biasanya dilaksanakan di dalam kelas
b. Semua murid dibagi menurut tingkatan masing-masing
c. Besar sedikitnya anak didik dalam kelas
d. Berlaku jujur, baik guru maupun anak didik selama evaluasi tersebut.

19
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan adanya penjelasan indikator, penilaian, tingkat keberhasilan, program perbaikan, serta
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar sangat prnting dan membantu
seorang guru untuk melakukan suatu proses belajar mengajar dengan baik dan efisien.

B. SARAN

Seorang guru harus dapat mengetahui indikator, penilaian, tingkat keberhasilan, program
perbaiakan, serta faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar agar tercipta
proses belajar mengajar yg baik. Karena dengan guru dapat memahami semua itu guru dapat
menciptakan generasi yang baik dan mandiri.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://blog.kejarcita.id/indikator-keberhasilan-guru-dalam-mengajar/

https://blog.kejarcita.id/patut-diketahui-ini-indikator-keberhasilan-siswa-dalam-belajar/

https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-semarang/ilmu-pendidikan/
keberhasilan-belajar-mengajar-ringkasan-materi/31914753

21
22

Anda mungkin juga menyukai