Anda di halaman 1dari 37

KLINIK BLIMBING

Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125


Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA KLINIK BLIMBING
Nomor : 06/SK/VI/KIBI/2023

TENTANG
PENILAIAN KINERJA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA KLINIK BLIMBING

Menimbang :
a. bahwa pimpinan Klinik dan penanggung jawab program atau upaya
Klinik mempunyai kewajiban untuk melakukan monitoring dan
penilaian terhadap pencapaian kinerja agar program kegiatan
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun.

b. bahwa untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan program atau


kegiatan maka diperlukan mekanisme penilaian kinerja yang
dilakukan oleh Pimpinan Klinik dan Penanggung jawab Program
atau Upaya Klinik dan kegiatan pelayanan Klinik;

c. bahwa untuk memenuhi kepentingan sebagaimana dimaksud


huruf a dan b, maka ditetapkan Keputusan Kepala Klinik
Blimbing tentang Penilaian Kinerja.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 tahun 2014 Tentang Klinik.
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KLINIK BLIMBING TENTANG


PENILAIAN KINERJA.
KESATU : Penilaian kinerja pegawai diperlukan dalam upaya peningkatan mutu
layanan di Klinik Blimbing.
KEDUA : Penilaian kinerja harus dimonitoring dan dievaluasi.
KETIGA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal diteapkan dan dapat berubah
sewaktu-waktu bila diperlukan serta harus dilaksanakan sebagaimana
mestinya.

Malang 25 Juni 2023


Mengetahui,
Kepala Klinik Blimbing

dr. Suharnowo, Sp.KKLP


KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

PENILAIAN KINERJA

No. Dokumen : 68/SPO/VII/KIBI/2022

No. Revisi : 00
SPO
Tanggal Terbit : 25 Juni 2023

Halaman :1

Klinik Blimbing dr.Suharnowo, Sp.KKLP

1. Pengertian Penilaian Kinerja adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja atau prestasi Klinik Blimbing.
2. Tujuan Sebagai acuan Pimpinan Klinik untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja
dengan menggunakan indikator yang jelas sebagai dasar perbaikan
penyelenggaraan pelayanan dan perencanaan pada periode berikutnya
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Klinik Blimbing, Nomor : 06/SK/VI/KIBI/2023
tentang Penilaian Kinerja.
4. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Peraturan Menteri KesehatanRepublik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik.
5. Prosedur 1. Kepala Klinik menugaskan pertanggung jawab masing-masing jenis
layanan untuk menilai pegawai di masing-masing unit.
2. Penanggung jawaban unit pelayanan membuat instrumen penilaian
kinerja pegawai berdasarkan uraian tugas pokok dan fungsi masing-
masing pegawai.
3. Kepala Klinik menentukan jadwal penilaian kinerja pegawai.
4. Penagnggungjwaban unit pelayanan melakukan penilaian kinerja
pegawai sesuai dengan jadwal yang direncanakan dan menggunakan
instrumen yang telah dibuat.
5. Pertanggungjawab unit layanan menghitung tingkat kepatuhan dari
masing-masing pegawai.
6. Penganggunjawab unit layanan melaporkan hasil penilaian kinerja
pegawai kepada Kepala Klinik.
7. Kepala Klinik sebagai penanggung jawab pelayanan di Klinik
melakukan analisa dan tindak lanjut terhadap penilaian
5. Diagram Alir -

6. Unit Terkait Semua program Klinik Blimbing


KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA KLINIK BLIMBING
Nomor : 07/SK/VI/KIBI/2023

TENTANG
PANDUAN PENILAIAN KINERJA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA KLINIK BLIMBING

Menimbang :
a. bahwaKlinik Blimbing merupakan Klinik Pratama dan memiliki
pegawai, maka memerlukan kebijakan tentang Panduan Penilaian
Kinerja Pegawai.

b. bahwa untuk memenuhi kepentingan sebagaimana dimaksud


huruf a maka ditetapkan Keputusan Kepala Klinik Blimbing
tentang Panduan Penilaian Kinerja.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 tahun 2014 Tentang Klinik.
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KLINIK BLIMBING TENTANG


PANDUAN PENILAIAN KINERJA.
KESATU : Pemberlakuan panduan Penilaian Kinerja sebagaimana tercantum
dalam lampiran Surat Keputusan ini.
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal diteapkan dan dapat berubah
sewaktu-waktu bila diperlukan serta harus dilaksanakan sebagaimana
mestinya.

Malang 25 Juni 2023


Mengetahui,
Kepala Klinik Blimbing

dr. Suharnowo, Sp.KKLP


KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA KLINIK BLIMBING
NOMOR : 07/SK/VI/KIBI/2023
TENTANG : PANDUAN PENILAIAN KINERJA

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
Kinerja pegawai adalah proses pencapaian tugas yang diberikan kepada
seseorang dan hasil yang dicapai oleh seseorang dalam melakukan fungsi yang
spesifik atau aktifitas dalam suatu periode/ waktu tertentu. Penilaian kinerja
merupakan kajian sistematis tentang kondisi kerja pegawai yang dilaksanakan secara
formal yang dikaitkan dengan standar kerja yang ditentukan klinik.
Proses penilaian dilakukan dengan membandingkan kinerja pegawai terhadap
standar yang telah ditetapkan atau memperbandingkan kinerja antar pegawai yang
memiliki kesamaan tugas. .
Penilaian kinerja setiap tahun terdiri atas kuantitas, kualitas, perilaku dan
dalam tahunan dalam bentuk SKP (Sasaran Kerja Pegawai). Sedangkan evaluasi
praktek professional berkelanjutan meliputi perilaku, pengembangan professional dan
kinerja klinis. Dalam melakukan penilaian dilakukan analisa terhadap hambatan
pelaksanaan perkerjaan untuk mendapatkan umpan balik serta menyusun rekomendasi
perbaikan dan menetapkan hasil penilaian .
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup penilaian kinerja klinik melip[uti penilaian adminitrasi dan manejemen, upaya
kesehatan perseorangan, sasaran keselamatan pasien dan perilaku pemberi layanan klinis.
Secara garis besar lingkup penilaian kinerja klinik berdasarkan kegiatan pelayanan dalam
menyelenggarakan :

1. Pelaksanaan manajemen dan adminitrasi meliputi :


a. outcome pelayanan melalui pengukuran tingkat pengguna jasa pelayanan.
2. Pelaksanaan upaya kesehatan perseorangan
a. Penilaian output pelayanan di pendaftaran, pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi,
sesuai dengan standar.
3. Pelaksanaan penilaian sasaran keselamatan pasien sesuia dengan standar
4. Pelaksanaan penilaian perilaku pemberian layanan sesuai dengan standar
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

BAB III

TATALAKSANA

Penilaian kinerja klinik meliputi serangkaian kegiatan yang dimulai dari, pengumpulan data,
analisa, evaluasi dan tindak lanjut. Langkah langkah yang dilakukan dalam penilaian kinerja
klinik yaitu :

1. Pengumpulan data hasil kegiatan


Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada periode waktu tertentu.
Periode yang ditentukan yaitu periode selama 1 tahun ( Januari-Desember).
Penilaian kinerja merupakan salah satu kesimpulan dari satu rangkaian kegiatan
klinik.
2. Pengelolaan Data
Cakupan hasil dan hasil mutu dari kegiatan pelayanan yang telah ditetapkan untuk
dilaksanakan di Klinik dihitung dengan membandingkan hasil yang telah dicapai
terhadap target/standar yang telah ditentukan.
3. Analisa Hasil
a. Melekukan pembahasan tentang hasil yang dicapai
b. Mencari pokok permasalahan yang menyebabkan terget tidak tercapai
c. Mencari solusi untuk dilakukan perbaikan
d. Merumuskan langkah untuk perencanaan yang akan datang
e. Membuat laporan pertanggung jawaban
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

BAB IV

DOKUMENTASI

1. SPO penilaian kinerja klinik.


2. Rapat Tahunan.
3. Undangan, daftar hadir, notulen, bukti pelaksanaan tindak lanjut.

Malang 25 Juni 2023


Mengetahui,
Kepala Klinik Blimbing

dr. Suharnowo, Sp.KKLP


KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

PENILAIAN KINERJA

No. Dokumen : 68/SPO/VII/KIBI/2022

No. Revisi : 00
SPO
Tanggal Terbit : 25 Juni 2023

Halaman :1

Klinik Blimbing dr.Suharnowo, Sp.KKLP

6. Pengertian Penilaian Kinerja adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja atau prestasi Klinik Blimbing.
7. Tujuan Sebagai acuan Pimpinan Klinik untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja
dengan menggunakan indikator yang jelas sebagai dasar perbaikan
penyelenggaraan pelayanan dan perencanaan pada periode berikutnya
8. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Klinik Blimbing, Nomor : 06/SK/VI/KIBI/2023
tentang Penilaian Kinerja.
9. Referensi 3. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. Peraturan Menteri KesehatanRepublik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik.
10. Prosedur 8. Kepala Klinik menugaskan pertanggung jawab masing-masing jenis
layanan untuk menilai pegawai di masing-masing unit.
9. Penanggung jawaban unit pelayanan membuat instrumen penilaian
kinerja pegawai berdasarkan uraian tugas pokok dan fungsi masing-
masing pegawai.
10. Kepala Klinik menentukan jadwal penilaian kinerja pegawai.
11. Penagnggungjwaban unit pelayanan melakukan penilaian kinerja
pegawai sesuai dengan jadwal yang direncanakan dan menggunakan
instrumen yang telah dibuat.
12. Pertanggungjawab unit layanan menghitung tingkat kepatuhan
dari masing-masing pegawai.
13. Penganggunjawab unit layanan melaporkan hasil penilaian kinerja
pegawai kepada Kepala Klinik.
14.Kepala Klinik sebagai penanggung jawab pelayanan di Klinik
melakukan analisa dan tindak lanjut terhadap penilaian
7. Diagram Alir -

8. Unit Terkait Semua program Klinik Blimbing


KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

MEDICAL STAF BY LAW

KLINIK BLIMBING

KOTA MALANG

2023
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Klinik Blimbing dengan jasa pelayanan kesehatan yang berprinsip
produktivitas dan efisiensi mengatur tata kelola klinis yang baik agar mutu
pelayanan medis dan keselamatan pasien. Dalam rangka meningkatkan
profesionalisme staf medis. Klinik Blimbing memiliki organisasi yang efektif,
efisien dan akuntabel yang terdiri dari atas unsur pimpinan, unsur pelayanan
medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medik, satuan
pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan.
Organisasi Klinik Blimbing bertujuan untuk mencapai visi dan misi Klinik
Blimbing dengan menjalankan tata kelola perusahaan dan tata kelola klinis yang
baik. Klinik Blimbing menerapkan fungsi manajemen klinik yang meliputi
kepemimpinan klinis, audit klinis, data klinis, resiko klinis berbasis bukti,
peningkatan kinerja, pengelolaan keluhan, mekanisme monitor hasil pelayanan,
pengembangan profesional. Mengingat keberadaan profesi medis di Klinik
Blimbing sangat penting dan strategis dalam menentukan arah pengembangan dan
kemajuan suatu Klinik.
Maka pengorganisasian dan pemberdayaan Komite Medik sangat penting
untuk membangun dan memajukan Klinik Blimbing baik dari segi pelayanan
maupun penelitian. Latar belakang ini menegaskan peraturan internal staf medis ini
adalah upaya untuk memastikan agar hanya staf medis yang kompeten saja yang
boleh melakukan pelayanan medis di Klinik Blimbing. Kebijakan ini didukung
oleh pihak Klinik Blimbing.
A. Tujuan

1. Peraturan internal staf medis adalah agar komite medik dapat


menyelenggarakan tata kelola klinik yang baik melalui mekanisme kredensial,
peningkatan mutu profesi dan penegkan disiplin profesi.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Klinik Blimbing.
3. Mengoptimalkan pelayanan berkwalitas dan optimal yang terjangkau oleh
masyarakat
4. Melaksankan pelayanan administrasi dan informasi yang cepat dan akurat.

B. Ruang Lingkup.

Pedoman pelayanan Komite Medik Klinik Blimbing merupakan pedoman


penyelenggaraan dan pelayanan yang dilakukan oleh komite medik meliputi
kredensial, peningkatan mutu profesi dan penegakan etika disiplin profesi.
C. Batasan Operasional

Pedoman Pelayanan Komite Medik Klinik Blimbing merupakan acuan bagi


komite medik untuk menerapkan tata kelola klinis agar staf medis di Klinik terjaga
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

profesionalitasnnya serta untuk peningkatan mutu dan disiplin profesi.


D. Landasan Hukum

1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran


2. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

BAB II

STANDART KETENAGAAN

A. Keanggotaan Komite Medik

Kualifikasi sumber daya manusia yang ada didalam komite medik adalah staf
medis Klinik Blimbing yang dipilih oleh Kepala Klinik. Staf medis tersebut
meliputi dokter dan dokter gigi. Struktur ketenagaan Komite Medik terdiri dari :
1. Ketua Komite Medik
2. Sekretaris komite Medik
3. Ketua Sub Komite Kredensial dan anggota
4. Ketua Sub Komite Peningkatan Mutu Profesi dan anggota
5. Ketua Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi dan anggota

B. Susunan Organisasi Komite Medik

Kepala Klinik

dr.Suharnowo, Sp.KKLP

Ketua Komite Medik

dr.Suharnowo, Sp.KKLP

Sekertaris

Nadilla Nur Anissa, Amd. Keb

Sub Komite Kredensial Sub Komite Mutu Profesi Sub Komite Etik dan
Disiplin Profesi
dr.Suharnowo, Sp.KKLP dr.Suharnowo, Sp.KKLP
dr.Suharnowo, Sp.KKLP
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

BAB III

TATALAKSANA PELAYANAN

Tatalaksana pelayanan komite medik meliputi pelayanan yang berkaitan dengan


sub komite yang ada didalamnya kepada staf medis di Klinik Blimbing.
A. Sub Komite Kredensial

Sub Komite Kredensial adalah bagian komite medik yang bertanggung


jawab dalam proses kredensial staf medis untuk melindungi keselamatan
pasien dengan memastikan bahwa staf medis yang akan melakukan pelayanan
medis di klinik.
1. Tujuan Penetapan Sub Komite Kredensial :

a. Mendapatkan dan memastikan staf medis yang profesioanl dan


akuntabel bagi pelayanan di Klinik.
b. Tersusunnya jenis – jenis kewenagan klinis bagi setiap staf medis yang
melakukan pelayanan medis di Klinik Blimbing sesuai dengan cabang
ilmu kedokteran yang ditetapkan oleh kolegiu kedokteran indonesia.
c. Dasar bagi Kepala Klinik Blimbing untuk menerbitkan penugasan klinis
bagi setiap staf medis untuk melakukan pelayanan medis di Klinik.
d. Terjaganya reputasi dan kreadibilitas para staf medis dan institusi
Klinik Blimbing dihadapan pasien, penyandang dana, dan pemangguku
kepentingan.

2. Tugas dan wewenang Sub Komite Kredensial :

a. Melakukan kredensial dan rekredensial untuk semua staff medis yang


berkerja di Klinik Blimbing yang telah ditetapkan oleh Kepala Klinik.
b. Menyusun mekanisme Kredensial dan rekredensial yang
dilakukan di Klinik Blimbing berserta dengan form yang
dibutuhkan.
c. Menyimpan berkas kredensial dan rekredensil semua staf medis
yang ada di Klinik Blimbing.
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

d. Menyusun rincian kewenangan klinis seluruh staf medis yang ada.

3. Proses Kredensial Staf Medis adalah sebagai berikut :

a. Permohonan kewenangan klins kepada Kepala Klinik Blimbing disertai


formulir daftar rincian kewenangan klinis yang diisi oleh staf medis dan
disertai dengan kelengkapan berkas yang diperlukan.
b. Berkas permohonan staf medis yang telah lengkap disampaikan oleh
Kepala Klinik.
c. Komite medis menugaskan Sub Komite Kredensial melakukan kajian
terhadap berkas-berkas yang ada dipoint 1.
d. Pengkajian yang dilakukan oleh sub kredensial meliputi kompetensi
profesi, fisik, mental dan perilaku etis, serta kewenangan klinis yang
mengcakup derajat kompetensi dan praktik.
e. Hasil pengkajian sub komite kredensial disampaikan kepada ketua
komite medik sebagai masukan rekomendasi pemberian kewenangan
klinis kepada kepada klik.
f. Kepala klinik menerbitkan surat penugasan klinis yang dilampiri oleh
rincian kewenagan klinis.

Klinik Blimbing menetapkan proses rekredensial atau penetapan


ulang staf medis dan pembeharuan kewenangan klinis paling sedikit
setiap 3 tahun. Penetapan kewenangan klinis dilanjutkan dengan atau
tanpa modifikasi kewenangan klinis sesuai hasil monitoring dan
evaluasi berkelanjutan setiap anggota dan staf medis melalui proses
tinjauan terhadap dokumentasi anggota staf medis untuk verifikasi:
1. Kelannjutan izin.
2. Apakah anggota staf medis tidak terkena tindakan etik dan disiplin
3. Apakah tersedia dokumen untuk mendukungpenambahan
kewenangan klinis atau tanggung jawab di klinik.
4. Apakah anggota staf medis mampu secara fisik dan mental
memberikan asuhan dan pengobatan tanpa supervisi.
5. Informasi yang dibutuhkan untuk tinjauan ini dikumpulkan dari
internal, monitoring dan evaluasi bekenlanjutan setiap anggota staf
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

termasuk juga dari sumber luar seperti organisasi profesi atau sumber
intansi resmi.

Pertimbangan untuk merinci kewenangan klinis saat rekredensial


mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Berakhirnya masa berlaku surat penugasan klinis.
2. Memperoleh kompetensi klinis baru dari hasil pendidikan atau
pelatihan yang berbasis keilmuan profesional anggota staf medis
dapat diberikan kewenangan klinis tambahan berdasarkan atas
pendidikan dan pelatihan lanjutan.
3. Pendidikan dan pelatihan diverifikasi dari sumber aslinya (Lembaga
pemerintahan atau kolegium). Pemberian penuh kewenagan klinis
tambahan mungkin ditunda sampai proses verifikasi lengkap atau
jika dibutuhkan waktu harus dilakukan supervisi sebelum
kewenangan klinis diberikan.
4. Pemulihan atas pencabutan/pengurangan kewenangan klinis.

Permohonan kewenangan klinis, dengan rekomendasi dapat berupa :


1. Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan.
2. Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah.
3. Kewenangan klinis yang bersangkutan dikurangi.
4. Kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk waktu tertentu.
5. Kewenangan klinis yang bersangkutan diubah atau dimodifikasi.
6. Kewenangan klinis yang bersangkutan akhiri.

Kewenangan klinis anggota staf medis dapat dilanjutkan,


dibatasi, atau dihentikan berdasarkan atas :
1. Hasil dari proses tinjauan praktik profesional berkelanjutan
2. Pembatasan kewenangan klinis dari organisasi profesi atau
badan resmi lainnya.
3. Temuan klinik dari hasil evaluasi kejadian sentinel atau kejadian lain.
4. Kesehatan staf medis.
5. Permintaan staf medis.
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

g. Kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memberikan


rekomendasi kewenangan klinik :
1. Pendidikan :
a. Lulus dari sekolah kedokteran yang terakreditasi, atau
dari sekolah kedokteran luar negeri dan sudah
diregristasikan.
2. Perizian (Lisensi)
a. Memiliki surat tanda registrasi yang sesuai dengan bidang profesi.
b. Memiliki izin praktik dari dians kesehatansetempat yang masih berlaku
3. Kegiatan Penjagaan Mutu Profesi.
a. Menjadi anggota organisasi yang melakukan penilaian
kompetensi bagi anggotanya.
b. Berpartisipasi aktif dalam proses evaluasi mutu klinis
4. Kualifikasi Personal
a. Riwayat disiplin dan etika profesi.
b. Keanggotaan dalam himpunan profesi yang berlaku.
c. Keadaan sehat jasmani dan mental, termasuk tidak terlibat
penggunaan obat terlaranf dan alkohol, yang dapat mempengarui
kualitas pelayanan terhadap pasien.
d. Riwayat keterlibatan dalam tindakan kekerasan.
5. Pengalaman di bidang keprofesian
a. Riwayat tempat pelaksanaan praktik profesi
b. Riwayat tuntutan medis atau klain oleh pasien selama menjalankan
profesi.

h. Berakhirnya kewenangan klinis.

Kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan klinis habis


masa berlakunya atau dicabut oleh direktur Klinik Blimbing. Surat
penugasan klinis untuk setiap staf medis memiliki masa berlaku untuk
periode tertentu, misalnya dua tahun. Pada akhir masa berlakukanya
surat penugasan tersebut Klinik Blimbing harus melakukan rekredensial
terhadap staf medis yang bersangkutan. Proses rekredensial ini lebih
sederhana dibandingan dengan proses kredensial awal sebagaimana
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

diuraikan diatas karena Klinik Blimbing telah memiliki informasi setiap


staf medis yang melakukan pelayanan medis diKlinik Blimbing
tersebut.

i. Pencabutan, perubahan / modifikasi, dan pemberian kembali


kewenangan
klinis. Pertimbangan pencabutan kewenangan klinis tertentu oleh Kepala Klinik
Blimbing didasarkan pada kinerja profesi dilapangan, misalnya staf medis
yang bersangkutan terganggu kesehatannya, baik fisik maupun mental. Selain
itu pencabutan kewenangan klinis juga dapat dilakukan bila terjadi kecelakaan
medis yang diduga karena inkompetensi atau karena tindakan disiplin dari
komite medik. Namun demikian, kewenangan klinis yang dicabut tersebut
dapat diberikan kembali bila staf medis tersebut dianggap telah pulih
kompetensinnya. Dalam hal kewenangan klinis tersebut seorang staf medis
diakhiri komite medik akan meminta subkomite mutu profesi untuk melakukan
berbagai upaya pembinaan agar kompetensi yang bersangkutan pulih kembali
komite medik akan meminta subkomite mutu profesi untuk melakukan berbagai
upaya pembinaan agar kompetensi yang bersangkutan pulih kembali. Komite
medik dapat merekomendasikan kepada kepala Klinik Blimbing pemberian
kembali kewenangan klinis tertentu setelah melalui proses pembinaan.

B. Sub Komite Mutu Profesi

Sub konite mutu profesi adalah bagian dari komite medik yang berperan
dalam menjaga mutu profesi medis.

Tujuan sub komite mutu profesi :

1. Memberikan perlindungan terhadap pasien agar senantiasa ditangani oleh


staf yang bermutu, kompeten, etis dan profesional.
2. Memberikan asas keadilan bagi staf medis untuk memperoleh
kesempatan memelihara kompetensi dan kewenangan klinis.
3. Mencegah terjadinya kejadian yang tak diharapkan.
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

4. Memastikan kwalitas asuhan medis yang diberikan oleh staf


medis melalui pemberdayaan, evaluasi kinerja profesi yang
berkesinambungan.

Tugas dan wewenang Sub Komite Mutu Profesi :


1. Melakukan penilaian staf medis secara kontinyu minimal 1 tahun sekali.
2. merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional
berkelanjutan staf medis.
3. melakukan audit asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan;
4. memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.

Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan.

Klinik Blimbing melaksanakan proses berkelanjutan untuk melaksanakan


evaluasi kualitas dan keselamatan pasien yang diberikan oleh setiap anggota staf
medis. Monitoring dan evaluasi merupakan proses dengan kegiatan terus menerus
mengumpulkan dan menganalisis data serta informasi tentang sikap, perkembangan
profesional, dan hasil dari layanan klinis anggota staf medis. Kepala Klinik
bertanggung jawab untuk mengintegrasikan data dan informasi tentang staf medis
dan mengambil tindakan bilamana diperlukan. Tindakan segera, dapat dalam
bentuk nasehat menempatkan kewenangan tertentu di bawah supervisi, pembatasan
kewenangan, atau tindakan lain untuk membatasi risiko terhadap pasien, dan untuk
meningkatkan mutu serta keselamatan pasien. Tindakan yang lebih lama adalah
menggabungkan data dan informasi menjadi rekomendasi terkait kelanjutan
keanggotaan staf medis dan kewenangan klinis. Proses ini berlangsung paling
kurang 3tahun.Tindakan lain mungkin memberitahu anggota staf medis yang lain
tentang sikap dan hasil layanan klinis yang ada buktinya di data dan informasi dari
anggota staf medis.

Monitor dan evaluasi berkelanjutan staf medis menghasilkan informasi kritikal


dan penting terhadap proses mempertahankan keanggotaan staf medis dan proses
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

pemberian kewenangan klinis.

Proses monitor dan evaluasi berkelanjutan dimaksudkan :


1. Meningkatkan praktik individual terkait mutu dan asuhan pasien yang aman.
2. Digunakan sebagai dasar mengurangi variasi di dalam kelompok staf
medis/unit layanan dengan cara membandingkan antara kolega, penyusunan
panduan praktik klinis,

dan clinical pathway.


3. Digunakan sebagai dasar memperbaiki kinerja kelompok staf medis/unit
layanan dengan cara membandingkan acuan praktik di luar rumah sakit,
publikasi riset, dan indikator kinerja klinis nasional bila tersedia.

Monitoring dan evaluasi berkelanjutan dari staf medis memuat 3 (tiga) area umum,
yaitu perilaku, pengembangan profesional, dan kinerja klinis.

1. Perilaku Tenaga Kesehatan.

Perilaku staf medis adalah sebagai model atau mentor dalam menumbuhkan
budaya keselamatan (safety culture) di rumah sakit. Budaya keselamatan
ditandai dengan partisipasi penuh semua staf untuk melaporkan bila ada insiden
keselamatan pasien tanpa ada rasa takut untuk melaporkan dan disalahkan (no
blame culture). Budaya keselamatan juga sangat menghormati satu sama lain,
antar kelompok profesional, dan tidak terjadi sikap saling mengganggu. Umpan
balik staf dalam dapat membentuk sikap dan perilaku yang diharapkan dapat
mendukung staf medik menjadi model untuk menumbuhkan budaya aman.

Evaluasi perilaku memuat:

a. Evaluasi apakah seorang staf medis mengerti dan mendukung kode etik dan
disiplin profesi dan rumah sakit serta dilakukan identifikasi perilaku yang
dapat atau tidak dapat diterima maupun perilaku yang mengganggu.
b. Tidak ada laporan dari anggota staf medis tentang perilaku yang dianggap
tidak dapat diterima atau mengganggu.
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

c. Mengumpulkan, analisis, serta menggunakan data dan informasi berasal dari


survei staf serta survei lainnya tentang budaya aman di rumah sakit.

Proses pemantauan monitoring dan evaluasi berkelanjutan harus dapat


mengenali hasil pencapaian, pengembangan potensial terkait kewenangan klinis
dari anggota staf medis, dan layanan yang diberikan.

2. Pengembangan Profesional.

Anggota staf medis berkembang dengan menerapkan teknologi baru dan


pengetahuan klinis baru. Setiap anggota staf medis dari segala tingkatan akan
merefleksikan perkembangan dan perbaikan pelayanan kesehatan dan praktik
profesional sebagai berikut:

a. Asuhan pasien, penyediaan asuhan penuh kasih, tepat dan efektif dalam
promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, dan asuhan di
akhir hidup. Alat ukurnya adalah layanan preventif dan laporan dari pasien
serta keluarga.
b. Pengetahuan medik/klinik termasuk pengetahuan biomedik, klinis,
epidemiologi, ilmu pengetahuan sosial budaya, dan pendidikan kepada
pasien. Alat ukurnya adalah

penerapan panduan praktik klinis (clinical practice guidelines) termasuk


revisi pedoman hasil pertemuan profesional dan publikasi.

c. Praktik belajar berdasar bukti (practice-bases learning) dan pengembangan,


penggunaan bukti ilmiah dan metode pemeriksaan, evaluasi, serta perbaikan
asuhan pasien berkelanjutan berdasar atas evaluasi dan belajar terus menerus
(contoh alat ukur survei klinis, memperoleh kewenangan berdasar atas studi
dan keterampilan klinis baru, dan partisipasi penuh pada pertemuan ilmiah).
d. Kepandaian berkomunikasi antarpersonal termasuk menjaga dan
meningkatkan pertukaran informasi dengan pasien, keluarga pasien, dan
anggota tim layanan kesehatan yang lain (contoh, partisipasi aktif di ronde
ilmiah, konsultasi tim, dan kepemimpinan tim).
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

e. Profesionalisme, janji mengembangkan profesionalitas terus menerus, praktik


etik, pengertian terhadap perbedaan, serta perilaku bertanggung jawab
terhadap pasien, profesi, dan masyarakat (contoh, alat ukur: pendapat
pimpinan di staf medis terkait isu klinis dan isu profesi, aktif membantu
diskusi panel tentang etik, ketepatan waktu pelayanan di rawat jalan maupun
rawat inap, dan partisipasi di masyarakat).
f. Praktik berbasis sistem, serta sadar dan tanggap terhadap jangkauan sistem
pelayanan kesehatan yang lebih luas (contoh alat ukur: pemahaman terhadap
regulasi rumah sakit yang terkait dengan tugasnya seperti sistem asuransi
medis, asuransi kesehatan (JKN), sistem kendali mutu, dan biaya. Peduli
pada masalah resistensi antimikrob).
g. Mengelola sumber daya, memahami pentingnya sumber daya dan
berpartisipasi melaksanakan asuhan yang efisien, serta menghindari
penyalahgunaan pemeriksaan untuk diagnostik dan terapi yang tidak ada
manfaatnya bagi pasien serta meningkatkan biaya pelayanan kesehatan
(contoh alat ukur: berpartisipasi dalam kendali mutu dan biaya, kepedulian
terhadap biaya yang ditanggung pasien, serta berpatisipasi dalam proses
seleksi pengadaan).

Sebagai bagian dari proses penilaian, proses pemantauan dan evaluasi


berkelanjutan, serta harus mengetahui kinerja anggota staf medis yang relevan
dengan potensi pengembangan kemampuan profesional staf medis.

3. Kinerja Klinis.

Proses monitoring dan evaluasi berkelanjutan tenaga medis harus dapat menjadi
bagian dari proses peninjauan kinerja tenaga medis terkait dengan upaya
mendukung budaya keselamatan. Penilaian atas informasi bersifat umum
berlaku bagi semua anggota tenaga medis dan juga tentang informasi spesifik
terkait kewenangan anggota tenaga medis dalam memberikan pelayanannya.

Audit Klinis :

Audit Klinik adalah suatu kegiatan peningkatan mutu proses dan hasil dari
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

pelayanan klinik, yang dilakukan dalam bentuk telaah sistematis terhadap pelayanan
medik yang telah diberikan dibandingkan dengan kriteria / standar yang dinyatakan
secara eksplisit , dan diikuti dengan upaya perbaikan. Tujuan audit klinik adalah
mengidentifikasi antara yang seharusnya dengan yang sesungguhnya dilakukan dan
melakukan perbaikan atas dasar bukti secara ilmia dan dipertanggung jawabkan.

Proses Audit Klinis antara lain :


1. Identifikaasi masalah atau penetapan topik
2. Penetapan topik sesuai dengan judul yang ditetapkan dan akan dilakukan audit
klinis.
3. Menetapkan standart dan kriteria.
Standar dan kriteria yang ditetapkan disesuaikan dengan masing-masing CP yang
akan dilakukan audit klinis meliputi :
a. Asesmen awal medis
b. Pemeriksaan penunjang
4. Pengumpulan data dan observasi praktik
Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data secara retrospektif, total
populasi berdasarkan topik yang telah ditetapkan dan kemudian dilakukan
evaluasi kepatuhan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya
5. Membangdingkan dengan standar
Mngelola data dengan membandingkan jumlah kasusyang penangananya patuh
atau sesuai sebagai Numerator/ pembilangan (N) dengan julmah keseluruhan
kasus yang termasuk kriteria CP yang ditetapkan sebagai Denominator/ penyebut
(D). Perbandingan tersebut diformulasikan kedalam predentase (N/D x 100%).
Kesimpulan audit digambarkan dengan hasil 75% maka dikategorikan dalam
rating merah, 75-80% dikategorikan dalam rating biru, dan > 80% dikategorikan
dalam rating hijau.
6. Imlementasi perubahan atau perbaikan
7. Pengulangan audit klinis

C. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi.


Sub komite etika dan isiplin profesi adalah bagian dari komite medik yang
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

menangani masalah etika dan disiplin profesi.


Tujuan sub komite etika dan disiplin profesi :
1. Melindungi pasien dari pelayanan staf medis yang tidak memenuhi syarat dan
tidak layak untuk melakukan asuhan klinis.
2. Memelihara dan meningkatkan mutu profesionalisme staf medis di Klinik
Blimbing.

Keanggotaan sub komite etika dan disiplin profesi terdiri dari ketua, sekertaris
dan anggota yang dutetapkan oleh dan bertanggung jawab kepada ketua komite
medik. Tugas dan wewenang Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi :

1. Melakukan upaya pendisiplinan perilaku profesionalisme

2. Melakukan pembinaan profesionalisme kedokteran

3. Melakukan pertimbangan keputusan etis

Tolak ukur dalam upaya pendisiplinan perilaku profesional staf medis, antara lain:
1. Pedoman pelayanan kedokteran di Klinik.
2. Prosedur kerja pelayanan di Klinik.
3. Daftar kewenangan klinis di Klinik
4. Pedoman syarat-syarat kualifikasi untuk melakukan pelayanan medis (white
paper) di Klinik.
5. Kode etik kedokteran indonesia.
6. Pedoman perilaku profesional kedokteran (buku penyelenggaraan praktik
kedokteran yang baik).
7. Pedoman pelanggaran disiplin kedokteran yang berlaku di indonesia.
8. Pedoman pelayanan medik/klinik : standar prosedur operasional asuhan medis.

Mekanisme pemeriksaan upaya pendisiplinan perilaku profesional adalah sebagai


berikut:

1. Sumber Laporan.
a. Notifikasi (laporan) yang berasal dari perorangan, antara lain Manajemen
Klinik, Staf medis lain, Tenaga kesehatan lain atau tenaga non kesehatan,
Pasien atau keluarga pasien.
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

b. Notifikasi yang berasal dari non perorangan : hasil konferensi kematian atau
klinis.
2. Dasar dugaan pelanggaran
Dasar dugaan pelanggaran adalah dimana keadaan dan situasi yang dapat
digunakan sebagai dasar dugaan pelanggaran disiplin profesi oleh seorang
staf medis adalah hal-hal yang menyangkut Kompetensi klinis,
Penatalaksanaan kasus medis, Pelanggaran disiplin profesi, Penggunaan
obat dan alat kesehatan yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
kedokteran di Klinik, ketidak mampuan berkerjasama dengan staf medis
yang dapat membahayakan pasien.
3. Pemeriksaan.
Pemeriksaan dilakukan oleh kepala klinik, melalui proses pembuktian,
dicatat oleh petugas sekretaris komite medik, terlapor dapat didampingi oleh
personil dari Klinik, Panel dapat menggunakan keterangan ahli sesuai
kebutuhan, seluruh pemeriksaan yang dilakukan oleh panel disiplin
profesi bersifat tertutup dan pengambilan keputusan bersifat rahasia.
4. Keputusan

Keputusan panel diambil berdasarkan suara terbanyak, untuk


menentukan ada atau tidak pelanggaran disiplin profesi kedokteran di Klinik
Blimbing. Bilamana terlapor merasa keberatan dengan keputusan panel,
maka yang bersangkutan dapat megajukan keberatan dengan memberikan
bukti baru kepada subkomite etika dan disiplin yang kemudian akan
membentuk panel baru. Keputusan sub komite etik dibagi menjadi 3, yaitu :

a. Pelanggaran ringan, konsekuensi teguran lisan.

b. Pelanggaran sedang, kosenkuensi pembatasan kewenangan klinis sesuai


dengan kasus yang dihadapi atau yang bermasalah.

c. Pelanggaran berat kosenkuensinya pencabutan kewenangan klinik dan


kredensial ulang.
5. Tindakan pendisiplinan perilaku profesional etika dan disiplin profesi di klinik
berupa:
a. Peringatan tertulis.
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

b. Limitasi (reduksi) kewenangan klinis (clinical privilege).


c. Bekerja dibawah supervisi dalam waktu tertentu oleh orang yang
mempunyai kewenangan untuk pelayanan medis tersebut.
d. Pencabutan kewenangan klinis (clinical privilege) sementara atau selamanya;
6. Pelaksanaan keputusan.
Hasil keputusan dari kepala klinik melaksanakan pembinaan profesional
kedokteran dapat berupa ceramah, diskusi, symposium, lokal karya yang
dilakukan diklat. Perimbangan etis medis dapat dilakukan dengan mengandakan
pertemuan pembahasan kasus dengan mengikutsertakan pihak yang kompeten.
Pelanggaran Etika Medis dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Pelanggaran etika profesi terdiri dari :
1) Melakukan tindakan asusila terhadap pasien atau perawat saat
menjalankan kegiata profesi.
2) Menjual contoh obat/alat kesehatan yang didapatkan secara Cuma-Cuma
dari perusahaan farmasi.
3) Menjerumuskan pasien untuk membeli obat/alat kesehatan tertentu atau ke
apotik tertentu, karena dokter yang bersangkutan mendapatkan komisi dari
perusahaan farmasi/apotik,.
4) Melakukan tindakan kedokteran yang tidak perlu atau berlebihan tanpa
indikasi jelas, karena ingin mendapatkan bayaran yang lebih banyak.
5) Melakukan usaha untuk menarik perhatian umum dengan maksud praktek
jadi lebih dikenal sehingga pasien jauh lebih banyak.
6) Mengomentari negatif pengobatan sejawat lain dengan maksud agar pasien
pindah berobat kepadanya.
7) Meminta lebih dahulu sebagai atau seluruh imbalan jasa sebelum
perawatan /tindakan dilakukan pasien
8) Meminta tambahan honorarium selain dari yang ditetapkan dan ditulis
dalam kwitansi klinik.
9) Mengekploitasi teman sejawat dokter lain dengan membagi imbalan jasa
secara tidak adil/tidak proposional.
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

10) Merujuk pasien untuk pemeriksaan penunjang tertentu ke pasilitas yang


memberikan fee, walaupun didekat tempat prakteknya ada fasilitas untuk
itu.
b. Pelanggaran disiplin profesi :
1) Berkerja tidak sesuai dengan Standar Pelayanan Medis yang berlaku di
klinik.
2) Melakukan tindakan medis diluar kewenangan profesi
3) Melakukan tindakan medis tanpa melakukan informend consent
4) Melakukan asuhan medis pasien tanpa membuat rkam medis sesuai
ketentuan
5) Melakukan asuhan medis pasien dengan mengabaikan batas kewenangan
profesi
6) Tidak jujur menentukan jasa medis
7) Menerima imbalan dari merujuk pasien
8) Melakukan pelecehan seksual terhadap pasien ditempat praktek
9) Membuat surat keterangan medis tanpa memeriksa pasien
10) Menolak melakukan pertolongan darurat pada pasien
Perlindungan keselamatan pasien merupakan tujuan dari dibentuknya komite

medik klinik. Oleh karena itu dengan dibentuknya pedoman internal staff

medis ,maka diharapkan penyelenggaraan komite medis Klinik Blimbing akan

berjalan dengan baik sesuai dengan harapan dan tujuan keselamatan pasien dapat

dicapai.

Malang 25 Juni 2023


Mengetahui,
Kepala Klinik Blimbing

dr. Suharnowo, Sp.KKLP


KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA KLINIK BLIMBING
NOMOR : 08/SK/VI/KIBI/2023

TENTANG
PEDOMAN KREDENSIAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA KLINIK BLIMBING

Menimbang : a. Bahwa kredensial staf medis merupakan proses untuk


menentukan dan mempertahankan kompetensi staf medis.
b. Bahwa proses kredensial merupakan salah satu cara mempertahankan
standar praktik dan akuntabilitas persiapan pendidikan anggotanya.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan b perlu ditetapkan keputusan Kepala Klinik tentang Pedoman
Kredensial.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29Tahun 2004 Tentang


Praktik Kedokteran.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan.
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang


Tenaga Kesehatan.
5. Peraturan Mentri Kesehatan No.9 Tentang Klinik.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KLINIK BLIMBING TENTANG


PEDOMAN KREDENSIAL.

KESATU : Pemberlakuan Pedoman Kredensial sebagaimana tercantmdalam


lampiran Surat Keputusan ini.
KEDUA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat
diubah sewaktu-waktu bila diperlukan serta harus dilaksanakan
sebagaimana mestinya.

Malang 25 Juni 2023


Mengetahui,
Kepala Klinik Blimbing

dr. Suharnowo, Sp.KKLP


KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA KLINIK
BLIMBING
NOMOR : 08/SK/VI/KIBI/2023
TENTANG : PEDOMAN KREDENSIAL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tenaga kesehatan memiliki tanggung jawab dan tanggung gugat sesuai
kewenangan dalam memberikan asuhan pada pasien dan keluarga. Diperlukan tenaga
kesehatan yang kompeten, mampu berpikir kritis,selalu berkembang serta memiliki
etika profesi sehingga pelayanan dapat diberikan dengan baik, berkualitas dan
aman bagi pasien dan keluarga. Dalam profesi tenaga kesehatan dikenal tindakan
yang bersifat mandiri dan tindakan yang bersifat delegasi. Tindakan yang bersifat
mandiri merupakan kompetensi utama dari profesi tenaga kesehatan yang diperoleh
melalui pendidikan dan pelatihan. Tindakan yang bersifat mandiri ini merupakan
kewenangan yang melekat dan menjadi tanggung jawab penuh dari tenaga kesehatan.
Kewenangan tenaga kesehatan melakukan tindakan kesehatan merupakan tindakan
yang bersifat delegasi yang memerlukan Kewenangan Klinis tertentu dan perlu
dikredensial.
Kredensial dapat dianggap sebagai proses penyaringan yang dilakukan klinik
untuk mendapatkan tenaga kesehatan yang sesuai dengan kompetensi yang
dibutuhkan dan hasilnya merupakan pengakuan terhadap tenaga kesehtan tersebut
akan kompetensinya. Dengan melakukan kredensial, klinik sudah melakukan
perlindungan kepada pasien terhadap pelayanan kesehatan dibawah standard atau
tidak mempunyai kompetensi untuk memberikan asuhan pelayanan kesehatan.
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

Kredensial juga menjadi elemen penilaian akreditasi karena melalui kredensial


diharapkan bias meningkatkan mutu pelayanan klinik. Melihat pentingnya kredensial
terhadap peningkatan mutu, menjadikan urusan kredensial tenaga kesehatan
mendapatkan perhatian khusus.

B. Tujuan Pedoman
1. Adanya kepastian kewenangan klinik pada setiap tenaga kesehatan
2. Melindungi pasien dan mencegah terjadinya kesalahan maupun tindakan yang
dibawah standar.
3. Mutu pelayanan klinik terjaga sehingga membawa nama klinik.
C. Sasaran Pedoman
Seluruh petugas medis yakni dokter, dokter gigi, perawat dan bidan yang ada di
Klinik Blimbing.

D. Ruang Lingkup Pelayanan


1. Pasien
2. Petugas Klinis

E. Batasan Operasional
Peodman ini mengatur tentang bagaimana proses kredensial yang ada di Klinik
Blimbing.
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

BAB II

PEDOMAN

A. Tenaga Kesehatan.
Tenaga kesehatan di klinik wajib menjalani kredensial untuk mengevaluasi
kompetensi yang dimiki. Kredensial yang dimaksud untuk menentukan kewenangan
klinis tenaga kesehatan. Tenaga kesehatabn di klinik terdiri atas dokter umum, dokter
gigi, perawat dan bidan.
Untuk dapat melaksanakan fungsi dan menyelenggarakan pelayanan klinis di
Klinik Blimbing, dibutuhkan sumber daya manusia yang mengcakup baik jumlah
maupun mutu. Kualifikasi sumber daya manusia untuk pelayanan klinis di Klinik
Blimbing sebagai berikut :
1. Dokter umum telah menempuh dan lulus dari profesi kedokteran dan telah
memiliki STR.
2. Dokter gigi telah menempuh dan lulus dari profesi kedokteran dan telah memiliki
STR.
3. Perawat minimal lulusan D3/S1 profesi Keperawatan dan telah memiliki STR.
4. Bidan minimal lulusan D3/S1 profesi Kebidanan dan telah memiliki STR.

B. Proses Kredensial
Proses kredensial disusun secara khusus, maka proses kredensial secara
langsung diatur dengan aturan kredensial ini. Tenaga kesehatan yang baru masuk
kerja akan menerima surat penugasan kerja klinik (SPKK) oleh kepala klinik, yang
kemudian petugas kesehatan tersebut harus sudah melakukan kredensial. Proses
melakukan kredensial dimulai melakukan asesmen mandiri (self assessment) dengan
dibantu oleh kepala klinik.
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

Assesmen dalam kredensial dilakukan dengan panduan hasil asesmen mandiri


dan standar kompetensi sesuai standar profesi tenaga kesehatan. Mitra bestari setelah
melakukan assesmen akan memberikan penilaian berupa rekomendasi kewenangan
klinis dan diserahkan kepada kepala klinik. Dari laporan tersebut kepala klinik
membuat rincian kewenangan klinis (RKK).
SPKK dan RKK ini berlaku untuk paling lama 5 tahun dan sebelum habis
masa berlakunya, tenaga kesehatan harus sudah melakukan keredensial, sebagaimana
proses kredensial diatas. SPKK dan RKK tersebut diserahkan kepada tenaga
kesehatan terkait dan membuatkan salinan untuk diarsipkan di dokumen kepegawaian.
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

BAB III
ALUR KREDENSIAL

A. Alur Kredensial.
Alur kredensial ini untuk tanaga kesehatan yang baru (belum pernah menjalani
kredensial). Setalah menjalani orientasi akan diberikan surat penugasan kerja klinik
(SPKK) oleh kepala klinik, yang kemudian petugas kesehatan tersebut harus sudah
melakukan kredensial. Proses melakukan kredensial dimulai dari tenaga kesehatan
melakukan assessment mandiri (self assessment) dengan dibantu oleh kepala klinik.
Petugas kredensial melakukan verifikasi ijazah dan sertifikat (STR dan
Sertifikat Pelatihan) yang dimiliki oleh tenaga kesehatan. Verifikasi dilakukan dengan
mengecek data di SIVIL yakni system verifikasi ijazah secara elektronik atau online
yang terintergrasi dengan Pangkal Data Pendidikan Tinggi atau menanyakan langsung
ke institusi pendidikan dan institusi yang mengeluarkan srtifikat tersebut.
Assessmen dalam kredensial dilakukan dengan panduan hasil asesmen mandiri
dan secara kompetensi sesuai dengan standar profesi tenaga kesehatan. Mitra bestari
setelah melakukan assesmen akan memberikan penilaian berupa rekomendasi
kewenangan klinis dan diserahkan kepada kepala klinik. Dari laporan tersebut Kepala
Klinik membuat rincian kewenangan klinis (RKK).

B. Alur Rekredensial.
Alur rekredensial merupakan alur krdensial bagi tenaga kesehatan yang sudah
pernah menjalani kredensial atau tenaga kesehatan yang ingin menaikan level
kompetensinya. Rekredensial wajib dilakukan paling lambat 5 tahun setelah dilakukan
kredensial sebelumnya. Rekredensial bias dilakukan untuk level kompetensi yang
sama atau level kompetensi meningkat diatasnya.
Peningkatan level kompetensi harus melalui proses rekredensail. Komite
tenaga kesehatan hatus memperhatikan pendidikan dna pelatihan yang sudah di
KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

tempuh oleh tenaga kesehatan. Diharapkan semua tenaga kesehatan mengembangkan


dan meningkatkan kompetensinya, sehingga level kompetensi semakin meningkat
juga.

BAB IV

PENUTUPAN

Dengan adanya pedoman kredensial tenaga kesehatan akan memudahkan pelaksanaan


kredensial di klinik. Pelaksanaan kredensial bisa menyusun petunjuk teknis tata cara
kredensial setiap profesi tenaga kesehatan yang ada di Klinik Blimbing.

Terselenggaranya kredensial dengan baik dan benar diharapkan memberikan


pengaruh peningkatan mutu pelayanan di klinik. Peningkatan mutu layanan klinis akan
memberikan peningkatan keputusan dan kepercayaan pasien kepada klinik. Diwajibkan
kepala klinik segera menyelenggarakan kredensial bagi tenaga kesehatan yang belum
menjalankan krednsial.

Tenaga kesehatan yang belum mempunyai RKK, wajib segera memenuhi prsyaratan
dan mengajukan diri utnuk dilakukan kredesial. Komite tenaga kesehatan harus
memperingatkan dan mengur tenaga kesehatan yang diwadahi di dalamnya yang belum
menjalankan kredensial atau masa berlaku RKKnya sudah kadaluarsa. Sehingga hal yang
belum tercantum dalam panduan ini akan ditetapkan kemudian sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

Malang 25 Juni 2023


Mengetahui,
Kepala Klinik Blimbing

dr. Suharnowo, Sp.KKLP


KLINIK BLIMBING
Jl. Laksda Adi Sucipto 179, Malang 65125
Telepon (0341) 491895, Email : klinikblimbingkibi@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai