Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN BAHAYANYA


ONANI REMAJA DI SMP 1 SEMARAPURA

Oleh
I MADE ANDRAYUGA
NIM. KP1522032

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


STIKES KESDAM IX/UDAYANA
DENPASAR
2024
PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN BAHAYANYA


ONANI REMAJA DI SMP 1 SEMARAPURA

Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma


III Program Studi Keperawatan

Oleh
I MADE ANDRAYUGA
NIM. KP1522032

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


STIKES KESDAM IX/UDAYANA
DENPASAR
2024

PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN BAHAYANYA


ONANI REMAJA DI SMP 1 SEMARAPURA

Telah disetujui pada tanggal………………………………………, Seperti tertera dibawah


ini

Mengetahui,
Ketua Stikes Kesdam IX/udayana Pembingbing

Dw. Ngakan Gd. Widiadnyana, S.Kep.,M.M.Kes


…………………………....
Letnan Kolonel Ckm NRP. 11950009461170 NIDN.
PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN BAHAYANYA


ONANI REMAJA DI SMP 1 SEMARAPURA

TELAH DIUJI DI HADAPAN TIM PENGUJI


PADA HARI :
TANGGAL :

TIM PENGUJI

1. ()

2. ()

Mengetahui,
Ketua Stikes KESDAM IX/Udayana

Dw. Ngakan Gd. Widiadnyana, S.Kep.,M.M.Kes


NIK 70220117098

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal dengan judul
“GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG
PADA REMAJA DI SMA/SMK” Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi peneliti untuk menyelesaikan
laporan ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan membimbing dalam
menyusun laporan ini. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada :

1. Dw. Ngakan Gd. Widiadnyana, S.Kep.Ns, M.M.Kes, selaku Ketua Sekolah


Tinggi Ilmu Kesehatan Kesdam IX/Udayana yang telah memberikan izin dalam
penggunaan sarana dan prasarana kampus yang sangat bermanfaat dalam
penyusunan laporan KTI dalam menyelesaikan Program Studi DIII keperawatan

2. Ns. Kurniasih Widyawati, S.Kep, M.Kes Wakil ketua I Stikes Kesdam


IX/Udayana yang telah membimbing dan membantu penulis selama proses
pendidikan.

3. Ns. Desak Made Serinadi, M.Kep Wakil ketua II Stikes Kesdam IX/Udayana
yang telah membimbing dan membantu penulis selama proses pendidikan.

4. Ns. NLP Suardini Yudhawati, M.Kes., M.Kep Wakil ketua III Stikes Kesdam
IX/Udayana yang telah membimbing dan membantu penulis selama proses
pendidikan. vi

5. Ns. Komang Agus Jerry Widyanata M.Kep Ka Prodi D III Keperawatn Stikes
Kesdam IX/Udayana yang telah membimbing dan membantu penulis selama
proses pendidikan.
6.
7. Seluruh dosen pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesdam IX/Udayana
yang telah membekali ilmu yang sangat bermanfaat dan berharga bagi penulis
selama perkuliahan.

8. Staf Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesdam IX/Udayana yang telah


memberikan kemudahan dalam pembuatan izin dan administrasi dalam
penyusunan proposal KTI.

9. Kepala Sekolah SMA/SMK yang telah memberikan kesempatan kepada penulis


untuk melakukan penelitian keperawatan. 10. Orang tua dan keluarga tercinta
yang telah memberikan do’a dan motivasi selama menempuh pendidikan dan
penyusunan KTI. 11. Rekan-rekan Angkatan 15 yang telah memberikan semangat
dan inspirasi selama proses perkuliahan hingga saat ini. Semua pihak yang telah
membantu selesainya proposal ini yang tidak bisa penulis sebutkan. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan kemudahan dan hal yang terbaik untuk
kita semua.
Dalam penulisan proposal ini, banyak terdapat kesalahan baik sengaja maupun
tidak disengaja, penulis merasa masih banyak terdapat kekurangan, oleh vii
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan laporan penulis.

Denpasar, 2024

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10 hingga 19
tahun. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 25 tahun 2014, remaja
adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun. Sementara itu, menurut
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), rentang
usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Seiring dengan
perubahan fisik dan psikis, pada remaja juga terjadi perubahan sikap dan
tingkah laku, seperti mulai tertarik dengan lawan jenis, berusaha menarik
perhatian dan muncul perasaan cinta, yang kemudian akan timbul dorongan
seksual. Dorongan atau hasrat seks selalu muncul jauh lebih awal daripada
kesempatan untuk melakukannya secara bebas.Inilah yang terjadi pada para
remaja dengan gejolak hasrat seksnya yang besar padahal mereka belum
menikah.Remaja harus menunggu bertahun-tahun lagi sampai tiba waktunya
untuk boleh melakukan hubungan seks secara sah. Salah satu perilaku seksual
remaja yang belum bias melakukan hubungan seks secara sah adalah dengan
masturbasi. Masturbasi atau onani adalah aktivitas merangsang dengan
menyentuh atau meraba organ seks sendiri. Masturbasi digolongkan dalam
kategori abnormalitas seksm karena menggunakan penyaluran dengan cara
yang dianggap kurang wajar. Kurangnya pendidikan seksual terhadap remaja
akan menimbulkan penyimpangan tingkah laku seksual. Resiko-resiko lain
yang dianggap bisa timbul oleh karena perilaku ini antara lain, gangguang
pengendalian dorongan seks.
Sampai saat ini masalah seksualitas selalu menjadi topik yang menarik
untuk dibicarakan. Hal ini dimungkinkan karena permasalahan seksual telah
menjadi suatu hal yang sangat melekat pada diri manusia. Seksualitas tidak
bisa dihindari oleh makhluk hidup, karena dengan seks makhluk hidup bisa
bertahan menjaga kelestarian keturunannya. Pada masa remaja rasa ingin tahu
terhadap masalah seksual sangat penting dalam pembentukan hubungan baru
yang lebih matang dengan lawan jenis. Seiring dengan pertumbuhan primer
dan sekunder pada remaja kearah kematangan yang sempurna, muncul
dorongan atau hasrat untuk melakukan hubungan seksual. Beberapa remaja
menyalurkan dorongan atau hasrat untuk melakukan hubungan seksual
biasanya dilakukan dengan bantuan orang lain seperti seks pranikah, namun
sebagian besar remaja menyalurkan hasrat seksualnya tanpa bantuan orang
lain yaitu dengan onani atau disebut juga masturbasi (Aini, 2007).

Anda mungkin juga menyukai