TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh:
2010107017
UNIVERSITAS PRADITA
TANGERANG
2023
i
ANALISIS REKAYASA NILAI PADA PROYEK CELLA
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh:
2010107017
UNIVERSITAS PRADITA
TANGERANG
2023
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
teknik sipil, sarana infrastruktur mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal itu
dapat dibuktikan pada data statistik konstruksi 2021 yang diperoleh dari Badan Pusat
Statistik, bahwa proyek konstruksi yang telah diselesaikan di Indonesia selama tahun
2021 adalah senilai Rp1.415,57 Triliun. Angka ini meningkat sebesar 7,10% dari tahun
2020 yang senilai Rp1.321,76 Triliun. Kemudian dirinci menurut pulau di Indonesia, nilai
konstruksi yang diselesaikan terbesar berada di Pulau Jawa senilai Rp994,57 Triliun
(70,26%). Terbesarnya nilai konstruksi di Pulau Jawa terjadi karena banyaknya penduduk
dan perusahaan kontruksi didominasi pada Pulau Jawa. Hal tersebut dapat dilihat
berdasarkan data statistik BPS bahwa perusahaan konstruksi di Indonesia dominan berada
di Pulau Jawa, yaitu sebanyak 77.116 perusahaan atau sebesar 37,91% dari total
hanya mencakup peningkatan dalam metode konstruksi, tetapi juga melibatkan integrasi
teknologi terkini dan pendekatan berbasis inovasi untuk meningkatkan efisiensi dan
proyek menjadi kunci dalam memenangkan persaingan di pasar konstruksi yang semakin
sibuk. Ini mencakup penyediaan solusi yang inovatif, kepatuhan terhadap standar kualitas
dan keberlanjutan, serta kemampuan untuk mengelola proyek secara efisien dalam hal
waktu dan anggaran sehingga diperlukan pengendalian biaya dalam setiap proyek
1
Pengendalian biaya dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi menjadi suatu aspek
yang sangat krusial. Setiap langkah metode pekerjaan yang akan diterapkan dalam
pelaksanaan yang dipilih, dan estimasi biaya yang harus dikeluarkan (Musliha, 2021).
Pada tahapan analisis ini, seorang engineer perlu menyajikan beberapa pilihan analisis,
menguraikan kondisi yang akan dihadapi dalam pelaksanaan proyek. Salah satu metode
yang efektif dalam pengendalian biaya dalam konteks konstruksi adalah Rekayasa Nilai.
Rekayasa nilai bukan hanya sekadar mengurangi biaya, tetapi juga berfokus pada
optimasi hasil dan fungsi keseluruhan, sehingga memberikan nilai tambah yang
para profesional di bidang konstruksi dapat merancang solusi yang lebih efisien dan
ekonomis, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas proyek dan mengoptimalkan
penggunaan sumber daya (Kelas Smkn Kuok Kecamatan Kuok Abdi et al., 2017).
Dalam konteks penerapan rekayasa nilai pada studi kasus proyek pembangunan
Cella Warehouse di Cakung, Jakarta Timur, yang terletak di Jalan Raya Cakung Cilincing,
Jakarta Timur, DKI Jakarta, ditemukan bahwa bangunan tersebut memiliki luas tanah
sebesar 88,63 m2 dengan total luas penyewaan bersih mencapai 100,67 m2. Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh tujuan utama untuk merancang fasilitas yang tidak hanya
mencapai standar kualitas konstruksi yang tinggi dan fitur berkelanjutan atau
penelitian dengan harapan mendapatkan alternatif yang tidak hanya efisien namun juga
2
pemilihan alternatif dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Life
Cycle Cost (LCC). Metode ini dipilih karena memberikan pendekatan sistematis dalam
sepanjang siklus hidup proyek. Melalui penerapan LCC, diharapkan dapat terukur secara
holistik dampak finansial dari masing-masing alternatif sehingga dapat dipilih solusi yang
tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga berkelanjutan dalam jangka
panjang.
Proses pemilihan alternatif dalam penelitian ini menggunakan metode Life Cycle
Cost (LCC) termasuk biaya awal, operasional, perawatan, dan akhirnya pembongkaran
atau penggantian. Metode LCC tidak hanya membatasi diri pada pemahaman biaya awal
siklus hidup proyek. Ini termasuk biaya pemeliharaan, perbaikan, dan bahkan biaya akhir
yang terkait dengan tahap pembongkaran atau penggantian. Melalui penerapan LCC,
pemangku kepentingan dalam memilih solusi yang tidak hanya ekonomis, tetapi juga
berkelanjutan dalam jangka panjang. Dengan demikian, keputusan yang diambil dapat
mendukung pencapaian tujuan efisiensi dan keberlanjutan yang diinginkan untuk proyek
Berikut identifikasi masalah pada penelitian ini dapat diuraikan berdasarkan latar
a. Terjadi peningkatan nilai konstruksi yang pesat menjadi faktor krusial dalam
3
b. Konsentrasi perusahaan konstruksi di Pulau Jawa tidak hanya menjadi keunggulan
lokasional semata, tetapi akan meningkatkan daya saing sektor konstruksi untuk
c. Pengendalian biaya menjadi suatu tantangan yang krusial dalam pelaksanaan proyek
a. Apa item pekerjaan yang dapat dilakukan rekayasa nilai pada proyek pembangunan
Setelah dijabarkannya rumusan masalah, terdapat tujuan yang ingin dicapai dalam
a. Mengidentifikasi item pekerjaan yang dapat dilakukan rekayasa nilai pada proyek
4
1.5 Manfaat Penelitian
Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat dalam
a. Bagi perusahaan, diharapkan dapat berguna sebagai acuan dan pedoman dalam
mengoptimalkan proses konstruksi dan merancang solusi yang lebih efisien sehingga
d. Bagi penelitian lebih lanjut, diharapkan dapat berguna sebagai referensi atau
Berikut terdapat batasan yang dapat dijabarkan dalam penelitian ini pada proyek
a. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB).
b. Analisis rekayasa nilai yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan Standard
c. Penerapan rekayasa nilai menggunakan metode analisis Life Cycle Cost (LCC).
5
1.7 Sistematika Penulisan
Penelitian ini disusun berdasarkan sistematika penulisan yang terdiri dari lima bagian
sebagai berikut.
BAB 1 Pendahuluan
Bab ini memuat tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan
Bab ini menjelaskan tentang pengendalian biaya, konsep rekayasa nilai, dan Life Cycle
Cost (LCC).
Bab ini menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian ini yang berisi metode
penelitian, kerangka penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.
Bab ini menjelaskan hasil analisis dan pembahasan mengenai alternatif yang dipilih
sebagai pengganti dalam item pekerjaan yang dilakukan rekayasa nilai menggunakan Life
Cycle Cost (LCC) proyek pembangunan Cella Warehouse Cakung Jakarta Timur.
Bab ini menjabarkan kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil analisis dan
penelitian ini. Hasil kesimpulan yang didapat yaitu berupa item pekerjaan dan alternatif
yang dipilih sebagai pengganti dalam item pekerjaan yang dilakukan rekayasa nilai serta
Timur.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengendalian biaya merupakan salah satu hal yang penting dan sulit pada perusahaan
panjang dan taksiran serta pengendalian biaya di masa mendatang sangat diperlukan
dalam rangka tawar menawar proyek (Ashwoth, 1994). Pengendalian dilakukan untuk
menganalisis dan mengevaluasi penyimpangan yang terjadi antara apa yang telah
ditetapkan dalam anggaran dengan realisasinya dan pertimbangan bagi perencanaan yang
manajemen setiap hari untuk meyakinkan bahwa aktivitas organisasi sesuai dengan yang
sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui dan menyelidiki pelaksanaan kegiatan yang sedang atau yang telah
b. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan berjalan secara efisien serta untuk
c. Memperbaiki dan menilai tepat waktu atau tidaknya suatu keputusan yang diambil.
7
2.2 Konsep Rekayasa Nilai
Rekayasa nilai atau value engineering (VE) menurut Miles (1972) adalah suatu
pendekatan yang bersifat kreatif dan sistematis dengan bertujuan mengurangi atau
menghilangkan biaya-biaya yang tidak diperlukan (Kencana & Waty, 2021). Society of
American Value Engineering (SAVE) juga mengartikan bahwa rekayasa nilai merupakan
suatu usaha yang terorganisasi secara sistematis dan mengaplikasikan suatu teknik yang
telah diakui yaitu mengidentifikasi fungsi produk atau jasa yang bertujuan memenuhi
fungsi yang diperlukan dengan harga yang terendah. Zimmerman dan Hart (1982)
mendefinisikan bahwa rekayasa nilai adalah suatu teknik manajemen yang merupakan
pendekatan untuk mencapai keseimbangan fungsional terbaik antara biaya, keandalan dan
Proses VE, yang biasa disebut dengan Job Plan, meliputi sejumlah aktivitas yang
dilakukan secara berurutan selama suatu studi VE yang meliputi suatu workshop VE
(Putra et al., 2021). Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam rencana kerja (job plan)
a. Tahap Informasi
tahap desain suatu proyek. Tahap ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang
b. Tahap Kreatif
8
c. Tahap Evaluasi
Tujuan dari tahap ini adalah untuk melakukan evaluasi, pembenahan dan analisa biaya
yang digunakan untuk mendata alternatif yang layak serta potensi untuk
menghasilkan penghematan.
d. Tahap Pengembangan
yang dapat digunakan.Pada studi ini dipilih menggunakan metode Life Cycle Cost
2008).
Life Cycle Cost (LCC) merupakan suatu sistem penyaringan alternatif yang bersumber
dari pertimbangan biaya yang dikeluarkan untuk desain-desain atau siklus biaya hidup
suatu proyek (Wijayanti et al., 2023). Dalam perhitungan LCC, tidak hanya terfokus pada
biaya awal atau biaya konstruksi saja, tetapi juga melibatkan pertimbangan aspek-aspek
lainnya. Proses perhitungan LCC mencakup berbagai jenis biaya, termasuk initial cost
(biaya konstruksi), replacement cost (biaya penggantian rutin atau berkala, bila ada),
salvage cost (nilai sisa dari desain di akhir masa investasi, bila ada), serta operational and
maintenance cost (biaya operasional dan perawatan rutin atau berkala, bila ada).
Dalam pendekatan ini, semua biaya yang terlibat dianggap sebagai bagian integral
dari biaya awal investasi. Proses perhitungan LCC tidak hanya terbatas pada biaya
konstruksi semata, tetapi juga melibatkan aspek-aspek lain seperti biaya penggantian
rutin atau berkala, nilai sisa dari desain di akhir masa investasi (salvage cost), serta biaya
operasional dan perawatan rutin atau berkala (Dita Pahang Putra & Mudjahidin, n.d.).
9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Umum
Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif,
yaitu dapat diartikan sebagai hasil analisis berdasarkan analisis deskriptif pada data-data
yang telah dihitung dan diolah. Analisis data yang digunakan adalah metode analisis
sekunder yang sudah diolah. Dari data sekunder yang sudah didapatkan kemudian diolah
dengan menganalisis item pekerjaan yang akan dilakukan rekayasa nilai berdasarkan
dilakukan rekayasa nilai dengan analisis data primer berupa formulir kuesioner yang
sudah dikumpulkan kemudian data diolah dengan metode Life Cycle Cost (LCC).
primer yang diperoleh dari PT Pulau Intan, yang bertindak sebagai kontraktor pelaksana
proyek pembangunan Cella Warehouse di Cakung, Jakarta Timur. Sumber utama data
primer ini adalah Rancangan Anggaran Biaya (RAB) proyek, yang memberikan
gambaran rinci mengenai alokasi dana dan perkiraan biaya yang terkait dengan berbagai
aspek pembangunan. Informasi yang terdapat dalam RAB menjadi landasan penting
10
3.2 Kerangka Penelitian
Adapun kerangka penelitian pada penelitian ini ditunjukkan Error! Reference source not
found. berikut.
Mulai
Studi literatur:
Analisis Rekayasa Nilai pada Proyek Cella Warehouse Cakung Jakarta Timur
Data Primer:
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
TIDAK
Cek C/W
C/W > 2
YA
Kesimpulan
Selesai
11
3.3 Metode Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data ini berguna sebagai penunjang untuk memudahkan
penelitian ini kedepannya. Maka, diperlukan pengumpulan data agar penelitian ini dapat
dilanjutkan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa data primer.
Data primer didapat dari hasil observasi melalui PT Pulau Intan pada proyek Cella
Data primer didapat dari PT Pulau Intan selaku kontraktor pelaksana yaitu berupa data
kuantitatif yang memiliki keterkaitan langsung dengan lapangan. Data primer yang
digunakan adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB). RAB merupakan rencana biaya yang
dikeluarkan sampai dengan akhir proyek yang mencakup daftar item pekerjaan, volume,
harga satuan, dan sumber daya yang digunakan. Sehingga total harga keseluruhan proyek
dapat diketahui. Adapun parameter yang dapat diketahui dalam menerapkan rekayasa
a. Studi literatur
analisis, dan sintesis literatur yang relevan dengan topik penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya. Dalam studi literatur, sumber yang diambil yaitu berasal dari berbagai
sumber seperti buku, jurnal, internet, dan pustaka lainnya. Tujuan studi literatur ini adalah
Untuk memudahkan dalam menganalisis rekayasa nilai dalam memilih solusi terbaik,
diusulkan kriteria-kriteria dari item pekerjaan yang dianalisis seperti pada Tabel 3.1
berikut.
12
Tabel 3.1 Kriteria Pemilihan Alternatif
Kriteria Keterangan
X1 Biaya Pelaksanaan
X2 Durasi Pekerjaan
X3 Kemudahan Pelaksanaan
X4 Estetika
Kriteria tersebut merupakan kriteria yang digunakan dalam menentukan alternatif yang
Pada bagian ini dilakukan analisis data melalui beberapa metode yang terdiri dari Value
Pada penenelitian penerapan value engineering pada proyek ini digunakan tahapan
analisa yang disebut Value Engineering Job Plan (Rencana Kerja Rekayasa Nilai)
berdasakan SAVE (Society of American Value Engineering). Tahapan ini terdiri dari tahap
Tahap informasi bertujuan untuk mendapatkan item pekerjaan terpilih yang kemudian
akan diproses lebih lanjut dalam tahap kreatif. Langkah yang harus ditempuh adalah
sebagai berikut:
engineering.
system dalam suatu susunan dari elemen tertinggi sampai elemen terendah dengan
13
c. Mengidentifikasi biaya tingi berdasarkan urutan biaya untuk item pekerjaan pada
tabel breakdown cost model dengan bantuan grafik hukum distribusi Pareto. Hukum
ini menyatakan bahwa 80% dari biaya total secara normal terjadi pada 20% item
pekerjaan. Dari grafik ini didapat item-item dengan biaya sampai 80% dari total biaya
fungsi utama dari item pekerjaan yang ditinjau. Fungsi tersebut didefinisikan dalam
dua kata, yaitu kata kerja aktif dan kata benda yang terukur.
e. Setelah itu dilakukan pengisian jumlah biaya fungsi utama (Worth) dan jumlah biaya
bahawa terdapat biaya yang tidak diperlukan pada item pekerjaan tersebut. Pada studi
penelitian ini item pekerjaan dengan nilai rasio Cost/Worth > 2 akan dipilih sebagai
Total
Cost/Worth
Pada tahap kreatif yang dilakukan adalah menggali sebanyak mungkin alternatif desain
dari item pekerjaan terpilih (Putra, 2009). Tahap kreatif bertujuan untuk menggali dan
14
mengumpulkan ide atau gagasan untuk mencapai fungsi dasar yang dituju. Daya kreatif
dan inovatif sangat dituntut dalam tahap ini. Langkah-langkah yang ditempuh dalam
yang mungkin. Sebagaimana dalam langkah sebelumnya, dalam langkah ini juga ada
pekerjaan baru. Penggantian ini dibaasi juga oleh syarat-syarat teknis, pertimbangan
c. Mengumpulkan semua alternatif yang didapat untuk dianalisa pada tahap selanjutnya.
Perangkat bantu yang digunakan dalam tahap kreatif adalah literatur-literatur tentang
Tahap evaluasi memiliki tujuan untuk memilih suatu alternatif desain terbaik di antara
idea tau gagasan desain lainnya sebagai usulan dalam tahap usulan/rekomendasi. Sebagai
15
kelanjutan dari tahap kreatif, tahap ini berisi mengenai analisa ide atau gagasan yang
dihasilkan dalam tahap kreatif. Penilaian dalam tahap analisa dilakukan seobjektif
mungkin. Pada studi penelitian ini jenis analisa yang dilakukan adalah dengan
ditentukan melalui diskusi dengan pihak proyek dalam hal ini dilakukan oleh Site
Engineering Manager. Pemberian nilai pada masing-masing alternatif diberikan juga oleh
pihak Site Engineering Manager. Beberapa kriteria yang digunakan untuk menyaring ide
keramahan material.
Pada tahap ini, merupakan pengembangan lebih lanjut dari tahap evaluasi sebelumnya,
terhadap berbagai aspek guna memastikan bahwa alternatif yang dipilih dapat
memberikan nilai ekonomis yang optimal. Dalam konteks penelitian ini, metode Life
Cycle Cost (LCC) digunakan sebagai alat bantu penting untuk melakukan evaluasi dan
perbandingan relatif antara berbagai kriteria dan subkriteria yang memiliki relevansi
terhadap proyek pembangunan Cella Warehouse di Cakung, Jakarta Timur. Metode LCC,
yang fokus pada seluruh siklus hidup proyek, mencakup analisis biaya tidak hanya pada
16
dan pengelolaan fasilitas selama masa pakai. Dengan memanfaatkan metode LCC,
penelitian ini dapat menghasilkan penilaian yang lebih terstruktur dan konsisten terhadap
menyeluruh terkait dengan dampak finansial jangka panjang dari setiap alternatif yang
diuji. Dengan demikian, penerapan metode LCC secara menyeluruh akan memperkuat
validitas dan keberlanjutan penelitian ini dalam mengevaluasi proyek pembangunan Cella
Warehouse.
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menghitung LCC pada penerapan rekayasa
nilai.
Tentukan semua biaya yang terkait dengan proyek termasuk biaya awal (konstruksi,
Hitung biaya awal yang terkait dengan perencanaan, desain, konstruksi, dan
Tentukan biaya penggantian rutin atau berkala yang mungkin timbul selama siklus
hidup. Ini mencakup biaya penggantian komponen, peralatan, atau sistem yang dapat
diantisipasi.
17
d. Estimasi Salvage Cost
Hitung nilai sisa atau salvage value dari proyek atau produk pada akhir masa
investasinya. Ini adalah nilai yang mungkin didapat ketika suatu aset dijual atau
ditinggalkan.
Tentukan biaya operasional dan perawatan rutin atau berkala selama siklus hidup
proyek atau produk. Ini melibatkan biaya sepanjang waktu penggunaan, termasuk
Hitung nilai present bersih (NPV) dari semua biaya yang terlibat. NPV membantu
g. Analisis Sensitivitas
Lakukan analisis sensitivitas terhadap faktor-faktor yang dapat berubah selama siklus
hidup proyek, seperti tingkat inflasi, tingkat bunga, dan biaya bahan baku. Ini
desain atau alternatif yang dapat mengurangi biaya keseluruhan sepanjang siklus
hidup.
Evaluasi hasil perhitungan LCC dan berikan perbandingan antara berbagai alternatif.
Ambil keputusan berdasarkan analisis ini untuk memilih opsi yang memberikan nilai
18
DAFTAR PUSTAKA
Dita Pahang Putra, N., & Mudjahidin, D. (N.D.). Value Engineering Dalam
Pembangunan Rusunawa.
Kelas Smkn Kuok Kecamatan Kuok Abdi, R. I., Purnomo Retno, D., & Astuti Boer Msi,
D. (2017). Penerapan Value Engineering Pada Pekerjaan Pembangunan (Vol. 17,
Issue 1).
Kencana, J. A., & Waty, D. M. (2021). Penerapan Metode Value Engineering Dalam
Pemilihan Jenis Beton Pada Proyek Konstruksi Perumahan (Vol. 4, Issue 1).
Musliha, S. S. A. (2021). Analisis Value Engineering Pada Struktur Bangunan Dengan
Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp) (Studi Kasus: Proyek Supporting Unit
Dprd Kota Salatiga). Matriks Teknik Sipil, 9(1), 44.
Https://Doi.Org/10.20961/Mateksi.V9i1.51241
Putra, A. P., Agung Yana, A. A. G., & Astana, I. N. Y. (2021). Penerapan Value
Engineering Pada Proyek Pembangunan Rsud Sanjiwani Gianyar di Masa Pandemi
Covid-19. Jurnal Spektran, 9(1), 21.
Https://Doi.Org/10.24843/Spektran.2021.V09.I01.P03
Rahmaniah, N. A., Handayani, W., Pembangunan, U., Veteran, N. ", Timur, J., Raya, J.,
Madya, R., & Anyar, G. (2023). Analisis Penilaian Risiko Pada Umkm Intan
Brambang Kediri Dengan Metode Ahp. Briliant: Jurnal Riset Dan Konseptual, 8(3),
639–650. Https://Doi.Org/10.28926/Briliant.V8i3
Riyandi, A., Nusa, S., Jakarta, M., & Sudibyo, A. (2019). Satin-Sains Dan Teknologi
Informasi Penerapan Analytical Hierarchy Process (Ahp) Untuk Decission Support
System Pemilihan Vendor It. 5(2). Http://Jurnal.Stmik-Amik-Riau.Ac.Id
Saaty, T. L. (2008). Decision Making with The Analytic Hierarchy Process. International
Journal of Services Sciences, 1, 83–98.
Wijayanti, Y. P., Wijayaningtyas, M., & Erfan, D. M. (2023). Analisis Rekayasa Nilai
(Value Engineering) Pada Proyek Jembatan Pelayangan Kecamatan Longkip Kota
Subulussalam. In Student Journal Gelagar (Vol. 5, Issue 1).
19