Anda di halaman 1dari 4

TRAINING OF TRAINERS (ToT)

LITERASI KEUANGAN DAN PROPOSAL BISNIS BATCH II


DI SMK PP BANJARBARU

KELOMPOK 4 :

1. AHMAD SHODIKIN (P4S KUSAN KAB.TANAH BUMBU)


2. DARMIATI (BPP GAMBUT)
3. SUMARDI (P4S TUNTUNG PANDANG TANAH LAUT)
4. RAHMAN SAID (SMK N 1 MANTEWE)
5. RACHMAT RAMADHANI (BPP PARAMASAN)
6. SRI HARTATI (SMK N 1 KUSAN HILIR)
7. RAHMAT EFENDI (P4S SEKAR RAHAYU AGRO)
8. DEDI PRASETIO (P4S SEKAR RAHAYU AGRO)
Tugas 1. Pengertian dan Komponen dari Laba-Rugi dan Neraca
Laba-Rugi dan neraca adalah dua jenis laporan keuangan utama yang digunakan untuk
menggambarkan kinerja keuangan suatu perusahaan. Dalam konteks usaha pengolahan hortikultura,
laporan-laporan ini memberikan gambaran tentang pendapatan, pengeluaran, dan posisi keuangan
perusahaan tersebut. Berikut adalah penjelasan secara lengkap mengenai laporan laba rugi dan neraca
untuk usaha pengolahan hortikultura:
A. Laporan Laba-Rugi
Laporan laba rugi, atau kadang disebut laporan rugi laba atau Income Statement, memberikan
informasi mengenai performa keuangan suatu perusahaan selama suatu periode waktu tertentu,
biasanya satu tahun. Dalam konteks usaha pengolahan hortikultura, laporan laba rugi dapat terdiri dari
beberapa bagian utama:
1. Pendapatan Usaha (Revenue)
Mendeskripsikan jumlah total pendapatan yang dihasilkan oleh penjualan produk
hortikultura, seperti sayuran, buah-buahan, atau tanaman hias.

2. Beban Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold - COGS)


Menunjukkan biaya produksi dari produk hortikultura, termasuk biaya untuk bahan
baku, tenaga kerja, dan overhead produksi.

3. Gross Profit
Diperoleh dengan mengurangkan COGS dari pendapatan usaha. Gross profit
mencerminkan efisiensi dalam produksi dan distribusi produk.

4. Beban Operasional
Termasuk biaya-biaya yang terkait dengan operasional sehari-hari perusahaan, seperti
biaya penjualan, biaya pemasaran, biaya administrasi, dan lain-lain.

5. Laba Operasional
Diperoleh dengan mengurangkan beban operasional dari gross profit. Menunjukkan
keberhasilan operasional perusahaan sebelum mempertimbangkan biaya bunga dan pajak.

6. Beban Bunga dan Pajak


Menggambarkan jumlah bunga yang harus dibayar dan pajak penghasilan yang harus
disetor.

7. Laba Bersih (Net Income)


Adalah laba yang tersisa setelah mengurangkan beban bunga dan pajak dari laba
operasional. Laba bersih mencerminkan keuntungan akhir yang diperoleh perusahaan.

B. Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan gambaran tentang posisi keuangan suatu
perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Dalam konteks usaha pengolahan hortikultura, neraca
dapat terdiri dari beberapa bagian utama:
1. Aset (Assets)
Dibagi menjadi dua kategori utama: aset lancar (current assets) seperti kas, piutang, dan
persediaan, serta aset tetap (fixed assets) seperti tanah, bangunan, dan peralatan produksi.
2. Kewajiban (Liabilities)
Dibagi menjadi dua kategori utama: kewajiban lancar (current liabilities) seperti
utang dagang dan utang jangka pendek, serta kewajiban jangka panjang (long-term liabilities)
seperti utang obligasi dan hipotek.

3. Ekuitas (Equity)
Mencerminkan investasi pemilik perusahaan dan laba yang ditahan. Diperoleh
dengan mengurangkan total kewajiban dari total aset.
Neraca menciptakan kesetimbangan antara aset dan kewajiban, menunjukkan bagaimana
perusahaan memanfaatkan sumber daya dan membiayai operasinya. Kesetimbangan ini tercermin
dalam rumus dasar neraca: Aset = Kewajiban + Ekuitas.
Kedua laporan keuangan ini bersama-sama memberikan pandangan menyeluruh tentang kinerja dan
kesehatan keuangan suatu usaha pengolahan hortikultura.
Tugas 2. Contoh Laporan Keuangan dan Neraca yang di ambil dari Penerima Manfaat di
bidang Pengolahan Tanaman Hidroponik
Salah satu jenis Tanaman Hortikultura adalah Tanaman Biofarmaka (tanaman obat-obatan).
Tanaman Jahe Merah, merupakan salah satu jenis tanaman Biofarmaka. Tanaman ini, bisa di olah
menjadi Ekstrak Jahe Merah sebagai prodak olahan untuk minuman, yang di ambil dari umbi jahe
merah.
Salah satu penerima manfaat yang memproduksi olahan esktrak jahe merah (Wedang Jahe) ini
adalah :
Nama : Sri Sunanik
Jenis kelamin : Perempuan
NIK : 3517126005870001
Alamat : Kecamatan Mantewe, Kab.Tanah Bumbu, Kal-Sel
Nama usaha : Pengolahan ekstrak jahe merah (Wedang Jahe)
Contoh Neraca Keuangan untuk usaha Wedang Jahe adalah :
1. Aset lancar :
Kas di bank = Rp 20.000.000
Persediaan bahan baku = Rp 5.000.000
2. Aset tetap :
Perabotan usaha = Rp 10.000.000
3. Kewajiban lancar :
Hutang usaha = Rp 3.000.000
4. Ekuitas :
Modal pemilik = Rp 32.000.000

Total asset = ( Rp 20.000.000 + 5.000.000 + 10.000.000) = Rp 35.000.000


Total kewajiban dan ekuitas = (Rp 3.000.000 + 32.000.000) = Rp 35.000.000

Maka, neraca ini menunjukkan bahwa :


a. Perusahaan memiliki total asset senilai Rp 35.000.000 dengan Sebagian besar dalam
bentuk KAS dan persediaan bahan baku
b. Perusahaan mempunyai hutang usaha Rp 3.000.000
c. Asset Perusahaan melebihi kewajiban yang merupakan indikasi positif tentang kesehatan
keuangan perusahaan
d. Perabotan usaha yang termasuk dalam aset tetap menunjukkan bahwa perusahaan
mempunyai kebutuhan untuk operasi usaha dan ekuitas sebesar Rp 32.000.000 (jumlah
yang di infestasikan pemilik)

Anda mungkin juga menyukai