Anda di halaman 1dari 7

EMBRYO VOL. 7 NO.

2 DESEMBER 2010 ISSN 0216-0188

STUDI KELAYAKAN INDUSTRI CABE BUBUK


DI KABUPATEN CIANJUR
Iffan Maflahah
Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo

Abstract

This research has aimed to find out the feasibility of chili powder in Cianjur Regency to optimizing it local
potential. These industry need infestations are Rp.519.263.550,- and NPV value are 248.152.011,- and IRR
value are 84%, net B/C value are 1,033 in otherword i this industry is feasible.

Key Words: Chili Powder, Industrial Feasibility Studies

Pendahuluan olahan. Oleh karena itu, pengolahan cabe


merah dapat ditujukan untuk memenuhi
Cabe merupakan salah satu hasil permintaan rumah tangga dan industri, baik
pertanian yang penting di Indonesia. Seperti pasar dalam negeri maupun luar negeri.
halnya produk pertanian lainya, cabe Walaupun potensi pasar untuk cabe
mempunyai bersifat kamba dan mudah rusak. merah ini cukup terbuka, namun
Pada mulanya cabe dikonsumsi hanya untuk pengelolaannya secara komersial belum
memenuhi kebutuhan rumah tangga yaitu untuk sepenuhnya dapat dilaksanakan, karena
bumbu dapur, bahan penyedap dan ramuan tersebarnya lokasi produksi dan umumnya
obat-obatan tradisional. Namun seiring dengan diusahakan dalam skala usaha tani kecil yang
kebutuhan manusia dan teknologi yang masih tradisional.
berkembang saat ini, cabe merah juga dapat Kabupaten Cianjur merupakan salah
menjadi bahan baku industri untuk obat-obatan, satu produsen cabe yang cukup potensial
kosmetika, zat warna dan penggunaan lainnya. karena kondisi tanah dan wilayah yang sangat
Produksi cabe merah pada saat panen mendukung. Produksi cabe dari Kabupaten
raya sangat melimpah, hal ini dapat Cianjur sebesar 200.420 ton atau sebesar 57,18
menyebabkan pemasaran cabe merah menjadi % total produksi Jawa Barat. Sebagaimana
fluktuasi harga yang tajam dengan elastisitas yang terjadi secara umum, problem komoditas
yang tinggi. Berubah-ubahnya harga tersebut cabe di Kabupaten Cianjur menyangkut
diakibatkan oleh produksi yang melimpah dan fluktuasi harga yang selalu menjadi
umur cabe merah yang tidak tahan untuk kekhawatiran petani. Strategi mengurangi
disimpan dalam jangka waktu lama (± 3 hari). resiko dan ketidakpastian dalam pengembangan
Sebaliknya pada saat produksi cabe merah komoditas cabe yang dimaksudkan untuk lebih
rendah, maka harga cabe merah melambung meningkatkan daya simpan dan nilai tambah.
tinggi terutama pada saat di luar musim panen Industri pengolahan cabe dapat menjadi
cabe merah. alternatif usaha yang dapat diandalkan dan
Fluktuasi produksi dan pemasaran ini dapat memberikan kontribusi besar terhadap
akan terus terjadi apabila tidak dilakukan penghasilan daerah. Industri pembuatan cabe
penanganan yang menyeluruh dan terpadu agar bubuk dapat memperpanjang daya simpan serta
cabe merah menjadi suatu komoditi yang mempermudah penanganan baik dalam
mempunyai nilai tambah, baik bagi produsen pengangkutan maupun penggunaannya.
maupun bagi konsumen. Pengolahan cabe menjadi cabe bubuk
Cabe merah dapat dikategorikan merupakan suatu penemuan yang bermanfaat
sebagai komoditas komersial, karena sebagian bagi perkembangan agroindustri Indonesia.
besar ditujukan untuk memenuhi permintaan Namun, untuk melakukan pengolahan dan
pasar. Karakteristik pengembangannya pengawetan tersebut membutuhkan suatu
memungkinkan komoditas ini untuk investasi. Adanya keinginan untuk mendirikan
dikonsumsi dalam bentuk segar maupun suatu industri menggunakan teknologi baru

90
Studi Kelayakan Industri ... 90 – 96 (Iffan Maflahah)

mengharuskan adanya suatu kajian kelayakan Konsumsi cabe dalam bentuk tepung
apakah industri tersebut layak berdiri atau atau bubuk semakin meningkat dengan
tidak. Rencana-rencana pembangunan berubahnya selera masyarakat yang semakin
dituangkan dalam bentuk proyek-proyek yang menghendaki bentuk makanan siap hidang.
harus dipersiapkan, direncanakan dan dianalisis Perkembangan konsumsi tepung cabe sejalan
dengan cermat agar pelaksanaan proyek dengan semakin berkembangnya makanan
tersebut tidak mengalami kemacetan dan sesuai instan seperti mie, bihun dan nasi goreng.
pada waktunya. Mengingat penyusunan suatu Disamping itu juga semakin banyak digunakan
studi kelayakan merupakan suatu pekerjaan di rumah makan besar sebagai bumbu
yang kompleks karena menyangkut kegiatan- pelengkap hidangan. Bubuk cabe juga mulai
kegiatan penelaahan, analisis serta pengujian- dipasarkan lewat swalayan dengan kemasan
pengujian berbagai aspek (pemasaran, teknis khusus. Dalam perdagangan internasional
teknologis, manajemen proyek, ekonomi dan bubuk cabe semakin berkembang oleh karena
keuangan), maka perlu suatu persiapan yang jangkauan pasar yang semakin jauh. Pasar
matang sejak tahap identifikasi dan seleksi global semakin memungkinkan perdagangan
pendahuluan hingga tahap pengambilan cabe antar negara, dan ini tidak mungkin
keputusan. dilakukan dalam bentuk segar. Prospek pasar
Tujuan dari studi kelayakan ini adalah bubuk cabe masih terbuka luas, baik di dalam
untuk mendapatkan gambaran atau kejelasan negeri maupun luar negeri (ekspor).
terhadap kelayakan pendirian industri cabe Berkembangnya industri makanan di Indonesia
bubuk yang akan berlokasi di Kabupaten merupakan peluang bagi pemasaran bubuk cabe
Cianjur dalam rangka memanfaatkan dan di dalam negeri. Hal yang penting diperhatikan
memaksimalkan potensi lokal. Aspek-aspek dalam usaha bubuk cabe adalah perencanaan
yang dikaji dalam studi ini mencakup aspek skala produk yang akan diusahakan dan saat
bahan baku, teknis dan produksi, pemasaran, tepat dalam penjualan untuk memperoleh harga
finansial, dan manajemen produksi. yang baik.
Strategi pemasaran merupakan logika
Metodologi pemasaran yang dilaksanakan dengan harapan
unit bisnis dapat mencapai sasaran pemasaran.
Pendekatan yang digunakan dalam Strategi pemasaran terdiri dari strategi spesifik
kajian ini adalah pendekatan kualitatif dan untuk pasar sasaran, penentuan posisi produk,
kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan bauran pemasaran dan tingkat pengeluaran
untuk menganalisa kajian literatur yang pemasaran (Kotler, 2002). Menurut Husnan dan
berkenaan dengan variable-variabel yang Suwarsono (2002), strategi pemasaran
digunakan dalam pengumpumpulan data. merupakan berbagai usaha yang perlu
Pendekatan kuantitatif diperoleh dari hasil dilakukan dalam mempengaruhi keputusan
penyebaran kuisioner kepada responden. konsumen untuk melakukan pembelian hasil
Pendekatan ini dilakukan agar kajian ini produksi.
memperoleh hasil yang valid dan Untuk mencapai sasaran, dibutuhkan
komprehensif. startegi pemasaran yang tepat agar pihak
konsumen dapat menerima keberadaan produk
Hasil Dan Pembahasan tersebut. Strategi produk yang digunakan
adalah produk ini dikemas dalam kemasan
Aspek Pasar Dan Pemasaran botol plastik dan kantong plastik dengan tujuan
Aspek pasar dan pemasaran menempati untuk mempermudah penyimpanan dan
urutan pertama dalam pelaksanaan studi memperlama masa simpan. Masing-masing
kelayakan proyek, karena agar proyek dapat kemasan memiliki berat 250 gram.
berhasil maka tersebut harus dapat memasarkan Harga jual produk dipasaran dibuat
produksinya secara kompetitif dan untuk menambahkan margin sebesar 45 %
menguntungkan. Hal ini dapat tercapai jika untuk laba. Besarnya margin yang diperoleh
terdapat jumlah permintaan pasar yang cukup dikarenakan perusahaan telah
untuk menyerap produk tersebut (Sutojo, memperhitungkan resiko terjadinya perubahan
2002). harga cabe yang tidak stabil.

91
EMBRYO VOL. 7 NO. 2 DESEMBER 2010 ISSN 0216-0188

Selain itu penjual tidak harus melakukan Proses produksi dan perhitungan
penyesuaian terhadap perubahan permintaan. neraca massa proses pembuatan cabe merah
Harga produk ini adalah Rp 14.500,- per bubuk adalah sebagai berikut:
bungkus.
Distribusi pemasaran yang akan 1. Sortasi dan Pencucian
diterapkan pada industri bubuk cabe ini adalah Sortasi atau pemilihan bertujuan untuk memilih
dengan menjual langsung produknya ke cabe merah segar yang bermutu baik yaitu
konsumen tanpa melalui distributor. Hal ini cabe merah dengan tingkat kematangan di atas
diharapakan dapat mengurangi biaya distribusi 60% dan tidak terdapat cacat. Pencucian
dan adanya margin perdagangan di tingkat bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan
pengecer. sisa-sisa pestisida. Selain itu, pencucian
Strategi promosi yang akan dilakukan bertujuan untuk membuang tangkai cabe.
oleh industri cabe bubuk adalah dengan Persentase kehilangan pada proses sortasi dan
memperkenalkan produk ini pada industri- pencucian sekitar 0,5% dari berat awal yaitu
industri pangan, supermarket, toko dan berupa kotoran dan tangkai cabe. Berat awal
restoran. cabe yang digunakan adalah sebanyak 1.000
Pada awal promosi perusahaan akan kg.
melakukan promosi dengan memberikan
sampel secara gratis. Hal ini dilakukan untuk 2. Pembelahan
membangun kepercayaan konsumen dan Pembelahan dilakukan sebelum pengeringan.
menanam image yang baik serta membangun Pembelahan dilakukan bertujuan untuk
struktut distribusi yang kokoh. mempercepat waktu pengeringan. Pada proses
pembelahan pekerja menggunakan sarung
Aspek Teknis Dan Teknologis tangan plastik. Pada proses pembelahan tidak
Lokasi pendirian industri cabe bubuk terjadi kehilangan.
adalah di Kecamatan Cugenang, Kabupaten
Cianjur. Lokasi ini juga merupakan lokasi 3. Blancing
sentra penghasil cabe merah, sehingga dari segi Blanching dilakukan untuk mempercepat waktu
keterkaitan usaha, sangat tepat untuk didirikan pengeringan, mencegah browning dan
suatu industri tepung cabe. Konsep cluster memperpanjang masa simpan. Blancing
industry sangat tepat diterapkan di sini karena dilakukan dengan cara merendam cabe merah
ada keterkaitan antara core industry dan related yang telah bersih dalam air panas yang hampir
industry. mendidih (90°C) dengan perbandingan 1:1.5
Bahan baku yang digunakan dalam dan ditambahkan kalsium metabisulfit atau
industri cabe bubuk adalah cabe merah segar natrium bisufit 2 g/l air (0,2%) selama ± 6
sebesar 1 ton per hari. Kebutuhan cabe merah menit. Setelah proses perendaman dalam air
akan dipenuhi melalui sistem kerjasama dengan panas selanjutnya cabe ditiriskan dan
petani. dimasukan ke dalam air dingin sampai proses
Dalam pemenuhan kapasitas produksi pemanasan selesai.
harian berdasarkan input bahan baku 1 ton cabe
merah per hari akan dilakukan secara bertahap. 4. Pengeringan
Kegiatan proses pembuatan cabe bubuk dalam Setelah proses blanching cabe dikeringkan.
memenuhi kebutuhan kapasitas produksi ini Proses pengeringan dapat dilakukan dengan
dimaksudkan untuk memberi kesempatan menggunakan pengeringan buatan (oven). Hal
kepada pasar untuk melakukan penetrasi ini bertujuan untuk mempercepat waktu
terhadap market share yang ada. Pada tahun pengeringan dan meningkatkan kualitas cabe.
pertama akan berproduksi pada tingkat 75%, Proses pengeringan dilakukan pada suhu 60°C
tahun ke-2 pada tingkat 80 %, tahun ke-3 pada selama 10–15 jam. Pada proses pengeringan
tingkat 90 % dan pada tahun ke-4 sampai tahun perlu diperhatikan suhu alat pengering jangan
ke 5 akan beroperasi 100%. Pasokan bahan sampai melebihi 60°C. Pada proses
baku, bahan pembantu dan ulititas lainnya pengeringan sebaiknya bahan dibolak-balik
mengikuti rencana produksi. setiap 3 – 4 jam agar keringnya merata.

92
Studi Kelayakan Industri ... 90 – 96 (Iffan Maflahah)

Pengeringan dilakukan sampai kadar air telah Direktur merupakan penanggung jawab
mencapai 7 – 8 % atau bila cabe merah kering tertinggi kegiatan manajemen perusahaan.
sudah mudah dipatahkan. Penyusutan berat Direktur bertanggung jawab terhadap seluruh
sekitar 50 – 60% berat awal. proses dan hasil yang dicapai oleh perusahaan
baik dalam bidang produksi, keuangan maupun
5. Penggilingan pemasaran. Selain itu direktur juga
Cabe merah yang sudah kering dihaluskan bertanggung jawab untuk melakukan kerjasama
dengan menggunakan alat penepung (gilingan) dengan pihak lain untuk memajukan
sehingga diperoleh bubuk cabe merah. perusahaan.
Loss/kehilangan terjadi karena cabe bubuk Kepala bagian produksi bertangung
menempel pada alat penggilingan. Berdasarkan jawab terhadap terlaksananya proses produksi
neraca massa tersebut, rendemen proses cabe bubuk mulai dari penyedian bahan baku
pengolahan cabe bubuk adalah 57,9%. hingga produk masuk gudang penyimpanan.
Bagian produksi dibantu oleh pekerja di
6. Pengemasan masing-masing ruang produksi, bagian gudang
Kegiatan terakhir dari proses pembuata cabe bahan baku dan bagian gudang produk jadi.
merah bubuk adalah pengemasan. Produk cabe Bagian administrasi dan keuangan
bubuk dikemas dengan kemasan botol plastik. bertanggung jawab terhadap terlaksananya
Untuk memperindah kemasan diberi label kegiatan administrasi dan keuangan,
tentang nama produk, komposisi, berat bersih perhitungan rugi laba perusahaan, pembayaran
dan tanggal kadaluarsa. Tujuan pengemasan ini gaji dan upah serta penangan masalah sumber
adalah untuk melindungi produk agar dapat daya manusia.
disimpan lebih lama dan untuk memudahkan Bagian pemasaran bertanggung jawab
distribusi. Masing-masing kemasan memiliki terhadap penjualan produk dan distribusi
kapasitas 250 gram. produk kepada konsumen, termasuk juga
pencapaian target-target perusahaan,
Aspek Manajemen Operasional membawahi bagian gudang produk jadi dan
Salah satu cara untuk mencapai penerimaan dan pengeluaran barang.
kemampuan mengelola suatu perusahaan yang
baik adalah menentukan struktur formal Aspek Ekonomi Dan Finansial
organisasi. Struktur organisasi menjelaskan Asumsi-asumsi yang digunakan
pembagian aktivitas kerja serta memperhatikan disesuaikan dengan kondisi pada saat kajian
hubungan fungsi dan aktivitas tersebut sampai dilakukan dan mengacu pada hasil-hasil
batas-batas tertentu. Selain itu, struktur perhitungan yang telah dilakukan pada aspek-
organisasi memperlihatkan tingkat spesifikasi aspek yang lain, standar pembangunan pabrik
aktivitas tersebut, menjelaskan hierarki dan dan peraturan yang berlaku. Asumsi-asumsi
susunan kewenangan serta hubungan tersebut yaitu analisis finansial dilakukan
pelaporan. Dengan struktur organisasi, selama 6 tahun adalah Tahun ke-0 digunakan
stabilitas dan komunitas organisasi tetap untuk persiapan, survei dan konstruksi pabrik
tertahan. dengan kapasitas produksi 75%, tahun ke-2
Penentuan struktur organisasi pada kapasitas 80%, tahun ke-3 kapaistas 90% dan
industri bubuk cabe ini dilakukan berdasarkan pada tahun ke-4 sampai tahun ke-6 beroperasi
bentuk kegiatan dan cara pengelolaan dari secara penuh (100%).
kegiatan usaha yang direncanakan secara Selain itu, kapasitas produksi
efisien. Organisasi perusahaan dipimpin oleh ditentukan yaitu kebutuhan bahan baku
seorang direktur yang membawahi 3 bagian sebanyak 1.000 kg cabe merah segar/hari, jam
yaitu Bagian Produksi, Bagian Administrasi operasi 10 jam perhari dan produksi cabe
dan Keuangan, serta Bagian Pemasaran. bubuk sebanyak 579,425 kg. Pembiayaan
Struktur Organisasi ini sangat sederhana sekali modal investasi (debt equity ratio) adalah 65 :
mengingat kapasitas produksi yang 35%; Harga pokok ditetapkan sama selama
direncanakan yang relatif kecil. masa kajian yaitu: Rp 14.500, per bungkus
(@ 250 gram);

93
EMBRYO VOL. 7 NO. 2 DESEMBER 2010 ISSN 0216-0188

Harga bahan baku cabe segar di tingkat pemeliharaan dan perbaikan modal tetap
produsen adalah Rp 11.000,-; Besarnya biaya dengan kisaran 1-5% per tahun dari nilai
penyusutan dihitung dengan metode garis lurus investasi barang; Besarnya biaya pemasaran
yang disesuaikan dengan umur ekonomis ditetapkan sebesar 2% dari total penerimaan.
masing-masing modal tetap; Biaya

Tabel 1. Perhitungan Debt to Equity Ratio


Nilai Investasi Awal (tanpa bunga Konstruksi) = 519.263.550
Tingkat Suku Bunga = 18%
Debt to Equity ratio = 65% : 35%
Modal Pinjaman (Debt) tanpa bunga konstruksi = 337.521.308
Modal Sendiri (Equity) tanpa bunga konstruksi = 181.742.243
Bunga Pinjaman Selama Konstruksi = 68.803.891
Modal Pinjaman (debt) = 361.602.669
Modal Sendiri (equity) = 226.464.771

Tabel 2. Hasil Perhitungan Investasi


NPV Total 248.152.011
Internal Rate of Return (IRR) 0,84
Net B/C 1,0331
Pay Back Period (tahun) 0,13

Pajak penghasilan (PPh) dihitung pabrik dapat berjalan dan memproduksi barang
berdasarkan SK Menteri Keuangan RI No. (beroperasi).
598/KMK.04/1994 pasal 21 tentang pajak Estimasi biaya yang dikeluarkan untuk
pendapatan badan usaha dan persero, sehingga pendirian industri cabe bubuk ini sebagai
besarnya pajak yang harus dibayarkan sebagai modal tetap adalah Rp 519.263.550,- . Modal
berikut : apabila perusahaan mengalami tetap meliputi biaya pengadaan tanah,
kerugian maka tidak dikenakan pajak, apabila perizinan, pengerjaan sipil dan fasilitas
pendapatan < Rp 25.000.000,- maka dikenakan penunjangnya, penyediaan mesin dan peralatan,
pajak sebesar 10%, selanjutnya bila pendapatan peralatan kantor dan alat transportasi.
antara Rp 25.000.000,- sampai Rp 50.000.000,- Dana modal kerja digunakan untuk
maka dikenakan pajak 10% dari Rp membiayai proses produksi dengan perhitungan
25.000.000,- ditambah 15% dari pendapatan dibuat berdasarkan asumsi kebutuhan
yang telah dikurangi dengan Rp 25.000.000,-. pengeluaran selama 3 bulan produksi. Modal
Apabila pendapatan berada di atas Rp kerja dapat dikelompokkan ke dalam dua
50.000.000,- maka dikenakan pajak 10% dari bagian yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
Rp 25.000.000,- dan ditambah lagi 30% dari Komponen biaya tetap meliputi upah bagi
pendapatan yang telah dikurangi dengan Rp tenaga kerja tak langsung, penyusutan barang,
50.000.000,-. biaya kantor dan administrasi, biaya
Biaya investasi merupakan jumlah pemasaran, pemeliharaan dan perbaikan
dana modal tetap yang meliputi dana bangunan sipil dan mesin-mesin produksi.
pembiayaan dan pengadaan kegiatan pra Sedangkan komponen variabel meliputi
operasi, harga tetap dan biaya lain yang pembelian bahan baku, gaji tenaga kerja
bersangkutan dengan usaha pembangunan langsung dan biaya produksi.
proyek dan dana modal kerja. Modal tetap Perhitungan equity ratio ini dilakukan
adalah semua modal yang diperlukan dari sebagai dasar perhitungan mencari nilai bunga
tahapan pra operasi sampai pabrik siap pinjaman selama konstruksi, mengetahui besar
beroperasi atau berproduksi, modal kerja modal pinjaman dan modal sendiri yang
adalah modal dana yang dibutuhkan agar disertakan dalam investasi pendirian industri.

94
Studi Kelayakan Industri ... 90 – 96 (Iffan Maflahah)

Perhitungan ini juga dijadikan dasar dalam


menghitung jumlah angsuran dan bunga yang Kesimpulan
harus dibayarkan setiap tahun berdasarkan
modal yang sudah dipinjam di awal tahun Industri cabe bubuk yang akan
investasi. didirikan di Kabupaten Cianjur dengan
Sesuai dengan asumsi dasar yang sudah kapasitas produksi yang direncanakan adalah
dikemukakan di awal maka debt to equity ratio 1.000 kg/hari dengan waktu 10 jam/hari. Hal
pendirian industri cabe bubuk ini adalah ini berdasarkan kemampuan teknis dari
sebesar 65% : 35%, dengan modal pinjaman perusahaan. Proses produksi industri ini
65% dan modal sendiri sebesar 35%. Secara dimulai dari kegiatan sortasi, pencucian,
lengkap hasil perhitungan debt to equity ratio pembelahan, blancing, pengeringan,
dapat di lihat pada Tabel 1. penggilingan dan pengemasan.
Proyeksi laba rugi akan memberikan Hasil produksi dari pengolahan 25.000
gambaran kegiatan industri dari waktu ke kg cabe segar/bulan adalah 14.485,625 kg cabe
waktu. Laba bersih yang diperoleh pada akhir bubuk yang dapat dikemas ke dalam botol
periode sebesar Rp 3.140.031.589,89. Kriteria plastik berukuran 250 gram dan dipasarkan
kelayakan investasi yang dipakai adalah NPV, dengan harga Rp 14.500,-.
BEP, PBP, net B/C dan IRR yang Industri ini dipimpin oleh seorang
menggambarkan apakah proyek layak atau direktur yang membawahi langsung
tidak untuk dikembangkan. Berdasarkan hasil membawahi kepala bagian produksi, kepala
perhitungan diperoleh IRR sebesar 0.84, berarti bagian administrasi dan keuangan serta kepala
proyek ini layak untuk dioperasikan karena bagian pemasaran. Total tenaga kerja yang
nilai tingkat bunga yang lebih besar dari bunga dibutuhkan adalah sebanyak 20 orang.
pinjaman. Secara lengkap hasil perhitungan Investasi yang dibutuhkan industri ini
kelayakan dapat dilihat pada tabel 2. sebesar Rp. 519.263.550,- industri ini layak
Analisis sensitivitas investasi dilakukan dilaksanakan dengan nilai NPV sebesar
untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan 248.152.011,- IRR sebesar 84 %. net B/C
akibat terjadinya perubahan faktor-faktor 1,0331sehingga pabrik layak dilaksanakan
seperti komponen biaya maupun harga yang Berdasarkan analisis sensitivitas yang
mengalami fluktuasi, sensitivitas investasi dilakukan, industri ini tidak layak untuk
diukur berdasarkan perubahan nilai IRR, NPV, dilaksanakan pada peningkatan harga bahan
B/C ratio, PBP dan BEP. Analisis ini dilakukan baku sampai 20% dan pada penurunan harga
bertujuan untuk melihat sejauh mana proyek jual sebesar 10%.
masih layak untuk dikembangkan apabila
terjadi perubahan ataupun kesalahan dalam
asumsi dasar yang digunakan. Analisis Daftar Pustaka
sensitivitas pada industri cabe bubuk dilakukan
dengan perkiraan penurunan harga jual sebesar Husnan S. dan S Muhamad. 2000. Studi
10% bahan baku sebesar 20%, peningkatan Kelayakan Proyek. 4th Ed. Yogyakarta:
harga bahan baku sebesar 20% dan kombinasi Penerbit UPP AMP YKPN.
peningkatan harga bahan baku 20% dan
peningkatan harga jual produk sebesar 20%. Kadariah, L. Karlina dan C. Gray. 1999.
Penurunan harga jual sebesar 10% menjadikan Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta:FE
industri ini tidak layak untuk dikembangkan. UI
Hasil analisis sensitivitas terhadap penurunan
harga bahan baku 10% dan peningkatan harga Kotler P. 2002. Manajemen Pemasaran. Jilid 2.
bahan baku sebesar 20% menunjukkan dalam (Penerjemah: Hendra Teguh, Ronny A.
rentang ini proyek tidak layak untuk Rusli, Benyamin Molan). Editor: Agus
dioperasikan. Industri cabe bubuk ini cukup HP Anggawijaya, Bambang Sarwiji,
sensitif terhadap harga bahan baku cabe merah Yenna Waldemar) Jakarta:PT
segar. Sensitivitas ini disebabkan oleh sifat Prenhallindo
cabe merah segar yang musiman dan sifat pasca
panennya yang mudah sekali rusak sehingga
harga jual bahan baku sangat fluktuatif.

95
EMBRYO VOL. 7 NO. 2 DESEMBER 2010 ISSN 0216-0188

Kotler P. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Sutojo S. 2002. Studi Kelayakan


(Penerjemah: Drs. Benyamin Molan). Proyek:Konsep Teknik & Kasus. Jakarta:
Jakarta:PT indeks Kelompok Gramedia PT Damar Mulia Pustaka

96

Anda mungkin juga menyukai