Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ETIKA POLITIK BERDASARKAN PANCASILA

DOSEN PEMBIMBING :

Suprihatma, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :

Muhammad Jihan Amaruli (30222009)

Lutfia Musdalifah (30222005)

Mega Normawati Putri (30122009)

KELAS 2B

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SELAMAT SRI

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Suprihatma, S.Pd.,


M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah teori komunikasi yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Kendal, 22 Juni 2023

2
DAFTAR ISI

Hlm

COVER…………………………………………………………………… 1

KATA PENGANTAR……………………………………………………. 2

DAFTAR ISI……………………………………………………………… 3

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 4

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 4

1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 4

BAB II: PEMBAHASAN

2.1 Pengertian etika politik ............................................................................ 5

2.2 Nilai pancasila sebagai sumber etika politik ............................................ 5

2.3 Makna Pancasila sebagai sumber etika politik ........................................ 6

2.4 Konsep Pancasila Sebagai Sistem Etika Dalam Kehidupan .................... 6

2.5 Esensi Pancasila Sebagai Sistem Etika Kehidupan .................................. 7

2.6 Alasan Diperlukannya Pancasila Sebagai Sistem Etika ........................... 7

BAB III: PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 9

3.2 Saran……………………………………………………………………. 9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sekarang ini memang sudah tidak rahasia lagi semakin
memudar bentuk pemahaman etika sehingga sangat sulit untuk ditemukan
kesusilaan yang sesuai dengan sebagaimana mestinya. Tidak terkecuali di
kalangan intelektual dan kaum elite politik bangsa Indonesia tercinta ini.
Kehidupan berpolitik, ekonomi, dan hukum serta hankam merupakan beberapa
ranah kerja etika. Banyak penyimpangan yang dilakukan para elite politik dalam
berbagai pengambilan keputusan yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai
etika dan keadilan bagi seluruh warga negara. Sebagai contoh Indonesia, keadilan
yang seharusnya mengacu pada pancasila dan UUD 1945 yang mencita-citakan
rakyat yang adil dan makmur sebagaimana yang termuat dalam pembukaan UUD
1945 alinea 1 dan 2. Etika yang termasuk dalam kelompok filsafat pada
hakekatnya merupakan suatu nilai dan sumber dari segala penjabaran norma baik
norma hukum, norma moral, maupun norma kenegaraan lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini


adalah sebagai berikut :

a. Apa arti etika politik?


b. Apa saja nilai-nilai Pancasila sebagai sumber etika politik?
c. Apa makna Pancasila sebagai sumber etika politik
d. Bagaimana etika politik dalam perilaku bangsa indonesia yang
berdasarkan pancasila sebagai dasar negara?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan


penulisannya adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui penegrtian etika politik


b. Mengetahui nilai etika politik
c. Mengetahui apa saja nilai-nilai Pancasila sebagai sumber etika politik
d. Memahami apa saja nilai etika politik dalam Pancasila
e. Memahami bagaimana etika politik dalam perilaku bangsa indonesia yang
berdasarkan pancasila sebagai dasar negara

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian etika politik

a. Etika

Etika adalah sebagai suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan
mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus
mengambil sikap yang bertanggungjawab terhadap berbagai ajaran moral (Suseno,
1987). Etika mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan
manusia.
Etika berkaitan dengan berbagai masalah nilai karena pada pokoknya etika
membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan predikat nilai susila baik
dan buruk. Sebagai bahan khusus, etika membicarakan sifat-sifat yang
menyebabkan orang dapat disebut susila atau bijak. Kualitas ini dinamakan
kebijakan yang dilawankan dengan kejahatan yang berarti sifat-sifat yang
menunjukkan bahwa orang yang memilikinya dikatakan orang yang tidak susila.

b. Politik

Kata politik berasal dari kata polis, dalam bahasa Yunani kata ini memilki
arti yaitu negara atau kota dari kata ini diperoleh maksud bahwa politik adalah
serangkaian kegiatan yang terkait dengan pengambilan keputusan dalam
kelompok, atau bentuk lain dari hubungan kekuasaan individu, distribusi, sumber
daya air dan status.
Etika politik adalah cabang etika yang mempertanyakan tanggung jawab
dan kewajiban manusia dalam menjalankan kehidupan. Etika politik tidak hanya
mempertanyakan tanggung jawab dan kewajiban manusia sebagai warga negara
saja, melainkan seluruh aktivitas hidupnya.

2.2 Nilai Pancasila sebagai sumber etika politik

 Sebagai dasar filsafat negara, Pancasila tidak hanya merupakan sumber


aturan perundang-undangan melainkan juga sumber moralitas utama
dalam hubungannya dengan legitimasi kekuasaan, hukum serta berbagai
kebijakan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan.
 Ketuhanan yang maha esa serta sila kedua kemanusiaan yang adil dan
beradab merupakan sumber nilai moral bagi kehidupan kebangsaan dan
kenegaraan

5
 Negara Indonesia yang berdasarkan sila pertama ketuhanan yang maha esa
bukanlah negara teokrasi yang mendasarkan kekuasaan dan
penyelenggaraan negara pada legitiminasi religius
 Kekuasaan kepala negara tidak mendasarkan pada legitiminasi religius
melainkan berdasarkan pada legitiminasi hukum dan demokrasi. Oleh
karena itu asas sila pertama lebih berkaitan dengan legitiminasi moral
 Inilah yang membedakan negara yang berketuhanan yang maha esa
dengan teokrasi. Walaupun dalam negara tidak mendasarkan pada
legitiminasi religius, namun secara moralitas kehidupan negara harus
sesuai dengan nilai-nilai yang berasal dari Tuhan, terutama hukum serta
moral dalam kehidupan bernegara

2.3 Makna Pancasila sebagai sumber etika politik

Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, seluruh aspek yang


menyangkut kekuasaan, kebijaksanaan yang berkaitan dengan publik, dan
pembagian kewenangan harus berdasarkan legitimasi moral religius.Sesuai
dengan sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dan sila kedua
yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Selain itu, penyelenggaraan negara juga
harus berdasarkan legitimasi hukum yaitu prinsip legalitas. Disebutkan dalam
pasal 1 ayat 3 Undang-undang Dasar atau UUD 1945 bahwa negara Indonesia
adalah negara hukum. Maka, keadilan dalam hidup bersama harus sesuai dengan
sila kelima Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan
sosial merupakan tujuan dari kehidupan negara.
Segala kebijakan, kekuasaan, dan kewenangan dalam penyelenggaraan
negara harus berdasarkan hukum yang berlaku. Negara berasal dari rakyat dan
segala kebijaksanaannya senantiasa untuk rakyat. Sesuai dengan sila keempat
Pancasila, maka rakyat merupakan asal mula kekuasaan negara. Dalam
pelaksanaan politik praktis, hal-hal yang menyangkut kekuasaan eksekutif,
legislatif, dan yudikatif harus berdasarkan legitimasi dari rakyat atau legitimasi
demokrasi. Seluruh kebijakan yang diambil, baik menyangkut politik dalam
negeri maupun politik luar negeri, ekonomi nasional maupun global, dan hal
lainnya menyangkut rakyat harus mendapatkan legitimasi rakyat

2.4 Konsep Pancasila Sebagai Sistem Etika Dalam Kehidupan

Pancasila sebagai sistem etika perlu kajian kritis dan rasional berada nilai
moral yang hidup agar tidak terjebak dalam pandangan yang bersifat mitos.
Misalnya korupsi terjadi karena oejabat diberi hadiah oleh seorang yang
membutuhkan sehingga urusannya lancar. Dia menerima hadiah tanpa

6
memikirkan alasan orang tersebut memberi bantuan sehingga tidak tahu kalau
perbuatannya dikategorikan dalam bentuk suap.
Hal yang penting dalam mengembangkan pancasila sebagai sistem etika
meliputi :
 Meneempatkan pancasila sebagai sumber moral dan penentu sikap,
tindakan serta keputusan yang akan diambil setiap warga negara
 Pancasila memberikan pedoman setiap warga negara agar memiliki
orientasi yang jelas dalam pergaulan regional, nasional dan internasional
 Pancasila menjadi dasar analisis kebijakan yang dibuat penyelenggara
negara sehingga mencerminkan semangat kenegaraan berjiwa pancasila
 Pancasila menjadi filter terhadap prularitas nilai yang berkembang dalam
berbagai bidang kehidupan

2.5 Esensi Pancasila Sebagai Sistem Etika Kehidupan

1) Sila Ketuhanan, bahwa Tuhan merupakan penjamin prinsip moral. Setiap


perilaku warga negara didasarkan pada prinsip moral yang bersumber pada
norma agama. Ketika prinsip moral berdasarkan agama akan memberikan
kekuatan pada prinsip agar dilaksanakan oleh pengikutnya
2) Sila Kemanusiaan, memiliki prinsip tindakan kemanusiaan diimplikasikan
melalui sikap adil dan beradab guna menjamin tata pergaulan antar
manusia dan antar makhluk yang berdasar pada nilai kemanusiaan
tertinggi
3) Sila Persatuan, yaitu kesediaan hidup bersama di atas kepentingan individu
dan kelompok dalam kehidupan bernegara. Landasannya adalah nilai
solidaritas dan semangat kebersamanaan yang melahirkan kekuatan dalam
menghadapi ancaman pemecah bangsa
4) Sila Kerakyatan, sebagai sistem etika terletak pada konsep musyawarah
untuk mufakat
5) Sila Keadilan, sebagai wujud dari sistem etika tidak menekankan pada
kewajiban saja atau tujuannya saja. Akan tetapi lebih menonjolkan pada
kebijaksanaan

2.6 Alasan Diperlukannya Pancasila Sebagai Sistem Etika

Alasan diperlukannya Pancasila sebagai sistem etika dimana sistem


Etika Pancasila merupakan salah satu cabang filsafat yang dijabarkan dari sila
sila Pancasila. Alasan diperlukannya Pancasila sebagai Sistem Etika adalah untuk
mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia. Nilai-nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan, terkandung dalam Etika Pancasila. Perilaku manusia Indonesia dalam
7
semua aspek kehidupannya membentuk kelima nilai luhur Pancasila.
Alasan Diperlukannya Pancasila sebagai Sistem Etika bagi bangsa Indonesia ialah
sebagai rambu normatif yang mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Pelanggaran dalam kehidupan bernegara,
seperti korupsi atau penyalahgunaan kekuasaan dapat diminimalkan dengan
adanya Sistem Etika. Sila-sila dalam Pancasila dijadikan sebagai referensi kritik
sosial kritis, komprehensif dan merupakan satu kesatuan integral dan integrative.
Sila-sila dalam pancasila juga digunakan sebagai tools evaluatif bagi etika dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa ataupun bernegara. Konsekuensi dan
implikasinya ialah bahwa norma etis yang mencerminkan satu sila akan mendasari
dan mengarahkan sila-sila lain. Etika Kehidupan Berbangsa sesuai dengan Tap
MPR No 01/MPR/2001 meliputi tanda-tanda mundurnya pelaksanaan etika
berbangsa. Etika berbangsa terdiri dari konflik sosial berkepanjangan,
berkurangnya sopan santun dan budi luhur dalam kehidupan sosial. Melemahnya
kejujuran dan sikap amanah, pengabaian ketentuan hukum dan peraturan.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pembahasan materi diatas disimpulkan bahwa etika politik tidak dapat


dipisahkan dengan subjek sebagai pelaku etika yaitu manusia. Manfaat etika
politik bagi pelaksanaannya antara lain pertama, etika diperlukan dalam
hubungannya dengan relasi antara politik dan kekuasaan karena kekuasaan
cenderung disalahgunakan maka etika sebagai prinsip normatif sangat diperlukan.
Dengan memahami etika politik, pejabat tidak akan menyalahgunakan
kekuasaannya. Kedua, etika politik bertujuan memberdayakan mekanisme kontrol
masyarakat terhadap pengambilan kebijakan para pejabat agar tidak menyalahi
etika. Ketiga, para pejabat dapat bertanggungjawab atas berbagai keputusan yang
dibuat baik selama ia menduduki posisi tertentu maupun setelah meninggalkan
jabatannya.
Pola pikir membangun kehidupan berpolitik yang murni dan jernih mutlak
dilakukan sesuai dengan 5 silla pancasila. Etika politik pancasila harus
direalisasikan oleh setiap individu yang ikut terlibat secara konkret pelaksanaan
pemerintah negara. Peran pancasila sebagai sumber etika politik di Indonesia
harus benar-bnar dipahami oleh setiap penguasa yang berkuasa mengatur
pemerintahan, agar tidak menyebabkan penyimpangan seperti yang terjadi saat
ini.

3.3 Saran

Pancasila harus disosialisasikan secara mendalam sehingga dalam


kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat serta bepolitik dalam berbagai
kegiatan dapat terwujud dengan baik dan lancar. Untuk mewujudkan masyarakat
yang adil dan makmur, pemerintah selaku pemegang amanah rakyat dan
penyelenggara negara harus mentaati peraturan yang telah ditetapkan, karena
kekuatan politik suatu negara ditentukan oleh kondisi pemerintah yang absolut,
pemerintah yang didukung penuh oleh rakyat karena kedaulatan tertinggi berada
di tangan rakyat merupakan bagian terpenting dari terbentuknya suatu negara.

9
DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai