Anda di halaman 1dari 36

PERTEMUAN 1

FISIKA DASAR II
AGASTYASA GHEA AMARTA, S.Tr.T,. M.Tr.T.
PENDAHULUAN
Merupakan lanjutan dari mata kuliah Fisika Dasar 1, berfokus pada
konsep dasar fisika seperti gaya, gerak, energi, gelombang, listrik dan
materi dalam bidang rekayasa Teknik Sipil
Hukum Newton dan Gerak

Hukum Newton 1 Hukum Newton 2


Mereka menyatakan bahwa sebuah benda Mereka menyatakan bahwa gaya yang
akan tetap dalam keadaan gerak konstan bekerja pada benda sebanding dengan
atau keadaan diam, kecuali ada gaya yang percepatan yang dihasilkan oleh benda
bekerja padanya. tersebut.

Hukum Newton 3
Hukum ini menyatakan bahwa setiap aksi memiliki reaksi yang sebanding, tetapi berlawanan
arah.
Gaya dan Momentum
• Gaya dalam Fisika: Konsep fundamental untuk memahami interaksi
antara objek dan lingkungannya.
• Prinsip Kekekalan Momentum: Menggambarkan bagaimana
momentum sebuah objek tetap terjaga selama interaksi.
• Penerapan dalam Teknik: Bagaimana gaya dan momentum
digunakan dalam dunia teknik untuk menganalisis dan merancang
serta Solusi dari permasalahan yang terjadi dan dikombinasikan
multi bidang.
Energi dan Konservasi Energi
Energi Kinetik Energi Potensial Konservasi Energi
Energi yang dimiliki oleh Energi yang dimiliki oleh Hukum fisika yang
benda karena geraknya. benda karena posisinya. menyatakan bahwa energi
Misalnya, saat mobil Misalnya, bola yang tidak dapat diciptakan atau
bergerak, mobil memiliki diangkat memiliki energi dimusnahkan, tetapi hanya
energi kinetik. potensial. dapat berubah bentuk.
Getaran dan Gelombang
Getaran Gelombang
Gerakan bolak balik secara periodik Gelombang didefinisikan sebagai getaran
yang melalui titik kesetimbangan. Satu yang merambat.
getaran adalah gerak dari satu titik - Medium :
kembali ke titik awal. a. Mekanik (gelombang sura merambat
melalui udara)
b. Elektromagnetik (Cahaya merambat di
ruang hampa)

- Arah rambat :
a. Longitudinal : arah getaran sejajar
rambatan, 1 gelombang = 1 regangan + 1
rapatan  suara
b. Transversal : arah getar tegak lurus dg
arah rambatan  gel. Pada tali
Arus Listrik dan Hukum Ohm

Arus Listrik Hukum Ohm


Arus listrik adalah pergerakan muatan listrik dalam Hubungan antara tegangan listrik, arus listrik,
dalam suatu konduktor. Hukum Ohm menyatakan hambatan listrik.
menyatakan mengalir dalam suatu rangkaian listrik Hukum Ohm menyatakan mengalir dalam
listrik berbanding lurus dengan beda potensial dan rangkaian listrik berbanding lurus dengan
dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian. potensial dan berbanding terbalik dengan
rangkaian. rangkaian.
Listrik Statis

Prinsip Listrik Statis Pengaruh pada Material Bahaya dan Pencegahan


Kumpulan muatan listrik Listrik statis dapat Mampu menimbulkan
berjumlah tertentu yang mengakibatkan gaya percikan api, seperti saat
tidak mengalir atau tetap tarik menarik atau tolak- mobil atau truk berjalan,
(statis). Listrik ini timbul menolak pada dua gejala statis ini ditandai
karena benda yang material. Selain itu dapat dengan gesekan ban dan
beraliran listrik saling juga menimbulkan jalan akan menimbulkan
bertautan tanpa adanya percikan.. muatan negatif. Sementara
sumber daya listrik. logam yang berdekatan
Dengan kata lain, benda dengan ban bisa bermuatan
tersebut dapat positif dengan cara induksi,
menghasilkan proton dan api akan memercik jika
elektron tanpa kedua muatan berlawanan
pembangkit listrik. ini bertemu..
Medan Magnet dan Induksi Elektromagnetik

Prinsip Induksi Pemanfaatan Induksi Penerapan Prinsip


Elektromagnetik Elektromagnetik Induksi
Medan magnet yang Pemanfaatan dalam Contohnya pada induksi
berubah membangkitkan transformator dan elektromagnetik untuk
arus listrik. Hukum generator listrik. pengisian baterai nirkabel
Faraday membuktikan Mengubah energi dan pembangkit listrik
keterkaitan antara medan magnetik menjadi energi tenaga air.
magnet dan induksi listrik yang berguna.
elektrik.
ELEKTROSTATIKA:
HUKUM COULOMB DAN HUKUM GAUSS
NEWTON
NEWTON muatan listrik saling menghasilkan gaya yang
menyerupai gaya yang dilakukan oleh massa.
2 massa saling Tarik-mernairk dengan gaya
Dua buah muatan listrik
berbanding lurus dengan perkalian 2 massa
saling mengerjakan gaya yang besarnya
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
berbanding lurus dengan perkalian
keduanya
dua muatan dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak keduanya.

Gaya gravitasi hanya ada satu


jenis massa, yaitu massa positif. hanya memiliki satu
jenis gaya, yaitu gaya tarik.
KEPLER
Tentang gerak planet  implikasi Muatan listrik terdapat dua
dari Hk. Gravitasi Newton jenis, yaitu muatan positif dan muatan negative  dua
jenis gaya, yaitu gaya tarik dan gaya tolak, bergantung
pada
jenis muatan yang saling melakukan gaya.
Persamaan gaya listrik Coulumb diinspirasi oleh
persamaan gaya gravitasi Newton dengan
mengganti massa dengan kuatan dan konstanta
gravitasi dengan konstanta yang sesuai.
Gaya Coulomb antar Muatan Titik
• Mengetahui besar gaya tanpa perlu mengetahui arahnya maka kita cukup memerlukan
informasi besar muatan dan jarak antar muatan.

1.1
Mengetahui gaya secara lengkap, yaitu besar maupun arah maka gaya harus
dinyatakan dalam notasi vector.
Vektor posisi muatan q2 relatif terhadap q1
1.2

Jarak antara 2 muatan adalah besar posisi relative 2 muatan, yaitu

Vektor satuan yang searah dengan r21  vektor bersangkutan :


Panjang vector tsb

1.3

Besar G.Coulomb pada muatan q2 oleh q1 = pers. 1.1


arah gaya F21 searah dengan vector satuan r21 sehingga..

1.4
Dengan mensubsitusi pers. 1.2 dan 1.3 ke pers. 1.4 maka

1.5

Pers 1.5  menyatakan gaya pada muatan q2 oleh q1.

Bagaimana dengan gaya pada muatan q1 oleh muatan q2?


• Karena kedua gaya tsb = pasangan AKSI-REAKSI maka dari pers 1.5
Gaya Coumlob
 Gaya paling dominan di alam semesta yang secara langsung menentukan bentuk & wujud dari
sebuah benda, gaya ini terbentuk dari gaya yg timbul dari gaya antar molekul termasuk
elektron dan proton yang membentuk atom
 Gaya Coulomb menyebabkan electron-electron mengalir dalam konduktor sehingga muncul
arus Listrik yang memungkinkan kita menciptakan teknologi.
Seberapa banyakkah muatan satu Coulomb?
• Muatan 1 elektron hanya 1,602 x 10^-19 C
• Jadi muatan 1 C disumbang oleh 1/(1,602 x 10^-19) = 6,24 x 10^18 buah
elektron.
• Dengan demikian, 1 gr emas yang mengandung 0,0051 mol atom = 0,0051 x
NA. Dimana 1 atom emas = 79 electron dan 79 proton
 79 x (3,67 x 10^21) x (1,62 x 10^-19) = 4,6 x 10^4 C
 Karena masing-masing mengandung proton & electron yg sama maka 4,6 x
10^4 C muatan positif dan 4,6 x 10^4 C muatan negatif
Besar arus listrik yang dihasilkan 1
kilatan petir berkisar antara 30.000
ampere sampai 120.000 ampere.
Namun, dalam satu kali kemunculan
petir rata-rata terdapat 3 – 4 kilatan.
Lama aliran arus pada tiap kilatan
sekitar 200 mikrodetik.
Dengan demikian, besar muatan yang
dialirkan tiap kali kemunculan berkisar
antara 25 - 100 C.
Gaya Coulomb Sejumlah Muatan
Gaya Listrik oleh Benda Kontinu
• Pada kenyataannya kita tidak selalu menjumpai benda bermuatan
Listrik dalan bentuk partikel, namun dalam berupa benda besar
(benda kontinu).
• Gaya Listrik antara benda besar bermuatan listrik lebih sulit untuk
dihitung. Misalkan ada muatan titik (partikel) di dekat benda besar
yang bermuatan listrik. Kita tidak dapat menggunakan persamaan
(1.6) karena jarak muatan titik ke bagian-bagian benda besar
tersebut berbeda.

Pers. 1.6
• Benda besar tersebut dibagi atas elemen-elemen kecil di mana
tiap elemen dapat dipandang sebagai sebuah titik.

• Dengan demikian, benda besar yang bermuatan Q tersebut


dapat dipandang sebagai susunan titik-titik (elemen-elemen
kecil). Tiap titik melakukan gaya dengan muatan q. Dengan
demikian gaya antara benda besar dapat dipandang sebagai
gaya antara muatan titik yang sangat banyak yang letaknya
besentuhan dengan muatan titik q.

• Dengan pers. 1.6, gaya total muatan q dapat dihitung:


• Karena volume elemen menuju nol, maka jumlah elemen menuju tak berhingga, atau N
 ∞ yang merupakan definisi integral.
(1.8)

• Contoh plikasinya adalah pada sebuah batang homogen dengan panjang L dan muatan
q berada di sumbu batang dengan jarak a
• Karena muatan q berada pada sumbu batang maka pastikan arah gaya pada
muatan tersebut sejajar dengan sumbu batang. Tiap elemen pada batang melakukan
gaya yang arahnya sama pada muatan q sehingga kita bisa membahas persoalan
secara scalar.
PENYELESAIAN
• Kita memandang seolah-olah muatan q berada di antara dua batang masing-masing
dengan panjang L1 dan L2
• Jarak muatan dari ujung terdekat kedua batang adalah  yang nilainya mendekati nol
(yang bermakna dua ujung batang menyentuh muatan q).
Dengan persamaan 1.8 untuk menyederhanakan dan menentukan gaya yg dialami
muatan q

Reaksinya digambarkan pada ilustrasi berikut 


di mana kita telah mengganti L = Q. Tampak bahwa arah gaya
vertikal, sesuai dengan harapan kita. Ini disebabkan bahwa
muatan berada pada sumbu simetri batang sehingga komponen
gaya arah horizontal saling
meniadakan.
• Jika jarak muatan q sangat jauh dari batang dibandingkan dengan panjang batang, a
>> L maka L^2 /4a^2 << 1. Akibtanya, kita dapat melakukan aproksimasi
• berikut ini
• Tampak bahwa gaya yang dialami muatan q berbanding terbalik dengan jarak ke
batang, bukan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak. Hasil ini persis sama dengan
kasus ketika muatan ditempatkan pada sumbu batang seperti yang ditunjukkan pada
persamaan (1.11).
Tugas
Dari persamaan-persamaan dan contoh yang diberikan, buatlah 2 soal
beserta jawabannya.
Diperkenankan membuat soal berupa hitungan maupun teori yang
dapat menambah wawasan saudara dalam memahami materi yang
telah dijelaskan.
Submission dilakukan melalui google classroom dan PJ kelas
mengumpulkan dalam 1 drive bank soal, dan dari soal-soal yang anda
kumpulkan akan diambil sebagai salah satu soal ujian.

Anda mungkin juga menyukai