Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK

KERJA
Oleh : Kelompok 10
ANGGOTA KELOMPOK

Anita Putri Rospa (2310222077 )


Muhammad rafly (2310222078)
Siti Hanifa Jufina Putri (2310223001)
Akilla nailah fadya (2310223007)
TOPIK PEMBAHASAN
Konsep Dasar Kelompok Kerja
Model Kelompok Kerja Yang Efektif
Peran Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi Efektif
Pengertian
Kelompok Kerja

Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995) mendefinisikan kelompok


sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi
dan saling memengaruhi untuk suatu tujuan tertentu yang
dipahami bersama. Sedangkan kelompok kerja dapat didefinisikan
sebagai kelompok yang disusun oleh organisasi dengan tujuan
untuk menjalankan berbagai pekerjaan yang terkait dengan
pencapaian tujuan organisasi.
KARAKTERISTIK KELOMPOK
KERJA
Merupakan kumpulan yang beranggotakan lebih
dari satu orang, yang berarti adanya karakteristik
yang berbeda dari setiap orang.
Adanya interaksi di antara kumpulan orang
tersebut.
Adanya tujuan bersama yang ingin dicapai.
Kelompok Kerja Formal
dan Informal

Kelompok Kerja Formal Kelompok Kerja InFormal

Kelompok kerja formal adalah Kelompok kerja informal adalah


kelompok kerja yang dibentuk atau kelompok kerja disusun atau tersusun
disusun secara resmi oleh manajer di dengan sendirinya ketika beberapa
mana kelompok kerja tersebut anggota dari organisasi yang kegiatannya
diberikan tugas dan pekerjaan yang biasanya tidak terkait langsung dengan
terkait dengan pencapaian tujuan rencana-rencana rutin dari organisasi,
organisasi. namun secara tidak langsung akan
mempengaruhi kinerja dari orang-orang
dalam organisasi.
Bentuk Kelompok Kerja Formal

Kelompok kerja langsung (command team):


Merupakan kelompok kerja yang disusun oleh manajer dan
beranggotakan beberapa orang bawahan yang berada di bagian di mana
manajer tersebut ditugaskan.
Kepanitiaan (committee):
Merupakan kelompok kerja yang disusun oleh manajer dan
beranggotakan beberapa orang yang bisa berasal dari bagian yang sama,
atau juga dari bagian lain dari organisasi.
Kelompok kerja temporal atau khusus (task force team/specific team):
Merupakan kelompok kerja yang disusun untuk kepentingan-
kepentingan khusus yang bersifat sementara.
Tujuan Dibentuk Kelompok
Kerja Informal
Untuk memelihara dan memperkuat
perilaku positif dari para anggota.
Untuk menciptakan dan memelihara
interaksi sesama anggota, sehingga anggota
merasa nyaman, puas, dan aman.
Untuk membantu para anggota agar dapat
saling berkomunikasi dan berinteraksi
dalam bentuk yang informal dan fleksibel.
Untuk membantu manajer dalam
menyelesaikan persoalan-persoalan yang
mungkin dalam kondisi formal tidak dapat
diselesaikan. Kadang kala seseorang lebih
dapat berkomunikasi ketika tengah bermain
tenis bersama misalnya.
Tahapan dalam Pembentukan
dan interaksi tim kerja
1. Tahap Pembentukan (forming) :dimana kelompok kerja dibentuk oleh manajer. Kelompok kerja yang
dibentuk akan terdiri dari pemimpin kelompok dan anggota. Masing-masing aggota dari kelompok kerja
akan ditentukan tugas-tugas yang harus dikerjakan.
2. Tahap Penguatan (storming) :pada tahapan ini, anggota-anggota yang telah menerima tugasnya masing-
masing mulai berinteraksi satu sama lainnya, pada tahap ini konflik dalam kelompok kerja dapat terjadi.
3. Tahap Penyesuaian (norming) :merupakan tindak lanjut dari tahap kedua. Ketika kelompok kerja saling
berinteraksi, hingga barangkali bisa terjadi konflik, maka tahapan ini merupakan tahapan dimana
keseluruhan anggota secara alamiah maupun dipaksa menyesuaikan diri dengan berbagai perbedaan yang
ada dan terjadi.
4. Tahap Perwujudan (performing) :dimana dari pekerjaan masing-masing anggota maupun secara kelompok
dapat memperlihatkan hasilnya, dan akan dievaluasi sampai sejauh mana tingkat kesesuaiannya terhadap
tujuan dari kelompok kerja.
5. Tahap Pencairan atau penilaian (adjourning) :pada tahapan ini, anggota akan ada yang merasa puas,
kecewa, atau penasaran, tergantung dari hasil tahapan-tahapan sebelumya.Dapat dikatan pula bahwa
tahapan ini merupakan tahapan antiklimaks dari seluruh rangkaian kerja dari kelompok kerja.
Peran Kepemimpinan dalam
kelompok kerja

Pemimpin Formal Pemimpin InFormal


Seseorang yang ditunjuk atau Seseorang yang secara alamiah
ditugaskan secara formal oleh dianggap mampu memainkan
organisasi untuk memimpin perannya sebagai pemimpin
orang orang dalam melakukan ketika kelompok kerja telah
suatu pekerjaan. bekerja dan saling berinteraksi
Norma Dalam Kelompok Kerja

Norma adalah sesuatu yang diterima dan disepakati oleh


kelompok kerja sebagi aturan yang mengontrol prilaku
dan tindakan mereka.
Norma dalam kelompok kerja muncul sebagai sebuah
titik temu untuk mengarahkan potensi kergaman
menjadi potensi positif untuk saling berinteraksi dan
saling melengkapi dalam sebuah kelompok kerja
Solidaritas dan Integritas dalam
Kelompok Kerja
Pengertian Solidaritas dan Integritas
tingkat kekompakan dan rasa memiliki, serta pandangan
positif para anggota kelompok terhadap kelompok mereka
sendiri
Cara Membentuk Solidaritas dan Integritas
1. Memperkenalkan kompetisi atau persaingan antar
kelompok kerja dalam pengertian positif
2. Meningkatkan tingkat interaksi antar anggota dalam
kelompok kerja
3. Mengangkat isu bersama berupa tujuan atau target-target
yang harus dicapai bersama
Model kelompok kerja yang efektif

TIGA PILAR MODEL KELOMPOK KERJA YANG EFEKTIF


Pertumbuhan Individu
dalam kelompok kerja setiap individu memiliki tujuannya masing - masing ketika mereka
bekerja dalam satu kelompok.
Pekerjaan Kelompok
sesuatu yang dihasilkan dari komitmen para anggota ketika bekerja dalam sebuah
kelompok kerja
Kinerja kelompok Secara Keseluruhan
kinerja kelompok ditentukan oleh hasil pekerjaan kelompok dan peran individu dalam
mendukung upaya kinerja kelompok
KONFLIK DALAM
KELOMPOK KERJA
Konflik antar bawahan di bagian yang
sama dalam sebuah organisasi
Konflik antara bawahan dan pimpinan di bagian
yang sama dalam sebuah organisasi
Konflik antar bawahan di bagian yang berbeda
dalam sebuah organisasi
Konflik antara pimpinan dan bawahan di bagian
yang berbeda dalam sebuah organisasi
Konflik antar pimpinan bagian yang berbeda
dalam sebuah organisasi
Penyelesaian Konflik Dalam
Kelompok Kerja
Salah satu upaya untuk menyelesaikan konflik
dalam kelompok kerja adalah dengan melakukan
Ketua penghindaran, penghindarannya adalah dengan
memisahkan mereka dari bagian kerja yang sama,
atau jika berada dalam bagian yang sama mungkin
dengan jalan membagi waktu kerja yang berbeda,
dan seterusnya. Selain itu pula, yang bisa dilakukan
untuk menyelesaikan konflik adalah dengan
mempertemukan pihak-pihak yang bertikai untuk
kemudian meminta mereka untuk menyelesaikan
konflik mereka di hadapan pihak ketiga atau antar
Bendahara Sekretaris
mereka sendiri dengan desakan terhadap mereka
untuk melakukan kompromi.
Peran Komunikasi Dalam
Organisasi

Pengertian Organisasi

Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995) mendefinisikan komunikasi sebagai


proses di mana seseorang berusaha untuk memberikan pengertian atau
pesan kepada orang lain melalui pesan simbolis. Komunikasi juga berarti
saat terjadinya berbagi informasi atau pemberian informasi maupun
pengertian (sharing meaning), sehingga agar pemberian informasi maupun
pengertian ini dapat terjadi, maka pihak-pihak yang berkomunikasi perlu
menyadari dan mengerti berbagai istilah atau pengertian yang mereka
gunakan dalam melakukan komunikasi. Jika tidak, maka kemungkinan
terjadinya salah persepsi dalam komunikasi sangat tinggi.
Proses Terjadinya Komunikasi
Komunikasi Efektif

Bagaimana sih cara agar komukasi menjadi efektif ? Diantaranya yaitu


dengan meminimalisirkan hambatan komunikasi. terdapat berbagai
hambatan dalam komunikasi sehingga pesan atau informasi yang ingin
disampaikan mengalami kesalahan dalam penafsiran, penerimaan, hingga
pemahaman. Akibatnya, reaksi yang diharapkan tidak terjadi.
Sifat-Sifat Hambatan

Individual
Merupakan kesalahpahaman dalam memahami pesan, kredibilitas individu dalam
berkomunikasi, kesulitan dalam berkomunikasi, kemampuan mendengarkan dan
menyimak yang buruk, dan penilaian terhadap subjek tertentu sehingga
memengaruhi tingkat penerimaan orang tersebut dalam berkomunikasi.
Organisasional atau Kelembagaan
Merupakan penggunaan semantik atau kata-kata yang dipahami berbeda oleh
orang-orang yang berbeda, tingkatan manajemen yang berbeda, persepsi yang
berbeda antarbagian maupun orang, serta terlalu banyaknya beban tugas yang
diberikan organisasi sehingga mengurangi kemampuan untuk ber- komunikasi
secara efektif.
Upaya Peningkatan Efektifitas

1. Upaya Yang Bersifat Individual


Peningkatan kemampuan mendengar
Dorongan untuk berkomunikasi dua arah
Peningkatan kesadaran dan kemampuan dalam memahami pesan
dan informasi
Peningkatan pemahaman terhadap orang lain

2. Upaya Yang Berifat Organisasional


Tindak lanjut dari setiap komunikasi yang dilakukan
Pengaturan pola komunikasi yang semestinya dilakukan dalam
organisasi
Peningkatan kesadaran dan penggunaan beberapa media dalam
berkomunikasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai