Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh
kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentng Kelompok Kerja dan Komunikasi dalam Organisasi
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Kelompok Kerja dan Komunikasi dalam Organisasi” dan sengaja dipilih karena menarik
perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia
pendidikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Padang, 25 November 2010

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
Pengertian Kelompok dan Kelompok Kerja

 Kelompok

kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi
untuk suatu tujuan tertentu yang dipahami bersama. “ two or more people who interact
and influence each other toward a common purpose “

 Kelompok Kerja

kelompok yang disusun oleh organisasi dengan tujuan untuk menjalankan berbagai
pekerjaan yang terkait dengan pencapaian tujuan organisasi

Karakteristik Kelompok

 Merupakan kumpulan yang beranggotakan lebih dari satu orang, yang berarti adanya
karakteristik yang berbeda dari setiap orang

 Adanya interaksi diantara kumpulan orang tersebut

 Adanya tujuan bersama yang ingin dicapai

Kelompok Kerja Formal dan Informal

 Kelompok Kerja Formal


adalah kelompok kerja yang dibentuk atau disusun secara resmi oleh manajer dimana
kelompok kerja tersebut diberikan tugas dan pekerjaan yang terkait dengan pencapaian
tujuan organisasi
 Kelompok Kerja Informal
kelompok kerja disusun atau tersusun dengan sendirinya ketika beberapa anggota dari
organisasi yang kegiatannya biasanya tidak terkait langsung dengan rencana-rencana
rutin dari organisasi, namun secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja dari
orang-orang dalam organisasi
Bentuk Kelompok Kerja Formal

 kelompok kerja langsung (command team)


 kepanitiaan (committee)
 kelompok kerja temporal atau khusus (task force team/specific team)

Tahapan dalam Pembentukan dan Interaksi Tim Kerja


 Pembentukan (Forming)
 Penguatan (Storming)
 Penyesuaian (Norming)
 Perwujudan (Performing)
 Pencarian (Adjourning)

Peran Kepemimpinan dalam Kelompok Kerja

 Pemimpin Formal

seseorang yang ditunjuk atau ditugaskan secara formal oleh organisasi untuk
memimpin orang-orang dalam melakukan suatu pekerjaan

 Pemimpin Informal

seseorang yang secara alamiah dianggap mampu memainkan perannya sebagai


pemimpin ketika kelompok kerja telah bekerja dan saling berinteraksi

Norma dalam Kelompok Kerja


 Norma

sesuatu yang diterima dan disepakati oleh kelompok sebagai aturan yang mengontrol
perilaku dan tindakan mereka
Solidaritas dan Integritas dalam Kelompok Kerja
 Pengertian Solidaritas dan Integritas
tingkat kekompakan dan rasa memiliki, serta pandangan positif para anggota
kelompok terhadap kelompok mereka sendiri
 Cara Membentuk Solidaritas dan Integritas
 Memperkenalkan kompetisi atau persaingan antar kelompok kerja dalam
pengertian positif
 Meningkatkan tingkat interaksi antar anggota dalam kelompok kerja
 Mengangkat isu bersama berupa tujuan atau target-target yang harus dicapai
bersama

Konflik dalam Kelompok Kerja


 Konflik antar bawahan di bagian yang sama dalam sebuah organisasi
 Konflik antara bawahan dan pimpinan di bagian yang sama dalam sebuah organisasi
 Konflik antar bawahan di bagian yang berbeda dalam sebuah organisasi
 Konflik antara pimpinan dan bawahan di bagian yang berbeda dalam sebuah organisasi
 Konflik antar pimpinan bagian yang berbeda dalam sebuah organisasi.
 Dan lain sebagainya

Sumber Konflik
 faktor komunikasi (communication factors)
 faktor struktur tugas maupun struktur organisasi (job structure or organization
structure)
 faktor yang bersifat personal. (personal factors)
 faktor lingkungan (environmental factors)
Komunikasi dalam organisasi

adalah proses pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di dalam organisasi, baik dalam
kelompok formal maupun informal.

Unsur-Unsur Komunikasi
1. Sender (pengirim/komunikator), orang yang secara nyata mengirimkan dan menjadi
sumber informasi
2. Receiver (penerima/komunikan), individu/kelompok tertentu yang merupakan sasaran
pengiriman informasi

3. Message (pesan), sesuatu yang dikirim atau disampaikan


4. Maksud / Tujuan, alasan mengapa informasi dikirimkan atau diterima
5. Encoding (penyandian), pengubahan pesan ke dalam lambang/sandi oleh pengirim
6. Decoding (penguraian isyarat), pesan yang diterima dalam bentuk lambang, diubah
kembali oleh penerima menjadi pengertian

Hambatan dalam Proses Komunikasi


1. Hambatan Fisik ( Suara pelan, media ,pesan datang bersamaan, dll).
2. Hambatan Psikologis (Emosi, menilai lawan bicara, menerima sesuai harapan saja).
3. Semantik ( Beda persepsi, budaya,pola pikir)

Cara mengatasi Kegagalan komunikasi

1. Umpan balik / konfirmasi


2. Menggunakan beberapa asaluran komunikasi
3. Menggunakan Komunikasi tatap muka / face to face
4. Peka terhadap keadaan / situasi penerima
5. Sadari isyarat non verbal / simbolik
6. Bahasa yang lugas dan tidak bertele-tele
7. Memperkuat perkataan dengan perbuatan 
 fungsi komunikasi dalam organisasi
1.  Fungsi Pengendalian
2.  Fungsi Motivasi
3.  Fungsi Ekspresi Emosi
4.  Fungsi Informasi

Arus Komunikasi dalam Organisasi


Komunikasi ke Atas (Vertikal)
Pesan yang dikirim dari tingkat hierarki yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi.
Mencakup :

1. Kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan


2. Masalah yang berkaitan dengan Pekerjaan
3. Gagasan dan saran perubahan
4. Perasaan yang berkaitan dengan pekerjaan

Masalah yang mungkin timbul :

1. Pesan tidak ditanggapi karena atasan tidak berwenang


2. Adanya penyaringan Pesan
3. Terlalu banyak pesan yang masuk, membuat binggung
4. Lokasi atasan dan bawahan secara fisik berjauhan

Komunikasi ke bawah (Vertikal)


Pesan yang dikirim dari tingkat hierarki yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah.
Mencakup :

1. Perintah
2. Penjelasan prosedur, tujuan, dsb.
3. Pemberian motivasi
4. Penilaian

Masalah yang Timbul :

1. Berbicara dalam bahasa yang berbeda


Komunikasi Lateral
Pesan antar sesama dalam satu level. Mencakup :

1. Pertukaran informasi
2. Pemecahan masalah
3. Membangun semangat Kerja

Masalah yang Timbul :

1. Bahasa yang berbeda diantara Divisi


2. Egoisme departemen

Jaringan Komunikasi
adalah saluran yang digunalan untuk meneruskan pesan dari satu orang keorang lain.

1.  Jaringan Formal adalah Komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan
sifatnya berorientasi pada organisasi. Isi Komunikasi : Cara-cara kerja dalam organisasi,
produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi : memo,
kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi 

1. Jaringan Informal adalah Komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan
pada organisasinya sendiri, tetapi lebih pada para anggotanya secara individual. Isi
Komunikasi : Kegiatan yang menyangkut kehidupan sosial anggota dalam organisasi,
selentingan, desas desus.

Ciri-ciri Jaringan Informal


1. Tidak dikendalikkan oleh Manajemen
2. Dipercaya kebenarannya oleh Karyawan
3. Digunnakan untuk kepentingan pribadi masing-masing
STRUKTUR JARINGAN KOMUNIKASI

Struktur Lingkaran

1. STRUKTUR LINGKARAN.

Struktur Lingkaran tidak mempunyai pemimpin.Semua anggota posisinya sama. Mereka


memiliki wewenang atau kekuatan yang sama untuk mempengaruhi kelompok. Setiap anggota
bisa berkomunikasi dengan dua anggota lain di sisinya

STRUKTUR RODA
2. STRUKTUR RODA. Pemimpin jelas, posisisnya di pusat. Orang ini satu-satunya yang
dapat mengirim dan menerima pesan dari semua anggota
STRUKTUR Y

3. STRUKTUR Y.
Pemimpin jelas (orang ke tiga dari bawah), dan juga ada pemimpin kedua (orang ke dua dari
bawah).

4. STRUKTUR RANTAI.

STRUKTUR RANTAI.
Mirip dengan struktur lingkaran, bahwa para anggota hanya dapat berkomunikasi dengan orang
yang berada disampingnya saja. Orang di tengang lebih berperan sebagai peimimpin.

STRUKTUR SEMUA SALURAN


5. STRUKTUR SEMUA SALURAN.
Semua anggota bisa saling berkomunikasi. Pola ini memungkinkan adanya partisipasi anggota
secara optimum.

6. KABAR BURUNG (DESAS DESUS)


Jenis komunikasi yang ada dalam Organisasi namun tidak mengikuti pola struktur yang ada, sulit
dilacak sumber asli dari pesannya.

Anda mungkin juga menyukai